cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Pap Test Practice and Barriers of Nurses in Bandung, West Java Putu Inge Ruth Suantika; Yanti Hermayanti; Titis Kurniawan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.843

Abstract

The lack of interest from the public and health workers, such as nurses to carry out a pap test, is one of the triggers of cervical cancer cases. The purpose of this study was to identify the implementation of pap tests and barriers of nurses in Bandung, West Java. This study used a cross-sectional descriptive study design with a sample of 286 married nurses. Data collection was conducted during two months. The analysis was conducted by the Fisher exact test or chi-square test. The results showed that the level of education and religion had a significant relationship with the pap test behavior (p= 0.000; p= 0.031). The most perceived barrier was that respondents felt uncomfortable with the male examiners. So it was recommended to provide female examiners in the obgyn section in the hospitals and to improve the nurses' perceptions with pap test. Abstrak Perilaku dan Hambatan Pap Smear pada Perawat di Kota Bandung, Jawa Barat. Fenomena yang terjadi pada kasus kanker serviks adalah minimnya minat dari masyarakat bahkan petugas kesehatan seperti perawat untuk melakukan pap smear sebagai bentuk pencegahan kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan pap smear serta hambatannya pada perawat di Kota Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel 286 perawat yang sudah menikah. Pengumpulan data dilakukan pada Februari hingga Maret 2018. Analisis menggunakan fisher exact test atau chi-square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan agama memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pap smear (p= 0,000; p= 0,0301). Hambatan yang paling dirasakan adalah responden merasa kurang nyaman dengan pemeriksa laki-laki sehingga direkomendasikan untuk penyediaan pemeriksa perempuan pada bagian obgyn di rumah sakit serta memperbaiki persepsi perawat yang salah terhadap pap smear. Kata Kunci: hambatan, pap smear, perawat, perilaku
Perceived Competence and Transition Experience of New Graduate Filipino Nurses Nicolette Anne Ubas-Sumagasyay; Ryan Michael Flores Oducado
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1071

Abstract

Recruitment and hiring of new graduate nurses are seen as a potential strategy to mitigate the problem of nurse shortage. However, previous studies disclosed that new graduate nurses are inadequately prepared to enter practice and experience transition difficulties. This study aimed to determine the perceived competence and transition experience of new graduate Filipino nurses. Seventy-nine conveniently chosen new graduate nurses were surveyed in this descriptive cross-sectional research. Self-administered instruments were used to gather data. Descriptive statistics, Mann–Whitney U test, and Kruskal–Wallis test were the statistical tools employed. Results indicated that new graduate nurses had a high level of self-reported fundamental nursing skills (M= 7.99) and core competence (M= 8.16), although areas needing improvement were identified. There were no significant differences in the perceived competence based on the length of experience, year graduated, area of assignment, sex, type of school graduated, CPD participation, and hospital bed capacity (p> .05). The major difficulty experienced by new graduates during their transition was related to changes in role expectations (72.2%). Majority expressed the need for increased support during their transition (83.5%). The most satisfying aspects of their working environment were ongoing learning (81%) and peer support (74.7%), while the least satisfying was the negative nursing work environment (55.7%). New graduate nurses are equipped with the necessary nursing skills and core competencies. However, there are still gaps and areas needing improvement that should be addressed and supported to assist them in their transition to the world of professional nursing practice. Follow up, feedback, mentoring, and preceptorship are beneficial to enhance the competencies of new graduate nurses and facilitate their successful transition into the nursing workforce. Abstrak Persepsi Kompetensi dan Pengalaman Transisi Perawat Lulusan Baru Filipina. Rekrutmen dan perekrutan perawat lulusan baru dipandang sebagai strategi potensial untuk mengurangi masalah kekurangan perawat. Namun, penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa perawat lulusan baru tidak cukup siap untuk memasuki praktik dan mengalami kesulitan transisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persepsi kompetensi dan pengalaman transisi perawat lulusan baru Filipina. Tujuh puluh sembilan perawat lulusan baru yang dipilih dengan mudah disurvei dalam penelitian cross-sectional deskriptif ini. Instrumen yang dikelola sendiri digunakan untuk mengumpulkan data. Statistik deskriptif, uji Mann-Whitney U, dan uji Kruskal-Wallis adalah alat statistik yang digunakan. Hasil menunjukkan bahwa perawat lulusan baru memiliki tingkat tinggi keterampilan keperawatan fundamental yang dilaporkan sendiri (M= 7,99) dan kompetensi inti (M= 8,16), meskipun bidang yang perlu perbaikan diidentifikasi. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kompetensi yang dirasakan berdasarkan lama pengalaman, tahun lulus, bidang tugas, jenis kelamin, jenis sekolah yang lulus, partisipasi CPD, dan kapasitas tempat tidur rumah sakit (p> 0,05). Kesulitan utama yang dialami oleh lulusan baru selama transisi mereka terkait dengan perubahan dalam ekspektasi peran (72,2%). Mayoritas menyatakan perlunya peningkatan dukungan selama masa transisi mereka (83,5%). Aspek yang paling memuaskan dari lingkungan kerja mereka adalah pembelajaran berkelanjutan (81%) dan dukungan sebaya (74,7%), sedangkan yang paling tidak memuaskan adalah lingkungan kerja keperawatan negatif (55,7%). Perawat lulusan baru dilengkapi dengan keterampilan keperawatan dan kompetensi inti yang diperlukan. Namun, masih ada kesenjangan dan bidang yang perlu diperbaiki yang harus ditangani dan didukung untuk membantu mereka dalam transisi mereka ke dunia praktik keperawatan profesional. Tindak lanjut, umpan balik, pendampingan, dan pelatihan guru bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi perawat lulusan baru dan memfasilitasi keberhasilan transisi mereka menjadi tenaga kerja keperawatan. Kata Kunci: keterampilan keperawatan, pengalaman transisi, penilaian kompetensi, perawat lulusan baru
Self-Efficacy and Feeling of Security Associated with Risky Sexual Behavior among Commercial Sex Workers Living with HIV Anki Tias Yolanda; Agung Waluyo; Lestari Sukmarini
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.537

Abstract

Commercial sex workers (CSWs) represent a key population for HIV transmission. CSWs continue to thrive because of the development of the tourism sector and the acceptance of communities. This study aimed to identify the factors associated with risky sexual behavior among CSWs living with HIV. A cross-sectional design was adopted. The sample size was set to 80 CSWs living with HIV in the Special Region of Yogyakarta and Central Java. Chi-square and multiple logistic regression were used in the data analysis. Results showed the significant relationship of self-efficacy (p < 0.001; OR = 9.365) and feeling secure (p= 0.033; OR= 2.762) with risky sexual behavior. No significant relationship was noted between income (p= 0.244), knowledge (p= 0.110), attitude (p= 0.978), drug use (p= 0.150), alcohol consumption (p= 0.642), and sexual violence (p= 0.968) and risky sexual behavior. Nursing practices are expected to focus on promotive and preventative efforts by involving communities in enhancing the feeling of security and self-efficacy of CSWs through health programs and improvement of health facilities. Abstrak Efikasi Diri dan Perasaan Aman Berhubungan dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Pekerja Seks Komersial dengan HIV. Pekerja Seks Komersial (PSK) menjadi populasi kunci penularan HIV. Perkembangan sektor pariwisata dan penerimaan masyarakat menjadikan PSK tetap bertahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seksual berisiko pada PSK dengan HIV positif. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah sampel 80 Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) PSK di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Analisis data menggunakan Chi-Square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri (p< 0,001; OR= 9,365) dan perasaan aman (p= 0,033; OR= 2,762) dengan perilaku seksual berisiko. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penghasilan (p= 0,244), pengetahuan (p= 0,110), sikap (p= 0,978), pemakaian narkoba (p= 0,150), konsumsi alkohol (p= 0,642), dan kekerasan seksual (p= 0,968) dengan perilaku seksual berisiko. Pelayanan keperawatan diharapkan lebih berfokus pada upaya promotif dan preventif dengan melibatkan masyarakat dalam meningkatkan rasa aman dan efikasi diri PSK melalui program-program kesehatan dan peningkatan fasilitas kesehatan. Kata Kunci: HIV, pekerja seks komersial, perilaku seksual berisiko
The Influence of Minority Stress on Level of Depression among Thai LGBT Adults Priyoth Kittiteerasack; Alana Steffen; Alicia Matthews
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1073

Abstract

In the US, lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) individuals report higher rates of depression compared with heterosexual and cisgender persons. To date, little is known about the mental health of LGBT adults in Thailand. Here, we examined rates and correlates of depression among a volunteer sample of Thai LGBTs. Data were collected as part of a larger cross-sectional survey study. Standardized measures of sexual orientation and gender identity, stress, coping style, and minority stressors were completed. Of the 411 participants, 40.3% met the criteria for depression. In multivariate analyses, the combined influences of sociodemographic factors, general stress, coping strategies, and minority-specific stress variables explained 47.2% of the variance in depression scores (F[16,367]= 20.48, p<.001). Correlates of depression included coping strategies and minority-specific stressors, including experiences of victimization, discrimination, and level of identity concealment. Study findings have implications for psychiatric nursing practice and the development of intervention research. Abstrak Pengaruh Stres Minoritas terhadap Tingkat Depresi pada LGBT Thailand. Di AS, individu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) melaporkan tingkat depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang heteroseksual dan cisgender. Saat ini, sedikit yang diketahui tentang kesehatan mental pada orang dewasa dengan LGBT di Thailand. Di sini, kami meneliti tingkat dan korelasi depresi di antara sampel sukarelawan LGBT Thailand. Data dikumpulkan sebagai bagian dari studi survei cross-sectional yang lebih besar. Pengukuran terstandar terhadap orientasi seksual dan identitas gender, stres, koping, dan stresor minoritas telah selesai. Dari 411 peserta, 40,3% memenuhi kriteria untuk depresi. Dalam analisis multivariat, pengaruh gabungan faktor sosiodemografi, stres umum, strategi koping, dan variabel stres spesifik-minoritas menjelaskan 47,2% dari varians dalam skor depresi (F [16,367]= 20,48, p< 0,001). Korelasi depresi termasuk strategi koping dan stres spesifik-minoritas, termasuk pengalaman viktimisasi, diskriminasi, dan tingkat penyembunyian identitas. Temuan penelitian memiliki implikasi untuk praktik keperawatan psikiatris dan pengembangan penelitian intervensi. Kata kunci: depresi, LGBT, minoritas seksual dan gender; stres minoritas, Thailand
Front Matter (Title Page, Table of Content, General Information, and Editorial Team) Jurnal Keperawatan Indonesia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Back Matter (Submission Guide, Author Guidelines, Subscription Form) Jurnal Keperawatan Indonesia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Adaptation to Sexual Dysfunction in Patients with Chronic Renal Failure Akhyarul Anam; Lestari Sukmarini; Agung Waluyo
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.582

Abstract

The prevalence of chronic renal failure in Indonesia tends to increase in the lower age group (45–54 years). Chronic renal failure may lead to impaired sexual function. A descriptive phenomenology study with in-depth interviews was carried out with 12 participants, and thematic content analysis was applied. Six themes were revealed, as follows: 1) adaptation process to sexual dysfunction experienced, 2) sexual dysfunction experience, 3) importance of fulfilling sexuality needs, 4) behavior in dealing with sexual dysfunction, 5) perception of the cause of sexual dysfunction, and 6) participants’ expectation of health service related to sexual function. The experience of adapting to sexual dysfunction became a meaningful process through partner involvement. Similar research involving more heterogeneous samples would benefit further discourse. Abstrak Adaptasi Terhadap Disfungsi Seksual Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis. Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda (45–54 tahun). Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas (disfungsi seksual). Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1) proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2) disfungsi seksual yang dialami, 3) makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4) perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5) persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6) harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan. Kata kunci: disfungsi seksual, gagal ginjal kronis, pengalaman proses adaptasi pasien
Improvement in Patients’ Ability to Care for Anxiety and Impaired Body Image: A Case Report of Acceptance and Commitment Therapy and Family Psychoeducation Rasmawati Rasmawati; Budi Anna Keliat; Herni Susanti
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.653

Abstract

Heart failure and hypertension are non-communicable diseases that are responsible for 70% of deaths worldwide and cause anxiety and impaired body image. Nursing interventions (therapy in general) and acceptance and commitment therapy increase patients’ acceptance of the disease and commitment to alleviate anxiety and improve impaired body image. Meanwhile, family psychoeducation improves the family’s ability to care for the patient. This case report presents two patients with heart failure and hypertension. The two patients experienced a decrease in symptoms on the cognitive aspects (difficulty concentrating, focusing on self, and decline body changes), affective aspects (worry, shame, and despair), physiological aspects (sleep disorders and appetite), and behavioral aspects (daydreaming, decreased productivity, and social difficulties). Patients who find difficulty enjoying daily activities and increasing their ability and commitment to overcome anxiety and impaired body image should receive nursing intervention, acceptance and commitment therapy, and family psychoeducation as part of nursing services. Abstrak Peningkatan Kemampuan Klien Merawat Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh: Laporan Kasus Acceptance and Commitment Therapy dan Psikoedukasi Keluarga. Gagal jantung dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab 70% kematian di dunia serta menyebabkan ansietas dan gangguan citra tubuh. Tindakan keperawatan ners dan ners spesialis Acceptance and commitment therapy diberikan pada klien agar dapat meningkatkan penerimaan terhadap penyakit dan komitmen merawat ansetas dan gangguan citra tubuh. Psikoedukasi keluarga dilakukan agar keluarga mampu membantu merawat klien dalam menghadapi penyakitnya. Metode yang digunakan berupa laporan kasus dalam bentuk case series pada dua klien dewasa dengan gagal jantung dan hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa kedua klien mengalami penurunan gejala pada aspek kognitif berupa sulit konsentrasi, fokus pada diri sendiri, tidak menerima perubahan tubuh; afektif: khawatir, malu dan putus asa; aspek fisilogis: gangguan tidur dan tidak nafsu makan; perilaku: melamun, penurunan produktivitas; dan sosial: sulit menikmati kegiatan harian serta terjadi peningkatan kemampuan klien dalam menerima penyakit dan komitmen merawat ansietas dan gangguan citra tubuh. Pemberian tindakan keperawatan ners dan ners spesialis acceptance and commitment therapy serta psikoedukasi keluarga perlu dibudayakan dalam pemberian pelayanan keperawatan di unit umum. Kata Kunci: acceptance and commitment therapy, ansietas, gangguan citra tubuh, hipertensi, psikoedukasi keluarga
Job Demands–Resources Model Affects the Performance of Associate Nurses in Hospital Khairunnisa Batubara; Bustami Syam; Sri Eka Wahyuni
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.1132

Abstract

Low nurses’ performance is related with increased job demands and unprofessional job resources. This cross-sectional study aimed to analyze the effects of the job demands–resources model on the performance of associate nurses. The study population was composed of 126 nurses randomly selected. Data were analyzed using the multiple linear regression test. The results showed that job demands and job resources significantly affected the performance of associate nurses. A moderate or heavy level of job demands supported with good job resources will have a positive effect on nurse motivation; thus, nurse’s performance remains good. Job demands must be balanced with job resources, which is important in formulating an organizational policy model that contributes to improving nurse performance. Abstrak Model Tuntutan-Sumber Daya Pekerjaan Memengaruhi Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Z Medan, Indonesia. Kurangnya kinerja perawat berkaitan dengan tuntutan pekerjaan yang meningkat dan sumber daya pekerjaan yang tidak profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job demands-resources model terhadap kinerja perawat pelaksana dengan menggunakan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 126 perawat ruangan rawat inap dan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis dilakukan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job demands-resources model berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana. Tuntutan pekerjaan pada kategori sedang maupun berat namun diimbangi dengan sumber daya pekerjaan yang baik, maka perawat memiliki motivasi yang bersifat positif sehingga kinerja perawat tetap baik. Direkomendasikan pada pihak manajemen agar tuntutan pekerjaan yang diberikan harus diseimbangkan dengan sumber daya pekerjaan sehingga pada akhirnya dapat dirumuskan model kebijakan organisasi yang berkonstribusi dalam meningkatkan kinerja perawat. Kata Kunci: job demands-resources model, kinerja perawat
Nurses’ Awareness on Patient Safety Culture in A Newly Established University Hospital Mohd Said Nurumal; Najwatul Madihah Sabran; Siti Hazariah Abdul Hamid; Muhammad Kamil Che Hasan
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.1088

Abstract

As a vital part of patient care delivery, patient safety culture contributes to the quality of care provided by nurses. Safe patient care is positively linked to the attitudes of nurses. This study aimed to assess the perception of nurses working in a newly established teaching hospital. A cross-sectional study involving 194 nurses from three different units was conducted by using a 24-item Hospital Survey of Patient Safety Culture. Data on gender, working unit, age, years of working, and attendance in workshops on patient safety were also collected. The majority of the nurses had a positive total score of patient safety culture. The lowest score was 76 (63%), and the highest score was 120 (96%). The awareness on patient safety culture significantly differed between gender, years of working, and working units. Post-hoc comparisons using Tukey’s HSD test yielded a significant difference between nurses from critical care units and those from medical and surgical units. The mean score and total positive score on awareness on patient safety culture of the former were higher than those of the latter. Overall, the majority of the staff nurses in International Islamic University Malaysia Medical Center had a positive total score on awareness on patient safety culture. Awareness on patient safety, which is considered crucial worldwide, should be enhanced to influence the development of a positive patient safety culture within hospitals. This implementation would directly develop high-quality care to patients and positively impact health organizations. Abstrak Kesadaran Perawat terhadap Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Universitas yang Baru Dibangun. Sebagai bagian penting dari pemberian perawatan pasien, budaya keselamatan pasien berkontribusi pada kualitas perawatan yang diberikan oleh perawat. Perawatan pasien yang aman secara positif terkait dengan sikap perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persepsi perawat yang bekerja di rumah sakit pendidikan yang baru dibangun. Sebuah studi cross-sectional yang melibatkan 194 perawat dari tiga unit yang berbeda dilakukan dengan menggunakan Survei Rumah Sakit Budaya Keselamatan Pasien. Data tentang jenis kelamin, unit kerja, usia, tahun kerja, dan kehadiran dalam lokakarya tentang keselamatan pasien juga dikumpulkan. Mayoritas perawat memiliki skor total positif dari budaya keselamatan pasien. Skor terendah adalah 76 (63%), dan skor tertinggi adalah 120 (96%). Kesadaran tentang budaya keselamatan pasien berbeda secara signifikan antara jenis kelamin, tahun kerja, dan unit kerja. Perbandingan post-hoc menggunakan uji HSD Tukey menghasilkan perbedaan yang signifikan antara perawat dari unit perawatan kritis dan mereka dari unit medis dan bedah. Skor rata-rata dan skor total positif pada kesadaran tentang budaya keselamatan pasien dari yang pertama lebih tinggi daripada yang terakhir. Secara keseluruhan, mayoritas staf perawat di International Islamic University Malaysia Medical Center memiliki skor total positif pada kesadaran tentang budaya keselamatan pasien. Kesadaran akan keselamatan pasien, yang dianggap penting di seluruh dunia, harus ditingkatkan untuk memengaruhi perkembangan budaya keselamatan pasien yang positif di rumah sakit. Implementasi ini secara langsung akan mengembangkan perawatan berkualitas tinggi kepada pasien dan berdampak positif bagi organisasi kesehatan. Kata Kunci: budaya, keselamatan pasien, perawat, rumah sakit

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25, No 1 (2022): March Vol 25 No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24 No 1 (2021): March Vol 24, No 1 (2021): March Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue