cover
Contact Name
Rina Setiana
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.keperawatan@ui.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing, Universitas Indonesia, Indonesia
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14104490     EISSN : 23549203     DOI : https://doi.org/10.7454/jki
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Keperawatan Indonesia (JKI, or Nursing Journal of Indonesia) contributes to the dissemination of information related to nursing research and evidence-based study on urban nursing issues in low-middle income countries. The scope of this journal is broadly multi-perspective in nursing areas such as Nursing Education, Clinical Practice, Community Health Care, Management and Health System, Health Informatics, and Transcultural Nursing, with a focus on urban nursing issues in low-middle income countries. JKI is committed to communicating and being open to the discussion of ideas, facts, and issues related to health across a wide range of disciplines. The journal accepts original research articles, synthesized literature, and best practice reports or case reports that use the quantitative, qualitative, or mixed-method approach. JKI adheres to journalistic standards that require transparency of real and potential conflicts of interest that authors and editors may have. It follows publishing standards set by the International Committee of Medical Journal Editors (ICMJE), the World Association of Medical Editors (WAME), and the Committee on Publication Ethics (COPE). Letters and commentaries about our published articles are welcome. All submitted contributions will undergo a blind peer-review process according to appropriate criteria.
Articles 640 Documents
Heart Failure in Lebanon: A Review of the Literature Hiba Deek; Angela Massouh; Patricia M Davidson
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1796

Abstract

This research aimed to provide a comprehensive overview of the current literature on heart failure (HF) management in Lebanon and identify the implications for policy, practice, education, and research. The design of this research was a systematic review following preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses (PRISMA) guidelines. Databases were searched using the search terms “heart failure” and “Lebanon” and associated MeSH terms. The abstracts of the selected articles were examined independently by two researchers; the sample characteristics, HF indices, and results of the included studies were extracted. Key findings and trends were synthesized. Eleven papers were reviewed with 2,774 participants (mean age = 57.98, SD = 13.09 years, and the majority [n = 1,494, 53.85%] were male). Over one-third reported having coronary artery disease, and half had hypertension. The mean ejection fraction was 47.28% (SD = 10.44), and the mean length of hospital stay was 7.97 days (SD = 10.28). Self-care was a common theme showing varying but low scores, especially in the self-management subscale. The findings of this study outline the unique characteristics of the population with HF in a Middle Eastern country. These characteristics should be considered when planning interventions in countries facing geopolitical instability in the context of population aging and the rise of noncommunicable diseases.   Abstrak Tinjauan Pustaka tentang Gagal Jantung di Lebanon. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan rangkuman kajian pustaka terkait manajemen gagal jantung di Lebanon dan mengidentifikasi implikasinya terhadap kebijakan, praktik, pendidikan, dan riset di bidang tersebut. Metode tinjauan sistematis digunakan pada penelitian ini dengan mengacu pada preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses (PRISMA). Beberapa istilah, seperti “gagal jantung” dan “Lebanon” serta istilah dalam medical subject headings (MeHS) lainnya digunakan dalam pencarian pada basis data. Kumpulan abstrak terpilih ditinjau dan diteliti dalam hal: karakteristik sampelnya, indeks gagal jantung, dan hasil penelitiannya. Poin utama temuan dan tren dipadukan. Pada sebelas manuskrip yang telah ditelaah, terdapat 2.774 partisipan (rerata umur = 57,98, SD = 13,09 tahun, dan mayoritas partisipan adalah laki-laki (n = 1.494, 53,85%). Lebih dari sepertiganya mengalami jantung coroner dan setengahnya mengalami hipertensi. Nilai mean untuk pecahan ejeksi sebesar 47,28% (SD = 10,44), dan nilai mean untuk lama rawat inap yang dijalani ialah 7,97 hari (SD = 10,28). Perawatan mandiri adalah tema yang paling sering muncul tetapi dengan variasi skor rendah, khususnya pada subskala manajemen mandiri. Temuan pada penelitian ini menggarisbawahi karakteristik unik pada populasi gagal jantung di negara-negara Timur Tengah. Karakteristik ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam merencanakan intervensi pada negara yang menghadapi ketidakstabilan geopolitik, khususnya dalam konteks populasi lansia dan meningkatnya kasus penyakit tidak menular. Kata Kunci: gagal jantung, keperawatan, Lebanon, literasi, MENA region, perawatan mandiri
Implementation of Home Care Services by Community Health Centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia Kusrini Semarwati Kadar; Fitrah Ardillah; Arnis Puspitha; Erfina Erfina
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1695

Abstract

Home care services by health professionals, such as doctors, nurses, and other health care professionals, target to provide health care services, including health education, physical examination, or other treatments such as physical therapy or medication. This study aimed to evaluate the implementation of home care (nursing care and home care services) in Makassar City in accordance with government guidelines. A qualitative descriptive study was conducted by interviewing nurses (15 participants) from several community health centers (Puskesmas) in Makassar City, Indonesia who have implemented a home care program for at least a year. Four main themes had emerged, namely, management of home care services, nurses’ roles in home care services, perceived barriers, and community benefits. Despite some barriers, the home care programs delivered by health care professionals including nurses in Puskesmas in Makassar City have been well implemented in accordance with the guidelines. On the basis of the obstacles faced by the nurses, one recommendation is for the government to provide specific guidelines on the types of patients to be included in these services. The government also needs to ensure that the community knows the types of patients’ condition who can avail these services.   Abstrak Dokumentasi Asuhan Keperawatan pada Rumah Sakit Terakreditasi. Dokumentasi asuhan keperawatan dinilai dalam akreditasi rumah sakit karena berisi seluruh tindakan keperawatan dan mencerminkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Akreditasi rumah sakit terdiri atas tiga fase yaitu fase persiapan, implementasi, dan pasca akreditasi. Pada tahap pasca akreditasi, biasanya terjadi penurunan kualitas pelayanan. Penelitian ini menelusuri kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit X yang terakreditasi paripurna dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif melalui pendekatan retrospektif. Sebanyak 292 sampel dokumen diperoleh dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Asuhan Keperawatan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kualitas dokumentasi keperawatan tidak baik, dengan pencapaian rata-rata 80,81%. Komponen implementasi merupakan yang paling banyak terisi, sedangkan intervensi dan catatan asuhan keperawatan paling sedikit terisi. Sebagian besar indikator faktual memiliki kualitas yang baik, tetapi catatan lain memiliki kelengkapan yang buruk. Indikator observasi kualitas dokumentasi perlu dikaji ulang untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penurunan kualitas dokumentasi keperawatan. Rumah sakit perlu meninjau dan meningkatkan dokumentasi keperawatan untuk mencegah penurunan kualitas dalam survei pasca akreditasi. Penggunaan teknologi informasi untuk dokumentasi dapat membantu perawat karena adanya standarisasi bahasa dan sistem yang saling terkait memfasilitasi dokumentasi seluruh proses perawatan, dan dengan demikian meningkatkan kelengkapannya. Kata Kunci: akreditasi, asuhan keperawatan, dokumentasi keperawatan, rumah sakit
Nursing Documentation in Accredited Hospital Retno Purwandari; Dicky Endrian Kurniawan; Siti Kusnul Kotimah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1139

Abstract

Nursing documentation is assessed in hospital accreditation because it includes the actions taken and the quality of provided care. Hospital accreditation undergoes three phases consist of preparation, implementation, and post-accreditation. In the post-accreditation phase, there is reduced compliance of workers and nurses. This study determines the quality of nursing documentation at the fully accredited hospital by using descriptive and quantitative research with a retrospective approach. A simple random sampling method is used to attain 292 documents. Data are collected using the Evaluation of Nursing Care Instrument by the Ministry of Health Republic of Indonesia. Results show that nursing documentation has poor quality with an average achievement of 80.81%. In terms of components, the implementation is the most complete whereas the intervention and nursing care parts are the least filled out. Most of the factual indicators have good quality but other records have poor completion or compliance. Observation indicators for documentation quality need review to determine the factors that influence the decline in quality. Hospitals need to review and improve nursing documentation to prevent quality deterioration in the post-accreditation survey. Using information technology for documentation can help nurses because the standardized language and linked systems facilitate documentation of the entire care process, and thus enhance its completeness.   Abstrak Dokumentasi Asuhan Keperawatan pada Rumah Sakit Terakreditasi. Dokumentasi asuhan keperawatan dinilai dalam akreditasi rumah sakit karena berisi seluruh tindakan keperawatan dan mencerminkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Akreditasi rumah sakit terdiri atas tiga fase yaitu fase persiapan, implementasi, dan pasca akreditasi. Pada tahap pasca akreditasi, biasanya terjadi penurunan kualitas pelayanan. Penelitian ini menelusuri kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di Rumah Sakit X yang terakreditasi paripurna dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif melalui pendekatan retrospektif. Sebanyak 292 sampel dokumen diperoleh dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Asuhan Keperawatan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kualitas dokumentasi keperawatan tidak baik, dengan pencapaian rata-rata 80,81%. Komponen implementasi merupakan yang paling banyak terisi, sedangkan intervensi dan catatan asuhan keperawatan paling sedikit terisi. Sebagian besar indikator faktual memiliki kualitas yang baik, tetapi catatan lain memiliki kelengkapan yang buruk. Indikator observasi kualitas dokumentasi perlu dikaji ulang untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penurunan kualitas dokumentasi keperawatan. Rumah sakit perlu meninjau dan meningkatkan dokumentasi keperawatan untuk mencegah penurunan kualitas dalam survei pasca akreditasi. Penggunaan teknologi informasi untuk dokumentasi dapat membantu perawat karena adanya standarisasi bahasa dan sistem yang saling terkait memfasilitasi dokumentasi seluruh proses perawatan, dan dengan demikian meningkatkan kelengkapannya. Kata Kunci: akreditasi, asuhan keperawatan, dokumentasi keperawatan, rumah sakit
Voices of Indonesian Manufacturing Workers in Rotating Shift Systems Henny Permatasari; Junaiti Sahar; Muchtarrudin Mansyur; Astrid Widayati Hardjono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v25i1.1210

Abstract

The factors associated with changes in work patterns and working hours due to rotating shifts have an effect on the increased risk of health problems in workers. Manufacturing industry workers, specifically those on rotating shift schedules, are at a high risk of various health problems, such as cardiovascular diseases, circadian rhythm problems, social life problems, and stress. These health problems may be worsened by poor lifestyle habits, such as smoking, unhealthy diet, and infrequent physical activity. This research aimed to explore the experience of 12 manufacturing workers on rotating shift schedules in Greater Jakarta, Indonesia. Through a phenomenological approach, this qualitative study employed 12 participants selected from manufacturing industry shift workers. The participants were selected through purposive sampling whom met the inclusion criteria, namely working in three rotating shift patterns (morning, afternoon, and night shift), aged 20–50 years old, having at least three years of experience in shift work, and able to communicate well. Selection was done with the assistance of the supervisors of the participants working in the manufacturing industry. Thematic analysis yielded three themes: the reasons for working shifts, the effects of shift work, and efforts made to maintain health during working shifts. The findings of this study imply the need for occupational health nursing services as the main intervention at the primary and secondary prevention levels. Occupational health nurses provide occupational health nurs-ing services in the workplace in accordance with the nursing intervention model of fatigue management.   Abstrak Suara Pekerja Manufaktur Indonesia dalam Sistem Shift Berputar. Dalam sistem kerja shift, faktor-faktor seperti perubahan pola kerja dan jam kerja dapat berdampak pada masalah kesehatan para pekerjanya. Pekerja shift manufaktur berisiko memiliki berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit kardiovaskuler, gangguan irama sirkadian, gangguan pola kehidupan sosial, stres, didukung oleh perilaku pekerja seperti merokok, diet yang buruk serta aktivitas olah raga yang jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman para 12 pekerja di sector manufaktur di Indonesia, khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan berjumlah 12 didapatkan melalui teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi: menggunakan sistem kerja rotasi tiga shift (pagi, sore, dan malam), berusia 20–50 tahun, memiliki pengalaman bekerja sistem rotasi shift minimal tiga tahun, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Proses pemilihan partisipan dilakukan peneliti bersama key person, yaitu supervisor/leader dari beberapa pabrik manufaktur. Analisis tematik yang dilakukan menghasilkan tiga tema: alasan bekerja shift, dampak dari kerja shift, dan upaya para pekerja dalam menjaga status kesehatan. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi implikasi bagi kesadaran terhadap perlunya tenaga kesehatan atau perawat di area kerja atau sektor industri sebagai upaya intervensi utama dan sekunder dalam pencegahan kecelakaan kerja untuk para pekerja dan keluarga pekerja melalui model keperawatan manajemen kelelahan kerja (MARI-KERJA). Kata Kunci: kerja shift, pekerja manufaktur, perawat kesehatan kerja, sistem berputar
Front Matter (Title Page, Table of Content, General Information, and Editorial Team) Jurnal Keperawatan Indonesia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Back Matter (Submission Guide, Author Guidelines, Subscription Form) Jurnal Keperawatan Indonesia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 25 No 1 (2022): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Changes in The Signs, Symptoms, and Anger Management of Patients with A Risk of Violent Behavior After Receiving Assertive Training and Family Psychoeducation Using Roy’s Theoretical Approach: A Case Report Yanuar Fahrizal; Mustikasari Mustikasari; Novy Helena Catharina Daulima
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.598

Abstract

Mental disorders are predicted to increase every year. Patients with severe mental disorders, such as schizophrenia, often engage in violent behavior. The treatment of such patients can use general nursing treatments (anger management with physical therapy, taking medicines regularly, and verbal and spiritual methods) and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation). This case report involved 11 patients, with the majority aged between 26 and 60 years, unemployed, high school graduates, unmarried, and with previous inpatient history. Generalist and specialist nursing interventions (assertive training and family psychoeducation) use Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach. Nursing interventions were conducted sequentially, starting with generalist nursing interventions, followed by specialist ones. The method used was a pre–posttest in which each patient received generalist and specialist nursing interventions, assertive training, and family psychoeducation, each consisting of five sessions. Results of assertive training therapy and family psychoeducation showed a decrease in the signs and symptoms of violent behavior as well as an improvement in the patient’s ability to overcome the risk of violent behavior. The application of Roy’s adaptation theory and Stuart’s stress adaptation approach is potentially appropriate for the treatment of patients with a risk of violent behavior. Abstrak Perubahan Tanda, Gejala, dan Manajemen Marah pada Pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan Setelah Menerima Pelatihan Asertif dan Psikoedukasi Keluarga Menggunakan Pendekatan Teori Roy: Studi Kasus. Gangguan jiwa secara keseluruhan diprediksikan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan masalah gangguan jiwa berat seperti skizofrenia seringkali melakukan perilaku kekerasan. Penanganan pasien dengan perilaku kekerasan dapat menggunakan tindakan keperawatan generalis (mengontrol marah dengan cara fisik, minum obat teratur, cara verbal dan cara spiritual) dan tindakan keperawatan spesialis (latihan asertif dan psikoedukasi keluarga). Laporan kasus ini melibatkan 11 pasien dengan karakteristik mayoritas usia 26–60 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan SMA, belum menikah, dan memiliki riwayat dirawat sebelumnya. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah tindakan keperawatan generalis dan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy dan adaptasi stress Stuart. Tindakan keperawatan dilakukan secara berurutan/ bertahap dimulai dengan tindakan keperawatan generalis kemudian dilanjutkan dengan tindakan keperawatan ners spesialis. Metode yang digunakan adalah pre-posttest dimana setiap pasien mendapatkan tindakan generalis serta tindakan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga yang masing-masing terdiri dari 5 sesi. Hasil penerapan terapi latihan asertif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan serta terjadinya peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Penggunaan pendekatan teori adaptasi Roy dan teori adaptasi stress Stuart berpotensi sesuai diterapkan pada penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci: latihan asertif, psikoedukasi keluarga, risiko perilaku kekerasan, skizofrenia
Effectiveness of Otago Exercise on Health Status and Risk of Fall Among Elderly with Chronic Illness Stefanus Mendes Kiik; Antonius Rino Vanchapo; Maria Fitrya Elfrida; Muhammad Saleh Nuwa; Siti Sakinah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.900

Abstract

Falls are a serious consequence of declining physical function. Otago exercise is a strength and balance training program designed to prevent falls and enhance health status among the elderly. This study aimed to investigate the effect of a 12-week Otago exercise intended to reduce the risk of falls and health status among the elderly with chronic illness in the social elderly institution. This quasi-experimental study employed a pre- and post-test design using a control group. The study involved an intervention group (21 respondents) and a control group (21 respondents). The sample used in this study were elderly living in a social elderly institution. The sample was selected using simple random sampling. The data were analyzed using Mann–Whitney test, independent t-test, and Chi-square test. Otago exercise significantly reduced the respondents’ risk of falling and enhanced their health status. Significant differences were observed between the two groups in terms of the risk of fall (p= 0.041) and health status (p= 0.011). Otago exercise significantly improves the health status and reduces the risk of falling among elderly with chronic illness. The exercise can be recommended for older adults with chronic illness in social elderly institutions and communities. Abstrak Efektivitas Latihan Otago terhadap Status Kesehatan dan Risiko Jatuh pada Lansia dengan Penyakit Kronik. Jatuh adalah konsekuensi serius dari penurunan fungsi fisik. Latihan Otago adalah program latihan kekuatan dan keseimbangan yang didesain untuk mencegah jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek 12 minggu latihan Otago untuk menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik di Panti Sosial lansia. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi dan kontrol masing-masing terdiri dari 21 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di UPT Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi Agung Kupang. Teknik sampling yang digunakan adalah simpel random sampling. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney test, Independent t-test dan Chi-square test. Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan. Ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok dalam hal risiko jatuh (p= 0.041) dan status kesehatan (p= 0.011). Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik. Kata Kunci: lansia, latihan Otago, penyakit kronik, risiko jatuh, status kesehatan
"I Do Not Feel Confident and Uncomfortable Discussing Patients’ Sexuality Concerns”: A Thematic Analysis of Indonesian Nurses’ Experiences in Discussing Sexuality with Patients Hayuni Rahmah; Yati Afiyanti; Imami Nur Rachmawati; Titin Ungsianik; Tri Budiati; Wiwit Kurniawati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.1173

Abstract

Despite the increasing complexity of the tasks and responsibilities in providing nursing care to patients, many Indonesian nurses may not possess adequate knowledge and skills to discuss sexuality with their patients. The purpose of this study is to explore the experience of Indonesian nurses in providing nursing care to patients regarding sexual problems. This research adopted a descriptive qualitative design to explore the experiences of Indonesian nurses in solving their patient’s sexual problems. Ten nurses working in a general hospital in Indonesia participated in this work. These nurses were interviewed extensively, and the data were transcribed and analyzed thematically. Four main themes were identified in this study: (1) Nurses believe that discussing a patient's sexual problems as part of their professional responsibility, (2) discomfort and embarrassments are barriers to providing adequate solutions to help resolve a patient's sexual problems, (3) nurses assume that most patients are not interested in discussing sexual problems because of illness, and (4) nurses do not have the confidence to discuss the patient's sexual problems. The findings of this study confirm that many nurses feel hesitant and uncomfortable when addressing patients' sexual problems. Thus, Indonesian nurses require more training related to providing nursing care to patients with sexual problems. Abstrak “Saya Merasa Tidak Percaya Diri dan Tidak Nyaman dalam Mendiskusikan Masalah Seksual”: Analisis Tematik Pengalaman Perawat Indonesia Mendiskusikan Masalah Seksual Pasien. Terlepas dari meningkatnya kompleksitas tugas dan tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan kepada para pasien, banyak perawat Indonesia mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk membahas seksualitas dengan pasien mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terkait masalah seksual. Penelitian ini mengadopsi desain deskriptif kualitatif untuk mengeksplorasi pengalaman perawat Indonesia dalam menyelesaikan masalah seksual pasien mereka. Sepuluh perawat yang bekerja di rumah sakit umum di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Perawat diwawancarai, kemudian data ditranskripsi dan dianalisis secara tematis. Empat tema utama diidentifikasi dalam penelitian ini: (1) Perawat percaya bahwa mendiskusikan masalah seksual pasien adalah bagian dari tanggung jawab profesional mereka, (2) ketidaknyamanan dan rasa malu adalah hambatan untuk memberikan solusi yang memadai untuk membantu menyelesaikan masalah seksual pasien, (3) perawat menganggap bahwa sebagian besar pasien tidak berminat mendiskusikan masalah seksual karena penyakitnya, dan (4) perawat tidak memiliki percaya diri untuk mendiskusikan masalah seksual pasien. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa banyak perawat merasa ragu dan tidak nyaman ketika menangani masalah seksual pasien. Oleh karena itu, perawat Indonesia membutuhkan lebih banyak pelatihan terkait memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang memiliki masalah seksual. Kata Kunci: deskriptif kualitatif, masalah seksual, perawat Indonesia, perawatan seksual
Oral Care Prevents Late-Onset Sepsis in Risk Preterm Infants Fitri Wahyuni; Yeni Rustina; Defi Efendi
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.551

Abstract

The incidence of infections in preterm infants is still quite high. In this study, oral care with human breast milk was implemented in risk preterm infants as a precaution. The study was conducted using a quasi-experimental method with a non- equivalent control group and posttest only design in 40 risk preterm infants. The participants were divided into two groups of 20. The data were analyzed using independent t-test and a Wilcoxon test. The results show that this intervention has an effect on the incidence of late-onset sepsis in preterm infants. The effect is based on symptoms: body temperature instability (p= 0.021), C-reactive protein (p= 0.006), and leukocytes (p= 0.020) all indicated differences between the two groups. It is recommended that this practice be adopted as a routine therapy program in perinatology. Abstrak Perawatan Mulut Mencegah Sepsis Neonatorum Awitan Lambat pada Bayi Prematur Risiko Tinggi. Angka kejadian infeksi setelah lahir pada bayi prematur masih cukup tinggi. Pelaksanaan intervensi pemberian oral care menggunakan air susu ibu pada bayi prematur risiko tinggi telah dilakukan sebagai pencegahan. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain post-test only, kelompok kontrol non ekuivalen, pada 40 bayi prematur risiko tinggi sebagai sampel. Responden dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok 20 responden. Data dianalisis menggunakan uji t independen dan wilcoxon. Hasil Intervensi ini terbukti memiliki manfaat terhadap dalam menurunkan kejadian sepsis neonatorum awitan lambat pada bayi prematur berdasarkan tanda klinis seperti ketidakstabilan suhu tubuh (p= 0,021), hasil pemeriksaan C-Reaktif Protein (p= 0,006) dan leukosit (p= 0,020) yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Intervensi ini diharapkan dapat dilanjutkan menjadi program terapi rutin yang akan dilakukan di ruang rawat perinatologi. Kata Kunci: ASI eksklusif, bayi prematur, oral care, sepsis, sepsis neonatorum awitan lambat

Filter by Year

1997 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 3 (2025): November Vol 28 No 2 (2025): July Vol 28 No 1 (2025): March Vol 27 No 3 (2024): November Vol 27 No 2 (2024): July Vol 27 No 1 (2024): March Vol 26 No 3 (2023): November Vol 26 No 2 (2023): July Vol 26 No 1 (2023): March Vol 25 No 3 (2022): November Vol 25 No 2 (2022): July Vol 25 No 1 (2022): March Vol 25, No 1 (2022): March Vol 24, No 3 (2021): November Vol 24 No 3 (2021): November Vol 24 No 2 (2021): July Vol 24, No 2 (2021): July Vol 24, No 1 (2021): March Vol 24 No 1 (2021): March Vol 23, No 3 (2020): November Vol 23 No 3 (2020): November Vol 23, No 2 (2020): July Vol 23 No 2 (2020): July Vol 23, No 1 (2020): March Vol 23 No 1 (2020): March Vol 22, No 3 (2019): November Vol 22 No 3 (2019): November Vol 22, No 2 (2019): July Vol 22 No 2 (2019): July Vol 22, No 1 (2019): March Vol 22 No 1 (2019): March Vol 21 No 3 (2018): November 2018 Vol 21 No 2 (2018): Juli Vol 21 No 1 (2018): Maret Vol 20 No 3 (2017): November Vol 20 No 2 (2017): Juli Vol 20 No 1 (2017): Maret Vol 19 No 3 (2016): November Vol 19 No 2 (2016): Juli Vol 19 No 1 (2016): Maret Vol 18 No 3 (2015): November Vol 18 No 2 (2015): Juli Vol 18 No 1 (2015): Maret Vol 17 No 3 (2014): November Vol 17 No 2 (2014): Juli Vol 17 No 1 (2014): Maret Vol 16 No 3 (2013): November Vol 16 No 2 (2013): Juli Vol 16 No 1 (2013): Maret Vol 15 No 3 (2012): November Vol 15 No 2 (2012): Juli Vol 15 No 1 (2012): Maret Vol 14 No 3 (2011): November Vol 14 No 2 (2011): Juli Vol 14 No 1 (2011): Maret Vol 13 No 3 (2010): November Vol 13 No 2 (2010): Juli Vol 13 No 1 (2010): Maret Vol 12 No 3 (2008): November Vol 12 No 2 (2008): Juli Vol 12 No 1 (2008): Maret Vol 11 No 2 (2007): September Vol 11 No 1 (2007): Maret Vol 10 No 2 (2006): September Vol 10 No 1 (2006): Maret Vol 9 No 2 (2005): September Vol 9 No 1 (2005): Maret Vol 8 No 2 (2004): September Vol 8 No 1 (2004): Maret Vol 7 No 2 (2003): September Vol 7 No 1 (2003): Maret Vol 6 No 2 (2002): September Vol 6 No 1 (2002): Maret Vol 5 No 2 (2001): September Vol 5 No 1 (2001): Maret Vol 2 No 8 (1999): Desember Vol 2 No 7 (1999): September Vol 2 No 6 (1999): Mei Vol 2 No 5 (1998): Oktober Vol 1 No 4 (1998): Juli Vol 1 No 3 (1997): Desember Vol 1 No 2 (1997): Juli Vol 1 No 1 (1997): Januari More Issue