cover
Contact Name
Anita Setyowati Srie Gunarti
Contact Email
anitassgunarti@gmail.com
Phone
+6281323206332
Journal Mail Official
bentangunismabekasi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
ISSN : 23025891     EISSN : 25793187     DOI : https://doi.org/10.33558/bentang
Core Subject : Engineering,
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is theoritical and applied Civil Engineering journal for scientific publication issued twice in every volume (January and July). First published in January 2013, already indexed by Dimensions, Google Scholar, Base, Garuda, and Sinta. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is the journal open access. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil p-ISSN: 2302-5891, e-ISSN: 2579-3187 is a peer-reviewed, scientific journal published by Universitas Islam 45 Bekasi. FOCUS & SCOPE: Structural Engineering Construction Engineering & Management Geotechnical Engineering Transportation Engineering Water Resources Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil" : 10 Documents clear
Lendutan Pelat Lantai Gedung Rektorat Universitas Islam “45” Bekasi Haryanto, Galih Sendiko; Darma, Eko; Prihesnanto, Fajar
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1741.459 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.530

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia bangunan maka ada penurunan dari kapasitas struktur sehingga dimungkinkan lendutan dan retak pada komponen struktur bertambah besar. Begitu pula permasalahan lendutan pelat lantai yang terjadi pada gedung Rektorat Universitas Islam “45” Bekasi menyebabkan pengguna bangunan menjadi tidak nyaman. Agar besar lendutan yang terjadi tidak bertambah parah maka perlu adanya solusi perbaikan. Pemecahan permasalahan yang terjadi dilakukan melalui survei lapangan untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi, melakukan analisis kekuatan pelat dalam menahan beban dengan program SAP2000 berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 dan menghitung perkuatan struktur lentur yang diperlukan oleh pelat dan balok berdasarkan metode LRFD yang berpedoman pada peraturan SNI 03-1729-2002. Hasil perhitungan terdapat 5 lokasi pelat yang mengalami penurunan dengan besar masing-masing pelat yaitu 5,3 cm; 6,8 cm; 8 cm; 6,9 cm dan 10,9 cm. Kemudian besar beban maksimal yang masih dapat bekerja untuk pelat II yaitu 350 kg, untuk pelat IV yaitu 300 kg, untuk pelat V yaitu < 240 kg. Jenis dan dimensi perkuatan yang digunakan pada pelat adalah profil baja WF 125 x 60 BJ 37, sedangkan pada balok yaitu profil baja WF 150 x 150 BJ 37. Kata Kunci: lendutan, beban maksimal, perkuatan struktur.
Kajian Ulang Dimensi Saluran Pembuang Sungai Cipegadungan di Jababeka Kabupaten Bekasi Luwardi, Luwardi; Sylviana, Rika; Yulius, Elma
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.005 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.531

Abstract

Genangan air atau banjir dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sungai Cipegadungan merupakan sungai yang menampung dari beberapa saluran drainase sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap daya tampung dan dimensinya. Kajian ulang Sungai Cipegadungan pada penelitian ini dengan observasi langsung di lapangan dan menganalisa data curah hujan dengan menggunakan persamaan distribusi Log Normal. Daerah kajian meliputi 5 (lima) ruas slauran, saluran A, saluran B, saluran c, saluran D dan saluran E, dengan debit yang didapatkan antara 175-639 m3/det. Dengan metode rasional untuk daerah industri dan koefesien aliran maksimum 0,9 sebagai dasar perhitungan debit rencana. Perhitungan periode ulang yang digunakan dalam perhitungan kajian ini dalam kala ulang 10 tahun. Perhitungan dimensi saluran A dengan lebar = 12,199 m, tinggi = 12,199 m dan tinggi jagaan = 2,112 m; dimensi saluran B dengan lebar = 9,901 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran C dengan lebar = 12,269 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran D dengan lebar = 11,947 m, tinggi = 10,346 m dan tinggi jagaan = 2,069 m dan dimensi saluran E dengan lebar = 13,013 m, tinggi = 11,270 m dan tinggi jagaan = 2,254 m Kata kunci: curah hujan, dimensi saluran, debit banjir
Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Semen dan Renolith Kholis, Nur; Srie Gunarti, Anita Setyowati; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.348 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.535

Abstract

Tanah pada Universitas Islam “45” Bekasi merupakan jenis tanah lempung yang mempunyai nilai CBR yang rendah sehingga secara strukturil tanah tersebut tidak layak diadakan suatu pembangunan. Upaya meningkatkan kualitas tanah salah satunya yaitu stabilisasi tanah menggunakan semen dan renolith. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengujian tanah secara langsung di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam “45” Bekasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanah, berat jenis tanah, indeks plastisitas, CBR, UCS dan direct shear tanah asli dan tanah stabilisasi. Proses stabilisasi tanah ini dilakukan dengan cara mencampur tanah asli menggunakan semen dan renolith dengan variasi persentase 10% semen dan renolith 3%, 6 % terhadap berat kering tanah. Nilai CBR tertinggi didapat pada variasi 10% semen tanpa renolith dengan peningkatan nilai CBR sebesar 552,35% terhadap nilai CBR tanah asli. Begitu pula pada nilai UCS, peningkatan nilai UCS tertinggi terdapat pada variasi 10% semen tanpa renolith yaitu sebesar 163,33% terhadap nilai UCS tanah asli. Hasil pengujian direct shear menunjukkan peningkatan nilai sudut geser sebesar 1% terhadap tanah asli pada variasi 10% semen dan 6% renolith. Dengan adanya penambahan semen dan renolith mampu meningkatkan nilai mekanik tanah sehingga dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah untuk subgrade jalan raya. Kata kunci: stabilisasi tanah, semen, renolith, subgrade, tanah lempung
Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Rehabilitasi Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Bappeda Kota Bekasi Taufan, Acep Ali; Paryati, Ninik; Yulius, Elma
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1444.489 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suatu proyek untuk dapat diketahui dan diantisipasi terjadinya keterlambatan progress proyek. Dalam proses evaluasi proyek ini dilakukan identifikasi mendalam terhadap aspek - aspek yang mempengaruhi keterlambatan progress proyek, seperti aspek teknis, sumber daya manusia dan keuangan. Dilakukan survey/investigasi ke lapangan untuk mengetahui permasalahan yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan dan menganalisis data-data untuk mengidentifikasi adanya indikasi keterlambatan progress atau kerugian proyek secara dini. Untuk dapat mengetahui kinerja suatu proyek yang harus selalu sesuai dengan target - target rencana, metode yang dipakai adalah metode Earned Value Method (EVM) dengan indikator - indikator : Actual Cost of Work Perform (ACWP), Budgeted Cost of Work Perform (BCWP), Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS). Hasil perhitungan Earned Value Method (EVM) ini di dapat nilai ACWP sebesar Rp. 430.164.472 sebagai biaya aktual yang harus dibayarkan pada minggu ke-15 dengan keterlambatan -22,385%, nilai BCWP didapat sebesar Rp. 452.804.707,- sampai minggu ke-15 untuk biaya pelaksanaan dan untuk perhitungan BCWS pada minggu ke-15 dengan progress pekerjaan mencapai 36,478% di butuhkan budget sebesar Rp.1.172.029.385,-. Maka dalam penelitian ini proyek mengalami keterlambatan sampai dengan minggu ke-15 sebesar -22,385% dan di perkirakan akan mengalami kerugian sebesar Rp. 946.370.216,- Kata kunci: earned value method, evaluasi proyek, kurva S, optimalisasi.
Perencanaan Teknis Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan Sylviana, Rika; Hendriyana, Dede
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.27 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.539

Abstract

Hujan merupakan fenomena alam yang terjadi di suatu wilayah. Air hujan sangat bermanfaat untuk mengisi sumber air guna keperluan pertanian, domestik dan industri, namun air hujan yang tidak dikelola dapat juga menimbulkan bencana seperti banjir dan genangan. Teknologi pemanenan air hujan yang diintegrasikan dengan sumur resapan merupakan salah satu cara menghindari bencana tersebut. Perolehan data didapat melalui survei ke lokasi dan instansi terkait. Kemudian dilakukan perencanaan teknis atau desain bangunan Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan meliputi bangunan penampungan/pemanen air hujan (harvest rain) dan peresapan air hujan ke sumur resapan pada bangunan pemerintah dan pendidikan. Luasan atap bangunan di tiap kantor kecamatan/kelurahan dan sarana pendidikan berbeda sehingga kapasitas suplai yang harus ditampung setiap harinya yaitu luas atap 101 - 1000 m2 berkapasitas air hujan 6,5 m3/hari, luas atap 1001 – 2000 m2 mempunyai kapasitas 13 m3/hari, dan luas atap ≥ 2500 – 3000 m2 kapasitas air hujan 19,5 m3/hari. Kewajiban penyediaan sumur resapan di tiap bangunan kantor kecamatan/kelurahan berjumlah 20 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3 jika luasan atap 500 m2. Sedangkan luasan atap bangunan sarana pendidikan rata-rata 1500 m2 kewajiban penyediaan sumur resapan berjumlah 60 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3. Pada lokasi sarana perkantoran dan pendidikan diperkirakan berbiaya Rp 74,46 juta untuk sarana-sarana pemanfaatan air hujan terintegrasi dengan sumur resapan khususnya bak pengumpul air hujan dan sumur resapan yang dilengkapi dengan pompa air untuk memberikan tekanan ke atas dan filter air untuk menyaring air hujan sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan air domestik. Perkiraan RAB dapat berubah menyesuaikan dengan kebutuhan penyediaan jumlah sarana pemanfaatan air hujan yang terintegrasi dengan sumur resapan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Kata kunci: pemanenan air hujan, sumur resapan, kebutuhan air domestik
Lendutan Pelat Lantai Gedung Rektorat Universitas Islam “45” Bekasi Galih Sendiko Haryanto; Eko Darma; Fajar Prihesnanto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.530

Abstract

Seiring dengan bertambahnya usia bangunan maka ada penurunan dari kapasitas struktur sehingga dimungkinkan lendutan dan retak pada komponen struktur bertambah besar. Begitu pula permasalahan lendutan pelat lantai yang terjadi pada gedung Rektorat Universitas Islam “45” Bekasi menyebabkan pengguna bangunan menjadi tidak nyaman. Agar besar lendutan yang terjadi tidak bertambah parah maka perlu adanya solusi perbaikan. Pemecahan permasalahan yang terjadi dilakukan melalui survei lapangan untuk mengetahui besarnya lendutan yang terjadi, melakukan analisis kekuatan pelat dalam menahan beban dengan program SAP2000 berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002 dan menghitung perkuatan struktur lentur yang diperlukan oleh pelat dan balok berdasarkan metode LRFD yang berpedoman pada peraturan SNI 03-1729-2002. Hasil perhitungan terdapat 5 lokasi pelat yang mengalami penurunan dengan besar masing-masing pelat yaitu 5,3 cm; 6,8 cm; 8 cm; 6,9 cm dan 10,9 cm. Kemudian besar beban maksimal yang masih dapat bekerja untuk pelat II yaitu 350 kg, untuk pelat IV yaitu 300 kg, untuk pelat V yaitu < 240 kg. Jenis dan dimensi perkuatan yang digunakan pada pelat adalah profil baja WF 125 x 60 BJ 37, sedangkan pada balok yaitu profil baja WF 150 x 150 BJ 37. Kata Kunci: lendutan, beban maksimal, perkuatan struktur.
Kajian Ulang Dimensi Saluran Pembuang Sungai Cipegadungan di Jababeka Kabupaten Bekasi Luwardi Luwardi; Rika Sylviana; Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.531

Abstract

Genangan air atau banjir dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sungai Cipegadungan merupakan sungai yang menampung dari beberapa saluran drainase sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap daya tampung dan dimensinya. Kajian ulang Sungai Cipegadungan pada penelitian ini dengan observasi langsung di lapangan dan menganalisa data curah hujan dengan menggunakan persamaan distribusi Log Normal. Daerah kajian meliputi 5 (lima) ruas slauran, saluran A, saluran B, saluran c, saluran D dan saluran E, dengan debit yang didapatkan antara 175-639 m3/det. Dengan metode rasional untuk daerah industri dan koefesien aliran maksimum 0,9 sebagai dasar perhitungan debit rencana. Perhitungan periode ulang yang digunakan dalam perhitungan kajian ini dalam kala ulang 10 tahun. Perhitungan dimensi saluran A dengan lebar = 12,199 m, tinggi = 12,199 m dan tinggi jagaan = 2,112 m; dimensi saluran B dengan lebar = 9,901 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran C dengan lebar = 12,269 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran D dengan lebar = 11,947 m, tinggi = 10,346 m dan tinggi jagaan = 2,069 m dan dimensi saluran E dengan lebar = 13,013 m, tinggi = 11,270 m dan tinggi jagaan = 2,254 m Kata kunci: curah hujan, dimensi saluran, debit banjir
Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Semen dan Renolith Nur Kholis; Anita Setyowati Srie Gunarti; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.535

Abstract

Tanah pada Universitas Islam “45” Bekasi merupakan jenis tanah lempung yang mempunyai nilai CBR yang rendah sehingga secara strukturil tanah tersebut tidak layak diadakan suatu pembangunan. Upaya meningkatkan kualitas tanah salah satunya yaitu stabilisasi tanah menggunakan semen dan renolith. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengujian tanah secara langsung di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam “45” Bekasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanah, berat jenis tanah, indeks plastisitas, CBR, UCS dan direct shear tanah asli dan tanah stabilisasi. Proses stabilisasi tanah ini dilakukan dengan cara mencampur tanah asli menggunakan semen dan renolith dengan variasi persentase 10% semen dan renolith 3%, 6 % terhadap berat kering tanah. Nilai CBR tertinggi didapat pada variasi 10% semen tanpa renolith dengan peningkatan nilai CBR sebesar 552,35% terhadap nilai CBR tanah asli. Begitu pula pada nilai UCS, peningkatan nilai UCS tertinggi terdapat pada variasi 10% semen tanpa renolith yaitu sebesar 163,33% terhadap nilai UCS tanah asli. Hasil pengujian direct shear menunjukkan peningkatan nilai sudut geser sebesar 1% terhadap tanah asli pada variasi 10% semen dan 6% renolith. Dengan adanya penambahan semen dan renolith mampu meningkatkan nilai mekanik tanah sehingga dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah untuk subgrade jalan raya. Kata kunci: stabilisasi tanah, semen, renolith, subgrade, tanah lempung
Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Rehabilitasi Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Bappeda Kota Bekasi Acep Ali Taufan; Ninik Paryati; Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suatu proyek untuk dapat diketahui dan diantisipasi terjadinya keterlambatan progress proyek. Dalam proses evaluasi proyek ini dilakukan identifikasi mendalam terhadap aspek - aspek yang mempengaruhi keterlambatan progress proyek, seperti aspek teknis, sumber daya manusia dan keuangan. Dilakukan survey/investigasi ke lapangan untuk mengetahui permasalahan yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan dan menganalisis data-data untuk mengidentifikasi adanya indikasi keterlambatan progress atau kerugian proyek secara dini. Untuk dapat mengetahui kinerja suatu proyek yang harus selalu sesuai dengan target - target rencana, metode yang dipakai adalah metode Earned Value Method (EVM) dengan indikator - indikator : Actual Cost of Work Perform (ACWP), Budgeted Cost of Work Perform (BCWP), Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS). Hasil perhitungan Earned Value Method (EVM) ini di dapat nilai ACWP sebesar Rp. 430.164.472 sebagai biaya aktual yang harus dibayarkan pada minggu ke-15 dengan keterlambatan -22,385%, nilai BCWP didapat sebesar Rp. 452.804.707,- sampai minggu ke-15 untuk biaya pelaksanaan dan untuk perhitungan BCWS pada minggu ke-15 dengan progress pekerjaan mencapai 36,478% di butuhkan budget sebesar Rp.1.172.029.385,-. Maka dalam penelitian ini proyek mengalami keterlambatan sampai dengan minggu ke-15 sebesar -22,385% dan di perkirakan akan mengalami kerugian sebesar Rp. 946.370.216,- Kata kunci: earned value method, evaluasi proyek, kurva S, optimalisasi.
Perencanaan Teknis Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan Rika Sylviana; Dede Hendriyana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.539

Abstract

Hujan merupakan fenomena alam yang terjadi di suatu wilayah. Air hujan sangat bermanfaat untuk mengisi sumber air guna keperluan pertanian, domestik dan industri, namun air hujan yang tidak dikelola dapat juga menimbulkan bencana seperti banjir dan genangan. Teknologi pemanenan air hujan yang diintegrasikan dengan sumur resapan merupakan salah satu cara menghindari bencana tersebut. Perolehan data didapat melalui survei ke lokasi dan instansi terkait. Kemudian dilakukan perencanaan teknis atau desain bangunan Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan meliputi bangunan penampungan/pemanen air hujan (harvest rain) dan peresapan air hujan ke sumur resapan pada bangunan pemerintah dan pendidikan. Luasan atap bangunan di tiap kantor kecamatan/kelurahan dan sarana pendidikan berbeda sehingga kapasitas suplai yang harus ditampung setiap harinya yaitu luas atap 101 - 1000 m2 berkapasitas air hujan 6,5 m3/hari, luas atap 1001 – 2000 m2 mempunyai kapasitas 13 m3/hari, dan luas atap ≥ 2500 – 3000 m2 kapasitas air hujan 19,5 m3/hari. Kewajiban penyediaan sumur resapan di tiap bangunan kantor kecamatan/kelurahan berjumlah 20 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3 jika luasan atap 500 m2. Sedangkan luasan atap bangunan sarana pendidikan rata-rata 1500 m2 kewajiban penyediaan sumur resapan berjumlah 60 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3. Pada lokasi sarana perkantoran dan pendidikan diperkirakan berbiaya Rp 74,46 juta untuk sarana-sarana pemanfaatan air hujan terintegrasi dengan sumur resapan khususnya bak pengumpul air hujan dan sumur resapan yang dilengkapi dengan pompa air untuk memberikan tekanan ke atas dan filter air untuk menyaring air hujan sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan air domestik. Perkiraan RAB dapat berubah menyesuaikan dengan kebutuhan penyediaan jumlah sarana pemanfaatan air hujan yang terintegrasi dengan sumur resapan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Kata kunci: pemanenan air hujan, sumur resapan, kebutuhan air domestik

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 2 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2025) Vol 13 No 1 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (January 2025) Vol 12 No 2 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2024) Vol 12 No 1 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2024) Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023 in press -1 Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023) Vol 11 No 1 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2023) Vol 10 No 2 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2022) Vol 10 No 1 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2022) Vol 9 No 2 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 2 (2020): Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2019) Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2019) Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2018) Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018) Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2017) Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2017) Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2016) Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2016) Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2015) Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2015) Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2014) Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2014) Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013) Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013) Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil More Issue