Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KAJIAN BENTUK GEOMETRIK INTERCHANGE KRUKUT PADA RUAS JALAN TOL DEPOK – ANTASARI (DEPANTAS) DAN CINERE – JAGORAWI (CIJAGO) BERDASARKAN SISTEM PEMBAYARAN TERBUKA Amin, Chairul; Budhiaty, Happy; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1971.591 KB)

Abstract

Persimpangan antar dua ruas jalan tol Depok – Antasari dan Cinere – Jagorawi harusdifasilitasi dengan sebuah interchange agar lalu lintas yang akan berpindah jalur antar dua ruasjalan tol tersebut terpenuhi. Titik pertemuan kedua ruas jalan tol terletak di Kelurahan Krukut,Kota Depok.Metode pemilihan interchange didasarkan pada beberapa hal antara lain volume lalulintas harian dan metode pembayaran yang berlaku. Seiring perkembangan lalu lintas dandidukung dengan keputusan pemerintah maka sistem pembayaran jalan tol diubah dari sistemtertutup menjadi sistem terbuka, maka hal ini berpengaruh pada perubahan bentuk interchangeyang digunakan. Pada awal perencanaan, bentuk interchange Krukut ini menggunakan bentukdouble terumpet dengan gerbang tol pada aksesnya, bentuk ini tidak dapat digunakan padasistem terbuka. Ada dua tipe yang cocok untuk melayani kondisi seperti ini yaitu dirrectinterchange dan cloverleaf interchange, namun kondisi topografi Krukut tidaklah ideal untukkedua tipe interchange tersebut disebabkan adanya utilitas yang tidak bisa diganggu karenamelayani listrik dan gas di provinsi DKI dan Jawa Barat yaitu 3 jalur SUTET 500 Kva, 1 jalurSUTT 150 Kva, dan jalur pipa gas. Untuk itu diperlukan modifikasi bentuk ideal interchangemenjadi suatu bentuk yang lain tanpa menghilangkan bentuk dasar interchange tersebut namunmampu melayani lalu lintas antar kedua ruas jalan tol yang tentunya tidak lagi menggunakangerbang tol.Berdasarkan hasil penelitian maka didapat sebuah bentuk interchange yang dimodifikasidari bentuk asalnya cloverleaf dengan 8 ramp penghubung dengan menggunakan kombinasibentuk direct ramp, semi direct ramp dan loop ramp. Bentuk baru interchange ini dinamakanmodification cloverleaf interchange.
KAJIAN SINYAL DAN GEOMETRIK JALAN PERSIMPANGAN JALAN MT. JOYOMARTONO DENGAN JALAN TARUM BARAT – JALAN CHAIRIL ANWAR DI KOTA BEKASI Hartono, Rudik; Sylviana, Rika; Nuryati, Sri
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.786 KB)

Abstract

Kemacetan yang terjadi pada persimpangan Jalan MT. Joyomartono dengan JalanTarum Barat – Jalan Chairil Anwardiakibatkan oleh bertambahnya jumlah kendaraanyang terus meningkat setiap tahunnya yang tidak diimbangi dengan peningkatanpembangunan jalan raya, pengoperasian fasilitas lalu lintas belum optimal dan perilakukurang disiplin pengguna jalan. Berdasarkan tinjauan operasional (kondisi awal) kelakuanpengemudi kendaraan bermotor sering menyebabkan waktu tundaan (delay), waktu hilang(lost time), panjang antrian (queue lenght), dan kendaraan terhenti (stop rate) yang relatiftinggi, sehingga hal ini patut ditinjau kembali mengenai kapasitas persimpangan yang adasaat ini.Perolehan data pada penelitian ini adalah mengunakan metode survai yaitu meliputisurvai volume lalu lintas, survai kecepatan lalu lintas, survai geometrik simpang dan survaiwaktu sinyal lalu lintas selama 3 (tiga) hari; hari kerja dan hari libur, yaitu tanggal 9,11,15Agustus 2004. Analisa data yang dilakukan mencakup analisa operasional dan analisaperencanaan dengan program KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia) ver 1.10x.Hasil analisis operasional 3 fase pada kondisi awal menunjukkan bahwa tingkatpelayanan simpang pada hari kerja dan hari libur adalah macet total atau dengan tingkatpelayanan pada level F analisis. Dari analisa beberapa alternatif 3 (tiga) yang menghasilkanpelayanan simpang pada hari kerja pada “B“. Tingkat pelayanan simpang pada hari liburpada level B. Sehingga dari hasil analisa perencanaan ini dapat diartikan kondisi kapasitassimpang pada analisa ini termasuk katagori kapasitas yang ideal dan optimal.
PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN AIR LIMBAH SEBAGAI SALAH SATU IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG IKLIM Sylviana, Rika; Hermana, Dede
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.806 KB)

Abstract

Perubahan iklim merupakan sebuah realitas yang telah dirasakan secara luas di berbagai belahan dunia, sehingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengembangkan Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai aksi nyata untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim serta upaya pengurangan emisi GRK sebagai komponen yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan. Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di lokasi ProKlim salah satunya adalah pengolahan dan pemanfaatan air limbah. Perolehan data untuk perencanaan teknis pengelolaan air limbah didapat melalui survei ke lokasi. Kemudian dilakukan perencanaan teknis atau desain yang disesuaikan kondisi lapangan. Besaran supply air hujan diperkirakan 2,22 m3. Debit (Q) air limbah domestik yaitu 0,005 m3/detik dengan perkiraan volume air limbah yang dapat diolah maksimal 108 m3 jika waktu pengalirannya selama 6 (jam) dalam 1 hari. Dimensi 3 unit bak pengolahan yang akan dibangun yaitu bak equalisasi/pengumpul 3,5 x 2,5 x 1,03 m dengan tebal dinding 15 cm dan ruang bebas (free board) 0,97 m, serta volume efektif 21,9 m3, dilengkapi dengan alat penyaring sampah kasar (bar screen). Kemudian dimensi bak pengendapan (sedimentasi) awal dan akhir masing-masing yaitu 3,5 x 2,5 x 1,03 m dengan tebal dinding 15 cm dan ruang bebas 0,97 m serta volume efektif 17,5 m3. Selanjutnya biofilter aerob terdiri dari 2 (dua) ruangan yaitu ruang aerasi (3,5 x 2,5 m dengan tebal dinding 15 cm dan volume efektif 17,5 m3) dan ruang bed media (3,5 x 2,5 x 1,03 m, tebal dinding 15 cm). Kebutuhan udara aktual 190 liter/menit diakomodir blower 2 unit berkapasitas 100 liter/menit.
PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) Budhianty, Happy; Sylviana, Rika; Damayanti, Dewi; Al Ansari, Syahrul; Santoso, Angga
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.9 KB)

Abstract

Generally, DCP is only used to measure the CBR value of soil. In this research, it is tried to introduce the possibility of appliance DCP to measure the CBR value of penetration macadam pavement. Examination was executed at the critical asphalt condition (in the day time, since high burden and temperature) and used 30o cone. DCP was placed directly at the above of pavement surface. The data was analyzed to become the CBR value by using MS - Excel Macro program. The result of this research, appliance the standard DCP with cone 30° applicable to measure CBR value of penetration macadam pavement. Keywords : CBR, DCP
KAJIAN ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN VILLA MUTIARA CIKARANG Ruswandi, Yopi; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.672 KB)

Abstract

Lokasi perumahan merupakan kunci dalam menentukan nilai dan harga suatu rumah. Keberadaan suatu lokasi perumahan tidak dapat dapat dilepaskan dari berbagai aspek pendukung dari berbagai aspek pendukung disekitar lingkungan perumahan. Salah satu aspek pendukung yang tidak bisa diabaikan adalah aspek transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek transportasi terhadap pemilihan suatu lokasi perumahan. Survai dilakukan terhadap pemilik rumah dan pengembang perumahan Villa Mutiara Cikarang. Aspek transportasi yang dijadikan variabel penelitian meliputi: kelancaran lalu lintas, aksebilitas lokasi, ketersediaan sarana transportasi umum, kondisi jalan utama, lebar jalan utama, kondisi jalan dalam perumahan dan lebar jalan dalam perumahan. Hasil analisis menunjukan bahwa aspek transportasi pemilihan lokasi perumahan Villa Mutiara Cikarang dari pemilik rumah diurut berdasarkan jawaban “sangat penting” dari aspek transportasi yaitu: Kelancaran lalu lintas (44.17%) , Kondisi jalan utama (42.38%), Kondisi jalan perumahan (40.89%), Aksesibilitas lokasi (33.73%), Ketersediaan transportasi umum (33.43%), Lebar jalan utama (31.34%) dan Lebar jalan dalam perumahan (24.17%). Sedangkan urutan berdasarkan jawaban “penting” dari aspek transportasi yaitu: Lebar jalan dalam perumahan (69.25%), Aksesibilitas lokasi (64.77%), Lebar jalan utama (64.17%), Ketersediaan transportasi umum (61.49%), Kondisi jalan perumahan (50.41%), Kondisi jalan utama (54.92%) dan Kelancaran lalu lintas (54.62%). Sedangkan hasil survai terhadap pengembang (PT. ISPI), dapat diketahui bahwa jawaban “sangat penting” dipilih dari aspek transportasi Aksesibilitas lokasi dan Kondisi jalan dalam perumahan, sedangkan untuk jawaban “penting” yaitu Kelancaran lalu lintas, Ketersediaan transportasi umum, Lebar jalan dalam perumahan. Dan untuk jawaban “kurang penting” terdiri dari Kondisi jalan utama dan Lebar jalan utama. Kata kunci: Aspek transportasi, lokasi perumahan
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS (BLACK SPOT AREA) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Wisudawati, Deasy Anggraini; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.543 KB)

Abstract

Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan membutuhkan sarana transportasi, jika sarana transportasi tidak berjalan dengan baik diakibatkan adanya kecelakaan lalu lintas maka kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, maka dibuat sistem informasi yang dapat mendukung yaitu SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk dapat memperoleh informasi mengenai daerah rawan kecelakaan sehingga dapat melakukan upaya-upaya untuk mengurangi dan mencegah kecelakaan. Data yang ditampilkan merupakan sebagian ruas jalan arteri dan kolektor yang ada di Kota Bekasi, yaitu berupa identifikasi daerah rawan kecelakaan secara visual, yang terdiri dari theme jalan dan ruas jalan , informasi tabel, grafik, dan foto. Berdasarkan data tahun 2007-2009, tingkat kecelakaan terus meningkat sebesar 48% dengan pertumbuhan rata-rata 400,67 per tahunnya. Lokasi kecelakaan yang memiliki bobot paling besar adalah pada jalan Siliwangi, dengan 61 kecelakaan dan bobot 426. Sedangkan severity index (indeks tingkat keparahan) terjadi pada jalan Perjuangan sebesar 0,409. Kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah sepeda motor sebesar 60,223%. Pada identifikasi daerah yang rawan kecelakaan terdapat 9 jalan rawan dan 4 jalan tidak rawan. Kata kunci: Daerah rawan kecelakaan, kecelakaan lalu lintas, SIG
KINERJA DAN KAPASITAS TERMINAL CIKARANG Kusbandono, Kusbandono; Budhianty, Happy; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.858 KB)

Abstract

Cikarang merupakan daerah yang berbasis industri, terdapat banyak kawasan industri yaitu kawasan industri MM2100, Jababeka I dan II, EJIP, BIIE. Selain itu masih banyak pabrik pabrik yang berlokasi di luar kawasan industri. Untuk itu diperlukan terminal yang dapat menampung semua moda transportasi dan orang yang pindah moda transportasi. Dewasa ini angkutan yang menghubungkan antara Jakarta Bekasi Cikarang Karawan Bandung Purwakarta dan beberapa kota di propinsi Jawa Barat semakin bertambah, sehingga terminal memiliki peranan sangat penting dalam mengatur peredaran angkutan dan penumpang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kinerja dan daya tampung terminal Cikarang sebagai tempat perpindahan moda transportasi terutama angkutan umum baik barang maupun penumpang. Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada Terminal Cikarang yang terletak pada jalan Fatahillah Kecamatan Cikarang Barat. Survai awal lokasi dan pembuatan surat izin serta persiapan formulir survai dilakukan sebelum memulai survai pokok. Survai Pokok dilaksanakan pada hari Minggu dan Senin dengan waktu jam produksi yaitu jam 6.00 sampai jam 19.00 WIB. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan kapasitas terminal Cikarang dengan waktu tunggu rata-rata untuk AKDP 1 sebesar 83,59 menit, AK sebesar 6,99 menit, AKDP 2 sebesar 31,49 menit, sedangkan Headway kedatangan dan keberangkatan AKDP 1 sebesar 154,69 detik dan 129, 24 detik. AKDP 2 sebesar 275,25 detik dan 256,49 detik, AK sebesar 105,87 detik dan 103,68 detik, sedangkan luas area parkir yan tersedia di terminal Cikarang untuk AKDP 1 sebesar 1565m2, AKDP 2 sebesar 573 m2, AK sebesar 189 m2. Kinerja terminal Cikarang perlu pembenahan pada waktu tungu dan Headway, sedangkan kapasitas terminal Cikarang dengan lahan parkir masih mencukupi. Kata kunci: Kinerja, kapasitas terminal, waktu tunggu, headway, area parkir
PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.41 KB)

Abstract

Kemajuan pengetahuan tentang teknologi beton telah dapat memenuhi tuntutan kebutuhan antara lain mudah pengerjaannya, cepat mengeras/mengering. Salah satunya adalah penggunaan bahan tambah seperti bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia. Bahan tambahan plasticizer jenis Tricosal BV Liquid digunakan untuk meningkatkan workability (kemudahan pengerjaan) dengan mengurangi air beton dapat dikurangi. Metode yang digunakan dalam perencanaan campuran beton adalah metode ACI (American Concrete Institute). Campuran beton digunakan dengan menambah plasticizer sebesar 0,1%, 0,2%, 0,4% dan mengurangi air 2,5%, 5%, 10%, kemudian membandingkan dengan beton normal. Pengujian tekan beton dilaksanakan pada saat benda uji berumur 3, 7, 21 dan 28 hari Hasil penelitian didapat slump dan kuat tekan beton yang menggunakan bahan tambahan plasticizer lebih besar dari pada beton normal. Dengan nilai slump yang tinggi maka workabilitas beton lebih baik, sehingga betonnya menjadi lebih padat. Beton yang menghasilkan kuat tekan rata-rata maksimum (f’cr = 489,83 kg/cm2) yaitu beton yang menggunakan bahan tambahan plasticizer 0,1% tanpa pengurangan air. Kata kunci: bahan tambahan plasticizer, workability, slump, kuat tekan beton
PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI Putra, Aidil; Sylviana, Rika; Srie Gunarti, Anita Setyowati
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.173 KB)

Abstract

Permasalahan yang mungkin terjadi dalam dunia konstruksi dimasa yang akan datang adalah keterbatasan material, terutama dari alam (misal pasir alam). Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan pengembangan teknologi aspal, misal memanfaatkan material alam lainnya seperti pasir laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai stabilitas suatu campuran beton aspal dengan menggunakan material filler pasir laut untuk jalan lalu lintas tinggi dengan menggunakan filler abu batu 4%, serta variasi filler pasir laut 4%, 6%, dan 8%. Penelitian menggunakan uji Marshall dengan menggunakan filler abu batu 4% dan variasi filler pasir laut 4%, 6%, dan 8%. Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas Mashall Filler pasir laut 8% (1414,17kg) lebih besar dari filler pasir laut 4% (1243,92kg) dan 6% (1300,98kg), karena rongga di dalam aspalnya lebih kecil, sedangkan nilai stabilitas Marshall abu batu 4% lebih besar dari ketiga dari ketiga variasi filler pasir laut, karena gradasi abu batu lebih kecil daripada pasir laut. Penggunaan Filler pasir laut dan abu batu pada campuran panas asphalt trade binder untuk perkerasan lentur jalan lalu lintas tinggi nilai stabilitasnya memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Kata Kunci: Filler, pasir laut, nilai stabilitas Marshall.
KAJIAN TEKNIS BENTUK INTERCHANGE RUAS JALAN TOL KRIAN – LEGUNDI – BUNDER DAN SURABAYA – MOJOKERTO TERHADAP JARINGAN JALAN WARINGIN ANOM KABUPATEN GRESIK Budiana, Unang; Sylviana, Rika; Yulius, Elma
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.641 KB)

Abstract

Pada ruas tol Krian – Legundi – Bunder dan Surabaya – Mojokerto (SUMO) terjadi persimpangan, maka difasilitasi dengan persimpangan tidak sebidang (interchange) untuk mendukung aksesibilitas pada kedua ruas tol tersebut. Lokasi persimpangan berada di antara kedua interchange dengan jarak sebesar 6,229 km di ruas tol SUMO pada tahap konstruksi, persimpangan tersebut akan mengurangi jarak antar interchange.Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan perhitungan manual tetapi penggambarannya menggunakan AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion 2009. Dari hasil penelitian ini, dipakai bentuk interchange trompet dengan 4 ramp penghubung dengan kombinasi direct ramp, semi direct ramp dan loop ramp. Jenis tikungan yang dipakai dalam perencanaan desain interchange ini yaitu tikungan full circle (FC) dan spiral – circle – spiral (S-C-S). Akses interchange mempunyai 1 S-C-S dan 3 FC,ramp1 mempunyai 1 FC, ramp 2 mempunyai 2 S-C-S dan 1 FC, ramp3 mempunyai 1 S-C-S dan 1 FC dan ramp4 mempunyai 1 S-C-S.Interchange ini tidak langsung menghubungkan antar kedua ruas tol, tetapi ada akses interchange pada kedua ruas tol tersebut. Sehingga bentuk interchange ini dinamakan dengan interchange double trumpet. Jumlah dan lebar lajur pada interchange ini yaitu untuk jalan akses (2/2 D) dengan komposisi lebar median 0,8 m, lebar bahu dalam 1 m, lebar lajur 4 m dan lebar bahu luar 3 m. Sedangkan untuk masing-masing ramp (1/1 UD) yaitu lebar bahu dalam 1 m, lebar lajur 4 m dan lebar bahu luar 3 m. Dengan bentuk interchange tersebut, maka jalan akses dan seluruh ramp pada desain ini mempunyai total panjang jalan 4,164 km, maka estimasi biaya konstruksi secara kasar pada bidang highway mencapai Rp. 54.680.490.600,-. Kata kunci: interchange, tol, ramp, double trumpet