cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1: Maret 2016" : 16 Documents clear
PENGGUNAAN MEDIA WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SAPE TAHUN AJARAN 2015/2016 Sri Rejeki; HESTI PUSPITASARI
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.947 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.330

Abstract

Abstrak: Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Word Square terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMA Muhammadiyah Sape tahun ajaran  2015/2016Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalan kuantitatif, dengan pendekatan eksperimen, desain yang digunakan yaitu pra esksperimen dalam bentuk static group comparison. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas X1 dan kelas X4. X1 Kelas sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 35 orang sedangkan kelas X4 dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 40 orang, pengumpulan data yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan skunder. Metode analisis data yang digunakan adalah rumus statistik berupa rumus t-tes.Berdasarkan hasil dan pembahasan maka yang dapat diambil kesimpulan bahwa pada taraf signifikan 5 % nilai thitung> ttabel tertera 2,788>1,671 artinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “ada pengaruh penggunaan media Word Square terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas X SMA Muhammadiyah Sape tahun ajaran  2015/2016” diterima. Nilai rata-rata untuk hasil kelas kontrol sebesar 73,75 sedangkan untuk hasil kelas eksperimen diperoleh nilia rata-rata 382,08. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara strategi pembelajaran konvesional dengan media word square terdapat pengaruh hasil belajar PKn pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah Sape tahun pelajaran 2015/2016.
PRAKTEK POLITIK UANG PADA PEMILUKADA SERENTAK 2015 (STUDI KASUS DI DESA SIMPASAI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA) Maemunah Maemunah; Masita Masita
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.017 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.321

Abstract

Abstrak: Praktek politik uang (money politics)merupakan praktek yang sering terjadi di setiap pemilu. Politik uang juga adalah salah satu faktor penyebab demokrasi berbiaya tinggi, praktek ini merugikan masyarakat dan mencederai asas pemilu. Praktek politik uang juga merupakan bagian dari bentuk korupsi politik, praktek politik uang menjadi isu keprihatinan dan ancaman nyata dalam menjalankan sistem demokrasi. berdasarkan uraian permasalahan peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana presepsi masyarakatak terhadap praktek politik uang pada pemilukada serentak 2015 di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dan bagaimanakah bentuk dari politik uang pada pemilukada serentak 2015, dengan tujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima terhadap praktek politik uang pada pelaksanaan pemilukada serentak tahun 2015. Untuk  mengetahui bentuk-bentuk praktek politik uang pada pelaksanaan pemilukada serentak 2015  di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.                Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatifdengan pendekatan deskriptif. lokasi penelitian dilaksakan di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima  dengan mengunakan subyek penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, tehnik analisis yang digunakan adalah diawali dengan proses pengumpulan data,, penyajian data,dan penarikan kesimpulan.                Dari hasil penelitian diperoleh gambaran pemilukada serentak tahun 2015 presepsi penyelenggara terhadap pelaksanaan pemilukada serentak 2015 bahwa pemilukada serentak 2015 ini merupakan pemilukada serentak yang pertama dilakukan oleh bangsa Indonesia sehingga persepsi penyelenggara bahwa pemilukada serentak adalah suatu pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerah yang tidak terlepas dari penggunaan anggaran yang menyebabkan adanya kemungkinan terjadinya politik uang tetapi politik uang dapat diminimalisir karena penyenggara pemilukada melakukan sosialisasi tentang hal tersebut. Bentuk-bentuk politik uang dalam pemilukada serentak pada tahun 2015 di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima berupa penyaluran bantuan melalui bantuan sosial yang dilakukan oleh peserta pemilu ialah berbentuk uang, berbentuk material, berbentuk barang, dan  berbentuk sembako.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama (Studi Di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat kabupaten Lombok Tengah) Deviana Mayasari; Susi Susanti
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.735 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.331

Abstract

Abstrak: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bahwa rata-rata masyarakat di Desa Bonder, kecamatan praya barat, Kabupaten Lombok Tengah mayoritas beragama Islam. Mereka melakukan perkawinan berdasarkan ketentuan undang-undang Nomor 1 tahun 1974 pada pasal 2 ayat (1) dan (2). Tetapi berbeda dengan pelaksanaan perceraian yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah bahwa kebanyakan masyarakat melakukan perceraian menurut syariat islam, yaitu hanya sebatas menjatuhkan talak kepada istrinya tanpa mengajukan ke pengadilan, dalam penelitian ini tertarik mengungkapkan permasalahan 1) Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama?, 2) Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Yang  Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama?Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskritip kualitatif. Tehnik sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling  dan snowball sampling. Subjek peneltian ini adalah tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masayarakat. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer, metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data menggunakan metode analisis interaktif.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa 1). Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah melakukan perceraian tidak melalui Pengadilan Agama, antara lain disebabkan faktor ekonomi, faktor sosial dan kebiasaan masyarakat setempat, dan 2) Dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah yang  melakukan perceraian tidak melalui Pengadilan Agama meliputi a) Keabsahan perceraian terhadap perempuan yang diceraikan diluar pengadilan adalah ikatan perkawinan antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum, perceraian tersebut sah secara hukum agama saja, b) Suami dan isteri masih mempunyai hak dan kewajiban terhadap pasangan masing-masing, c) Kedudukan anak yang dilahirkan dalam perkawinan setelah terjadinya perceraian.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 1 BATU KUTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Hafsah Hafsah; Seri Suhaini
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.654 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.322

Abstract

Abstrak: Hal Pokok yang menjadi dasar peneliti mengadakan penelitian adalah  rendahnya hasil belajar pada siswa kelas V SDN I Batukuta. Salah satu sebabnya yaitu penggunaan model pembelajaran yang masih didominasi dengan metode ceramah.  Strategi pembelajaran yang sering diterapkan pada proses belajar mengajar di kelas V SDN I Batukuta  Tahun pelajaran 2014/2015 adalah metode ceramah tanpa menggunakn model pembelajaran yang bervariasi. Dengan strategi pembelajaran yang demikian siswa merasa kesulitan memahami dan menyerap materi pelajaran yang diajarkan sehingga menyebabkan mata pelajaran yang diajarkan kurang dapat dipahami dengan baik dan menyebabkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar kurang aktif. Dari latar belakang tersebut diatas, penulis merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimana penggunaan model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran PKn". Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestai belajar PKn pada siswa kelas V SDN I Batukuta tahun pelajaran 2014/2015 melalui penggunaan model pembelajaran Role Playing. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes evaluasi yang diberikan setiap akhir siklus.Hasil penelitian pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 66,05 dengan presentasi ketuntasan sebesar 39,47 %. Sedangkan pada siklus dua diperoleh nilai rata-rata 78,68% dengan presentase ketuntasan sebesar 84,21% Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus dua mengalami peningkatan dari siklus pertama dan sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu minimal 80% siswa mendapat nilai di atas 70 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN I Batu Kuta  tahun pelajaran 2014/2015.
PERAN PENGHULU LINGKUNGAN DALAM PROSES PERKAWINAN SEBELUM DAN SESUDAH KELUARNYA PP NO.48 TAHUN 2014 DI LINGKUNGAN BANJAR KELURAHAN BANJAR KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM Zedi Muttaqien; Toni Albar
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.43 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.327

Abstract

Abstrak: Penghulu lingkungan merupakan tokoh agama dilingkungan yang membantu P3N (Pembantu Pegawai Pencatatan Nikah) dalam pelayanan nikah, penghulu lingkungan ditunjuk oleh warga setempat yang mempunyai pengetahuan keagamaan yang cukup atau berasal dari kalangan alim ulama atau tokoh agama yang dituakan dilingkungan setempat, peran penghulu lingkungan dalam proses perkawinan sebelum keluarnya PP NO. 48 Tahun 2014 adalah membantu P3N (Pembantu Pegawai Pencatatan Nikah) dalam pelayanan nikah dan berperan setiap berhubangan kegiatan keagamaan.  Akan tetapi peran penghulu lingkungan dalam proses perkawinan sesudah keluarnya PP NO. 48 tahun 2014 dalam proses perkawinan tidak lagi melayani perkawinan karena penghulu lingkungan hanya membantu P3N, sedangkan P3N sudah dihapus dan tidak di perpanjang masa tugasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif normatif  karena data yang diperoleh dilapangan lebih banyak bersifat informasi keterangan berupa gambar dan kata atau kalimat serta berkaitan PP No. 48 Tahun 2014.Lokasi penelitian di Lingkungan Banjar Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan Kota Mataram,  metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Dari hasil penelitian peran penghulu lingkungan Dalam Proses Perkawinan sesudah keluarnya PP NO. 48 Tahun 2014 adalah membantu kepala lingkungan untuk memandu saat acara ijab qabul, Menjadi khotbah nikah jika diminta oleh KUA, dan menjadi saksi nikah, adapun peran penghulu lingkungan secara umum adalah Pengurusan jenazah, membimbing remaja masjid belajar membaca alqur’an, sebagai konsultan dalam permasalahan-permasalahan keagamaan, pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup beragama, menjadi imam masjid Dan menangani masalah-masalah agama islam.
TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PP NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA (Studi di DesaTawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima) Zaini Bidaya; Ramzin Ardiansyah
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.406 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.323

Abstract

Abstrak: Pemerintah Desa yang ada sekarang ini adalah Pemerintahan Desa yang sesuai dengan jiwa UUD Negara RJ 1945 yang selanjutnya disingkat (UUDNRI Tahun 1945) yaitu memperhatikan dan menghormati hak asal usul yang bersifat istimewa. Oleh karenanya mempunyai keharusan bahwa dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang guna memcapai hasil yang optimal, mau tidak mau harus mengikutsertakan masyarakatyang ada di desa, pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan terendah yang langsung berhadapan dengan masyarakat sebagai pelaksana pembangunan agar semakin mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris dengan metode pendekatan perundang-undangan (StatuteApproach), pendekatan konseptual (ConceptualApproach) dan pendekatan lapangan. Metode pengelohan dan análisis data yang dipergunakan adalah análisis data dan bahan hukum.Dari hasilpenelitianiniadalahadabeberapajenis pembentukan organisasi pemerintahan desa yaitu pembentukan organisasi Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Sekertaris Desa dan Kepala-kepala Urusan Desa. Dalam melakukan proses pembentukan organisasi pemerintahan desa dilakukan pembentukan kepengurusan pemerintahan desa. Dalam membuat dan menetapkan, aparatur pemerintahan desa tidak lepas dari peraturan-peraturan yang ada dan berlaku sekarang, Hal ini dapat dilihat di Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dan Daerah KabupatenBima Nomor 02 Tahun 2007 Tentang PedomanPenyusunandan Tata KerjaPemerintahanDesa, Bima 2007 danperaturandaerahNomor 07 Tahun 2006 tentangBadanPermusyawaratanDesa (BPD), Bima 2006. Abstract:  The village government there right now is the Village Administration in the spirit of the State Constitution 1945, hereinafter abbreviated RJ (UUDNRI 1945) is to pay attention and respect the right of the origin of which is special. Therefore has the necessity that in carrying out development in all fields in order to striking an optimal result, inevitably have to involve the society in the village, the village government as the organizer of the lowest government that directly deal with the public as the construction company to be more able to mobilize the people to participate in development.Metodeyang used in this research is empirical approach legislation (StatuteApproach), the conceptual approach (ConceptualApproach) and the field approach. Pengelohan methods and analysis of data used is the analysis of data and legal material.Hasilpenelitianiniadalahadabeberapajenis establishment of the village government organizations namely the establishment of the organization Village Chief, Village Consultative Body (BPD), Village Secretary and Heads of Village Affairs. In the process of the establishment of the village government organization conducted the formation of village government stewardship. In making and sets, apparatus village administration can not be separated from the regulations that exist and apply now, It can be seen in the Government Regulation No. 72 of 2005 and Regional Bima Regency Number 02 Year 2007 on PedomanPenyusunandan Tata KerjaPemerintahanDesa, Bima 2007 danperaturandaerahNomor 07, 2006 tentangBadanPermusyawaratanDesa (BPD), Bima, 2006.
PERAN KETUA ADAT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH DI DESA ONGKO KECAMATAN EMPANG KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2015 Resmini Resmini; Ifan Karto Andradi
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.451 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.328

Abstract

Abstrak: Dalam masyarakat desa Ongko masih terdapat tanah-tanah ulayat yang sering menimbulkan sengketa dan cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Hampir disetiap daerah yang terdapat sengketa tanah di wilayah ini segenap pihak menangani permasalahan ini dengan berbagai cara. yang penyelesaian dapat ditempuh selama ini  melalui upaya etigasiyakni melalui pengadilan dan upaya penyelesaian sengketa alternatif yaitu mediasi di luar pengadilan. Sengketa tanah ulayat yang terjadi di Desa Ongko Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa adalah antara masyarakat dengan masyarakat lain dalam Desa Ongko. Hukum Tanah Adat sebagai bagian dari Hukum Adat mengalami beberapa perkembangan sehingga sering timbul masalah karena adanya perbeda an pendapat dan adanya persengketa mengenai tanah adat. Persengketaan biasanya terjadi diantara sesama masyarakat Hukum Adat ataupun antara masyarakat adapun kasus persengketaan yang sering terjadi pada masyarakat Ongko adalah sengketa tanah. Sengketa terjadi karena adanya pengambilan tanah oleh warga terhadap warga lain atau adanya batas-batas tanah yang tidak lagi jelas karena banyaknya masyarakat yang mempergunakan pohon-pohon atau tanaman lainya sebagai pembatas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah: penelitian kualitatif  dengan pendekatan deskriptif , penentuan Subyek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, Tehnik Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Perumusan di peroleh dari hasil observasi dan wawancara dengan data skunder diperoleh melalaui catatan-catatan dokumen dan hasil penelitian metode analisis data menggunakan analisis kualitatif yang dilakukan secara interaktif.Hasil penelitian ini menunjukan peran kepala adat dalam penyelesaian sengketa tanah di Desa ongko  adalah kepala adat sebagai hakim perdamaian dalam persidangan adat dan juga sebagai pengambil keputusan adat yang mana pihak-pihak tersebut mengikat pada keputusan yang bersengketa serta menciptakan kerukunan dalam keluarga, di mana setiap perbuatan maupun tindakan Ketua Adat harus berdasarkan pada tiga sifat yaitu: menjaga keamanan masyarakat sesuku, memelihara kedamaian di antara rakyat sesuku dan memlihara derajat agama dan kepercayaan. Dan Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sengketa tanah  di Desa Ongko. hal-hal yang menyebabkan sering terjadinya sengketa tanah ulayat di Desa Ongko  adalah batas tanah ulayat tidak jelas, adanya praktek ketidakadilan, adanya klaim dari Negara atau Pemerintah, adanya masyarakat pendatang sehingga meningkatnya nilai tanah secara ekonomi, mempertahankan status sosial, pemahaman salah terhadap adat dan kurangnya sosialisasi.  
STRATEGI PEMBELAJARAN SYNERGET TEACHING DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn SISWA DI MAN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Komang Sundara; Cahya Ningrum
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.158 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.319

Abstract

Abstrak: Masalah utama yang dihadapi siswa di MAN 1 Mataram, dalam proses belajar mengajar PPKn dikarenakan dalam setiap pembelajaran menggunakan strategi konvesional sehingga hasil belajar siswa rendah. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh strategi Synergetic Teaching dapat meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas X MAN 1 Mataram tahun pelajaran 2015/2016.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalan kuantitatif, dengan pendekatan eksperimen, desain yang digunakan yaitu pra esksperimen dalam bentuk static group compersion. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2. Kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 38 orang sedangkan kelas X MIA 2 dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 40 orang, pengumpulan data yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan skunder. Metode analisis data yang digunakan adalah rumus statistik berupa rumus t-tes Polled Varians.Berdasarkan hasil dan pembahasan maka yang dapat diambil bahwa taraf signifikan 5% nilai t tertera bilangan 2,000 oleh bilangan yang diperoleh 6,577 lebih besar dari bilangan yang ada dalam tabel maka, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “Terdapat Perbedaan Pengaruh Yang Positif dan Signifikan Antara Strategi Pembelajaran Synergetic Teaching Dengan Pembelajaran Konvensional dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKn Kelas X di MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016” diterima. Penggunaan Strategi pembelajaran Synergetic Teaching  merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan ranah kognitif siswa yang ditunjukkan dengan perbaikan hasil belajar siswa. Jadi penerapan Strategi pembelajaran Synergetic Teaching  ini dapat meningkatkan nilai akademik siswa yang berhubungan dengan hasil belajar sehingga memberikan keuntungan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok  atau tugas-tugas akademik sehingga siswa memahami konsep-konsep yang dianggap sulit. Abstract:  The main problem that the student faced in MAN 1 Mataram in teaching learning process, especially PPKN. It cause of in teaching learning process usually used conventional strategy, so the student get low score. Therefore, the aim of the writer take this research is to know the effect of synergetic teaching strategy to improve the student score in study PPKN at x grade student of MAN 1 Mataram in academic year 2015/2016.                This research used quantitative method, which the experimental approach and the design is pre-experiment in static group comparison form. In this research the writer take two class as sample, there are class X MIA 1 and class MIA 2. Where class X MIA 1 as class control which consist of 38 students  and class X MIA 2 as class experiment which consist of 40 students. in collected the data was used multiple choice. The type of the data has used is quantitative and data source is primer and skunder. The method of data analysis is used t-test polled variance.                Based on the result and discussion showed that significant of t-test is 5% with number is 2,000 that value  was achieve is 6,577  higher than value on  t-table. So the hypothesis of this research there are a different positive effect and significant between synergetic teaching strategy with conventional lesson toward the student score in learning PPKN at X grade student of MAN 1 Mataram in academic year 2015/2016 is received. Synergetic strategy is a strategy than could be applied to improve students cognitive skill which has showed by improvement student achievement. Furthermore, applied synergetic teaching strategy can increase student’s academic value. It also showed that using synergetic teaching strategy is useful for the students, well that individually or in a group in order to solve their problem in understanding every lesson concept.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DIALOG BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL RESPONS VERBAL DILENGKAPI DENGAN GAMBAR (Studi Kuasi Eksperimen pada Kelas X SMA Al-Ma’arif Mataram Tahun Ajaran 2012-2013) Mustamin Mustamin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.588 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.333

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah 1) seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan menggunakan model respons verbal, dan 2) bagaimana perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal, dan 2) mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model respons verbal.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi.  Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest dan postest dengan kelas eksperimen yaitu memberikan perlakuan kepada subjek penelitian, yang dibandingkan dengan kelas kontrol. Data penelitian diambil melalui tes, observasi, angket (kuesioner). Alat pengambilan data tes yang digunakan berupa instrumen tes perbuatan yang berisi aspek-aspek kriteria penilaian keterampilan berbicara berupa penilaian melalui dialog bahasa Indonesia dilengkapi dengan gambar. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji t sebagai hasil dari data kuantitatif.Berdasarkan analisis data penelitian, disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan model respons verbal melalui gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Sebesar 7,8%, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 73,4%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 81,2%. Perilaku yang ditunjukkan siswa pun berubah setelah diberikan perlakuan. Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran, bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, tidak gugup atau grogi dan semakin percaya diri ketika berbicara di depan kelas.
TRADISI SIRAMAN (MEMANDIKAN CALON PENGANTIN) DALAM PROSESI UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA LARANGAN KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES Achmad Djunaidi; Setiadi Aji Prawira
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.706 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.324

Abstract

Abstrak:Penelitian ini merupakan penelitian upacara adat jawa, yaitu upacara siraman. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan rumusan masalah yang cukup menarik. Adapun rumusan masalah tersebut adalah bagaimana proses siraman serta apa makna siraman tersebut. Dengan tujuan memahami bagaimana proses siraman beserta makna yang terdapat dalam proses siraman.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yang disusun secara sistematis dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenolgi, karena metode ini memakai pengalaman hidup sebagai alat untuk memahami fenomena yang sedang terjadi ataupun yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode  purposive sampling dimana peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diambil karena pertimbangan tertentu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menganggap metode ini lebh efektif dalam penelitian kualitatif.Pembahasan proses upacara siraman berdasarkan hasil penelitian yang mendeskripsikan proses upacara siraman. Adapun proses dari siraman tersebut seperti berikut : calon pengantin memakai pakaian siraman lantas diiringi oleh orang tuanya ketempat siraman, orang tua calon pengantin yang menyiram dilanjutkan oleh sesepuh (orang yang dituakan) dan diakhiri dengan dukun pengantin memecahkan kendil siraman disambut para tamu yang mengucapkan  “wes pecah pamore” . Selain proses upacara siraman, hasil penelitian juga membahas tentang makna yang terkandung dalam proses upacara siraman. Adapun makna yang terkandung dalam upacara siraman yaitu melakukan upacara adat (meminta berkah tuhan) sebagai bentuk harapan kesuksesan upacara pernikahannya, membersikan jasmani dan rohani sebagai bentuk penyucian diri untuk menghadapi upacara yang sakral serta pemberian doa yang terbaik dari keluarga dan para tamu undangan bagi calon pengantin. Abstract:  This study is a Javanese traditional ceremony, the ceremony siraman. In this study, the researchers propose formulation of the problem is quite interesting. The formulation of the problem is how the siraman process and what the meaning of the siraman. With the goal of understanding how the process of being washed along with the meaning contained in the siraman process.The method used is a qualitative research method. Qualitative research is descriptive systematically arranged in this study. The approach used is phenomenological approach, because this method uses life experiences as a tool to understand the phenomenon that is happening or has already happened. In this research using purposive sampling method where researchers determine their own samples to be taken because of certain considerations. Methods of data collection in this research is the method of observation, interviews, and documentation. Researchers believe this method is more effective in qualitative research.Discussion ceremony siraman process based on research results that describe the process of being washed ceremony. The process of being washed in the following manner: the bride to wear a splash of water and then accompanied  by his parents to place siraman, parents of prospective brides flush followed by the sesepuh (elder person) and ends with a splash kendil (water container)solve shaman bride greeted guests say “wes pecah pamore” (already glowing aura). Besides ceremonial siraman process, the results of the study also discusses the meaning contained in the process of being washed ceremony. As for the meaning contained in ceremonial splash of water that traditional ceremonies (ask for a blessing of god) as a form of hope of success wedding ceremony, cleaning physically and mentally as a form of self-purification to confront the ceremony of the sacred and the provision of prayer is the best of the family and invited guests for the bride.

Page 1 of 2 | Total Record : 16