Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama (Studi Di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat kabupaten Lombok Tengah) Deviana Mayasari; Susi Susanti
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1: Maret 2016
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.735 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v4i1.331

Abstract

Abstrak: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bahwa rata-rata masyarakat di Desa Bonder, kecamatan praya barat, Kabupaten Lombok Tengah mayoritas beragama Islam. Mereka melakukan perkawinan berdasarkan ketentuan undang-undang Nomor 1 tahun 1974 pada pasal 2 ayat (1) dan (2). Tetapi berbeda dengan pelaksanaan perceraian yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah bahwa kebanyakan masyarakat melakukan perceraian menurut syariat islam, yaitu hanya sebatas menjatuhkan talak kepada istrinya tanpa mengajukan ke pengadilan, dalam penelitian ini tertarik mengungkapkan permasalahan 1) Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama?, 2) Bagaimana dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Yang  Melakukan Perceraian Tidak Melalui Pengadilan Agama?Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskritip kualitatif. Tehnik sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling  dan snowball sampling. Subjek peneltian ini adalah tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masayarakat. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer, metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data menggunakan metode analisis interaktif.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa 1). Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah melakukan perceraian tidak melalui Pengadilan Agama, antara lain disebabkan faktor ekonomi, faktor sosial dan kebiasaan masyarakat setempat, dan 2) Dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah yang  melakukan perceraian tidak melalui Pengadilan Agama meliputi a) Keabsahan perceraian terhadap perempuan yang diceraikan diluar pengadilan adalah ikatan perkawinan antara suami-istri tersebut belum putus secara hukum, perceraian tersebut sah secara hukum agama saja, b) Suami dan isteri masih mempunyai hak dan kewajiban terhadap pasangan masing-masing, c) Kedudukan anak yang dilahirkan dalam perkawinan setelah terjadinya perceraian.
Media Massa dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri di Desa Kopang Rembiga, Kec. Kopang Kabupaten Lombok Tengah Alihardi Winata; Deviana Mayasari; Muhammad Yunus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 2: Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i2.10488

Abstract

Abstrak. Kehadiran televisi di dunia telah membawa dampak yang besar bagi manusia. Televisi membawa berbagai kandungan informasi, pesan-pesan yang dalam kecepatan tinggi menyebar ke seluruh pelosok dunia dan menjadi berbagai alat bagi berbagai kelompok untuk menyampaikan berbagai pesan untuk bermacam kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif karena penelitian menggambarkan keadaan atau peristiwa sosial yang ada dalam masyarakat, dalam hal ini tentang “Media Massa (Tayangan Televisi) Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri Di Desa Kopang Rembiga Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah)”.  Hasil penelitian ini menemukan Jumlah penggunaan waktu belajar siswa penonton tayangan televisi yaitu 0-1.5 jam perhari sedangkan waktu yang digunakan untuk menonton tayangan televisi ialah 2.5-5 jam perhari. Hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah waktu belajar lebih sedikit daripada waktu menonton antara lain karena tidak adanya pengaturan jadwal kegiatan dan daya tarik tayangan televisi lebih besar dibandingkan dengan belajar. Motivasi belajar siswa penonton tayangan televisi sebagian besar tidak memiliki motivasi. Karena dari jenis tayangan yang sering ditonton oleh siswa lebih cenderung yang bersifat hiburan daripada yang bersifat informasi. Kebutuhan siswa untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri dengan tayangan televisi cenderung lebih  tinggi dibandingkan keinginan, ketekunan, dan perhatian untuk belajar. Abstract: The presence of television in the world has brought a great impact to humans. Television carries a variety of information content, messages that at high speed spread to all corners of the world and become various tools for various groups to convey various messages for various circles of society. This research uses qualitative research with a descriptive method because the research describes the circumstances or social events that exist in society, in this case about "Mass Media (Television Shows) and Their Influence on the Learning Motivation of State Junior High School Students in Kopang Rembiga Village, Kopang District, Central Lombok Regency)".  compared to learning. )”.  The results of this study found that the total use of student learning time for television viewers was 0-1.5 hours per day while the time used to watch television shows was 2.5-5 hours per day. The thing that causes the difference in the amount of study time is less than the time to watch, among others, is the absence of setting the schedule of activities and the attractiveness of television shows is greater than studying. The learning motivation of students who are viewers of television shows is largely unable to have motivation. Because of the types of shows that are often watched by students, they are more likely to be entertainment in nature than those that are informational. Students' needs for entertainment or entertaining themselves with television shows tend to be higher than the desire, perseverance, and attention to learn.
PENYUSUNAN PERENCANAAN PESISIR BERBASIS ISU WILAYAH DI DESA LEMBAR LOMBOK BARAT Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Ibrahim Ibrahim; Joni Safaat Adiansyah; Nurhayati Nurhayati; Nurin Rochayati; Mas’ad Mas’ad; Agus Herianto; Khosiah Khosiah; Deviana Mayasari; Ahmad Kutbi Rais; Fathul Rakhman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9506

Abstract

ABSTRAKPenyusunan rencana pengelolaan wilayah pesisir berbasis desa pada lokasi kegiatan merupakan upaya mengarahkan pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan : (1) keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengan daya dukung ekosistem, fungsi pemanfaatan dan fungsi perlindungan, dimensi ruang dan waktu, dimensi teknologi dan sosial budaya; (2) keterpaduan pemanfaatan berbagai jenis sumber daya, fungsi, estetika lingkungan, dan kualitas lahan  pesisir; dan (3) kewajiban untuk mengalokasikan ruang dan akses masyarakat dalam pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai fungsi sosial dan ekonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan dokumen rencana pengelolaan wilayah pesisir berbasis desa. Pendekatan yang digunakan secara partisipatif dengan pelibatan masyarakat pesisir secara lebih luas dengan harapan dapat menentukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan alokasi ruang berbasis desa yang diintegrasikan dengan rencana pembangunan daerah. Kegiatan ini menghasilkan: 1) peta infrastruktur social public lainya; 2) Peta Land Use; 3) Peta sea use; serta 4) rencana induk pengelolaan di wilayah pesisir Desa Lembar yang berisi tentang isu dan strategi pengembangan wilayah pesisir dan laut. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman aksi pengelolaan kawasan pesisir dan laut secara terintegrasi dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan kelestarian lingkungan dan ekonomi masyarakat local Kata kunci: isu wilayah; perencanaan; pemberdayaan masyarakat; wilayah pesisir. ABSTRACTThe preparation of a village-based coastal area management plan at the activity location is an effort to direct the use of coastal resources and small islands in an integrated and sustainable manner by considering: (1) harmony, alignment, and balance with the carrying capacity of the ecosystem, utilization and protection functions, dimensions space and time, technological and socio-cultural dimensions; (2) the integrated use of various types of resources, functions, environmental aesthetics, and quality of coastal land; and (3) the obligation to allocate space and community access in the use of coastal areas and small islands that have social and economic functions. This activity aims to produce a village-based coastal area management plan document. The approach used is participatory with the broader involvement of coastal communities in the hope of determining the direction of resource use for each planning unit accompanied by the determination of village-based spatial allocations that are integrated with regional development plans. This activity resulted in 1) maps of other public social infrastructures; 2) Land Use maps; 3) Map of sea use, and 4) a management master plan in the coastal area of Lembar Village which contains issues and strategies for developing coastal and marine areas. The results obtained are expected to be used as guidelines for integrated and sustainable coastal and marine area management actions that can improve the environmental and economic sustainability of local communities Keywords: coastal area; community empowerment; planning; regional issues.
Peningkatan Kemampuan Belajar pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Melalui Metode Kooperatif Aliahardi Winata; Deviana Mayasari; Zedi Muttaqin
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 8, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v8i1.13364

Abstract

Learning and learning are compulsory courses taught to students with the aim of forming and changing the mindset of students. The method used in learning needs to be determined, this is the running of the learning process. In this study, the method used was the cooperative method. The success of the work is greatly influenced by the involvement of each member of the group. Cooperative learning in this study was carried out Plan, Do, See, namely lesson study. The research was conducted at the Pancasila and Citizenship Education Study Program in the 3rd semester of the University of Muhammadiyah Mataram. The research subjects were 16 students of the Pancasila and Citizenship Education Study Program. This research was conducted from 6 to 30 October 2017. This type of research is quantitative research with an action approach through lesson study activities. The results of the research "improving learning ability in learning and learning courses through cooperative methods in students of the Pancasila and Civic Education Study Program" show that (1) the learning and learning process using cooperative methods whose implementation there is discussion and role playing can be done by providing learning tools, namely RPS, RPM, methods, learning media, learning resources,  assessment, then create chapter design, lesson design. (2) the improvement of student learning abilities is influenced by the availability of maximum learning tools, learning media that can hone student mindsets such as observing, identifying, analyzing, discovering new things, communicating, and concluding learning and learning concepts, and learning methods. (3) the average score of students' ability to explain concepts of learning and learning problems is 57.3%, open lesson 2 is 71.1%, and open lesson 3 is 85.7%. 
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI GUGUS 5 KOTA MATARAM Sintayana Muhardini; Sudarwo Sudarwo; Khaerul Anam; Arpan Islami Bilal; Deviana Mayasari; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Aliahardi Winata; Haeruni Haeruni; Asmahul Husnah; Ni Made Santi Pratiwi; Nurjannah Nurjannah; Nurul Hidayanti; Rizky Fitri; Susilawati Susilawati; Baiq Desi Milandari; Ibrahim Ibrahim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14580

Abstract

ABSTRAK                                                               Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakuri kuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peseta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Adapun tujuan pengabdian ini yaitu untuk menambah wawasan guru terkait implementasi kurikulum merdeka dalam penyusunan dan pengembangan perangkat  di SDN 9 Ampenan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu deskriptif kualitatif. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi tiga tahapan: tahap persiapan, tahap implementasi dan tahap evaluasi kegiatan pengabdian. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa kegiatan sudah berjalan dengan lancar dan diketahui masih terdapat guru yang belum memahami sistematika penyusunan perangkat pembelajaran, namun dengan adanya pelatihan ini dapat memudahkan guru untuk memahami penyusunan perangkat serta penerapannya dalam kurikulum merdeka. Kata kunci: petunjuk penulisan; template dokumen; format; style. ABSTRACTThe independent curriculum is a curriculum with diverse intracurricular learning where content will be optimized so that learners have enough time to explore concepts and strengthen competencies. Teachers have the flexibility to choose various teaching tools so that learning can be tailored to the learning needs and interests of students. The purpose of this service is to add teachers' insights related to the implementation of the independent curriculum in the preparation and development of tools at SDN 9 Ampenan. The method used in this service is descriptive qualitative. The implementation of this service activity includes three stages: the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage of the service activity. The results of this service show that the activity has run smoothly and it is known that there are still teachers who do not understand the systematic preparation of learning tools, but with this training it can make it easier for teachers to understand the preparation of tools and their application in the independent curriculum. Keywords: author’s guideline; document’s template; format; style.
Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Alihardi Winata; Indah Ratna Sari; Deviana Mayasari; Sirajudin Sirajudin; Roby Mandalika Waluyan
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 8, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v8i2.17199

Abstract

  Abstrak: Pendidikan memiliki peran dalam menetukan kemajuan bangsa. Melalui pendidikan seseorang dapat megubah pola pikirnya. Pendidikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kesempatan, harapan dan pengetahuan untuk mencapai hidup yang lebih baik lagi. Pendidikan dapat menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih baik. pendidikan baik, bisa dilihat dari segi kurikulum, metode, model pembelajaran serta teori bersifat dinamis yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X SMA Negeri 1 Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021, Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai ttest yang diperoleh dalam penelitian ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel,maka dapat dikemukakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X SMA N 1 Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021Abstract: Education has a role in determining the progress of the nation. Through education a person can change his mindset. Education provides opportunities for students to gain opportunities, hopes and knowledge to achieve a better life. Education can be a force to make changes towards better conditions. Good education, can be seen in terms of curriculum, methods, learning models and theories are dynamic which at any time can change according to situations and conditions. The results found that there is an influence of the Discovery Learning learning model on student learning creativity in PPKn subjects in grade X of SMA Negeri 1 Kopang Central Lombok for the 2020/2021 academic year, This fact shows that the ttest value obtained in this study is greater than the table t value, so it can be stated that there is an influence of the Discovery Learning learning model on student learning creativity in PPKn subjects in grade X SMA N 1 Kopang Central Lombok for the 2020/2021 academic year                      
Sosialisasi program makan bersama guna pembentukan karakter siswa di SMPN 1 Sukamulia kabupaten Lombok Timur Aliahardi Winata; Baiq Nurhayatun; Zedi Muttaqin; Deviana Mayasari; Muhamad Yunus; Sintayana Muhardini; Sirajuddin Sirajuddin; M. Firman Ramadhan
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24633

Abstract

AbstrakProgram pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu pendekatan yang diadopsi oleh sekolah adalah program makan bersama, yang bertujuan untuk menggabungkan aspek interaksi sosial, nilai-nilai, dan kesadaran nutrisi sebagai sarana pembentukan karakter siswa. Kegiatan pengabdian ini  dilakukan di SMP 1 Sukamulia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Mitra sasaran terdiri dari siswa SMP 1 Sukamulia. Kegiatan ini mengungkapkan bahwa program makan bersama di SMP 1 Sukamulia secara signifikan berkontribusi terhadap pembentukan karakter positif siswa. Terdapat peningkatan yang bermakna dalam aspek kerjasama, tanggung jawab, dan kesadaran sosial di antara peserta program ini. Selain itu, program ini juga berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang nutrisi dan pentingnya makanan seimbang. Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan karakter. Program makan bersama bukan hanya berperan dalam memenuhi aspek gizi siswa, tetapi juga dalam membentuk karakter mereka secara menyeluruh. Implikasi dari temuan ini menggarisbawahi perlunya pengintegrasian program serupa dalam kurikulum pendidikan nasional untuk memajukan pendidikan karakter di Indonesia. Kata kunci : pembentukan karakter; pendidikan karakter; program makan bersama.AbstractCharacter education programs have become the main focus in efforts to improve the quality of education in Indonesia. One of the approaches adopted by schools is the community meal program, which aims to combine aspects of social interaction, values, and nutritional awareness as a means of building student character. This service activity was carried out at SMP 1 Sukamulia, East Lombok, West Nusa Tenggara. The target partners consist of students from SMP 1 Sukamulia. This activity revealed that the communal eating program at SMP 1 Sukamulia significantly contributed to the formation of students’ positive character. There is a significant increase in aspects of cooperation, responsibility, and social awareness among participants in this program. Apart from that, this program also succeeded in increasing students’ understanding of nutrition and the importance of a balanced diet. The results of this research highlight the importance of a holistic approach to character education. The shared meal program not only plays a role in fulfilling students’ nutritional aspects but also in shaping their overall character. The implications of these findings underscore the need to integrate similar programs into the national education curriculum to advance character education in Indonesia. Keywords : character formation; character education; communal dining program
Peningkatan Kompetensi Guru TK ABA Se-Kota Mataram Melalui Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Inovatif Berbasis Canva Maemunah Maemunah; Dewi Citra Ayu; Deviana Mayasari
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i2.1874

Abstract

Permasalahan dan kendala utama yang dihadapi oleh guru-guru TK ABA se-kota Mataram adalah tidak tersedianya media pembelajaran inovatif, keterbatasan pengetahuan tentang teknologi pembuatan media pembelajaran inovatif. Kegiatan PKM bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru-guru TK ABA se-kota Mataram dalam pembuatan media pembelajaran inovatif berbasis canva. Kegiatan PKM ini dilakukan selama 8 bulan pada tahun akademik 2023/2024. Metode pelaksanaan PKM menggunakan metode presentasi yang diterapkan dalam pengenalan aplikasi, kemanfaataannya, dan penerapannya dalam pembuatan media pembelajaran inovatif. Metode demonstrasi mengenai pengoperasionalisasian aplikasi canva sedangkan metode praktik dimana guru-guru mempraktikkan secara langsung pembuatan media pembelajaran sesuai materi masing-masing yang diajarkan sampai menghasilkan produk berupa media pembelajaran inovatif berbasis canva. Berdasarkan hasil temuan menunjukkan bahwa semua peserta mampu membuat media pembelajaran inovatif menggunakan aplikasi canva. Hal ini dikarenakan terjadi transfer knowledge tentang pemahaman dan keterampilan dalam membuat media pembelajaran inovatif menggunakan aplikasi canva yang merupakan salah satu aplikasi pendukung dalam pembuatan media pembelajaran inovatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran inovatif yang dibuat menggunakan aplikasi canva dapat menjadi salah satu alternatif bagi para guru TK ABA se-kota Mataram dalam memilih aplikasi pendukung pembelajaran untuk anak usia dini sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.  Increasing the Competence of ABA Kindergarten Teachers in Mataram City through Training on Making Innovative Learning Media-based Canva  The main problems and obstacles faced by ABA kindergarten teachers in Mataram are the unavailability of innovative learning media and limited knowledge about the technology of making innovative learning media. PKM activities aim to improve the understanding and skills of ABA kindergarten teachers throughout the city of Mataram in making innovative Canva-based learning media. This PKM activity is carried out for 8 months in the 2023/2024 academic year. The PKM implementation method uses presentation methods applied in the introduction of applications, their usefulness, and their application in making innovative learning media. The demonstration method is regarding the operationalisation of the Canva application while the practice method is where teachers practice directly making learning media according to their respective materials taught to produce products in the form of innovative Canva-based learning media. Based on the findings, show that all participants can create innovative learning media using the Canva application. This is because there is a transfer of knowledge about understanding and skills in making innovative learning media using the Canva application which is one of the supporting applications in making innovative learning media. Thus, it can be concluded that innovative learning media created using the Canva application can be an alternative for ABA kindergarten teachers throughout the city of Mataram in choosing learning support applications for early childhood so that learning activities can run well.