cover
Contact Name
Agus Kurniawan
Contact Email
kurniawanlearning@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planoearth.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Planoearth
ISSN : 25025031     EISSN : 26154226     DOI : -
Jurnal Planoearth adalah peer-reviewed journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari penelitian di bidang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2: Agustus 2020" : 13 Documents clear
Studi Ketersediaan Sumber Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga di Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Harry Irawan Johari; Roy Maulana Ansori; Alfian Pujian Hadi
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.3248

Abstract

Desa Ranggagata Kecamatan Peraya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah ’’ yang mana daerah ini mengalami masalah pada sumber air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan sumber air bersih yang digunakan penduduk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi kekurang air bersih di Desa Ranggagata  Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dukumentasi. Analisis data dengan model interaktif analisis dengan reduksi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air bersih di desa Ranggagata sudah mengupayakan semaksimal mungkin supaya di tahun 2020 sudah terpenuhi dan upaya dalam menanggulangi kekurangan air bersih sudah ada bantuan dari kepala desa maupun dari PDAM.Abstract:  Ranggagata Village, Praya Barat Daya District, Central Lombok Regency '' where this area has problems with clean water sources. The purpose of this study was to determine the availability of clean water sources used by residents to meet household needs and the efforts made by the community to overcome the lack of clean water in Ranggagata Village, Praya Barat Daya District, Central Lombok Regency. The research method uses qualitative research with data collection techniques in research using observation, interviews and documentation. Data analysis using an interactive model of analysis with reduction. The results of the study can be concluded that the availability of clean water in the village of Ranggagata has made every effort so that in 2020 it has been fulfilled and steps to overcome the shortage of clean water have received assistance from the village head and from the Regional Water Company.
Pengaruh Keberadaan Jalan Tol Semarang-Solo Terhadap Fasilitas Perekonomian di Kecamatan Ungaran Barat Rahmad Hidayat
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.1680

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan tol Semarang-Solo merupakan salah satu program nasional untuk menunjang perekonomian di wilayah Pulau Jawa, dalam hal ini Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian pembangunan jalan tol ini juga menimbulkan dampak negatif bagi wilayah yang dilaluinya. Salah satu wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini adalah Kecamatan Ungaran Barat di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangunan jalan tol tersebut terhadap fasilitas perekonomian di Kecamatan Ungaran Barat. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang ditimbukan dari keberadaan jalan tol terhadap fasilitas perekonomian. Beberapa fasilitas perekonominan seperti hotel, penginapan, restoran dan warung makan mengalami peningkatan. Namun terdapat fasilitas ekonomi yang mengalami penurunan signifikan, penurunan terjadi terutama pada kawasan yang jauh dari exit toll, penurunan ini terjadi karena beralihnya pengguna jalan ke jalan tol.
Transformasi Tutupan Lahan Pada Kawasan Hutan Wilayah Kawasan Strategis Nasional Danau Toba Marris Hendra Sitindaon
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2610

Abstract

Pengembangan wilayah tidak lepas dari pemanfaatan ruang, tetapi ketersediaan ruang di Danau Toba sangat terbatas. Hampir separuh wilayah KSN Danau Toba merupakan kawasan hutan sehingga banyak aktivitas masyarakat, swasta dan Pemerintah yang bersinggungan dengan persoalan hutan. Dalam kurun waktu 15 tahun tutupan lahan hutan di wilayah ini telah mengalami perubahan dari yang sebagaimana mestinya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah destkriptive kuantitatif. Hasil dari tulisan ini adalah kondisi tutupan lahan hutan di sekitar Danau Toba yang secara fisik tidak lagi ideal seperti kawasan hutan pada umumnya yang dipengaruhi oleh historis, kultural dan akitivtas stakeholder diatasnya dalam beberapa tahun ini.
Dampak Keberadaan Zona Industri Terhadap Permukiman Linda Dwi Rohmadiani; Dio Perdana Erditya Subekti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2332

Abstract

Kecamatan Buduran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang dijadikan sebagai zona industri. Keberadaan industri-industri besar menimbulkan dampak terhadap permukiman sejauh kurang lebih 0-1,5 Kilometer dari lokasi industri, sehingga munculnya permukiman buruh atau pekerja industri, kawasan permukiman kumuh, polusi air, dan kawasan banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak keberadaan zona industri terhadap kawasan permukiman. Metode penelitian menggunakan analisis Multi Bufferring. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan survey instansi. Dampak keberadaan industri Kecamatan Buduran pada Tahun 2008 adalah sejauh kurang lebih 0-500 meter dari lokasi industri yakni antara lain  terdapat permukiman kumuh di 2 desa, kawasan rawan banjir terdapat di 7 desa. Tahun 2018 sejauh kurang lebih 0-500 meter terdapat permukiman kumuh di 8 desa,dan  kawasan rawan banjir terdapat di 15 desa dengan Radius 0-2000 meter.
Deforestasi dan Peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sivia Patuju Untuk Mengatasinya Herawati Nugraheni
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2068

Abstract

Salah satu upaya mengatasi deforestasi adalah membentuk Kesatun Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai institusi pengelola kawasan hutan di tingkat tapak. KPH Sivia Patuju merupakan KPH Model yang dibangun di Sulawesi Tengah pada tahun 2014 dan memiliki tingat deforestasi paling tinggi di antara 7 KPH Model lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi deforestasi sebelum dan sesudah KPH dibentuk serta mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi implementasi KPH dalam mengatasi deforestasi. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi (kuantitatif dan kualitatif) dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deforestasi di KPH Sivia Patuju paling tinggi terjadi setelah KPH dibentuk pada periode 2017-2019, namun mengalami penurunan perubahan tutupan dari hutan ke pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi KPH Sivia Patuju dalam mengatasi deforestasi antara lain faktor komunikasi, disposisi, struktur birokrasi, partisipasi masyarakat, dan kebijakan. KPH sudah banyak berperan dalam upaya mengatasi deforestasi, di mana jika tidak ada KPH diindidkasikan angka deforestasi akan lebih besar dari saat ini.
Penilaian Daya Tarik Obyek Wisata Studi Kasus: 20 Obyek Wisata di Ponorogo, Indonesia Rendy Bayu Aditya; Chrismonica Ayudiah
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2615

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menilai daya tarik obyek wisata dan mengungkap manfaat-manfaat yang didapatkan dari penilaian daya tarik wisata. Riset yang dilaporkan melalui artikel ini mengambil contoh kasus 20 obyek wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan adalah analisis multikriteria dengan penilaian sederhana biner. Terdapat 4 komponen daya tarik yang digunakan meliputi Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, dan Penyokong. Keempat komponen tersebut diturunkan ke dalam 12 atribut meliputi: (1) Rating atraksi; (2) Jarak dari pusat kota; (3) Kondisi jalan; (4) Transportasi umum; (5) Tempat parkir; (6) Akomodasi terdekat; (7) Tempat ibadah; (8) Warung makan / restoran; (9) Toilet; (10) Informasi / ulasan; (11) Penunjuk / penanda; (12) Peta. Hasil riset menunjukkan bahwa dari 20 obyek wisata yang diteliti, 10 obyek wisata masih masuk dalam kategori dengan daya tarik agak rendah, rendah, dan sangat rendah. Sisanya masuk dalam kategori daya tarik sedang, agak tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Selanjutnya, manfaat dari penilaian daya tarik tersebut antara lain: berhasil mengidentifikasi peringkat dan kategori daya tarik obyek sebagai dasar perumusan prioritas pengembangan serta mengidentifikasi kelemahan masing-masing atribut dari setiap obyek wisata yang dapat digunakan sebagai dasar perumusan program dan kegiatan yang tepat sasaran dan tepat guna.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Penyangga di TN Sebangau Berdasarkan Perspektif Sustainable Livelihood Approach Ardiyanto Maksimilianus Gai
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.3249

Abstract

Kawasan penyangga di TN Sebangau memiliki permasalahan dari berbagai sektor, seperti sosial, ekonomi dan lingkungan. Salah satunya adalah masalah kerusakan hutan. Saat ini masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga TN Sebangau bergantung pada hasil sumber daya alamnya. Namun, kesejahteraan yang rendah menuntut masyarakat untuk melakukan beberapa kegiatan yang melanggar kebijakan TN Sebangau dan berpotensi mengganggu lingkungan sekitarnya. Konsep pendekatan mengenai penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) merupakan salah satu bentuk metode yang dapat mengatasi permasalahan yang muncul pada masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga TN Sebangau. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode skoring, AHP dan analisis triangulasi. Subjek penelitian adalah masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga TN Sebangau. Variabel yang digunakan adalah modal sosial, modal alam, modal fisik, modal manusia dan modal finansial. Hasil penelitian menunjukkan dari kriteria dan subkriteria pada 3 strategi, yaitu pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial dan aksi sosial, kriteria ‘pengembangan masyarakat lokal’ merupakan model pemberdayaan yang tepat untuk diterapkan di kawasan penyangga TN Sebangau. Sehingga diperlukan strategi pengembangan yang sesuai dengan masing-masing variabel terkait penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood).Abstract:  Sebangau National Park buffer zone had problem in many sectors like social, economic and environment. One of them is deforestation. Currently, people who lived at Sebangau National Park buffer zone depends on it natural resources. However, low-welvare condition requires people doing some violation against Sebangau National Park policy and potentially interfere the ecosistem. Sustainable livelihood approach presumed can be one solution to solve the problem at Sebangau National Park buffer zone. This research used qualitative descriptive approach, with scoring method, AHP and triangulation analysis. Research subject is people who lived at  Sebangau National Park buffer zone. Variabel that used is social capital, natural capital, physical capital, human capital and financial capital. The results showed that from criteria and sub criteria on 3 strategy, that is local community development strategy, social planning strategy and social action strategy, local community development criteria is exactly empowerment model to apply at Sebangau National Park buffer zone. So that the development strategy of the models are needed in accordance with each variable related to sustainable livelihood.
Efektivitas Perencanaan: Menilai Kapasitas Perencanaan Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Pacitan Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah arfin fuad
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2581

Abstract

Perencanaan pembangunan khususnya pada penanganan jalan kabupaten tidak bisa lepas dari keterkaitan wilayah dalam perencanaannya.  Dengan melihat wilayah secara utuh maka program pembangunan yang akan direncanakan akan lebih terarah dan tepat dalam penanganannya dan mendorong pengembangan wilayah yang berimplikasi untuk kesejahteraan masyarakat.  Efektivitas perencanaan yang dilakukan akan berpengaruh juga terhadap perencanaan yang dihasilkan terutama dilihat dari kapasitas perencanaan yang dimiliki.  Variabel kapasitas perencanaan  yang digunakan dalam penelitian ini  yaitu tujuan program, tinjauan kebijakan, kondisi lingkungan, kepemimpinan, sumber daya finansial, struktur organisasi, pemahaman perencanaan dan latar belakang pendidikan,  koordinasi dan komunikasi, serta teknologi.  Hasil penilaian kapasitas perencanaan menunjukkan hasil 83% atau kapasitas tinggi. Kekurangan terletak pada variabel kepemimpinan, sumberdaya finansial dan teknologi yang harus terus dikembangkan yang memiliki nilai 60% atau kapasitas sedang.  Variabel yang masih harus ditingkatkan meskipun masuk dalam kategori tinggi dengan nilai 86,7% yaitu struktur organisasi, pemahaman perencanaan dan latar belakang pendidikan, serta koordinasi dan komunikasi dalam perencanaan yang perlu menjadi perhatian Kabupaten Pacitan.
Kajian Tarif Angkutan Umum Bus Damri Rute BIL – Kota Matram Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan Titik Wahyuningsih
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2620

Abstract

The increasing amount of people traveling in the city of Mataram causes the demand for satisfactory public transportation both in terms of quantity and quality. Damri Bus is one of the transportation that provides passenger public transportation services with one of the routes, specifically Lombok International Airport (LIA) - Mataram. The purpose of this research is to find out how much the Damri Bus passenger transportation rates are based on vehicle operating costs (VOC) route BIL - Mataram. The method used to analyze passenger transportation rates based on VOC is using the PCI (Pacific International Consultant) method. Based on the results of the analysis, it is known that the Damri Bus VOC is Rp 2,788,439, while the results of the data analysis based on the VOC obtained average rates in the Morning is Rp15,015, in the Noon is Rp 13,223 and in the Afternoon is Rp 42,262, with an average tariff is Rp 23,499 , 89. The actual tariff of Damri Bus routes BIL - Mataram is Rp. 30,000, the results show that the results of the tariff analysis with the actual tariff are still appropriate.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Aktivitas dan Pola Pesebaran Pedagang Kaki Lima (PKL) di Koridor Jalan Pejanggik, Kecamatan Cakranegara Ardi Yuniarman; Baiq Siti Noer Azima; Sri Apriani Puji Lestari
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.3253

Abstract

Abstrak Koridor Jalan Pejanggik merupakan jalan kolektor 3 dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi di Kota Mataram dan merupakan kawasan ekonomi berupa perdagangan dan jasa/komersial. Tingkat kemenarikan kawasan ini secara ekonomi terlihat dengan banyaknya aktifitas ekonomi informal berupa Pedagang Kaki Lima (PKL.). kegiatan PKL memberikan dampak positif dan juga negatif terdapak fungsi dan aktifitas kawasan khususnya kawasan ekonomi Cakranegara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pola aktivitas dan pola penyebaran PKL. Metode analisis yang digunakan berupa deskriptif kualitatif berdasarkan hasil wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa setiap aktivitas pedagang kaki lima dipengaruhi oleh hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktivitas formal di koridor jalan tersebut serta aktivitas ini dipengaruhi oleh waktu berdagangnya. Adapun pola penyebarannya cenderung linier mengikuti pola jalan. Saran: Kegiatan PKL perlu diakomodasi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan ruang jalan. Abstract:  The Pejanggik Road Corridor is a collector 3 road with a high density in Mataram City and is an economic zone in the form of trade and services/commercial. The level of attractiveness of this region is economically seen by the many informal economic activities in the form of street vendors (PKL.). PKL activities have both positive and negative impacts on the functions and activities of the region, especially the Cakranegara economic area. The purpose of this study is to determine the factors that influence the pattern of activity and patterns of distribution of street vendors. The analytical method used in the form of descriptive qualitative based on the results of interviews, observations, literature studies and documentation. The results of the analysis show that every street vendor's activity is influenced by the direct or indirect relationship with formal activities on the road corridor and this activity is affected by the trading time. The distribution pattern tends to be linear, following the road pattern. Suggestion: The activities of street vendors need to be accommodated according to the capacity and ability of the road space.

Page 1 of 2 | Total Record : 13