cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pertanian Agros
Published by Universitas Janabadra
ISSN : 14110172     EISSN : 25281488     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of agriculture science fields such as crops, horticulture, fisheries, animal husbandary, and forestry.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016" : 9 Documents clear
PELUANG EKONOMI TANAMAN CIPLUKAN SEBAGAI ABATE ALAMI Wahyu Setya Ratri; M.Th Darini
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.373 KB)

Abstract

Masalah utama penanggulangan demam berdarah ada pada pemberantasan sarang nyamuk yang difokuskan pada pemusnahan jentik nyamuk, karena dengan memutus siklus hidup nyamuk akan menekan laju perkembangan nyamuk dewasa. Kecenderungan masyarakat memberikan serbuk abate untuk membunuh jentik nyamuk, namun ini menyebabkan ketergantungan tinggi pada obat kimiawi dan menyebabkan resistensi pada nyamuk. Kandungan abate yang mampu membunuh larva nyamuk adalah themephose, yaitu senyawa phospat organik sama dengan alkaloid pada tanaman ciplukan (Physalis angulata L). Tujuan: mengetahui pengaruh bagian  tubuh  tanaman ciplukan  (daun dan batang) terhadap pertumbuhan jentik nyamuk; mengetahui konsentrasi ekstrak tanaman cipukan  yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jentik nyamuk; mengkaji secara agribisnis peluang tanaman ciplukan sebagai larvasida alami. Metode: melakukan percobaan laboratorium. Kesimpulan: kandungan alkaloid terbesar ada pada daun. Rerata kematian larva nyamuk adalah pada 24 jam pertama, sehingga ciplukan paling effektif digunakan sebagai larvasida alami. Tanaman ciplukan berpeluang menggantikan abate karena mengandung alkaloid lebih besar daripada abate. Tanaman ciplukan berpeluang sebagai abate alami karena harganya murah dibandingkan abate. Tingkat residunya lebih kecil karena phosphate yang terkandung dalam alkaloid ciplukan mudah terurai dalam tubuh.
POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEDELAI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI BARAT Religius Heryanto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.515 KB)

Abstract

Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah pendukung dalam pencapaian swasembada bahan pangan nasional. Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan.  Pada saat ini, tingkat produktivitas yang diperoleh di Sulawesi Barat masih rendah bila dibandingkan dengan potensi hasil genetik yang dihasilkan lembaga penelitian. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya penerapan/inovasi teknologi dalam budidaya dan terjadinya penurunan area tanam yang cukup tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi dan strategi peningkatan produksi kedelai mendukung swasembada berkelanjutan di Sulawesi Barat. Hasil menunjukkan bahwa a) target produktivitas kedelai di Sulawesi Barat masih berpotensi untuk ditingkatkan dari 1,25 ton/ha menjadi 2 ton/ha melalui penggunaan benih bermutu, penggunaan varietas unggul baru, penerapan teknologi produksi, penanganan panen dan pascapanen yang tepat serta pembinaan penangkar/produsen benih disetiap daerah, b) potensi pengembangan kedelai di Sulawesi Barat masih terbuka cukup lebar, melalui Strategi peningkatan produksi kedelai yang diarahkan pada empat aspek yaitu peningkatan produktivitas, perluasan areal, pengamanan produksi, dan pembinaan kelembagaan
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PENGGUNAAN ALSINTAN DALAM USAHA TANI PADI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Subagiyo Subagiyo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.13 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial penggunaan alsintan pada usaha tani padi. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Agustus 2015 di empat kabupaten (Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo). Pelaksanaan menggunakan metode survai dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh langsung dari responden, informan, hasil pengamatan. Responden adalah penyedia jasa “alsintan” jumlah 20 responden. Data sekunder diperoleh melalui data tertulis yang ada di lapangan dan instansi terkait. Hasil: pengelolaan jasa “alsintan” menguntungkan dengan B/C lebih besar 1,0. Keuntungan usaha jasa traktor memberikan NPV Rp 13.496.519, B/C ratio 1,23, dan nilai IRR 50,12 persen, dan tingkat pengembalian investasi 4,1 tahun. Data teknis dan ekonomis hasil analisis biaya dan kelayakannya menunjukkan pengusahaan mesin perontok menguntungkan dan layak. Nilai B/C ratio jauh lebih besar 1,0 dan IRR lebih tinggi dibanding tingkat bunga berlaku 18 persen. Usaha perontokan dengan mesin perontok dapat kembali modal 2,7  tahun. Secara  finansial pengusahaan RMU cukup layak, hal ini terlihat dari nilai B/C yang hanya 1,23 dan Net Present Value lebih dari Rp 13.496.519, sedangkan IRR sebesar 66,88 persen lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku saat ini 18 persen.
PEMAKAIAN LARUTAN METHYL EUGENOL DAN EKSTRAK JAMBU MERAH DALAM MENGENDALIKAN LALAT BUAH Sulistiya Sulistiya
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.356 KB)

Abstract

Salah satu kendala meningkatkan produksi buah di Indonesia adalah serangan hama lalat buah. Pengenalan pencegahan serangan hama lalat buah menggunakan atraktan methyl eugenol dirasa mahal dan merepotkan. karena itu peneliti tertarik melakukan percobaan ini. Tujuan: (1) mengetahui volume larutan methyl eugenol yang paling tepat dalam perangkap lalat buah untuk mendapatkan hasil optimal. (2) mengetahui saat aplikasi yang paling tepat. Dilakukan percobaan penggunaan atraktan methyl eugenol yang dicampurkan ke dalam ekstrak buah jambu merah. Penelitian dilaksanakan di kebun jambu merah milik petani di Desa Sumberagung, Jentis, Bantul dimulai Juli sampai September 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan perlakuan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan Petrogenol yang terdiri dari tiga tingkatan, diulang sebanyak lima kali. Data dianalisis dengan Uji F, jika memperlihatkan pengaruh nyata, dilanjutkan uji pembanding rerata perlakuan menggunakan Uji BNJ pada taraf lima persen. Kesimpulan (1) Larutan Methyl Eugenol merupakan atraktan lalat buah yang potensial dalam pengendalian lalat buah di pertanaman jambu merah. (2) Konsentrasi larutan Methyl Eugenol 0,60 ml per 100 ml ekstrak buah jambu merah dengan waktu aplikasi 10 hari lebih efektif untuk memerangkap lalat buah di pertanaman jambu merah.
PROSPEK PENGEMBANGAN PRODUKSI JAGUNG DI LAHAN KERING DI PROVINSI PAPUA Afrizal Malik
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.676 KB)

Abstract

Pengembangan lahan kering di Provinsi Papua diarahkan tidak saja pada komoditas perkebunan seperti kopi, kakao, dan kelapa akan tetapi juga untuk pengembangan padi gogo, kedelai, dan jagung.  Jagung memiliki komposisi terbesar untuk pakan, bahan baku industri, minyak makan, pati, dan minuman. Dalam kebijakan pembangunan pertanian Provinsi Papua,  pemerintah menetapkan pengembangan jagung sebagai salah satu komoditas pangan prioritas, di samping padi dan kedelai. Namun produktivitas yang dicapai kurang dari1,8 ton per ha, sedangkan hasil pengkajian lebih dari 10 ton per ha. Rendahnya produktivitas ini disebabkan teknologi peningkatan hasil (benih, pupuk) belum dikuasai petani secara utuh dan faktor sosial ekonomi (kelangkaan modal). Perlu dorongan motivasi untuk peningkatan produktivitas diantaranya pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu  pada tanaman jagung. Penggunaan pupuk berupa Urea 250 kg + 100 kg SP-36 + KCl 100 kg per ha bisa meningkatkan produktivitas jagung. Terdapat 4.445.871 ha untuk pengembangan jagung di Papua.
TINGKAT ADOPSI VARIETAS INPARA DAN MARGASARI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT Yanti Rina; Koesrini Koesrini
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.622 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat adopsi varietas Inpara dan Margasari di lahan rawa pasang surut. Penelitian dilakukan di lahan rawa pasang surut di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2014. Jumlah sampel sebanyak 75 orang dipilih secara acak sederhana yang tersebar pada 5 desa.  Data dianalisis secara deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif dengan teknik skoring.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani terhadap varietas Inpara dan Margasari termasuk kategori tinggi, masing-masing 80,3% dan 68,6%, sedangkan sikap petani terhadap inovasi kedua varietas tersebut termasuk dalam kategori setuju. Tingkat adopsi varietas Inpara tergolong sangat tinggi, yaitu sebesar 480% dan Margasari 97,7% per tahun. Usahatani varietas Inpara dan Margasari di lahan pasang surut cukup menguntungkan dan efisien. Varietas Inpara sangat disukai petani karena daya adaptasi varietas di lahan rawa, ketahanan terhadap hama dan penyakit, jumlah anakan dan produktivitas yang tinggi. Sedangkan pada varietas Margasari sangat disukai petani karena daya adaptasi varietas di lahan rawa, ketahanan terhadap hama dan penyakit, bentuk gabah dan tekstur/rasa nasi yang pera. Peningkatan adopsi varietas Inpara dan Margasari dapat dilakukan melalui peningkatan diseminasi dan dukungan benih sumber secara keberlanjutan untuk mendukung pengembangannya di lahan rawa pasang surut.
AGRIBISNIS PERUNGGASAN UNTUK MENINGKATKAN PERFORMAN UKBM (UNIT KEWIRAUSAHAAN BRAHMA MANDIRI) Hartatik hartatik; Yunianta yunianta; Sudarisman Sudarisman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.324 KB)

Abstract

Program Iptek Bagi Kewirausahaan (IBK) dengan Agrobisnis Perunggasan diharapkan dapat meningkatkan kinerja Unit Kewirausahaan Brahma Mandiri (UKBM). Metode  yang  dilakukan  adalah  merekrut  20  tenant   dari  mahasiswa  dan alumni Akademi Peternakan Brahmaputra. Peserta mengikuti pelatihan: ceramah, praktek, dan kunjungan ke indutri agrobisnis perunggasan. Kemudian peserta diwajibkan membuat rencana bisnis dan dipresentasikan. Mahasiswa yang belum merasa cukup ketrampilan di bidang usaha yang direncanakan disarankan untuk magang. Mahasiswa yang telah siap berusaha diberikan dana stimulan. Hasil dari Program Iptek Bagi Kewirausahaan dengan Agrobisnis Perunggasan menghasilkan 18 rencana bisnis di bidang perunggasan yang layak dilaksanakan dan mendapat  dana stimulan, walaupun mayoritas tidak melaksanakan magang oleh karena sudah mempunyai ketrampilan yang cukup hasil dari kegiatan praktikum dan PKM. Performan tenant IbK dengan Agribisnis Perunggasan adalah aktifitas selama pelatihan rata–rata kehadiran 76 persen, kemampuan membuat rencana bisnis 90 persen, kualitas produk yang dihasilkan rerata belum mencapai kualitas maksimal  dan keberlanjutan usaha yang dilakukan adalah 12 tenant lanjut (60 persen) dan enam tenant berhenti usaha.
PREFERENSI KONSUMEN DALAM PEMILIHAN SAYURAN ALTERNATIF DI PROVINSI PAPUA (Kasus Kabupaten Jayapura) Afrizal Malik
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.406 KB)

Abstract

Tujuan: mengemukakan preferensi konsumen dalam penentuan usaha tani sayuran. Metode: kombinasi desk study dengan QSA, Juli 2015. Pengambilan data acak di pasar Sentani dan swalayan, masing-masing 25 responden. Pengamatan: (i) Selera; (ii) Harga produk; (iii) ketahanan kesegaran alami; (iv) Kandungan gizi atau vitamin; (v) Mutu. Parameter utama produsen: (i) Tingkat harga hasil; (ii) Harapan keuntungan; (iii) Risiko gagal; (iv) Penguasaan teknologi; (v) Kebutuhan modal produksi; (vi) kemudahan budidaya. Analisis data sistem skoring dilengkapi analisis deskriptif. Hasil: sayuran pilihan utama konsumen: (1) terong, bayam, kangkung, ketimun; (2) tomat, buncis, cabe rawit, sawi, kubis; (3) bawang merah, cabe besar. Faktor penentu pilihan sayuran: (i) mudah budidayanya, (ii) kebutuhan modal relatif rendah, (iii) risiko kegagalan rendah, (iv) harga relatif baik. Jenis sayuran prioritas: (1) kacang panjang, terong, ketimun, kangkung, bayam (2) sawi, cabe rawit, tomat, buncis. Jenis sayuran lainnya, walaupun harga jual dan keuntungan tinggi, petani enggan mengusahakan, karena butuh modal besar dan risiko gagal tinggi. Bagi petani sayur modal lemah perlu: (i) kredit, (ii) pemberian kredit selektif dengan perhitungan cermat.
SISTEM PEMBAGIAN HASIL PADA USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KABUPATEN KUPANG (STUDI KASUS DESA RETRAEN KECAMATAN AMARASI) Nelson Hasdy Kario
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.746 KB)

Abstract

Usaha penggemukan sapi merupakan usaha peternakan yang sangat dominan di Kupang namun terkendala pakan ternak. Potensi pakan yang cukup banyak dianggap sebagai indikator keberhasilan usaha. Tujuan: mengetahui struktur biaya penggemukan ternak sapi dan proporsi keuntungan antara peternak dan pemodal. Penelitian dilasanakan tiga bulan, Mei sampai Juli 2012 di desa Retraen, Kupang.. Desa ini dipilih karena merupakan sentra sapi di kabupaten Kupang. Penentuan responden dilakukan secara sengaja dengan wawancara 15 orang peternak. Jenis data: data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  komposisi struktur biaya penggemukan ternak sapi tertinggi adalah biaya bakalan dikuti tenaga kerja dalam keluarga dengan  proporsi keuntungan tertinggi pada penggemukan berjangka waktu tiga tahun dengan besarnya komposisi antara peternak dan pemodal sebesar Rp 667.330,3 (peternak) dan Rp 2.669.323 per ekor.   

Page 1 of 1 | Total Record : 9