cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 24076422     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 497 Documents
IMPLEMENTASI DEKODER MIMO BERBASIS METODE K-BEST PADA WLAN 802.11n Ardea Satya Hasnanta; Wahyul Amien Syafei; Imam Santoso
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.779 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.4.175-181

Abstract

Abstrak   Wireless Local Area Network (WLAN) 802.11n adalah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan untuk komunikasi data dengan throughput maksimum 600 Mbps. Ciri utama pada standar 802.11n adalah penerapan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan Multiple Input Multiple Output (MIMO). Kinerja dekoder linier pada 802.11n sangat rendah jika dibandingkan Maximum Likelihood Detection (MLD), yang merupakan dekoder dengan kinerja optimal tapi memiliki kompleksitas tinggi. Pada penelitian kali ini akan diimplementasikan metode deteksi K-best pada MIMO dekoder WLAN 802.11n untuk meningkatkan kinerja sistem sebelumnya yang menggunakan teknik Zero Forcing (ZF) dan Minimum Mean Square Error (MMSE). Simulasi sistem dilakukan pada kanal model TGn channel B pada konfigurasi antena 2x2, orde modulasi QPSK, 16QAM, 64QAM. Parameter pembanding adalah nilai BER dengan target   10-4 terhadap SNR, dan perbandingan kompleksitas tiap dekoder. Dari hasil simulasi didapat kesimpulan bahwa detektor K-best memiliki kinerja mendekati MLD, rata – rata berselisih 1 dB. Kinerja dekoder       K-best juga lebih baik dibanding dekoder ZF dan MMSE, yaitu rata-rata berselisih 12 dB terhadap ZF dan 8 dB terhadap MMSE. Rasio kompleksitas K-best terhadap MLD akan menurun secara signifikan tergantung jumlah antena pemancar (NTx) dan jenis modulasi yang digunakan, yaitu dari 46,9 % pada QPSK  hingga 5,27  % pada 64 QAM untuk NTx=2.   Kata Kunci : IEEE WLAN 802.11n, MIMO, OFDM, metode K-best.     Abstract   Wireless Local Area Network (WLAN) 802.11n is wireless network technology for data communication with 600 Mbps maximum throughput. The main feature of 802.11n standard are implementation of Orthogonal Ferquency Divison Multiplexing (OFDM) and Multiple Input Multiple Output (MIMO) technique. Performance of linear decoder on 802.11n  is very low than Maximum Likelihood detection (MLD),which has the most optimal performance but with very high complexity. This final project conduct research to implementing  K-best detection method on MIMO decoder of WLAN 802.11n to increase system performance of preceding MIMO decoding method i.e Zero Forcing (ZF), Minimum Mean Square Error (MMSE). Simulation is done under TGn channel B, 2x2 MIMO configuration in QPSK, 16QAM, 64QAM modulation order. Compared parameter are value of BER with target 10-4 versus SNR and  complexity of each decoder. The result shown, K-best detector gives near-MLD performance, and only degrade 1 dB. K-best decoder performance also better than ZF and MMSE decoder that has average odds of 12 dB to 8 dB against  ZF and MMSE. Complexity ratio of K-best to MLD  will significantly decrease as increasement of Transmitter antenna (NTx) and Modulation Scheme, that is from 46,9 %  for QPSK to 5,27 % for 64 QAM in NTx =2. Keyword : IEEE WLAN 802.11n, MIMO, OFDM, K-best Method
PERANCANGAN SISTEM PAKAR PENYAKIT RHINOFARINGITIS AKUT (RFA) PADA ANAK BERBASIS PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN K-NN (K-NEAREST NEIGHBOR) Hardiani, Tikaridha; Silmina, Esi Putri
Transmisi Vol 21, No 3 Juli (2019): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.442 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.21.3.90-95

Abstract

Rhinofaringitis akut (RFA) merupakan penyakit saluran pernafasan atas yang paling sering terjadi pada anak-anak. RFA menjadi masalah kesehatan umum di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penyakit ini sebagian besar menginfeksi anak-anak. RFA menyerang  6,2 hingga 9,7 juta anak di seluruh dunia.Di Indonesia, RFA dapat mempengaruhi segala usia dan morbiditasnya masih tinggi, terutama pada anak-anak. RFA dapat dicegah dan ditangani secara cepat dengan sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu.  Penelitian ini mengembangkan sistem pakar menggunakan algoritma K-Nearest Neighbour (K-NN). Variabel yang digunakan yaitu sakit kepala, demam, menggigil, malaise (lemas), disfagia (nyeri menelan), limfaadenopati pada anterior servikal (pembesaran kelenjar leher anterior), muntah, tidak ada batuk/jarang batuk, eksudat pada tonsil/faring, Nyeri tenggorokan yang parah, disertai batuk, suara serak, nyeri substernal, myalgia (nyeri otot), rhinorea (hidung berair), konjungtivitis (mata merah) dan muntah. Hasil diagnosis sistem menunjukan bahwa nilai similarity tertinggi pada No MR 6754 yaitu sebesar 75%, maka kasus baru didiagnosis RFA karena virus.
PENGUJIAN KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK SAWIT DAN MINYAK CASTROL MENGGUNAKAN ELEKTRODE BOLA-BOLA DENGAN VARIASI JARAK ANTAR ELEKTRODE DAN TEMPERATUR Umiati, Ngurah Ayu Ketut
Transmisi Vol 11, No 1 (2009): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.095 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.11.1.23-36

Abstract

In this paper we explained the breakdown voltage testing that has been done on two dielectric liquid, castrol oil and palm oil using ball to ball electrode. This research observed the effect analysis of electrode gap distance to breakdown voltage, relation between temperature and breakdown voltage, liquid viscocity and breakdown voltage, and increasing temperature to the liquid viscocity. As the laboratory testing result, the breakdown voltage had proportional relation with the electrode gap distance. Viscocity of the liquid influence with its molecular structure and temperature. The liquid dieletricity depend on the electric field exposed and its viscocity. Palm oil has better dielectricity than castor oil in all distance variation and temperature. As the dielectric material must have big breakdown voltage value, the palm oil seen to have this feasibility according to its breakdown voltage 33,060 kV at gap distance 3 mm. Keywords: breakdown voltage, temperature, viscocity, electrode gap distance, dielectric, castor oil, palm oil.
PENGOPTIMALAN OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA SURYA - ANGIN UNTUK MENGURANGI EXCESS ELECTRICITY MENGGUNAKAN MIX INTEGER LINEAR PROGRAMMING Winasis, Winasis; Rosyadi, Imron; Sarjiya, Sarjiya
Transmisi Vol 17, No 4 Oktober (2015): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.546 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.17.4.186-193

Abstract

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik  adalah dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) seperti : energi matahari dan energi angin sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH). Penelitian ini bertujuan menganalisis pengoptimalan pengoperasian sistem PLTH Surya Angin dengan studi  kasus pada PLTH Pantai Baru Bantul menggunakan metode Mix Integer Linear Programming. pengoptimalan bertujuan untuk meminimalkan excess electricity dan memaksimalkan pemanfaatan potensi energi terbarukan dengan memperhatikan batasan-batasan yang terkait dengan kapasitas modul sel surya, kapasitas turbin angin, kapasitas inverter, dan kendala baterai. Permasalahan optimisasi dan batasan operasi diformulasikan sebagai model Mix Integer Linear Programming (MILP) dan diselesaikan menggunakan software optimisasi Tomlab CPLEX. Simulasi model optimisasi menggunakan data pembangkit listrik hibrida surya angin Pantai Baru dilakukan dengan skenario penambahan beban non-critical (dummy) pada sistem pembangkit hibrida. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan nilai excess electricity dapat dikurangi dan pemanfaatan energi pada beban dapat dimaksimalkan.   Kata kunci: excess electricity, MILP, pembangkit listrik tenaga hibrida, pengoptimalan
Perkiraan Pasokan Daya Sistem Jawa-Madura-Bali Sampai Tahun 2016 Berdasarkan Indeks Lolp Satu Hari Per Tahun Zein, Hermagasantos
Transmisi Vol 10, No 1 (2008): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.116 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.10.1.6-9

Abstract

Not only operation problem in the electric system but also expansion problem of capacity supply to meet demand in the future that must be handled. This expansion must guarantee adequacy condition of supply in order to avoid lack of supply although there is/are one/more unit black out.  Adequacy (of power) of an electric system is determined by loss of load probability (LOLP) indexes. This indexes has been definite, i.e. national electric company, PT. PLN, use indexes LOLP 1 day/year. This paper will study adequacy supply in the future, until 2016,  in the Jawa-Madura-Bali (JAMALI) system based on LOLP indexes by PT. PLN. The result of study will be compared with the planning supply of PT. PLN that was reported in RUPTL (global planning of supply) report-book for 2006-2016. The result indicated that the planning supply of PT. PLN until 2016 is 42431 MW or has LOLP tree digit before coma. In this study, the calculation based on LOLP 1 day/year result the added supply as much as 38086 MW until 2016.Key words: Capacity supply, Adequacy and Loss of load probability indexes.
KONVBRTER AC-AC SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLLER Handoko, Susatyo; Nugroho, Agung
Transmisi Vol 9, No 2 (2007): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5021.086 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.9.2.152-157

Abstract

Abstrak : Konverter ac-ac merupakan rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan keluaran ac variabel dari sumber ac tetap. Jika sebuah saklar semikonduktor dihubungkan antara sumber ac dan beban, alirar energi dapat dikontrol oleh variasi nilai rms dari tegangan ac yang dipakai oleh beban. Penelitian ini membdhas tentang konverter ac-ac satu fasa dengan menggunakan triac serta memanfaatkan mikrokontroller sebagai.penghasil pulsa pemicuannya. Pengujian modul konverter ini dilakukan untuk memperoleh tegangan keluaran AC variabel. Kata kunci : mikrokontroller. konverter AC-AC
PENINGKATAN KETELITIAN PENGUKURAN DATA PERCEPATAN ROKET KENDALI DENGAN MENGUNAKAN IMU MULTISENSOR Wahyudi Wahyudi; Adhi Susanto; Sasongko Pramono H; Wahyu Widada
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.719 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.19.1.22-27

Abstract

Komponen utama Inertial Measurement Unit (IMU) yang digunakan untuk mengukur kecepatan sudut putaran roket dan percepatan gerak roket adalah giroskop dan akselerometer. Roket kendali mempunyai jangkauan pengukuran percepatan yang lebar, yang disebabkan oleh adanya daya dorong booster dan daya dorong sustainer. Daya dorong booster digunakan roket untuk mencapai ketinggian dan kecepatan tertentu, sedangkan daya dorong sustainer dipakai pada saat roket dikendalikan. Jika IMU hanya menggunakan satu akselerometer dengan jangkauan percepatan yang disebabkan oleh daya booster, maka pada saat mengukur percepatan yang disebabkan oleh daya sustainer akan memberikan pengukuran yang kurang teliti. Jika IMU hanya menggunakan akselerometer dengan jangkauan percepatan yang disebabkan oleh daya sustainer, maka IMU akan memberikan pengukuran yang teliti tetapi sebagian percepatan, yaitu yang disebabkan oleh daya booster akan hilang karena percepatan tersebut di luar jangkauan pengukurannya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan multisensor pada perancangan sensor IMU serta algoritme untuk memilih data sensor IMU, sehingga diperoleh IMU dengan jangkauan lebar dan ketelitian tinggi. Simulasi hasil perancangan dilakukan dengan menggunakan data gerak roket. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sensor IMU hasil perancangan mempunyai jangkauan pengukuran lebar, yaitu pada semua percepatan gerak roket dan dapat meningkatkan ketelitian pengukuran percepatan gerak roket, yaitu hingga 98,64%.
Pengontrolan Suhu Menggunakan Metode FUZZY-PID pada Model Sistem Hipertermia Tunjung Dwi Madyanto; Imam Santoso; Iwan Setiawan
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 12, No 1 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.764 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.12.1.21-26

Abstract

Hipertermia merupakan salah satu metode penyembuhan dengan menggunakan proses penaikan suhu beberapa derajat Celcius di atas suhu fisiologi normal, untuk manusia hal ini berarti suhu dari 41⁰C sampai 45⁰C. Tujuan terapi dengan hipertermia adalah untuk membangkitkan panas yang cukup untuk membunuh sel-sel tumor tanpa merusak sel-sel jaringan tubuh yang sehat. Menjaga kestabilan suhu di pada daerah terapi menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan, tanpa adanya pengontrolan suhu yang baik akan mengakibatkan sel-sel jaringan tubuh yang normal juga akan mengalami kerusakan. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka pada tugas akhir ini dibuat suatu sistem pengendalian suhu dengan metode fuzzy-PID berbasis mikrokontroler ATmega32 pada pemodelan hipertermia. Sistem ini menggunakan sensor suhu non kontak MLX90247, yang berfungsi mengukur suhu permukaan objek yang diterapi. Potongan kulit sapi digunakan sebagai objek yang akan dikendalikan suhunya. Kulit sapi dipilih karena memiliki sifat yang hampir sama dengan kulit manusia. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kendali fuzzy-PID mampu menghasilkan respon sistem yang cukup baik, hal ini ditandai dengan kemampuan sistem mengikuti referensi sampai  20 menit. Untuk nilai referensi 42⁰C-45⁰C, sistem memerlukan waktu ± 2 menit untuk mencapai kestabilan. Keyword :   hipertermia, Mikrokontroler Atmega32, fuzzy-PID, sensor suhu non kontak MLX90247.
PERANCANGAN DIMER LAMPU SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER PADA PENERANGAN DALAM RUANGAN Pratama, Guntur Pradnya; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Sukmadi, Tejo
Transmisi Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.704 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.4.186-190

Abstract

Abstrak   Penerangan merupakan suatu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman. Penerangan yang baik memungkinkan seseorang melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas, dan dapat memberikan kesan pemandangan yang menyegarkan. Sebaliknya jika ruangan memiliki penerangan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan mata, oleh karena itu diperlukan dimmer untuk mengatur penerangan  suatu ruangan secara otomatis. Dalam penelitian ini dibuat perancangan model penerangan dengan menggunakan dimmer otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8, sebuah sensor PIR (Passive Infrared Receiver), dan sebuah sensor LDR (Light Dependent Resistor). Prinsip kerja sesnsor PIR mendeteksi adanya gerak dari seseorang yang menghasilkan perubahan suhu tubuh, sedangkan sensor LDR berfungsi untuk mengatur perubahan intensitas cahaya. Berdasarkan perancangan alat ini didapatkan hasil dalam suatu ruang kamar dengan ukuran (2,5x2,5)m sebelum menggunakan dimmer besarnya intensitas penerangan 0 - 350 lux. Untuk memenuhi standar nasional penerangan sebuah ruang kamar yang berukuran (2,5x2,5)m sebesar 100 - 250 lux, sedangkan menggunakan dimmer yang dibuat dalam penelitian ini telah mampu menghasilkan intensitas penerangan 135 - 180 lux.   Kata kunci : Dimmer, Sensor LDR, sensor PIR.     Abstract   Lighting is one of the factor which establish in an environment to get a safe and comfort condition. A good lighting enable people to see the objects clearly, and can giving the impression of a refreshing. On the contrary  if an area have a bad lighting  it could be a factor which cause of eyestrain, therefore a dimmer is needed in a room to control a lighting automatically. In this research, a design of lighting has been made by using a dimmer microcontroller ATMega8 – based, a PIR (Passive Infrared Receiver) sensor and a LDR (Light Dependent Resistor). The working principal of PIR is detecting of someone movement which make the changed of body temperature, while LDR sensor to control the changed of lighting intensity. Based on this tool designed in a room with the (2,5x2,5)m of measure, the amount of lighting intensity is 0 – 350 lux. To accomplish the national standard, a lighting for a room with dimmer using of (2.5x2.5)m is 100 – 250 lux, and by using the dimmer designed in this final aassigment has been  able to produce 135 – 180 lux of lighting intensity. Keywords: Dimmer, LDR Sensor, PIR Sensor
RANCANG BANGUN PENDETEKSI PSIKOLOGIS SESEORANG BERDASARKAN DETAK JANTUNG BERBASIS KOMPUTER Hidayat, Lalu Amam; Yudhana, Anton
Transmisi Vol 20, No 1 Januari (2018): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.453 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.20.1.43-48

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang elektronika dan instrumentasi dapat diciptakan alat-alat elektronik untuk menampilkan detak jantung. Namun perhitungan detak jantung masih dilakukan secara manual. Metode ini kurang akurat karena mengandalkan indra peraba manusia. Berbagai macam sensor yang digunakan untuk membantu menghitung detak jantung yaitu menggunakan pulse sensor. Penelitian ini menggunakan sensor heart rate yang diletakkan pada ujung jari. Cahaya LED menembus ujung jari diterima oleh rangkaian receiver kemudian diolah menjadi sebuah data digital oleh mikrokontroler Arduino Uno. Data yang  iterima Arduino diteruskan melalui software processing untuk menampilkan keluaran pada layar komputer. Hasil penelitian berdasarkan data dari hasil pengujian adalah sensor heart rate mampu mendeteksi detak jantung saat kondisi rileks dan emosi. Detak jantung seseorang dalam keadaan emosi jumlah detaknya lebih banyak dibandingkan dengan keadaan rileks, karena saat emosi jantung memompa darah lebih cepat. Hasil pengujian menggunakan software processing berupa grafik dengan titik puncak P, Q, R, S, T.

Page 1 of 50 | Total Record : 497


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 4 Oktober (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 3 Juli (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 2 April (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 1 Januari (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 4 Oktober (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 3 Juli (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 2 April (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 1 Januari (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 4 Oktober (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 3 Juli (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 2 April (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 1 Januari (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 4 Oktober (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 3 Juli (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 2 April (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 1 Januari (2022): TRANSMISI Vol 23, No 4 Oktober (2021): TRANSMISI Vol 23, No 3 Juli (2021): TRANSMISI Vol 23, No 2 April (2021): TRANSMISI Vol 23, No 1 Januari (2021): TRANSMISI Vol 22, No 4 Oktober (2020): TRANSMISI Vol 22, No 3 Juli (2020): TRANSMISI Vol 22, No 2 April (2020): TRANSMISI Vol 22, No 1 Januari (2020): TRANSMISI Vol 21, No 4 Oktober (2019): TRANSMISI Vol 21, No 3 Juli (2019): TRANSMISI Vol 21, No 2 April (2019): TRANSMISI Vol 21, No 1 Januari (2019): TRANSMISI Vol 20, No 4 Oktober (2018): TRANSMISI Vol 20, No 3 Juli (2018): TRANSMISI Vol 20, No 2 April (2018): TRANSMISI Vol 20, No 1 Januari (2018): TRANSMISI Vol 19, No 4 Oktober (2017): TRANSMISI Vol 19, No 3 Juli (2017): TRANSMISI Vol 19, No 2 April (2017): TRANSMISI Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI Vol 18, No 4 Oktober (2016): TRANSMISI Vol 18, No 3 Juli (2016): TRANSMISI Vol 18, No 2 April (2016): TRANSMISI Vol 18, No 1 Januari (2016): TRANSMISI Vol 17, No 4 Oktober (2015): TRANSMISI Vol 17, No 3 Juli (2015): TRANSMISI Vol 17, No 2 April (2015): TRANSMISI Vol 17, No 1 Januari (2015): TRANSMISI Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 3 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 2 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 1 (2014): TRANSMISI Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 3 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 2 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 1 (2013): TRANSMISI Vol 14, No 4 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 3 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 2 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 1 (2012): TRANSMISI Vol 13, No 3 (2011): TRANSMISI Vol 12, No 3 (2010): TRANSMISI Vol 12, No 1 (2010): TRANSMISI Vol 11, No 3 (2009): TRANSMISI Vol 7, No 2 (2005): TRANSMISI Vol 13, No 4 (2011): TRANSMISI Vol 13, No 2 (2011): TRANSMISI Vol 13, No 1 (2011): TRANSMISI Vol 12, No 4 (2010): TRANSMISI Vol 12, No 2 (2010): TRANSMISI Vol 11, No 4 (2009): TRANSMISI Vol 11, No 2 (2009): TRANSMISI Vol 11, No 1 (2009): TRANSMISI VOL 10, NO 4 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 3 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 2 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 1 (2008): TRANSMISI Vol 9, No 2 (2007): TRANSMISI Vol 9, No 1 (2007): TRANSMISI Vol 8, No 2 (2006): TRANSMISI Vol 8, No 1 (2006): TRANSMISI Vol 7, No 1 (2005): TRANSMISI Vol 8, No 2 (2004): TRANSMISI Vol 6, No 2 (2003): TRANSMISI More Issue