cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Kandai
ISSN : 1907204X     EISSN : 25275968     DOI : -
Kandai was first published in 2005. The name of Kandai had undergone the following changes: Kandai Majalah Illmiah Bahasa dan Sastra (2005) and Kandai Jurnal Bahasa dan Sastra (2010). Since the name of journal should refer to the name that was registered on official document SK ISSN, in 2016 Kandai started publish issues with the name of Kandai (refer to SK ISSN No. 0004.091/JI.3.02/SK.ISSN/2006 dated February 7th, 2006, stating that ISSN 1907-204X printed version uses the (only) name of KANDAI). In 2017, Kandai has started to publish in electronic version under the name of Kandai, e-ISSN 2527-5968.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2013): KANDAI" : 11 Documents clear
LATAR CERPEN-CERPEN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT PADA ERA REFORMASI Yulitin Sungkowati
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.738 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.302

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan latar cerita pendek berbahasa Jawa di majalah Panjebar Semangat pada era reformasi dengan teori pengkajian fiksi. Sumber data penelitian ini adalah cerpen-cerpen majalah Panjebar Semangat yang terbit pada era reformasi, tahun 2000—2010. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa cerpen pada tahun 2000—2005 masih cukup banyak menghadirkan latar pedesaan, tetapi pada tahun 2006—2010 terjadi pergeseran ke arah latar perkotaan secara seimbang. Latar waktu didominasi oleh waktu sezaman, yaitu tahun 2000—2010. Latar waktu tersebut tidak selalu diungkapkan dengan angka tahun secara jelas, tetapi ditunjukkan dengan adanya keterkaitan dengan waktu secara faktual. Latar sosial budaya tidak lagi didominasi oleh latar sosial masyarakat kelas bawah, tetapi juga kelas menengah atas perkotaan.
TUKUL ARWANA DALAM BUKAN EMPAT MATA: ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE Vita Nirmala
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.646 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.298

Abstract

Artikel ini mendiskusikan alih kode dan campur kode yang terjadi dalam acara Bukan Empat Mata yang dipandu oleh Tukul Arwana. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Teknik tersebut difokuskan pada; (1) alih kode dan campur kode  yang dilakukan oleh Tukul Arwana, (2) penyebab terjadinya alih kode dan campur kode tersebut. Hasil analisis data menunjukkan bahwa campur kode yang dilakukan oleh Tukul Arwana adalah dalam bentuk kata dan frasa. Sementara itu, alih kode dilakukan dalam bentuk kalimat. Alih kode dan campur kode dilakukan dalam bahasa Jawa dan Inggris. Alasan terjadinya alih kode dan campur kode ini adalah untuk menciptakan humor dan situasi santai.
MITOS AMPLOP DALAM CERPEN “AMPLOP” Heksa Biopsi Puji Hastuti
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.921 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.303

Abstract

Mitos amplop yang hidup dalam kehidupan masyarakat diangkat oleh Feliwati dalam cerpen “Amplop”. Cerpen yang berlatar kehidupan akdemik di sebuah SMA ini mengisahkan  amplopyang diterima oleh kepala sekolah. Permasalahan yang diangkat adalah amplop sebagai mitos kehadiran  amplop  sebagai mitos dan   ironi dunia pendidikan  yang terdapat dalam cerpen “Amplop”. Data yang berupa kalimatkalimat dalam cerpen “Amplop” dianalisis dengan menggunakan metode deskriptifkualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra.Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa kehadiran amplop sebagai mitos dalam cerpen mengemban fungsi sebagai pengukuh (myth of concern) bagi mitos serupa yang sudah muncul dan hidup dalam masyarakat.Sementara itu, ironi pendidikan yang terepresentasi dalam cerpen adalah praktik suap „amplop‟ yang melibatkan kepala sekolah yang idealnya dijadikan teladan positif di lingkungan sebuah sekolah.
SIKAP MASYARAKAT TUTUR ETNIK CINA TERHADAP PENGGUNAAAN BAHASA MAKASSAR DI SULAWESI SELATAN BERDASARKANFAKTOR JENIS KELAMIN: ANALISIS SOSIOLINGUISTIK NFN Herianah
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.961 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap  penggunaan bahasa Makassar yang  ditinjau dari aspek jenis kelamin.Populasi penelitian ini adalah masyarakat tutur etnik Cina yang tersebar disebelas kabupaten/kotadalam lingkup Provinsi Sulawesi Selatan; sementara sampel penelitian  terbatas pada delapankabupaten/kota yang memiliki masyarakat tutur etnis Cina lebih banyak, yaitu: sebanyak 500 responden yang berdomisili diKota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Volume Selayar. Sampel tersebut dipilih secara purposif (purposive technique sampling). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang ditempuh adalah distribusi angket (kuisioner), wawancara, dan pengamatan langsung (observasi). Teknik analisis data adalah uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspek jenis kelamin dan analisis varian (Anova) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap berbahasa masyarakat tutur etnis Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar ditinjau dari aspekjenis kelamin.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwatidak ada perbedaan yang signifikan dari sikap masyarakat tutur etnik Cina terhadap penggunaan bahasa Makassar apabila ditinjau dari aspek jenis kelamin
PILIHAN BAHASA OLEH KAUM REMAJA DI DAERAH TUJUAN WISATA KUTA, BALI I Nengah Budiasa
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.386 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.299

Abstract

Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah besar di Indonesia yang sampai saat ini masih digunakan secara aktif oleh masyarakat penuturnya yang tinggal di Bali dan beberapa daerah lain di Indonesia. Sebagai alat komunikasi, bahasa Bali perlu dibina, dikembangkan, dan dilindungi oleh pemerintah karena bahasa-bahasa itu adalah bagian dari kebudayaan Indonesia. Salah satu usaha perlindungan terhadap bahasa Bali adalah mendokumentasikannya dalam bentuk penelitian. Permasalahan dengan objek bahasa Bali yang diteliti kali ini berkaitan dengan pilihaan bahasa di daerah tujuan wisata Kuta, Bali. Penelitian seperti ini penting dilakukan mengingat saat ini penggunaan bahasa Bali sudah mulai menurun di kalangan remaja. Hal itu tampak, misalnya, pada penggunaan bahasa Bali dalam komunikasi sehari-hari sudah disusupi pemakaian kosakata asing, seperti bahasa Indonesia dan Inggris. Hal itu sangat dimungkinkan mengingat masyarakat Bali adalah masyarakat dwibahasawan, bahkan multibahasawan. Di samping itu, sebagai daerah tujuan wisata, masyarakat penutur bahasa Bali juga tidak dapat menghindari pergesekan-pergesekan dari bahasa lain. Teori yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teori eklektik.  Maksudnya, penelitian ini menggunakan beberapa teori yang relevan untuk mengalisis data penelitian. 
NARSISISME DALAM NOVEL NEGARA KELIMA KARYA ES ITO NFN Arriyanti
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.792 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.304

Abstract

Makalah ini membahas wacana narsisisme yang terkandung di dalam novel Negara Kelima karya Es Ito.Wacana narsisisme tersebut akan diamati dari rangkaian peristiwa yang terjalin di dalam cerita. Dari pengamatan tersebut ditemukan bahwa wacana narsisisme terlihat dari rasa bangga yang terlalu berlebihan terhadap etnik dan juga rasa kebanggaan yang terlalu berlebihan terhadap kejayaan masa lalu.Wacana narsisisme yang tergambar dalam cerita ini pada dasarnya bertujuan memberitakan pada dunia bahwa kita bukanlah bangsa yang kerdil. Kita juga lahir dari rahim sebuah kejayaan di masa lampau, yang saat ini telah dilupakan oleh masyarakat dunia.
MENINGKATKAN PERBENDAHARAAN KATA (VOCABULARY) SISWA DENGAN MENGGUNAKAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Achril Zalmansyah
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.616 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui keberhasilan penggunaan media belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris, khususnya dalam upaya guru meningkatkan perbendaharaan kata siswa. Kedudukan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia, memungkinkan bahasa ini berkembang dan banyak dipelajari oleh siswa, apalagi mengingat mata pelajaran bahasa Inggris sudah diujinasionalkan dalam sistem pendidikan kita. Dengan menggunakan komik strip sebagai salah satu media pembelajaran bahasa, diharapkan media pembelajaran ini mampu menarik minat belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.
ALIH KODE DALAM KONTEKS PERCAKAPAN GURU DI MAN 3 MAKASSAR NFN Darmawati M.R.
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.857 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.300

Abstract

Penelitian ini memaparkan bentuk-bentuk alih kode yang terjadi dalam konteks percakapan guru-guru di MAN 3 Makassar, topik-topik apa saja yang mendorong terjadinya alih kode di antara mereka, dan seberapa sering seorang penutur beralih kode. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, dengan data yang terdiri dari data primer berupa para responden, yakni guru-guru penutur bahasa Bugis di MAN 3 Makassar, dan data sekunder berupa rujukan yang berkaitan dengan topik penelitian. Data dikumpulkan melalui perekaman dan observasi.Populasi dalam penelitian ini adalah semua tuturan yang terjadi selama perekaman, yang menunjukkan gejala alih kode. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pada situasi dan tuturan yang terjadi dalam percakapan antara guru-guru di MAN 3 Makassar ini, alih kode muncul dalam situasi informal.Pada umumnya, penutur menggunakan bahasa Indonesia dialek Makassar yang ditandai dengan kehadiran klitika ko, ki,mi,klitika kepunyaan ta, morfem yang berbentuk silabik di, serta penggunaan kata edede, kapang dan beng. Alih kode terjadi pada 10 topik yang muncul, yaitu topik mengenai golongan dan kepangkatan, perincian gaji, pengembalian buku latihan, bertanya, pemilihan umum, pembagian kalender, baju seragam, konsultasi jurusan, kemampuan bahasa Inggris, dan masakan. Tingkat frekuensi alih kode yang terjadi sangat tinggi karena didorong oleh situasi yang informal.
PEMERTAHANAN BUDAYA TIONGHOA DALAM NOVEL KAU, AKU DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH KARYA TERE LIYE Dewi Juliastuty
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.489 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.301

Abstract

Tulisan ini mengkaji mengenai pemertahanan budaya Tionghoa dalam novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah Karya Tere Liye menggunakan teori antropologi sastra dan metode deskriptif analisis. Unsur-unsur budaya dalam novel dikaji dengan pendekatan antropologi sastra sebagai studi sastra dengan relevansi manusia (anthropos).  Oleh karena itu, sebuah novel dianggap mempunyai kualitas yang sama dengan masyarakat tertentu. Antropologi sastra adalah kajian yang menekankan pada warisan budaya masa lalu yang nampak pada karya sastra sehingga dapat dikaji lewat paparan etnografi yang ada pada karya sastra tersebut sebagai data. Pada novel ini terlihat budaya Tionghoa yang masih dipertahankan oleh para tokoh keturunan Tionghoa yang nampak pada arsitektur masjid, arakarakan naga, barongsai, nama diri, dan bahasa. Selain itu, hubungan sosial, perilaku sosial tokoh keturunan Tionghoa dengan warga masyarakat serta mata pencaharian dan sistem ekonominya dipengaruhi oleh ajaran Konfusius dan Tao. Ternyata, budaya Tionghoa yang dilaksanakan keturunan Tionghoa telah berubah fungsinya. Sekarang perayaan imlek menjadi ajang silaturahmi yang mengakrabkan mereka dengan warga sekitarnya karena mereka menerima kunjungan dari warga pribumi—yang mengucapkan selamat tahun baru. Kini tradisi memberikan angpau lebih didasarkan pada kemapanan secara ekonomi, makna angpau bukan sekadar uang yang ada di dalamnya. Angpau, bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan dan memberikan harapan baik.
PERGESERAN DAN MODULASI DALAM BUKU CERITA ANAK THE YOUNGEST FROG BERIKUT TERJEMAHANNYA Wiwiek Dwi Astuti
Kandai Vol 9, No 2 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.584 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i2.297

Abstract

Kajian ini membahas beberapa metode terjemahan yang menyoroti bagaimana mengantisipasi konsep dalam bahasa sumber yang tidak dapat diterjemahkan dan kewajarannya dalam bahasa sasaran. Hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa pergeseran struktur (structure shift) dan modulasi yang digunakan sebagai alat untuk menerjemahkan.

Page 1 of 2 | Total Record : 11