cover
Contact Name
Thomas Triadi Putranto
Contact Email
jgt@live.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jgt@live.undip.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Teknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 26156520     EISSN : 2620634X     DOI : -
Jurnal Geosains dan Teknologi (JGT) merupakan terbitan berkala yang diterbitkan oleh Departemen Teknik Geologi Universitas Diponegoro. JGT menyediakan ruang publikasi untuk karya ilmiah di bidang ilmu kebumian dan terapan teknologinya.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)" : 5 Documents clear
Petrogenesis Lava Bantal Nampurejo di Dusun Kalinampu Dan Sekitarnya, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah Ishak Eliezer; Tri Winarno; Rinal Khaidar Ali
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.687 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.1.2019.33-41

Abstract

Lava bantal di Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masuk dalam Formasi Kebo-Butak. Lava bantal di Desa Jarum dikategorikan ke dalam Anggota Nampurejo. Lava bantal tersebut terbentuk pada Kala Oligosen. Masalah penelitian pada daerah ini ialah belum adanya penelitian mengenai lingkungan tektonik pembentuk batuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lava bantal sehingga dapat diketahui genesa dari lava bantal tersebut. Penelitian ini menggunakan observasi lapangan berupa pemetaan geologi pada area seluas 2 km x 2 km, serta pengambilan sampel lava dan batuan di sekitar lava. Analisis petrografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan komposisi mineral penyusun lava bantal. Analisis XRF bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia magma yang membentuk lava. Lava yang ditemukan di lokasi penelitian bersifat setempat-setempat. Berdasarkan hasil analisis petrografi yang dilakukan sampel lava tersusun atas mineral plagioklas (andesin), augit, kalsit, dan mineral opaq. Berdasarkan hasil analisis petrografi, lava tersebut berjenis andesit. Hasil analisis geokimia menunjukkan bahwa magma penyusun lava masuk dalam seri kalk-alkali dengan lingkungan tektonik zona subduksi.  Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa lava merupakan produk erupsi gunungapi bawah laut yang terbentuk akibat adanya subduksi kerak samudra terhadap kerak benua.
Evaluasi Stabilitas Lereng Pada Tubuh Bendungan Butak, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah Adi Setya Yudha Pratama; Najib Najib; Devina Trisnawati
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.186 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.1.2019.42-52

Abstract

Bendungan Butak yang terletak di Desa Butak, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bangunan air dengan tipe bendungan homogen. Fungsi utama dari bendungan ini ialah sebagai sarana irigasi dengan luas daerah aliran 160 km2. Mengingat urgensinya, suatu bendungan dapat dikategorikan tingkat bahayanya berdasarkan hasil evaluasi stabilitas lereng bendungan. Upaya ini dapat dilakukan dengan menganalisis faktor keamanan (Fk) bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (Fk) pada tubuh Bendungan Butak. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan metode analisis data secara kuantitatif meliputi pemetaan geologi, pemetaan geoteknik, hasil pengeboran inti, dan uji laboratorium mekanika tanah dari contoh tanah tidak terganggu dengan uji soil test berikut uji triaxial UU serta perhitungan koefisien beban gempa terkoreksi OBE dan MDE. Hasil penelitian dari penyelidikan pemetaan permukaan diperoleh satuan endapan aluvium dengan persebaran lempung dan lanau berada di sekitar bendungan. Hasil penyelidikan bawah permukaan dengan 4 lubang bor terdiri dari tanah lempung. Parameter desain Bendungan Butak meliputi berat isi basah (γ), kohesi (c), sudut geser dalam (f), dan garis freatik muka air bendungan, serta beban gempa terkoreksi (Ko) digunakan untuk memperoleh nilai faktor keamanan (Fk) menggunakan perangkat lunak Slide V6.009 dengan metode Bishop. Hasil analisis pada 14 kondisi dari muka air maksimum diperoleh hasil Fk hitung > 1,2 Fk minimum , muka air normal dengan hasil Fk hitung > 1,1 Fk minimum, dan muka air surut cepat didapatkan hasil Fk hitung > 1,3 Fk minimum, sehingga Bendungan Butak dikategorikan memenuhi syarat keamanan dari standar Fk minimum yang ditetapkan oleh SNI 8064;2016.
Pemetaan Bawah Permukaan dan Analisis Tektonostratigrafi, Blok Ariati, Cekungan Jawa Timur Vydia Ridha Ariati; Fahrudin Fahrudin; Ahmad Syauqi Hidayatillah; Rizzasila Widiartha
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2018.404 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.1.2019.1-12

Abstract

Cekungan Jawa Timur adalah salah satu cekungan minyak dan gas bumi di Indonesia. Analisis tektonostratigrafi pada cekungan ini dilakukan untuk mengetahui kontrol tektonik terhadap pengendapan yang terjadi melalui pemetaan bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis dengan data yang digunakan adalah data sumur, data checkshot, data cutting, data core, dan data penampang seismik 2D. Pada sumur VRA-1 terbagi menjadi 4 formasi, sedangkan pada sumur VRA-2 terbagi menjadi 2 formasi. Sikuen stratigrafi dan lingkungan pengendapan diinterpretasi dari masing-masing formasi. Formasi Kujung dan Formasi Tuban Karbonat terendapkan di isolated platform, Formasi Tuban Shale terendapkan di isolated platform, Formasi Ngrayong terendapkan di shelf, dan Formasi Wonocolo terendapkan di deep marine. Pada daerah penelitian ditemukan sesar inversi dan sesar naik dengan arah relatif timur-barat mengikuti Pola Sakala. Struktur ini mempengaruhi pengendapan Blok Ariati, Cekungan Jawa Timur. Secara tektonostratigrafi, daerah penelitian terdiri dari tiga fase. Fase pertama adalah fase prerift yang menghasilkan batuan dasar. Fase kedua adalah fase synrift yang menghasilkan unit batuan karbonat (Formasi Kujung dan Formasi Tuban Karbonat). Sedangkan fase ketiga adalah fase postrift atau syn-inversion yang menghasilkan Formasi Tuban Shale, Formasi Ngrayong, dan Formasi Wonocolo.
Pemodelan Hidrogeologi Cekungan Airtanah Samarinda-Bontang Segmen Penajam Dalam Upaya Konservasi Airtanah Berbasis Cekungan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur Arizatur Reza Wicaksono; Thomas Triadi Putranto; Reddy Setyawan
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2570.76 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.1.2019.13-23

Abstract

Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2017 tentang Cekungan Airtanah pasal 2 ayat 3 menyebutkan bahwa sistem pengelolaan airtanah didasarkan pada Cekungan Airtanah, namun di Indonesia masih banyak daerah-daerah yang masih menggunakan sistem pengelolaan berbasis sumur produksi yang dibatasi pada wilayah administrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model numerik pada Cekungan Airtanah (CAT) Samarinda segmen Penajam berdasarkan model konsep yang dibuat berdasarkan data-data di lapangan. Model nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan rekomendasi terkait konservasi airtanah dari hasil simulasi model. Model numerik dibuat dengan memasukkan parameter-parameter hidrogeologi. Diskritisasi geometri dan iterasi berdasarkan metode beda hingga (finite differences method). Simulasi model yang dilakukan berdasarkan prediksi debit pemompaan hingga 20 tahun kedepan. Hasil kalibrasi model didapatkan nilai RMSE sebesar 0,75 m, ME sebesar 0,1 m, dan MAE sebesar 0,63 m, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,944. Zona konservasi airtanah dibuat dengan mengkombinasikan persentase penurunan airtanah berdasarkan simulasi model pada skenario terburuk, daerah imbuhan dan lepasan, dan nilai daya hantar listrik di daerah penelitian. Didapatkan 4 (empat) prediksi zona konservasi airtanah, yaitu: zona perlindungan airtanah seluas 107,69 km2 (26,39%), zona aman seluas 229,35 km2 (56,21%), zona rawan seluas 60,35 km2 (14,79%), dan zona kritis seluas 10,64 km2 (2,61%).
Pemetaan Fasies Vulkanik berdasarkan Geomorfologi dan Stratigrafi Batuan Gunungapi pada Gunungapi Sindoro, Jawa Tengah Jundiya Al Haqiqi; Jenian Marin; Tri Winarno
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Maret (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1817.157 KB) | DOI: 10.14710/jgt.2.1.2019.24-32

Abstract

Gunungapi Sindoro merupakan salah satu gunungapi aktif yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan termasuk ke dalam jajaran gunungapi Kuarter di Pulau Jawa. Aktivitas vulkanisme Gunungapi Sindoro dapat dipelajari dari aspek vulkanostratigrafinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasies vulkanik Gunungapi Sindoro berdasarkan aspek geomorfologi dan stratigrafi batuan gunungapi. Pemetaan fasies vulkanik dilakukan dengan analisis peta dan citra satelit, observasi lapangan, dan analisis petrografi. Geomorfologi daerah penelitian diklasifikasikan menjadi 13 satuan berdasarkan aspek genetiknya, mencakup kerucut utama, kerucut parasiter, punggungan aliran lava dan piroklastik, serta dataran antargunungapi. Litologi daerah penelitian dikelompokkan menjadi 22 satuan berumur Kuarter, terutama berupa endapan jatuhan freatik, kubah lava, aliran lava, endapan jatuhan piroklastik dan endapan aliran piroklastik. Satuan vulkanostratigrafi diklasifikasikan ke dalam Khuluk Sindoro yang terdiri atas Gumuk Kembang, Gumuk Kekep dan Gumuk Watu. Khuluk Sindoro juga termasuk ke dalam Bregada Sindoro-Sumbing. Berdasarkan sejarah dan endapan vulkanik yang ditemukan, dapat diinterpretasikan bahwa karakter letusan Gunungapi Sindoro didominasi oleh letusan tipe Strombolian.Berdasarkan geomorfologi dan stratigrafi, Gunung Sindoro dibedakan menjadi 9 fasies vulkanik meliputi Fasies Sentral Sindoro, Fasies Sentral Kembang, Fasies Sentral Kekep, Fasies Sentral Watu, Fasies Proksimal Sindoro, Fasies Proksimal Kembang, Fasies Proksimal Kekep, Fasies Proksimal Watu, dan Fasies Medial Sindoro.

Page 1 of 1 | Total Record : 5