cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019" : 50 Documents clear
Pola Pendidikan Anak Disabilitas Di SDLB Negeri Bambi Khairuni Ismu; Drs. Zulfan M.Hum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.981 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola pendidikan segregasi anak disabilitas di SDLB Bambi. Penelitian ini menggunakan teori interaksionalisme simbolik Geoge Herbert Mead yang memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan informannya yaitu kepala sekolah, guru-guru yang mengajar di SDLB Bambi, dan orangtua dari murid SDLB Bambi. Pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pola pendidikan segregasi terhadap anak disabilitas SDLB di dukung oleh para guru yang bersangkutan di sekolah karena model pembelajaran terhadap anak disabilitas akan disiapkan oleh guru sehingga anak disabilitas mampu untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial. Model pembelajaran juga di susun secara dominan dan berdasarkan kepada kurikulum 13 (K-13). Anak disabilitas yang belajar di SDLB Negeri Bambi bukan hanya diajarkan dengan menggunakan pola pendidikan segregasi tetapi mereka juga mempunyai pola asuh dari orangtua. Hubungan pola pendidikan segregasi dengan pola asuh orangtua dari anak disabilitas sama-sama pempunyai cara pembelajaran dan pengasuhan tersendiri terhadap anak disabilitas. Hanya saja pola pendidikan segregasi diterapkan di lingkungan sekolah, sedangkan pola asuh orangtua diterapkan dirumahnya masing-masing. Pendidikan segregasi memberikan pengaruh terhadap pola asuh orangtua dari anak disabilitas. Karena melalui pendidikan segregasi yang berpengaruh terhadap pola asuh orangtua, orangtua bisa mengetaui kondisi belajar anak disabilitas ketika belajar di rumah dan orangtua bisa mendampingi dan melihat perkembangan belajar dan perubahan sikap dari anak disabilitasnya.Kata Kunci: Pola Pendidikan, Anak Disabilitas, GuruPattern of education for children with disabilities in SDLB BambiABSTRACTThe purpose of this study was to describe the segregation education pattern of children with disabilities in SDBB Bambi. This study uses Geoge Herbert Mead's symbolic interactionalism theory which focuses on the interaction between individuals and groups. This study used a qualitative approach, with informants namely principals, teachers teaching in SDLB Bambi, and parents of SDBB Bambi students. Data collection through in-depth interviews, observation, and documentation. Based on the results of the study, the segregation education pattern for children with SDLB disabilities was supported by the teachers concerned at school because the learning model for children with disabilities would be prepared by the teacher so that children with disabilities could interact with the social environment. The learning model is also arranged dominantly and is based on curriculum 13 (K-13). Disabled children who study at SDLB Bambi are not only taught by using segregation education patterns but they also have parenting from their parents. The relationship between segregation education patterns and parenting parents of disabled children both have their own ways of learning and care for children with disabilities. It's just that the segregation education pattern is applied in the school environment, while the parenting style is applied in their respective homes. Segregation education has an influence on parenting parents of children with disabilities. Because through segregation education that influences parenting, parents can know the learning conditions of children with disabilities when studying at home and parents can assist and see the development of learning and changes in attitudes of children with disabilities. Keywords: Patterns of Education, Children with Disabilities, Teachers            
Analisis Kemampuan Public Speaking Kepala Sekolah Tingkat SMP Negeri di Kota Banda Aceh Asmawati Sulaiman; Nur Anisah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.675 KB)

Abstract

ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Public Speaking Kepala Sekolah Tingkat SMP Negeri di Kota Banda Aceh”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan public speaking kepala sekolah dalam menyampaikan pidatonya saat rapat bersama guru dan karyawan dan saat menjadi pembina upacara pada upacara bendera Hari Senin di sekolah. Penelitian ini menggunakan teori retorika Aristoteles, dengan menetapkan beberapa kriteria untuk menilai kemampuan public speaking kepala sekolah dalam sebuah pidato yang didasarkan pada asumsi retoris logos, pathos, dan ethos. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, dan dokumentasi terhadap lima informan yang ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini adalah merupakan kepala sekolah SMP Negeri di Kota Banda Aceh, telah menjabat sebagai kepala sekolah minimal selama dua tahun, dan pernah menjadi instruktur/pembicara pada forum pertemuan kepala sekolah SMP tingkat provinsi dan atau tingkat nasional minimal satu kali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelima informan menyampaikan pidato dengan menggunakan bahasa/istilah/kata yang santun, bertutur kata secara rapi dan mudah dipahami, dapat menghidupkan suasana dan berinteraksi dengan baik dengan audiens, memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan pidatonya, dan mengenal dengan baik siapa audiens mereka. Komunikasi nonverbal yang ditunjukkan kepala sekolah secara keseluruhan juga bersifat positif, terbuka, dan tidak menjaga jarak dengan audiens. Kepala sekolah juga menggunakan metode ekstemporan dalam menyampaikan pidatonya saat rapat bersama guru dan karyawan dan saat menjadi pembina upacara pada upacara bendera Hari Senin di sekolah.Kata Kunci: Public Speaking, Teori Retorika, Kepala Sekolah  Analysis of Public Speaking Ability on the Principals of State Junior High Schools in Banda AcehABSTRACT - This research is entitled "Analysis of Public Speaking Ability on the Principals of State Junior High Schools in Banda Aceh". The purpose of this research was to know the public speaking ability of the principal in delivering his/her speech on the meeting with the teachers and school’s staff, and also on delivering the speech on Monday’s flag ceremony. This research used Aristotle's rhetorical theory, by setting some criteria to measure the ability of the principal on public speaking in a speech, based on rhetorical assumptions of logos, pathos, and ethos. This research is a research with descriptive qualitative approach. Data collection for this research was collected through observation, semi-structured interviews, and documentation of the five determined informants who were selected using purposive sampling technique. The criteria of the informant in this research were the headmaster of the State Junior High School in Banda Aceh, who had served as the principal for at least two years, and had been a speaker at the provincial and national level of junior high school principals conference at least once. The results of this research indicated that the five informants delivered their speeches using polite language/words, said the words neatly and it were easy to understand, they could liven up the atmosphere and interacted well with the audience, the informants also have broad insight in delivering their speeches, and know their audiences well. The non-verbal communication that was shown by the principals was positive, open, and expressed the closeness with the audiences. The five principals also used the extemporan method in delivering their speeches during a meeting with teachers and employees and when they were the ceremony supervisors at the Monday flag ceremony.Keywords: Public Speaking, Rhetorical Theory, Principal 
SOLIDARITAS DAN DONOR DARAH (Studi Jejaring Komunitas Donor Darah Di Aceh) AGUS NOFRIJAL; Mahmuddin Mahmuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.527 KB)

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan darah di Banda Aceh setiap hari terus meningkat, sementara ketersediaan darah sangat terbatas. Beberapa orang yang peduli dengan fenomena ini kemudian menggalang kegiatan donor darah dan membangun jaringan komunitas donor darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui munculnya kesadaran sosial para pendonor darah yang tergabung pada komunitas dan lembaga yang bergerak di bidang darah, mengetahui bentuk solidaritas komunitas donor darah tersebut. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yang memenuhi kriteria subjek penelitian, serta memberikan informasi relevan yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa, kesadaran sosial para pendonor yang tergabung ke dalam komunitas atau lembaga sangat tinggi. Hal tersebut dibuktikan pada tingkat sukarela para pendonor, dalam artian  tanpa dasar ekonomi, keluarga, agama dan budaya. Bentuk solidaritas komunitas yang bergerak di bidang darah berada pada bentuk mekanik-organik. Kata Kunci : Solidaritas Sosial, Kesadaran Sosial, Komunitas BLOOD SOLIDARITY AND DONORS (Study Of Blood Donor Community Network In Aceh)ABSTRACTDaily blood needs in Banda Aceh continue to increase, while the availability of blood is very limited. Some people who care about this phenomenon then mobilize blood donation activities and build a network of blood donor communities. This study aims to determine the emergence of social awareness of blood donors who are members of the community and institutions engaged in the field of blood, knowing the form of solidarity with the blood donor community. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Data obtained through in-depth interviews with informants who meet the criteria of the research subject, and provide relevant information needed in research. This research shows that the social awareness of donors who are members of a community or institution is very high. This is evidenced at the voluntary level of donors, in terms of economic, family, religious and cultural bases. The form of community solidarity engaged in the blood field is in the form of organic mechanics. Keywords: Social Solidarity, Social Awareness, Community    ABSTRAK Kebutuhan darah di Banda Aceh setiap hari terus meningkat, sementara ketersediaan darah sangat terbatas. Beberapa orang yang peduli dengan fenomena ini kemudian menggalang kegiatan donor darah dan membangun jaringan komunitas donor darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui munculnya kesadaran sosial para pendonor darah yang tergabung pada komunitas dan lembaga yang bergerak di bidang darah, mengetahui bentuk solidaritas komunitas donor darah tersebut. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yang memenuhi kriteria subjek penelitian, serta memberikan informasi relevan yang dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa, kesadaran sosial para pendonor yang tergabung ke dalam komunitas atau lembaga sangat tinggi. Hal tersebut dibuktikan pada tingkat sukarela para pendonor, dalam artian  tanpa dasar ekonomi, keluarga, agama dan budaya. Bentuk solidaritas komunitas yang bergerak di bidang darah berada pada bentuk mekanik-organik. Kata Kunci : Solidaritas Sosial, Kesadaran Sosial, Komunitas     BLOOD SOLIDARITY AND DONORS(Study Of Blood Donor Community Network In Aceh) ABSTRACT Daily blood needs in Banda Aceh continue to increase, while the availability of blood is very limited. Some people who care about this phenomenon then mobilize blood donation activities and build a network of blood donor communities. This study aims to determine the emergence of social awareness of blood donors who are members of the community and institutions engaged in the field of blood, knowing the form of solidarity with the blood donor community. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Data obtained through in-depth interviews with informants who meet the criteria of the research subject, and provide relevant information needed in research. This research shows that the social awareness of donors who are members of a community or institution is very high. This is evidenced at the voluntary level of donors, in terms of economic, family, religious and cultural bases. The form of community solidarity engaged in the blood field is in the form of organic mechanics. Keywords: Social Solidarity, Social Awareness, Community 
Strategi Komunikasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh dalam Mensosialisasikan Informasi Wajib Pajak Kepada Masyarakat sri wulandari; Mahyuzar mahyuzar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.801 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “strategi komunikasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh dalam memsosialisasikan informasi wajib pajak kepada masyarakat”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Direktorat Jenderal Pajak dalam melakukan sosialisasi wajib pajak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Perencanaan (Theory of Planning). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan atau subjek penelitian terdiri dari 2 karyawan Direktorat Jenderal Pajak dan 2 masyarakat wajib pajak. Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa, strategi komunikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam mensosialisasikan wajib pajak kepada masyarakat berawal dari mengenali masyarakat, menentukan metode komunikasi dan memilih media yang akan digunakan dalam penyampaian informasi wajib pajak kepada masyarakat.           Kata kunci : Strategi Komunikasi, Mensosialisasikan, Informasi, Wajib Pajak, Teori Perencanaan.Communication Strategy of Directorate General Taxation Of Aceh in Disseminating Taxpayer Information to the Public ABSTRACTThis research is entitled “Communication Strategy of Directorate General Taxation Of Aceh in Disseminating Taxpayer Information to the Public”. The purpose of this research is to find out the communication strategy of the Directorate General of Taxes in conducting taxpayer socialization. The theory used in this research is Planning of theory. This study uses a descriptive qualitative approach. Informants or research subjects consisted of 2 Directorate General of Taxation employees and 2 taxpayers. The data in this study were obtained based on the results of observations and semi-structured interviews. The results of this study found that, the communication strategy carried out by the DGT in socializing taxpayers to the public begins with recognizing the community, determine the method of communication and choose the media to be used in delivering taxpayer information to the public. Keywords : Communication Strategy, Socialize, Information, taxpayer, Theory of Planning.                  
MOBILITAS SOSIAL PADA KELUARGA TRANSMIGRASI (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil) Rizkiyah Fitriani; Khairulyadi MHSc
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.144 KB)

Abstract

ABSTRAKSalah satu tujuan dari transmigrasi adalah peningkatan taraf hidup. Mayoritas transmigran adalah masyarakat dengan taraf hidup rendah. Kecamatan Singkohor merupakan salah satu daerah transmigrasi. Perpindahan masyarakat melalui transmigrasi dapat melahirkan mobilitas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mobilitas sosial generasi pertama dan generasi kedua pada keluarga transmigrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel diperoleh menggunakan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Pitirim Sorokin mengenai saluran mobilitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan.1) Mobilitas sosial dominan terjadi  pada generasi kedua dibandingkan dengan generasi pertama. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan pada generasi pertama mayoritas adalah tamatan Perguruan Tinggi, pada generasi pertama mayoritasnya lulusan Sekolah Dasar. Kemudian di bidang pekerjaan pada generasi pertama sebelum bertransmigrasi mayoritas pekerjaannya sebagai buruh kasar (84,4%) setelah bertransmigrasi mayoritas pekerjaanya juga sama sebagai buruh kasar tetapi presentasenya menurun (81,3%), sedangkan pada generasi kedua sebelum bertrasnmigrasi yang bekerja sebagai buruh kasar sebanyak 71,9% setelah bertransmigrasi mayoritas bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Di bidang penghasilan pada generasi pertama mayoritas sebelum bertransmigrasi berpenghasilan bulanannya sebesar Rp.50.000-100.000 (78,1%), sedangkan setelah bertransmigrasi penghasilnya perbulan Rp. 2.000.000-3.000.000 (62%), pada generasi kedua sebelum bertransmigrasi mayoritas berpenghasilan Rp. 50.000-100.000 (78% ), setelah bertransmigrasi menjadi Rp.3.000.000-4.000.000 (53%).Kata kunci: mobilitas sosial, keluarga, transmigrasi.SOCIAL MOBILITY IN TRANSMIGRATION FAMILIES (Quantitative Descriptive Study in Singkohor District, Aceh Singkil District)ABSTRACTOne of the objectives of transmigration is to improve living standards. The majority of transmigrants are people with a low standard of living. Singkohor District is one of the transmigration areas. Movement of people through transmigration can give birth to social mobility. This study aims to determine the differences between first generation and second generation social mobility in transmigration families. This study uses a quantitative descriptive approach. The sample was obtained using a snowball sampling technique. This study uses the theory put forward by Pitirim Sorokin regarding channels of social mobility. The results of the study show.1) Social mobility is dominant in the second generation compared to the first generation. This can be seen from the level of education in the first generation, the majority of them are college graduates, in the first generation the majority are elementary school graduates. Then in the first generation of occupations before transmigrating the majority of their jobs as unskilled laborers (84.4%) after migrating the majority of their jobs were similar as unskilled laborers but the percentage declined (81.3%), while in the second generation migrated who worked as unskilled laborers 71.9% after transmigrating the majority of them worked as Civil Servants. In the field of income in the first generation the majority before migrating had a monthly income of Rp.50,000-100,000 (78.1%), while after migrating the producer was Rp. 2,000,000-3,000,000 (62%), in the second generation before transmigrating, the majority earned Rp. 50,000-100,000 (78%), after migrating to Rp.3,000,000-4,000,000 (53%).Keywords: social mobility, family, transmigration.
analisis ketertinggalan pembangunan infrastruktur pemukiman samar kilang kecamatan syiah utama pasca 13 tahun pemekaran kabupaten bener meriah Aprilia Hurdianti Lestari; Cut Maya Aprita Sari, S.Sos., M.Soc. Sc.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.752 KB)

Abstract

Pemekaran kabupaten Bener Meriah yang sudah terjadi selama 13 tahun ternyata tidak mampu memberikan perubahan kepada pembangunan infrastruktur jalan yang ada di pemukiman Samar Kilang karena sebelum dan sesudah pemekaran kondisi jalan menuju Samar Kilang tetap masih sangat memprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pembangunan infrastuktur di wilayah pemukiman Samar Kilang, serta bagaimana kebijakan pemerintah terkait ketertinggalan pembangunan infrastruktur di wilayah pemukiman Samar Kilang. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Kapabilitas Sistem Pollitik menurut Almond dan juga konsep pemekaran. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak terealisasinya pembangunan infrastruktur jalan di pemukiman Samar kilang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: hubungan antar pemerintah belum terjalin secara maksimal, Tidak ada perencanaan yang matang saat musrenbang di lakukan, dan juga akibat dari  Kurangnya respon serta tanggung jawab dari pemerintah di dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. dari hal tersebut dapat di tarik kesimpulam bahwa pemekaran kabupaten bener meriah belum berhasil, sehingga diperlukan adanya kebijakan dari pemerintah untuk Memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan Samar Kilang, Meningkatkan alokasi anggaran pembangunan jalan, Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak yang terkait, memberikan perhatian yang lebih besar pada pembangunan infrastruktur jalan di pemukiman Samar Kilang dan juga harus menempatkan prioritas kebijakan dan meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur jalan untuk pemukiman Samar Kilang. AN ANALIYSIS OF THE UNDERDEVELOVED INFRASTRUCTURE OF SETTLEMENT IN SAMAR KILANG OF SYIAH UTAMA SUB-DISTRICT 13 YEARS AFTER REGIONAL EXPANSION IN BENER MERIAH REGENCY                                                    The regional expansion of Bener Meriah which has been going on for 13 years is apparently unable to make changes in road infrastructure development of Samar Kilang settlement. This underdevelopment can be seen in the road condition of Samar Kilang before and after the regional expansion is still bad. The aim of this study is to investigate the factors that hinder the infrastructure development in Samar Kilang area and now how the government policies affects the underdevelopment of infrastructure in Samar Kilang. Therefore, the resercher used the theory of political system capabilities by Almomd and the concept of expansion in analyzing the problem of this research. The result of this research show that there are several factors that hinder the development of the road infrastructure in Samar Kilang settlement: the relation between goverments have not been well established,underprepared planning when the Development Planning Diliberation (Musrenbang) was conducted and also lacking responsibility from the goverment in prioritizing the road infrasrtucture  development in Samar Kilang, increasing budget allocation in road development in Samar Kilang, inceasing budget allocation in road development, enchasing cooperation among all parties involved, pay more attention to road infrastructure development in Samar Kilang and provide policies priority in increasing budget allocation to the road infrastructure development.
Efektivitas Keberadaan Organisasi Sayap Partai Gerindra Terhadap kaderisasi Politik Partai Gerindra Aceh Furqan Furqan; Dr. Effendi Hasan, M.A.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.688 KB)

Abstract

ABSTRAKKeberadaan Organisasi Sayap bagi partai politik adalah suatu hak yang legal sejak terbitnya UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik. Keberadaannya diharapkan bukan sekedar pemenuhan hak undang-undang dan pelengkap struktural semata, melainkan kebutuhan nyata sebagai pendukung peran dan fungsi partai politik. Partai Gerindra turut membentuk organisasi sayap partai dalam rangka penguatan mesin politiknya terutama terhadap kaderisasi politik partai. Namun Organisasi Sayap Partai Gerindra kurang berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan partai terhadap kader politik terlebih jika melihat sedikitnya kader sayap partai yang duduk dijabatan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran dan Fungsi Sayap Partai Gerindra Aceh dalam menjalankan kaderisasi politik serta mengetahui efektifitas keberadaan Organisasi Sayap Partai Gerindra terhadap kaderisasi politik di Partai Gerindra Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Sayap Partai Gerindra Aceh mempunyai peran dan fungsi sebagai sarana rekrutmen politik, sarana pendidikan politik dan sarana penciptaan kader politik. Akan tetapi pelaksanaan peran dan fungsi tersebut masih bersifat parsial, tidak intensif dan sistematis. Sehingga keberadaan Organisasi Sayap Partai Gerindra belum efektif terhadap kaderisasi politik di Partai Gerindra Aceh. Diharapkan Partai Gerindra Aceh hendaknya serius mempersiapkan organisasi sayap sebagai sarana kaderisasi politik kader partai dengan mempersiapkan kurikulum kaderisasi politik yang jelas dan sistematis, sehingga tercapainya efektivitas kaderisasi politik Sayap Partai Gerindra Aceh yang optimal. Kata Kunci : Organisasi Sayap Partai, Kaderisasi Politik, EfektivitasEFFECTIVENESS OF THE EXISTENCE OF GERINDRA PARTY WING  ORGANIZATION TO THE POLITICAL COUNCIL OF GERINDRA PARTY OF ACEHABSTRACTThe existence of a wing organization for political parties is a legal right since the issuance of Law (Undang-Undang) Number 2 of 2008 concerning political parties. Its existence is expected not only to fulfill the rights of the law and structural supplementation, but also as a real need to support the role and function of political parties. The Gerindra Party helped form the party's wing organization in order to strengthen its political machinery, especially towards the regeneration of party politics. However, the Gerindra Party Wing Organization does not contribute in fulfilling the party's need for political cadres, especially if it sees at least a party cadre of political parties sitting in political positions. This study aims to determine the Role and Function of the Gerindra Party of Aceh wing organization in carrying out political regeneration and to know the effectiveness of the existence of the Gerindra Party wing organization towards political regeneration in the Gerindra Party of Aceh. The research method used is descriptive qualitative while data collection were conducted by direct observations, interviews and documentation. The results of this study indicate that the existence of the Gerindra Party of Aceh wing organization has a role and function as a means of political recruitment, a means of political education and a means of creating political cadres. However, the implementation of these roles and functions is still partial, not intensive nor systematic. It is concluded that the existence of the Gerindra Party Wing Organization has not been effective for the political caderization in the Gerindra Party of Aceh. It is hoped that the Gerindra Party of Aceh should seriously prepare wing organizations as a means of regenerating political cadres by preparing a clear and systematic political cadre curriculum, so that optimal political cadre regeneration of the Gerindra Party in Aceh is achieved.Keywords : Party Wing Organization, Political Cadre, Effectiveness
Pengaruh Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam Mengurangi Kemiskinan Muhammad Aidhil Sahlan; Ubaidullah Ubaidullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.975 KB)

Abstract

Kemiskinan di daerah perdesaan lebih cenderung tergolong kemiskinan sementara (transient poverty), dalam upaya mengatasi kemiskinan, telah dilakukan berbagai program oleh pemerintah yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Mandiri. Program ini merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjuan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di kecamatan Indrapuri Gampong Lambunot dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Gampong Lambunot. Teori utama yang digunakan dalam skripsi ini yaitu teori kemiskinan dan pemberdayaan. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman. Jumlah dana yang disalurkan masing-masing kelompok adalah dana yang diajukan oleh kepada PNPM-MP. Setelah pengajuan dana oleh kelompok kepada pihak PNPM-MP akan melakukan verifikasi ke kelompok selanjutnya apabila kelompok lulus verifikasi maka kelompok akan mendapatkan dana pinjaman yang telah mereka ajukan dan akan dikembalikan dengan cicilan. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan PNPM-MP di Gampong Lambunot adalah kinerja fasilitator rendah, peran fasilitator tidak Nampak dan fasilitator tidak mampu memberikan rangsangan, arahan, atau kritikan terhadap program yang terkait dengan pengentasan kemiskinan serta terjadinya kredit macet. Oleh karena itu, fasilitator harus meningkatkan kinerjanya dalam memberi pendampingan kepada masyarakat agar tujuan SPP untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat serta pengentasan kemiskinan bisa tercapai, masyarakat harus berpartisipasi dalam program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dengan mengikuti program SPP yang ada di gampong-gampong serta beritikat baik dengan mengembalikan pinjaman, selain itu pemerintah perlu mengevaluasi kinerja fasilitator dan pengembangan masyarakat agar tujuan SPP PNPM dapat tercapai. the influence of the implementation of the national community empowerment program (PNPM) self-sufficient rural in reducing poverty Poverty in rural areas are more likely to belong to poverty while (transient poverty), in an effort to overcome poverty, has undertaken various programs by the Government, namely the national community empowerment Program (PNPM) Independent independent. This program is a great program to accelerate poverty reduction in integrated and berkelanjuan. This thesis aims to find out the program save the Borrowed girl (SPP) in the Indrapuri subdistrict Gampong Lambunot and to find out what factors that impede implementation of the PNPM Mandiri in Rural Gampong Lambunot. The main theory used in this thesis the theory of poverty and empowerment. Method used is descriptive qualitative methods with techniques of data collection through interviews and documentation. The results showed that the activities of the SPP channelled through groups that already have Ordinances and procedures in the management of the savings and loan management. The amount of funds disbursed each group is funds raised by to the PNPM-MP. After the submission of the funds by the group to the PNPM-MP will do next to group verification when verification pass group then the group will get the loan funds they have submitted and will be refunded by installments. Factors restricting implementation of PNPM-MP in Gampong Lambunot is low, the facilitator role performance facilitator does not appear and the facilitators are not capable of providing stimulus, referrals, or criticism of the program that is associated with a reduction poverty as well as the occurrence of bad credit. Therefore, the facilitator should improve its performance in accompaniment to the community in order to give the purpose of SPP for development and community empowerment and poverty reduction can be achieved, the public should participate in government programs to poverty reduction by following the existing SPP program in gampong-gampong and beritikat either by returning the loan, other than that the Government needs to evaluate the performance facilitators and community development so that the goal of SPP PNPM can be achieved
Proses Gatekeeping Pemberitaan LGBT Pada Harian Serambi Indonesia Qurrata Ayuni; Hamdani M. Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.926 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Proses Gatekeeping Pemberitaan LGBT pada Harian Serambi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persepsi gatekeeper Harian Serambi Indonesia mengenai LGBT  dan proses gatekeeping pemberitaan LGBT pada Harian Serambi Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Hierarki Pengaruh Media (Hierarchy of Influence Theory). Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai teknik untuk pengumpulan data. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) orang informan yaitu Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Redaktur Polhukam Harian Serambi Indonesia, dan Wartawan Harian Serambi Indonesia dengan pemilihan informan secara bertujuan (purposive sampling). Hasil penelitian ini adalah proses gatekeeping yang dilakukan oleh Harian Serambi Indonesia terhadap pemberitaan LGBT melewati tahapan yang sangat ketat dan melibatkan pekerja di redaksi. Gatekeeper memiliki peran yang sangat penting dalam menyaring pemberitaan untuk disiarkan kepada masyarakat Aceh. Proses penyaringan atau pengeditan berita dimeja redaksi melibatkan wartawan, redaktur pelaksana dan juga seluruh redaktur yang ada didalam rubrik Harian Serambi Indonesia. Wartawan sebagai gatekeeper yang pertama, menulis berita yang didapat dari narasumber untuk kemudian dilakukan proses penyaringan diredaksi. Setelah proses penyaringan selesai, berita akan dilayout dan dicetak untuk disebarkan kepada khalayak. Pemberitaan LGBT yang disajikan oleh Harian Serambi Indonesia mengacu kepada peraturan syari’at Islam yang berlaku di Aceh, sehingga dalam pemberitaannya, media massa ini tidak mendukung kaum LGBT karena bertentangan dengan agama, budaya, serta ideologi masyarakat.Gatekeeping Process of LGBT News in Harian Serambi IndonesiaABSTRACTThis research is entitled Gatekeeping Process of LGBT News in Harian Serambi Indonesia. This research attempts in order to understand the perception of a Harian Serambi Indonesia’s gatekeeper regarding LGBT and the process of gatekeeping in Harian Serambi Indonesia. The theory that used in this research is a theory of a hierarchy the influence of the media. The method in this research was based on the qualitative descriptive using in depth interviews as a technique for data collection. In this study there were 3 (three) informants, namely managing editor of Harian Serambi Indonesia, Polhukam’s subeditor of Harian Serambi Indonesia , and reporter of Harian Serambi Indonesia with purposing selection informants (purposive sampling). The result of this research is the process of gatekeeping done by the editorial staff of and was the annunciation of LGBT metamorphosis in which has been very tight and involving workers in editorial. Gatekeeper have a very important role in filter news for broadcast to the Aceh’s society. Filtering process or edits news stories told reporters on the table involving, the managing editor and the entire editor who is in daily rubric Harian Serambi Indonesia. Reporters as the first gatekeeper, wrote news obtained from speakers and then gave it to editorial. After screening or gatekeeping process done, the news will layouted and printed spreading to public. The LGBT news which is presented by Harian Serambi Indonesia reference to this regulation of syari’at Islam in Aceh, so the media does not support the LGBT because opposed to the religion, culture, and ideology of Aceh’s society.
Perilaku Menyimpang Dalam Pernikahan (Studi Kasus Perselingkuhan pada Masyarakat Kampong Kota Lintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang) sri rahayu; Dr. Rasyidah M.Ag
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.538 KB)

Abstract

Judul Abstrak : Perilaku Menyimpang Dalam Pernikahan (Studi Kasus Perselingkuhan pada Masyarakat Kampong Kota Lintang Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang).ABSTRAKPerselingkuhan pada umumnya banyak terjadi pada anggota keluarga yang kurang memiliki kualitas hubungan, lemahnya dasar cinta dan kasih sayang, komunikasi yang kurang lancar dan harmonis, kebutuhan ekonomi yang tidak terpenuhi, tidak terpenuhinya kebutuhan seksual dan kurang mampu membuat penyesuaian diri. Sehingga makna dari pernikahan itu sendiri mulai memudar dan luntur. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna pernikahan bagi pelaku selingkuh serta untuk mengetahui faktor penyebab dari perselingkuhan tersebut. Maka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksi Simbolik karya George Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan prosedur pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, makna pernikahan bagi mereka adalah sebagai suatu hubungan atau ikatan yang kesakralannya telah luntur dan memudar, mereka memandang pernikahan hanya sekedar janji suci atau ijab kabul saja. Realita yang terjadi di masyarakat tidak sesuai dengan ketetapan yang ada. Perselingkuhan tersebut juga  didorong oleh faktor eksternal maupun internal yang ada pada keluarga mereka. Seperti yang terjadi di Kampong Kota Lintang terjadinya perilaku-perilaku menyimpang dalam rumah tangga yang memunculkan Konflik berkepanjangan dan berdampak negatif bagi keluarga mereka. Adapun hal yang menarik dari penelitian ini yaitu adanya konsep diri negatif yang terjadi pada pelaku selingkuh tersebut. Yang mana pelaku secara sadar melakukan tindakanya tanpa ada paksaan orang lain, beberapa faktor internal dan eksternal telah mempengaruhi konsep diri mereka. Pernikahan yang harusnya merasakan kebahagiaan, namun itu tidak dirasakan disebagian individu sehingga memunculkan konsep diri negatif, yang berujung pada perilaku selingkuh.Kata Kunci :  Makna, Pernikahan, Dan PerselingkuhanJudul Abstract : Deviate Behaviors In Marriage ( Case Study of the Infedility of People in Kampong Kota Lintang, Kualasimpang, Aceh Tamiang).AbstractIn generally, there are a lot of infedility occured in families who have lacked the quality relationship, the frail of primary love and affection, less communication in fluently and harmonious, unfulfillment the economy necessary, unfulfillment the sexuality necessary, and underprivileged to create adjustment. Untill, the main point of the marriage is fade away starting out. The research aim are to find out the point of marriage for cheater and also to find out causative factor from the infedility. And then, theory is used in this research is Symbolic Interaction Theory by George Herbert Mead. It was using qualitative research method by procedure of  sampling taken, it is sampling purposive  by the technique of collected data, such as interview, documentation, and observation. Based on the research , the point of marriage for them is to create the relationship that the sacredness is fade away starting out. In their look, the marriage is only the solemn promise anyway. The reality occured in people around  is not suitable with existing provisions. Infedility also encouraged by internal and external factors that existing in their famiy. For example, the event was occured in Kota Lintang, such as deviate behaviors in household that bringing up the longer conflicts and negative impact for their family. And there are some interesting from this research, that is negative self concept that occured to cheater. Which one, the cheater did their actions consciously and without some forces. Some internal and external factors had influenced theirself-concepts. The marriage should got the happiness, but it didn’t be felt for some people untill bringing up negative self-concepts that culminate to cheater.Keywords: The Mean, The Marriage, and the Infidility.