cover
Contact Name
Yudha Adi Kusuma
Contact Email
yudhakusuma@unipma.ac.id
Phone
+6285736114479
Journal Mail Official
kaizen@unipma.ac.id
Editorial Address
Universitas PGRI Madiun Lt.3 Kampus 3 Universitas PGRI Madiun Jl. Auri no 14-16 Kecamatan Kartoharjo 63117 Kota Madiun
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Kaizen : Management Systems and Industrial Engineering Journal
ISSN : 26205602     EISSN : 26205610     DOI : http://doi.org/10.25273/kaizen
Core Subject : Engineering,
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal is scientific journal that publishes articles in the field of Management Systems, Manufacturing System, Time & Motion Study, Ergonomics or Human Factors Engineering, Production Planning & Inventory Control, Supply Chain Management and Logictis, Operation Research & Optimization Techniques, Engineering Economy, Modelling Systems & Manufacturing Simulation, Facilities Design & Work Space Design, Quality Engineering (SPC/TQM), Operation Management & Productivity Improvement, Product Design & Development, and Decision Planning & Analysis.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2023)" : 7 Documents clear
MODEL VECHILE ROUTING PROBLEM WITH BACKHAULS TIME WINDOWS PADA PRODUSEN X DENGAN PERBAIKAN 2-OPT Granita Hajar; Muhammad Dzulfikar Fauzi; Nicko Nur Rakhmaddian; Nisa Isrofi
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.12457

Abstract

Kue kering merupakan salah satu makanan ringan yang diminati oleh berbagai macam usia, mulai anak-anak hingga dewasa. Demand kue kering akan meningkat pada saat hari raya. Kue kering dapat dijadikan hadiah kepada teman, keluarga ataupun partner kerja. Menjamurnya pengusaha kue kering membuat para produsen harus meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Salah satu cara peningkatan pelayanan dapat dilakuakan dari sisi pengiriman yang tepat waktu. Ketepatan waktu dalam pengiriman kue kering menjadi faktor yang penting untuk sebuah pengusaha, hal ini dikarenakan terkait dengan biaya, maka dengan menentukan rute yang tepat diharapkan dapat meminimalkan biaya. Dalam pengiriman kue kering dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya harus memperhatikan time windows dari masing-masing pelanggan, selain itu juga memperhatikan kapasitas kendaraan. Dalam permasalahan ini, setelah mengantar kue kering ke pelanggan, kendaraan akan mengambil bahan baku kue di beberapa toko. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan Vehicle Routing Problem with Backhauls Time Windows (VRPBTW). Penelitian ini menjelaskan proses penentuan rute pengiriman kue dan pengambilan bahan baku dengan menggunakan Nearest Neighbour dan dilakukan perbaikan dengan 2-Opt. Hasil dari penelitian ini diperlukan tiga kendaraan untuk dapat melayani semua pelanggan menggunakan VRPBTW dengan total waktu tempuh 763.2 menit dan jarak tempuh 57.9 km.
ANALISIS FAKTOR LIMBAH PADA PROSES PRODUKSI MIE INSTAN DI PT PAS: SEBUAH PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA Prayogi Aditama; Resista Vikaliana; Eman Sulaeman Nasim; Irwansyah Irwansyah
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.12441

Abstract

PT PAS is one of the largest noodle-making companies in Indonesia. In its production activities, waste is one of the main problems of PT PAS. This study aims to determine the activities that result in waste and the right solution to minimize waste during the production process. This study focuses on the use of flour raw materials in the production process in the Noodle 2 department. This research is a descriptive qualitative research conducted using the Lean Six Sigma (LSS) approach with the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) method, a framework to fix problematic processes. The analysis techniques used included cause-effect diagrams, SIPOC diagrams, and FMEA. The results showed that the failure and waste of flour material during the instant noodle production process in the Noodle 2 department was related to 3 processes on the production line, namely: (1) Roll Press, (2) Cutting, and (3) Frying.  PT PAS is advised to pay attention to performance in the production process and provide extra handling to parts that are considered critical, especially in these 3 processes, to reduce or even eliminate factors that cause waste. Keywords: DMAIC,  lean six sigma, waste ABSTRAK PT PAS merupakan salah satu perusahaan pembuat mie terbesar di Indonesia. Dalam kegiatan produksinya, limbah merupakan salah satu permasalahan utama PT PAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pemborosan dan solusi yang tepat untuk meminimalkan pemborosan selama proses produksi. Penelitian ini berfokus pada penggunaan bahan baku tepung dalam proses produksi di departemen Mie 2. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma (LSS) dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control), sebuah framework untuk memperbaiki proses yang bermasalah. Teknik analisis yang digunakan meliputi diagram sebab-akibat, diagram SIPOC, dan FMEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan dan pemborosan bahan tepung selama proses produksi mie instan di departemen Mie 2 berkaitan dengan 3 proses pada lini produksi, yaitu: (1) Roll Press, (2) Cutting, dan (3) Frying.  PT PAS disarankan untuk memperhatikan kinerja dalam proses produksi dan memberikan penanganan ekstra pada bagian-bagian yang dianggap kritis khususnya pada 3 proses tersebut, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan pemborosan. Kata kunci:  DMAIC,  lean six sigma, pemborosan 
KEBERLANJUTAN WIRAUSAHA UMKM PETERNAK SAPI DENGAN PENGENDALIAN KUALITAS Mochammad Rofieq; Primahasmi Dalulia; Renny Septiari; Joko Ary Wahyudi
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.16355

Abstract

Most of the population in Pujon District, Malang Regency are smallholder farmers for dairy cattle. This business is very promising because of the availability of abundant natural resources. The main problem in increasing livestock productivity is the difficulty in providing feed on an ongoing basis both in quantity and quality. The quality of cow's milk produced from this business is highly dependent on the quality of animal feed. In supporting the growth and development of livestock, the animal feed industry is an industry that is needed in the region. The SAE Pujon Cooperative is one of the MSMEs that produces fodder to meet the needs of cattle breeders in terms of fodder. The problem that sometimes occurs is the presence of animal feed products that do not meet the standards. At the SAE Pujon Cooperative MSME scale, quality control methods have never been applied. This is due to the inadequate level of knowledge of cooperative managers regarding quality control of animal feed products. For that we need an analysis of the factors that cause products that do not meet the standards. This study aims to determine the characteristics of Critical to Quality (CTQ) in cattle feed products to obtain information about the factors affecting production quality and alternative solutions to improve product quality. The method used in this study is Six Sigma by applying quality control tools. Prior to conducting an analysis of quality control with six sigma, the SAE Pujon Cooperative had not been able to carry out an analysis related to quality problems and prevention in a preventive form. It is hoped that with this quality control analysis, the quality control system at the SAE Pujon Cooperative can be compiled using a more systematic method. Critical to Quality (CTQ) that occurs in the process of making cattle feed is an inhomogeneous product, bad smell and damaged packing. As a complementary conclusion from this study it was found that in the production process a sigma capability value of 3.10 was obtained, this indicates that the capability of the process of making cattle feed still needs to be improved. So that if the company controls the quality of its products, then the needs of cattle breeders in terms of the quality of their fodder will be fulfilled. In the end this will maintain the sustainability of cattle breeders in entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship, Quality Control, Six Sigma, SMES ABSTRAK Sebagian besar penduduk di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang merupakan peternak rakyat untuk komoditas sapi perah. Usaha ini sangat menjanjikan karena ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Masalah utama dalam peningkatan produktivitas ternak adalah sulitnya menyediakan pakan secara berkesinambungan baik jumlah maupun kualitasnya. Kualitas susu sapi yang dihasilkan dari usaha ini sangat tergantung pada kualitas pakan ternak. Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan ternak, industry pakan ternak merupakan industry yang diperlukan di wilayah tersebut.  Koperasi SAE Pujon adalah salah satu UMKM yang memproduksi makanan ternak untuk memenuhi kebutuhan para peternak sapi dalam hal makanan ternaknya. Permasalahan yang kadangkala terjadi adalah adanya produk pakan ternak yang belum memenuhi standard. Pada skala UMKM Koperasi SAE Pujon, penerapan metode pengendalian kualitas belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan dari pengelola koperasi tentang pengendalian kualitas dari produk pakan ternak yang belum memadai. Untuk itu diperlukan sebuah analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya produk yang belum memenuhi standard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Critical to Quality (CTQ) pada produk pakan ternak sapi sehingga diperoleh informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produksi serta alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas produknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma dengan menerapkan alat pengendalian kualitas. Sebelum dilakukan analisis pengendalian kualitas dengan six sigma, Koperasi SAE Pujon belum dapat melakukan analisis terkait permasalahan kualitas serta pencegahan dalam bentuk preventif. Harapannya dengan adanya analisis pengendalian kualitas ini, system pengendalian kualitas di Koperasi SAE Pujon dapat disusun dengan metode yang lebih sistematis. Critical to Quality (CTQ) yang terjadi pada proses pembuatan pakan ternak sapi adalah produk tidak homogen, bau tidak sedap dan packing rusak. Sebagai simpulan pelengkap dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa dalam proses produksi diperoleh nilai kapabilitas sigma sebesar 3.10, hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses pembuatan pakan ternak sapi ini masih perlu ditingkatkan lagi. Sehingga apabila perusahaan melakukan pengendalian kualitas produknya, maka kebutuhan para peternak sapi dalam hal kualitas makanan ternaknya akan terpenuhi. Pada akhirnya hal ini akan menjaga keberlanjutan peternak sapi dalam berwirausaha. Kata kunci:  Kewirausahaan, Pengendalian Kualitas, Six Sigma, UMKM
PENDEKATAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) DALAM UPAYA PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN Dian Eko Hari Purnomo; Yogi Akbar Sunardiansyah; Nicolas Hutasoit
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.16368

Abstract

An employee performance appraisal process is a set of certain processes which will produce a value from the employee's performance in a certain value, either in percentage or in another unit of value. In an employee appraisal process it will be difficult when the structure of the problem and how to solve it are unknown. Assessing employee performance will be easier if you know the structure of the problem and know how to do it. In this study, we tried to apply the Weighted Product (WP) method in an employee performance appraisal process. The problem of evaluating employee performance can be approached using the Multi Attribute Decision Making (MADM) approach. With this approach, one of the methods that can be used in solving the Multi Attribute Decision Making (MADM) problem is chosen, namely the Weighted Product (WP) Method. The difficulties experienced by a company in carrying out the employee performance appraisal process are due to the absence of certain criteria that can be used in evaluating employee performance. This research seeks to find criteria that can be used in the employee performance appraisal process. In addition, this research will also design a Decision Support System (DSS) that can be used in the process of evaluating the performance of employees in the company. Based on the research that has been done, several criteria are obtained that can be used in the process of assessing employee performance, namely responsibility, discipline, communication and skills and loyalty. In addition, based on the results of system testing that has been done, it can also be concluded that the Decision Support System (DSS) that has been designed can be used as a tool to facilitate the employee performance appraisal process. Keywords: Performance Assessment, WP Method and Decision Support System (DSS) ABSTRAK Suatu proses penilaian kinerja karyawan merupakan suatu kumpulan proses tertentu dimana akan menghasilkan suatu nilai dari kinerja karyawan dalam satau nilai tertentu, baik dalam persentase atau satuan nilai yang lain. Dalam suatu proses penilian karyawan akan menjadi sulit ketika belum diketahui struktur masalahnya dan cara penyelesaiannya. Penilian kinerja karyawan akan lebih mudah jika sudah diketahui struktur masalahnya dan diketahui caranya. Dalam penelitian ini mencoba menerapkan metode Weighted Prodct (WP) di dalam suatu proses mekanisme pemberian nilai kepada karyawan. Masalah pemberian nilai kepada kinerja karyawan berusaha didekati dengan menggunakan pendekatan Multi Attribute Decision Making (MADM). Dengan pendekatan tersebut dipililah salah satu metode yang dapat digunakan dalam penyelesaian permasalahan Multi Attribute Decision Making (MADM) yaitu Metode Weighted Product (WP). Kesulitan yang diamlai oleh suatu perusahaan di dalam melaksanakan proses penilaian kinerja karyawan disebabkan belum adanya atau belum terdapat kriteria acuan yang dapat digunakan dalam melakukan pemberian nilai kinerja karyawan. Dalam penelitian ini berusaha menemukan kriteria-kireria yang dapat digunakan atau dapat difungsikan untuk pemberian nilai kepada kinerja karyawan. Selain itu, dalam penelitian ini juga akan dirancang suatu sistem yang dapat mempercepat pemberian nilai kepada karyawan dalam wujud atau model rancangan yang berupa Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dengan harapan proses atau mekanisme pemberian nilai kinerja karyawan dalam berjalan lebih cepat dan tepat. Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa kriteria yang dapat difungsikan atau dapat dipergunakan dalam pemberian nilai kepada kinerja karyawan diantaranya yaitu tanggung jawab, kedisiplinan, komunikasi dan keterampilan serta loyalitas. Selain itu, berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan dapat disimpulkan juga bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang telah dirancang dapat digunakan sebagai sarana dalam mempermudah proses penilaian kinerja karyawan. Kata Kunci: Pemberian Nilai Kinerja, Weighted Product (WP) dan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
PENILAIAN BEBAN KERJA MENTAL OPERATOR PRODUKSI PT XYZ DENGAN METODE DRAWS Halwa Annisa Khoiri; Yoggi Aldi Trisnanto
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.16332

Abstract

PT XYZ is a textile industry which produces 4,500,000 yard of fabric in one month. Production division of PT XYZ has three processes, namely pre-treatment, dyeing, and finishing. In the finishing process, there are a lot of errors caused by human error, and according to ergonomics theory, one of the causes of human error is mental workload. The aim of this research is to assess mental workload on PT XYZ. In this study, an analysis of mental workload was carried out using the Defense Research Agency Workload Scale (DRAWS) method. The number of respondents was 26 employees. Based on the analysis conducted, the percentage of employees into the underload category is 15.38%, the optimal load category is 19.23%, the overload category is 65.38%. The indicator with the highest rating is Central Demand with an average of 64.32%. The company needs to carry out further evaluation because in all shifts the majority fall into the overload category. Keywords: DRAWS, ergonomic, mental workload analysis, productivity ABSTRAK PT XYZ merupakan industri yang bergerak di bidang tekstil, termasuk dalam industri yang besar dengan produksi kain mencapai 4.500.000 yard dalam satu bulan. Dalam divisi produksi PT XYZ terdapat tiga proses yang dilalui yaitu pre-treatment, dyeing, dan finishing. Pada proses finishing ditemukan cukup banyak kesalahan yang diakibatkan human error, dimana salah satu penyebabnya adalah beban kerja mental pekerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beban kerja mental karyawan di divisi produksi dan dari hasil analisis digunakan untuk memberikan rekomendasi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk analisis beban kerja mental adalah Defense Research Agency Workload Scale (DRAWS). Karyawan yang mengisi kuesioner adalah 26 karyawan yang masuk dalam tiga shift, yaitu shift pagi, shift sore, dan shift malam. Berdasarkan analisis yang dilakukan persentase karyawan yang masuk dalam kategori underload adalah 15,38%, kategori optimal load adalah 19,23%, dan yang masuk dalam kategori overload adalah 65,38%. Indikator yang memiliki penilaian paling tinggi adalah Central Demand dengan rata-rata 64,32%. Perusahaan perlu melakukan evaluasi lebih lanjut karena di semua shift mayoritas masuk dalam kategori overload. Kata kunci:  Beban kerja mental, DRAWS, ergonomi, produktivitas 
PRIORITAS LAYANAN ADMINISTRASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY-SERVQUAL-IPA Johan Alfian Pradana; Ni Luh Putu Hariastuti; Lukmandono Lukmandono
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.15571

Abstract

Service are often found everywhere, up to universities. This system is closely related to the quality of administrative services for semester fee transactions. The quality of existing services has not answered the strategic proposal appropriately. For this reason, this study proposes improving service quality using fuzzy tools - IPA - Servqual. Fuzzy has the opportunity to improve the objectification of user needs, IPA sets quadrant maps accurately and Servqual as a tool to develop competitive service proposals. This research was conducted by gathering 100 respondents to validate and consistency of Servqual items. The process of using the tool is carried out to map the right quadrant for the proposal. There are priority attributes in the RLB3 code applying the Liability Based on Fault Principle, RSP2 provides the role of an academic complaint service, RSP5 conducts intense communication between staff and users, ASR2 conducts career paths and career management for staff, ASR3 implements a Work Uniform schedule, ASR4 imposes motivating sanctions, ASR5 provides the role of academic complaint services, EPT1 conducts intense communication between staff and users,  EPT3 applies 3S standards to user arrivals, and EPT5 in service performance evaluations every 3 months. This research prioritizes the categorized attributes in quadrant I and the development needs technical responses. Keywords: administration, fuzzy, IPA, Servqual ABSTRAK Layanan sering dijumpai di manapun, hingga Perguruan Tinggi. Sistem ini erat hubungannya dengan kualitas layanan administrasi untuk transaksi biaya semester. Kualitas layanan yang ada belum menjawab usulan strategis secara tepat. Untuk itu, penelitian ini mengusulkan perbaikan kualitas layanan menggunakan alat fuzzy- IPA- Servqual. Fuzzy berpeluang untuk meningkatkan obyektifikasi kebutuhan pengguna, IPA menetapkan peta kuadran secara akurat dan Servqual sebagai alat untuk menyusun usulan layanan yang kompetitif. Penelitian ini dilakukan dengan menghimpun 100 responden untuk dilakuka validasi dan konsistensi item Servqual. Dilakukan proses menggunakan alat tersebut untuk memetakan kuadran yang tepat untuk usulannya. Terdapat atribut prirotas pada kode RLB3 menerapkan Liability Based on Fault Principle, RSP2 memberikan peran layanan pengaduan akademik, RSP5 melakukan komunikasi intens antara staff dengan pengguna, ASR2 melakukan jenjang karier dan manajemen karier bagi staff, ASR3 menerapkan jadwal Seragam Kerja, ASR4 memberlakukan sanksi yang memotivasi, ASR5 memberikan peran layanan pengaduan akademik, EPT1 melakukan komunikasi intens antara staff dengan pengguna, EPT3 menerapkan standar 3S terhadap kedatangan pengguna, dan EPT5 dalam  evaluasi kinerja layanan selama 3 bulan sekali. Penelitian ini dengan memprioritaskan atribut yang terkategorisasi pada kuadran I dan pertingnya pengembangan dengan respon teknis. Kata kunci:  administrasi, fuzzy, IPA, Servqual  
IMPLEMENTASI QR CODE UNTUK EFESIENSI WAKTU DALAM PENCARIAN SERTIFIKAT MENGGUNAKAN METODE PDCA PT. SERVICE OIL & GAS COMPANY Muhamad Imron Zamzani; Adiek Astika Clara Sudarni; Fion Vira Agustin
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.16426

Abstract

The high demand for certificates has an impact on company operations, so changes need to be made to create time efficiency. The media used is a QR code that is implemented on work equipment using the PDCA plan, do, check, and action cycle using the stopwatch time study method. Where at the Plan stage the identification of the manual method was carried out. Do implements it in stages by designing a QR code. Check, namely measuring the working time of a stopwatch time study on 10 project teams. The action is to use the QR code check. Action is carried out by evaluating and improving the results of the analysis at the check stage. The results showed that the implementation was carried out with 9 certificates placed or labeled on work equipment. Furthermore, the manual method usage time is obtained in the range of 1 to 2 hours to search for one type of certificate. Meanwhile, using the QR, the standard time is obtained in the 1-to 2 minutes range to search for one type of certificate. This proves that time efficiency is created when searching for certificates to speed up company operational activities and shorten the work cycle system. Keywords: QR Code, PDCA, Stopwatch Time Study, Service Company, Efficiency Time ABSTRAK Tingginya permintaan sertfikat kelayakan mesin memberikan dampak kepada operasional perusahaan, sehingga perlu dilakukan perubahan untuk menciptakan efesiensi waktu. Media yang digunakan adalah QR code yang diimplementasikan pada peralatan kerja dengan menggunakan siklus PDCA plan, do, check dan action dengan menggunakan metode pengukuran waktu stopwatch time study. Dimana pada tahap Plan melakukan identifikasi metode manual yang dilakukan. Do melakukan implementasi secara bertahap dengan merancang QR code. Check yaitu melakukan pengukuran waktu kerja stopwatch time study pada 10 tim proyek. Action yaitu menggunakan QR code check. Action dilakukan evaluasi dan perbaikan dari hasil analisis pada tahap check. Didapatkan hasil, bahwa implementasi dilakukan dengan 9 jenis sertifikat yang diletakan atau diberi label pada peralatan kerja. selanjutnya didapatkan waktu penggunaan metode manual dengan kisaran 1 sampai dengan 2 jam untuk pencarian satu jenis sertifikat. Sedangkan dengan adanya penggunaan QR code didapatkan waktu baku dengan kisaran 1 hingga 2 menit untuk pencarian satu jenis sertifikat. Hal ini membuktikan bahwa terciptnya efesiensi waktu pada pencarian sertifikat sehingga dapat mempercepat kegiatan opersioanal perusahaan dan memperpendek sistem siklus kerja.  Kata kunci:  QR Code, PDCA, Stopwatch Time Study, Jasa Industri Migas, Waktu Efisiensi

Page 1 of 1 | Total Record : 7