Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN KINERJA PARA PEMBATIK BATIK TULIS Haryanto, Sony; Septiari, Renny; Julia, Celsa; Tri, Risky; Putri, Annisa; Affandy, M.; Yuda, Epria
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 16 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/sistem.v16i2.181

Abstract

Kelelahan kerja merupakan salah satu penyebab turunnya performa kerja seseorang. Dimana akibat kelelahan kerja yang timbul suatu pekerjaan pada akhirnya tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Membatik adalah salah satu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dalam penyelesaiannya. Termasuk dalam golongan pekerjaan yang monoton dan berulang karena selama waktu kerja berlangsung banyak terdapat gerakan sama yang dilakukan secara berulang-ulang. Akibat dari pekerjaan monoton dan berulang tersebut banyak keluhan yang dirasa oleh para pembatik, salah satunya yaitu rasa jenuh dan bosan. Akibat kejenuhan dan kebosanan tersebut maka timbullah rasa lelah yang tiba-tiba menyerang, yang pada akhirnya dapat mengganggu kinerja para pembatik sehingga mempengaruhi hasil dari proses pembatikan yang sedang berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara tingkat kelelahan yang dialami oleh pembatik dengan kinerja yang dihasilkan. Adapun responden yang ikut berpartisipasi pada penelitian ini adalah para pembatik yang berjumlah 5 orang dengan masa kerja diatas 2 tahun. Berjenis kelamin wanita dengan umur antara 30 – 40 tahun. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Kendalls Tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan kinerja para pembatik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami maka semakin rendah pula tingkat kinerja yang dihasilkan, dimana untuk untuk proses pembatikan dilihat dari tingkat kecepatan menyelesaikan pencantingan.
THE CORRELATION BETWEEN PHYSICAL WORK ENVIRONMENT AND FATIGUE LEVEL ON THE PACKAGING PRODUCTIVITY OF THE REPETITIVE TASK IN SITTING POSITION Renny Septiari
Journal of Engineering and Management in Industrial System Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Badan Penerbit Jurnal, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jemis.2020.008.01.3

Abstract

The packaging is one of the industrial tasks in beverage an industry which is repetitive and monotonous with the same position throughout the day. In order to complete the packaging process, the workers do the tasks in sitting position during one work shift. Sitting position at work is commonly applied in both service and manufacturing industry. This position is mostly applied because it is considered to make a worker feel comfortable in finishing the task. Being supported by a comfortable physical work environment, a worker may sit in long hours during the workday. The aim of the study was to determine the level of productivity of the task done in the prolonged sitting position and affected by the work environment and level of fatigue. With software of SPPS 22 using analysis double correlation test, it was obtained that the value of Sig. F Change 0.027. The software analysis showed that the physical work environment and fatigue influenced packaging productivity significantly. R (the value of Pearson Correlation) obtained was 0.742 which means that there is a strong correlation between free variable (X) and bound variable (Y).R (the value of Pearson Correlation) obtained was 0.742 which means that there is strong correlation between free variable (X) and bound variable (Y).
Measurement of Sigma Level from Consumer Sound Side in Fried Oil Product Julianus Hutabarat; Riwayati Triswanti; Renny Septiari
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2020): The 1st International Conference on Business and Engineering Management (IConBEM)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i1.11361

Abstract

The industry of goods and services is inseparable and is highly related to customers, so customer satisfaction is always the main goal. A company will be able to continue to survive in the market as long as it can maintain good quality in order to satisfy customers. To find out which cooking oil products on the market are in accordance with the wishes of the customer or the voice of customer, a customer satisfaction survey or questionnaire was conducted which was distributed to mothers in Griya Asri housing complex, Purwosari - Pasuruan, by comparing 3 brands of cooking oil which were all made from oil palm, namely: brands A, B and C. From the questionnaire will be known what is needed or desired by the customer so the company can determine CTQ (critical to quality) based on the voice of customer. The questionnaire that has been distributed is then calculated sigma level and also made a comparison between the level of importance with the level of customer satisfaction. The results show that the lowest level of sigma for brand A cooking oil in CTQ is not turbid fast and cheap price is 1.86, with the position in quadrant A (Attention) while for B brand low level sigma cooking oil is in CTQ for low price, namely 1.83 with a position in quadrant A (Attention) and finally the lowest level of sigma for C brand cooking oil is in CTQ Not quickly cloudy, that is 1.97 with a position in quadrant A (Attention). So it can be concluded that the CTQ that needs to be improved and considered both from the sigma level and the quadrant position for the three types of cooking oil products is not turbid fast and cheap prices.
PERANCANGAN ALAT TERAPI YANG ERGONOMIS BAGI ANAK PENDERITA CEREBRAL PALSY Julianus Hutabarat; Renny Septiari
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 10 No 2 (2020): Inovatif Vol. 10 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v10i2.2796

Abstract

Cerebral Palsy adalah berbagai perubahan yang abnormal pada organ gerak atau fungsi motor sebagai akibat dari kondisi tonus otot yang mengalami hipertoni. Letak kelainan ini terdapat pada sistem saraf pusat. Cerebral Palsy ditandai oleh adanya kelainan gerak, sikap atau bentuk tubuh gangguan koordinasi, terkadang juga disertai gangguan psikologis dan sensoris yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa perkembangan otak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang sebuah alat terapi untuk penderita Cerebral Palsy dengan metode observasi mengenai stimulus koordinasi gerak antara tangan dan kaki pada anak yang diterapkan pada sistem mekanisme alat terapi, pengukuran antropometri dari penderita juga dibutuhkan untuk menentukan dimensi alat terapi, sehingga dapat digunakan secara nyaman dan aman bagi penderita sesuai dengan kaidah ergonomi. Perancangan ini diawali dengan pengumpulan data hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk mengetahui kriteria apa saja yang diinginkan oleh pengguna (Voice of Customer) dengan menggunakan skala Likert, uji validitas dan reliabilitas. Setelah didapatkan hasil dari kuesioner tersebut, maka diperoleh beberapa alternatif rancangan desain alat terapi bantu jalan yang sesuai dengan kriteria terpilih. selanjutnya dilakukan pengukuran dimensi alat terapi sesuai prinsip-prinsip ergonomis. Hasil dari rancangan ini adalah alat terapi yang sesuai keinginan pengguna dan menghasilkan alat terapi yang ergonomis. Dimensi alat terapi secara keseluruhan dengan panjang 55 cm, lebar 45 cm dan tinggi 85 cm.
Penerapan Seven Tools dalam Pengendalian Kualitas Botol Plastik Kemasan 60 ml Muchammad Rofieq; Renny Septiari
Journal of Industrial View Vol 3, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.787 KB) | DOI: 10.26905/jiv.v3i1.5720

Abstract

Dalam Statistical Process Control, seven tools atau piranti perbaikan kualitas sering digunakan untuk pengendalian proses statistik dan dapat membantu dalam menetapkan kemampuan proses dengan melakukan pengukuran terhadap variasi produk yang dihasilkan dan secara grafis memungkinkan menetapkan sebuah proses berada di dalam atau di luar batas kontrol. Kualitas botol kemasan plastik 60 ml yang baik sangat dibutuhkan, karena ini berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Seven Tools atau piranti perbaikan kualitas yang digunakan untuk menganalisis permasalahan tersebut adalah Check Sheet, Control Chart, Histogram, Fish Bone Diagram, Brainstorming, Pareto Diagram dan Scatter Diagram. Semua piranti ini digunakan untuk menentukan faktor yang paling dominan terhadap kualitas botol kemasan 60 ml. Berdasarkan hasil analisis yang digunakan dalam penelitian ini, terlihat ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas botol plastik kemasan 60 ml berikut : mesin, manusia, material, metode dan lingkungan.
ANALISIS TINGKAT KELELAHAN PADA PEMBATIK BATIK TULIS MENGGUNAKAN SOFI (SWEDISH OCCUPATIONAL FATIGUE INDEX) Sony Haryanto; Renny Septiari; Mochammad Rofieq
Journal of Industrial View Vol 2, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.32 KB) | DOI: 10.26905/4879

Abstract

Setiap kelelahan yang terjadi berpengaruh secara berbeda terhadap masing-masing orang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, baik berpengaruh secara mental maupun fisik. Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih lanjut, sehingga dibutuhkan waktu untuk istirahat agar terjadi pemulihan pada kondisi tubuh yang lelah. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tingkat kelelahan, produktivitas, serta hubungan antara keduanya pada pembatik batik tulis. Penelitian ini dilakukan di UKM Batik Erna di Mojokerto. Objek dalam penelitian ini yaitu pembatik batik tulis yang bekerja lebih dari 5 tahun di UKM batik Erna. Uji statistik yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, dan uji Korelasi. Pengukuran tingkat kelelahan menggunakan kuesioner Swedish Occupational Fatigue Index (SOFI) .Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berpengaruh signifikan antara tingkat kelelahan dengan produktivitas yang dialami oleh para pembatik batik tulis menurut uji korelasi yang dilakukan dengan hasil 0.993. Sehingga semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami maka semakin menurun produktivitas yang dihasilkan.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelelahan pada Pekerjaan Berulang di Industri Manufaktur Renny Septiari
Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika Vol 19, No 1 (2020): MEKANIKA: Majalah Ilmiah Mekanika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mekanika.v19i1.39924

Abstract

Pekerjaan yang dilakukan dengan duduk secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lama kelamaan dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang pada akhirnya timbul penyakit. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan yang ditentukan oleh posisi kerja yang dipengaruhi oleh shift kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja fisik akan dianalisa faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap pekerjaan pengepakan yang hanya dilakukan dengan duduk sepanjang waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan pada pekerjaan berulang yang dilakukan dengan duduk. Hasil analisa dengan bantuan program SmartPLS menunjukkan bahwa faktor yang  berpengaruh dari masing-masing variabel yang diujikan yaitu variabel shift kerja indikator yang berpengaruh adalah waktu kecepatan pengepakan shift sore, variabel beban kerja adalah denyut jantung dan variabel lingkungan kerja fisik adalah pencahayaan. Sedangkan variabel yang berpengaruh terhadap tingkat kelelahan adalah shift kerja yang berpengaruh positif dan signifikan.
Implementasi Website Paguyuban Lentera Kasih Sebagai Sarana Pemasaran Produk Kreasi Penyandang Disabilitas Reiny Ditta Myrtanti; Nelly Budiharti; Renny Septiari; Iftitah Ruwana
JUPITER (JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jupiter.v7i2.14031

Abstract

Paguyuban Lentera Kasih merupakan salah satu paguyuban yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kecamatan Blimbing – Kota Malang. Kecamatan Blimbing adalah kecamatan pertama di Kota Malang yang memiliki paguyuban orang tua penyandang disabilitas seperti ini, dimana terdapat 187 penyandang disabilitas yang membutuhkan pendampingan dan konseling. Dari penyandang disabilitas tersebut, banyak diantara mereka yang mampu berkreasi dalam membuat produk kerajinan tangan dan barang seni lainnya (misalnya: lukisan, taplak meja, keset, dll). Permasalahan yang muncul adalah belum maksimalnya proses pemasaran dari produk atau kreasi penyandang disabilitas tersebut. Solusi yang ditawarkan adalah pembuatan perangkat lunak website profile Paguyuban Lentera Kasih yang telah disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan, kemudian dilakukan pelatihan serta pendampingan untuk pengoperasian dan pengelolaan website profile tersebut. Dalam website tersebut akan ditampilkan profil paguyuban, katalog dari produk kreasi penyandang disabilitas, talenta (bakat) yang dimiliki oleh penyandang disabilitas dan contact person dari pengurus paguyuban. Pembuatan website profile Paguyuban Lentera Kasih akan berfungsi sebagai media atau sarana pemasaran secara elektronik (online) yang telah menggunakan teknologi informasi untuk menampilkan katalog produk-produk kreasi dari penyandang disabilitas, sehingga masyarakat luas dapat melihat dan membeli produk-produk dalam katalog tersebut.
Pemanfaatan Lahan Menganggur Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai Indonesia Guna Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Nelly Nelly; Renny Septiari; Sony Haryanto
JASTEN (Jurnal Aplikasi Sains Teknologi Nasional) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.389 KB) | DOI: 10.36040/jasten.v3i1.3437

Abstract

The deficit of soybean in Indonesia is estimated at 226% by 2019 (Preliminary Study of the National Medium Term Development Plan / RPJMN, Directorate of Food and Agriculture, 2013: 169). In Indonesia, soybeans are a strategic food commodity, in third place after rice and maize. Every day, soybeans are consumed by almost all people. Soybean consumption in Indonesia averages 8.22 kg / capita / year (Directorate of Food and Agriculture, 2014: 6). On the one hand, Indonesia is currently the 6th largest soybean producing country in the world (Heriyanto, 2012: 116 and the Center for Agricultural Data and Information Systems, 2014: 36). On the other hand, Indonesia is the 9th largest soybean importer country in the world (Center for Agricultural Data and Information Systems, 2013: 36). ). BATAN assesses that imported soybeans other than transgenic, the levels are left behind, may be taken by their country of origin or because they have taken too long to travel (Directorate of Food and Agriculture. 2013: 154). The purpose of this community service is to invite the community to produce domestically produced soybeans so that the need for soybeans can be met, but not from imports. Can change the mindset of soybean farmers not to change to other crop commodities, especially plants with lower protein value and less benefit. Inviting the community / farmers to change the function of the land or use the land. The service was carried out by applying 5 superior seeds planted under the sengon tree using the intercropping method. Processing and data analysis using experimental design, which is in accordance with the treatment. In the cultivation of domestically produced soybeans, many varieties have been found, so the model used is random, meaning that the conclusion applies to all other domestically produced soybean varieties. The research was carried out in areas with high soybean consumption but very little production, among others in Malang (Malang Regency). The results of the analysis using a subsampling block design with a random model for the treatment of varieties with the planting location under the sengon tree in Pulung dowo village, Tumpang sub-district, Malang district.
KEBERLANJUTAN WIRAUSAHA UMKM PETERNAK SAPI DENGAN PENGENDALIAN KUALITAS Mochammad Rofieq; Primahasmi Dalulia; Renny Septiari; Joko Ary Wahyudi
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v6i1.16355

Abstract

Most of the population in Pujon District, Malang Regency are smallholder farmers for dairy cattle. This business is very promising because of the availability of abundant natural resources. The main problem in increasing livestock productivity is the difficulty in providing feed on an ongoing basis both in quantity and quality. The quality of cow's milk produced from this business is highly dependent on the quality of animal feed. In supporting the growth and development of livestock, the animal feed industry is an industry that is needed in the region. The SAE Pujon Cooperative is one of the MSMEs that produces fodder to meet the needs of cattle breeders in terms of fodder. The problem that sometimes occurs is the presence of animal feed products that do not meet the standards. At the SAE Pujon Cooperative MSME scale, quality control methods have never been applied. This is due to the inadequate level of knowledge of cooperative managers regarding quality control of animal feed products. For that we need an analysis of the factors that cause products that do not meet the standards. This study aims to determine the characteristics of Critical to Quality (CTQ) in cattle feed products to obtain information about the factors affecting production quality and alternative solutions to improve product quality. The method used in this study is Six Sigma by applying quality control tools. Prior to conducting an analysis of quality control with six sigma, the SAE Pujon Cooperative had not been able to carry out an analysis related to quality problems and prevention in a preventive form. It is hoped that with this quality control analysis, the quality control system at the SAE Pujon Cooperative can be compiled using a more systematic method. Critical to Quality (CTQ) that occurs in the process of making cattle feed is an inhomogeneous product, bad smell and damaged packing. As a complementary conclusion from this study it was found that in the production process a sigma capability value of 3.10 was obtained, this indicates that the capability of the process of making cattle feed still needs to be improved. So that if the company controls the quality of its products, then the needs of cattle breeders in terms of the quality of their fodder will be fulfilled. In the end this will maintain the sustainability of cattle breeders in entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship, Quality Control, Six Sigma, SMES ABSTRAK Sebagian besar penduduk di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang merupakan peternak rakyat untuk komoditas sapi perah. Usaha ini sangat menjanjikan karena ketersediaan sumber daya alam yang melimpah. Masalah utama dalam peningkatan produktivitas ternak adalah sulitnya menyediakan pakan secara berkesinambungan baik jumlah maupun kualitasnya. Kualitas susu sapi yang dihasilkan dari usaha ini sangat tergantung pada kualitas pakan ternak. Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan ternak, industry pakan ternak merupakan industry yang diperlukan di wilayah tersebut.  Koperasi SAE Pujon adalah salah satu UMKM yang memproduksi makanan ternak untuk memenuhi kebutuhan para peternak sapi dalam hal makanan ternaknya. Permasalahan yang kadangkala terjadi adalah adanya produk pakan ternak yang belum memenuhi standard. Pada skala UMKM Koperasi SAE Pujon, penerapan metode pengendalian kualitas belum pernah dilakukan. Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan dari pengelola koperasi tentang pengendalian kualitas dari produk pakan ternak yang belum memadai. Untuk itu diperlukan sebuah analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya produk yang belum memenuhi standard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Critical to Quality (CTQ) pada produk pakan ternak sapi sehingga diperoleh informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produksi serta alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas produknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma dengan menerapkan alat pengendalian kualitas. Sebelum dilakukan analisis pengendalian kualitas dengan six sigma, Koperasi SAE Pujon belum dapat melakukan analisis terkait permasalahan kualitas serta pencegahan dalam bentuk preventif. Harapannya dengan adanya analisis pengendalian kualitas ini, system pengendalian kualitas di Koperasi SAE Pujon dapat disusun dengan metode yang lebih sistematis. Critical to Quality (CTQ) yang terjadi pada proses pembuatan pakan ternak sapi adalah produk tidak homogen, bau tidak sedap dan packing rusak. Sebagai simpulan pelengkap dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa dalam proses produksi diperoleh nilai kapabilitas sigma sebesar 3.10, hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas proses pembuatan pakan ternak sapi ini masih perlu ditingkatkan lagi. Sehingga apabila perusahaan melakukan pengendalian kualitas produknya, maka kebutuhan para peternak sapi dalam hal kualitas makanan ternaknya akan terpenuhi. Pada akhirnya hal ini akan menjaga keberlanjutan peternak sapi dalam berwirausaha. Kata kunci:  Kewirausahaan, Pengendalian Kualitas, Six Sigma, UMKM