cover
Contact Name
Endang Sriyati
Contact Email
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jppi.puslitbangkan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
ISSN : 08535884     EISSN : 25026542     DOI : -
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia accepts articles in the field of fisheries, both sea and inland public waters. The journal presents results of research resources, arrest, oceanography, environmental, environmental remediation and enrichment of fish stocks.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)" : 8 Documents clear
PARAMETER POPULASI DAN SELEKTIVITAS RAJUNGAN (Poftunus pelagicus Linnaeus) YANG TERTANGKAP DENGAN BEBERAPA JENIS ALAT TANGKAP DI TELUK JAKARTA Siti Nuraini; Prihatiningsih Prihatiningsih; Sri Turni Hartati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3107.113 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.287-295

Abstract

Rajungan (Portunus peiagicus'' merupakan salah salu sumber daya hayati laut yang banyak dimanfaatkan oleh nelayan tradisionai. Rajungan di Teluk Jakarta selain sebagai sasaran penangkapan pada bubu cian jaring rajungan, juga tertangkap dengan sero, bagan, dan jaring arad Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006 dengan tujuan untuk memperoleh informasi parameter stok dan selektivitas beberapa alat tangkap rajungan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rajungan yang terlangkap mempunyai iebar karapas 4.16-11,9 cm dan boboi anlara 5.'1-113 g. Rajungan pertama kali tertangkap (Lcuo,o) pada sero, bagan, bubu, jaring rajungan, dan iaring arad pada ukuran lebar karapas 6,3: 7,3: 8,54; 8,96; dan 8,69 cm. Hampir semua (>95%i ralungan yang tertangkap dengan sero dan bagan merupakan rajungan kecil. Raiungan dewasa yang tertangkap pada jalng arad, bubu, dan Jaring rajungan diperoleh 4l, 66, dan 68%. Perbandingan keiamin jantan terhadap betina tidak sama pada alat tangkap yang digunakan. Hubungan antara lebar karapas dan panjang karapas pada sero, bagan, dan bubu rajungan mengikuti persamaan CW=o,4446 CL+0,1892 1r=3,9;. CW=o.431 4CL+0,347 5 (r=0,84J, dan CW=0,471 8C1+0,1 843 (r=0,83). Swimming crab, Portunus pelagicus ls one ot marine organism resources, intensively exploiled by aftisanal flsheres. fills crabis targeled species of trap and monofilalnent gili net and also as by catch of guiding barrier trap. fixed lift net. and monofilament gill net. The study was conducted in Jakarta Bay in 2006. The ob.tecti\/es of this study are to detemline papL ation parameters and seieclivity of swimmhg crab on several fishing gears used in Jakarta Bay. The swimning crabs werc caLtgl)t between 4.16-11 .9 cm in carapace widlh and between 5.1-113 g in weight. ihe firct captured (Lc sa-) of swimming crab caught by guiding barrier trap, fixed lift net, collapsible trap, beach se//]e. and monofilament gill net were 6.3, 7.3, 8.54. 8.69. and for 8.96 cnt. respectively. Guiding bamer trap and fixed iift net caught small crab for more than 95%. Large crab was caught by beach seine, collapsible trap, and monofilament gill net for crab were 41 , 66, dan 68% of the total catclt. The sex rutio between male and female diferred among the gears used. The relationship between CW and CL ol guiditlg barrier trap, fixed lifnet, bagan, and trap follows the equation CW=0.4446 CL+0.1892 (r=0 9) CW=o. 43 1 4CL+0. 3 47 5 (r=0. 84), and CW=o.47 1 8CL+0. 1 84 3 (r=0. 83 ).
STUDI AKUSTIK UNTUK PENENTUAN KIBASAN EKOR MADIDIHANG (Thunnus albacaresl) Agus Cahyadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2814.367 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.333-340

Abstract

lkan madidihang (Thunnus albacares) merupakan salah satu lenls tuna penjelajah yang pada umur tertentu mendiami perairan di bawah thermocline. Penelitian lalu renang ikan madidihang sudah banyak diketahui, namun teknologi akustik secara detil melalui pendekatan morfologi ikan belum banyak dilakukan. Teknologi akustik melalui modifikasi perubahan fase akustik adalah menentukan perbedaan waktu tunda (delay) yang terjadi pada sasaran yang bergerak secara fluktuatif baik berada pada posisinya maupun instrumen pembangkit fase yang mengitari sasaran tersebut. Perubahan fase akustik dapat menganalisis ikan madidihang dari sinyal yang dipantulkan oleh inslrumen pembangkit fase dari gerakan morfologi ekor yang direpresentasikan sebagai kibasan ekor Hasii peneiitian menunJukkan salu xali kibasan menghasilKan periode 0.5 ms dengan irltensitas kibasan ekor tertinggi 7,6 dB dan terendah 3 dB. Nilai pantulan dari perubahan fase akustik kibasan ekor dalarn saiuan Intensitas merepresentasikan gaya dorong yang mempengaruhi lalu renang ikan. The yellowfin tuna (Thunnus albacares) is a nigratory fish inhabiting seawater below lhermacline layer duing young stages. Research on swimming speed of yellowtin tuna has been known using method of dilference approach. This research is focused on acoustic phase shifted nlodification to detem tre delay difference wl ch occurs at moving target. The target was yellowfin tuna which analyzed from its lateral aspect wheD it was stationary as well as surrounding the cage. So the fish was recorded by acoustic phase shifled from lhe tail pai named lail beat. lt represented from its delay time different which happened on the target moving fluctuated in its position and phase geneftled utstrunent position wltich moving surraLtnding the target. The result shows fhaf one limes of tail beat has 4.5 period and intensity value dtvided into high intensity af 7.6 dB and low intensity of 3 ciB. Reflecled value from acaLtstic phase shifted of tail beat within intensity represented as force Ihat influencing to the fish swimning speed.
HUBUNGAN ANTARA KANDUNGAN KLOROFIL-a DENGAN HASIL TANGKAPAN TONGKOL DI DAERAH PENANGKAPAN IKAN PERAIRAN PELABUHANRATU Domu Simbolon; Harry Satriyanson Girsang
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2851.609 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.297-305

Abstract

Perarran Pelabuhanratu merupakan pusat penangkapan ikan yang polensial da Jawa Barat. Salah satu produk perikanan yang memilik; nilai ekonomis penting yang terdapat di perairan tersebut adalah ikan longkol (Euthynnus affirls). Kandungan klorofil-a memegang peranan penting sebagai produser primer dalam ekosistem laut dan menjadi suatu indikator dalam pendugaan daerah penangkapan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kandungan klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan tongkol, dan mengevaluasi daerah penangkapan tongkol di perairan Pelabuhanratu dalam periode bulan Maret-Mei 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Kandungan klorofil-a bulan Maret-Mei 2007 berkisar antara 0,240-0,600 mg m-3, dengan rata-rata 0,375 mg mn. Jumlah tangkapan ikan tongkol bulan Maret 2OO7 mencapai 15.345 kg dengan produktivitas 272,27 kgl setting, butan April 2007 meningkat sampai mencapai 62.638 kg dengan produktivitas 701,04 kglsetting. Selanjutnya pada butan Mei 2007, jumlah ikan tongkol yang tertangkap hanya 8.258 kg, tetapi produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan bulan Maret, yaitu 401,55 kglseff/ng. Komposisi tangkapan ikan tongkoi ukuran kecil pada butan Maret-Mei 2007 mencapai 73oA da ri lotal tangkapan payang 82,641 kg. Klorofil-a berpengaruh terhadap tangkapan ikan longkolsetelah 30 haridi perairan Pelabuhanratu. Dalam periode bulan Maret-April 2007, daerahpenangkapan ikan tongkol paling potensial di perairan PelabuhanraiLr terdapat pada bulan April dibandingkan dengan bulan maret dan mei 2007. Pelabuhanratu waters is the central of potential fishing activities in West Java. One of its fisheries products which has an impoftant economical value is frigate mackeret (Euthynnus affinis). Chlorophy - a hold an impoftant role as the pimary prodLtcer in sea ecosystem and become one of indicator jn fishing grcund forecasting. The purposes of this study are to detennine the correlation between chlorophyll-a concentralion and figate mackerel catches, and to evaiuate fishing ground of frigate mackerel in Pelabuhanraiu waters on March-May 2007. The methoci used in lhis research was survey method.ChlorophylLa profile in March-May 2007 ranged from 0,240 0,600 mg m 3, wi l 0,375 mg m 3 in average. The amount of frigate mackerel catches in March rcached 15 345 kg with 272,27 kg/ setting in productivity value, in Apii, the catches increased to 62.638 kg with ptoductivity about 701 .Aq kg/setting. ln May 2007. the amount of frigate mackerel catches was rcnained I258 kg. but the productivity was higher compared to productivity in March (401,55 kg/setting in CpLjE s vatLle). The composition of small frigate mackerel caught by boat seine net (payang) on March-May 2OO7 reached about 73% from 82.641 kg in totals. Chlorophyll-a concentration influenced significanlty on frigate mackerel catches after 30 days in Pelabuhanratu waters. On the period of March-May 2007, the most potential fishing ground in Pelabuhanratu waters was found in April 2007 compared to March and May 2007.
SEBARAN INTENSITAS CAHAYA PADA BAGAN TANCAP Dl PERAIRAN PANTAI KEPULAUAN SERIBU Erfind Nurdin; Hufiadi Hufiadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2977.424 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.277-285

Abstract

Penggunaan intensitas cahaya pada unit penangkapan bagan cenderung meningkat dari waktu ke'waktu. Hal  ini didasari pada persepsi nelayan  bahwa  intensitas cahaya  yang  tinggi  akan meningkatkan  hasil iangkapan. Penelitian  dilaksanakan  di perairan Pulau Lancang  (Kepulauan Seribu) pada  bulan Mei 2005 dengan tujuan untuk mengetahui  rentang  intensitas  cahaya  serta tingkah laku  ikan  di bawah  pengaruh cahaya.  Penelitian  dilakukan melalui pengamatan dan pengukuran nilai intensitas cahaya dengan meggunakan quantum meter Ll COR 250 ( mol  s·' m') pada jenis lampu yang berbeda, dan digunakan pula echosounder Simrad EY 500 untuk memperoleh data sebaran kelompok ikan. Keberadaan ikan lebih banyak ditemukan pada lahan transisi perbatasan antara light zone dan dark zone dengan nilai intensitas kurang dari 0,01 !Jmol s·1  m·2 •   Nilai panjang ikan (FL) tangkapan didominansi oleh ukuran kecil (-70--50 db), dengan modus tertinggi pada nilai FL (fork Length) lebih kecil dari nilai Lm (length at maturity). Hasil ini menandakan bahwa ukuran ikan tersebut belum layak tangkap. The use of fight intensity on fixed bamboo lift net  (bagan) tends to increase by time. Fishermen believe that the intensity always increases linearly with the catch. This research was conducted on May 2005 in Lancang Island (Seribu Islands). The aim of this study are to know the range of fight intensity used and the behaviour of fish under the fight influence. Lf COR 250 Quantum meter (pmof s·' m') for fight intensity at different lamps amount and Simrad EY 500 scientific echosounder was utilized to obtain the data of fish school around fixed. The fish school was found in high quantity at the transition area between light and dark zones with intensity value at less than 0.0111 mol s·' m·'. The fork length of captured fish was dominated by small fish (-70--50 db), with the highest modus fork length smaller than the length at maturity. This means that the size of fish is not feasible to be caught.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN, SULAWESI TENGAH Isa Nagib Edrus; Guridno Bintar Saputro
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2410.875 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.321-332

Abstract

Perubahan habitat karang adalah resiko yang mungkin dihadapi sebagai akibat pembangunan. Keanekaragaman ikan karang merupakan suatu indikator penting yang dapat memberikan gambaran perubahan pada lingkungan perairan karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai indeks ekologis komunitas ikan karang. Data ikan karang dikumpulkan dengan metode sensus visual pada daerah seluas l00 m'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kekayaan (R,) ikan karang terkecil 4,47 dan terbesar 16,61. Kondisi keanekaragaman ikan karang masuk pada kategori sedang pada 21 lokasi (dengan indeks H: 2,65-3,44), kategori tinggi pada 11 lokasi (H: 3,48-3,88), dan kategori rendah pada 1 lokasi (H: 2,08). Indeks dominansi (D) masuk pada kategori rendah dan indeks keseragaman (E) masuk pada kategori tinggi untuk semua lokasi. Indeks jumlah koloni (N'l dan N2) relatif besar, variasinya terkecil 8,03 dan 4,81, dan terbesar 48,63 dan 32,58. Kelompok ikan karang mayor mendominansi komunitas ikan karang. Persentase kelompok ikan indikator tergolong kecil, kecuali untuk 1 lokasi. Potensi ikan target niaga cukup tin99i. Kepadatan ikan karang tergolong jarang, yaitu di bawah 10 ind./m'?. Nilai dari Indeks-indeks tersebut menunjukkan bahwa lingkungan perairan karang di Kabupaten Banggai Kepulauan pada umumnya dalam kondisi baik. Economic developments probably lead to habitat alteration isks. Reef fish diversity is a maior indicator to expose a current environmental state of coral reefs. The study objective is to tine out several diversity indices of reef fish communities. The data of reeffish was gathered by using a visualcensus transect method forthe reef sites of 100 square meters in areas. The results show that nchness indices (R1) of reef fish ranged from the lowest of 4.47 to the highest of 16.61. Shannon diversity indicds of reef fish felt in the fair category lot 21 study sites (indices H: 2.65-3.44), in the high category for 11 study sites (H: 3.48 3.88), and in the low category for one study site (H: 2.08). Dominance lndices (D) of reef fish felt in a low category and evenness indices felt in a high category for all study sites. Hill's Diversity numher (Nl and N2) included in high category, the lowest vaied lrom 8.03-4.81 and the highest vaied from 48.63-32,58. The major fish groups were predominant among reef tish communit'. Percentages of indicator fish species felt in low areas for all the study sites, except one the study site.Potencies of marketablelarget fish were high enough. Reef fish densities were grouped in rare areas,especially <10 ind./m2. Generally, the index rates indicated well for reef water environments of theBanggai Archipelago.
PERKEMBANGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI SEKITAR LAUT JAWA Achmad Zamroni; Suwarso Suwarso
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2579.065 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.307-312

Abstract

Pukat cincin merupakan alat tangkap utama untuk perikanan pelagis kecil serta mempunyil peranan penting di dalam pengusahaan sumber daya perikanan di Laui iawa Armada pukat cincin berkembang pesat sejak tahun 1976 dan daerah penangkapan tersebar luas di perairan paparan Sunda, di antaranya Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Cina Selaian, Selat Karimata, dan saat ini telah mencaoai perairan Sulawesi. Tahun 1994 diindikasikan perkembangan daerah penangkapan ini telah mencapai maksimum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengemukakan perkernbangan hasil tangkapan dan upaya ikan pelagis di Laut Jawa berdasarkan pada data berbasis hasil tangkapan pukat cincin yang mendarat di Pekalongan tahun 2002 2007. Hasil perrelitian menunjukkan bahwa ikan layang (DecapterLts spp.) tetap merupakan jenis utama atau dominan hampir di semua daefah penangkapan, yailu 52% dari seluruh hasil tangkapan. Hasil tersebut tidak berbeda ciengan hasil pada tahun 1985-1992. Jumlah trip mengalami penurunan yang cukup signifikan pada bulan Nopember 2005 karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak Penurunan jumlah trip ini diikuti dengan menrngkatnya jumlah hari di laut menjadi sekitar 2 buian. LaJu tangkap ieius mengalaml penurunan dari 1.OOO,7 kg per hari pada tahun 2004, menjadi 409 kg per hari pada tahun 2007. Ratarata laju tangkap tefsebut jauh lebih kecil iika dibandingkan pada tahtrn '1992-1996 yang mencapai 2,387 kg per hari. Di antara 7 daerah penangkapan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar, laju tangkap lebih tinggi dijumpai di perairan sekitar Kepulauan Kangean, yaitu sekilar 950 kg per hari. Purse serne is the main fishing gear of small pelagic fisheries and lhe most impoftant Eeat for flsheries resoufces exploitation in Java sea. since 1976, purse selre has spread out quickly and thc selners were able to extend their exploitation area outsicle the Java sea. ln 1994, it itldicated lhat fishing area has .eached the naxinium point. The purpose of this study is lo explain catch develapment of petagic fish in the Java sea based on catch data of purse sei}e that landed in Pekalongan fror', 2002-2007- Ihe rest//fs show that sca.rs (Decapterus sppJ species still provided the main target of the exploitation and reprcsents 52% of the total catclt. Thts condition was found similafly ilt 1985' 1992. The fishing trip of yesse/ decrease d significantly iti Navember 2005due ta tlte increase of fuel price. The day at sea increased up to 2 monlhs. Calch per unit of eflotl tllso decreasecl from 1,000.7 kg per day in 2OO4 becoming 4Og kg per day in 2OO7. This catch per unit ol effoft was significanUy stnaller than lhe resutts in 1992-1996 that reached 2,387 kg per day. From lhe seven fishing areas of waters around lhe Kangean archipelago provided the highest catch per unit af effott, of ahout 9 50 kg per day.
EVALUASI PERAN JENIS IKAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA PAKAN DAN RUANG DI WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT Didik Wahju Hendro Tjahjo; Sri Endah Purnamaningtyas; Astri Suryandari
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6717.473 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.267-276

Abstract

Waduk lr  H  Djuanda  memounyar  potens! pengembangar  budi daya ikan yang tinggi,  maka pertumbuhan  oudi aaya tersebut berkembang sangat pesat  Perkembangan  yang pesat tersebut sangat berdampak pada penurunan kualitas arr balk untuk kehr dupan dan perkembangan ikan dan organisme  makanannya. Sehingga  sebagran besar jenis ikan asli Sungai Citarum sudah  sangat jarang ditemuKan bahkan beberapa jenis telah punah di perairan ini. Tujuan penelitran adalah untuk mengevaruasi peran dan interaksr amar Jenrs ikan yang tenangkap  dalam memanfaatkan sumber daya pakan dan ruang di Waduk lr. H. Djuanda. Penelitian ini dilakukan setiap bulan pada tahun2006. Pengamatan rni dilakukan dengan metode stratrfikasi dengan enam trtik stasrun pengamatan. Analisis data meliputi kebiasaan makan, tingkat trofik , luas relung, dan interaksi dalam pemanfaatan sumber daya terhadap jenis ikan baik tehadap makanan maupun ruang. Hasrl analisis kebiasaan makan, luas relung, dan interaksi antar jenis ikan menunjukkan bahwa peran sumber daya makanan di perairan  ini sudah cukup lengkap. Sedangkan berdasarkan  pada analisis  pemanfaatan ruang secara  horisontal menunjukkan bahwa  daerah dam  atau  genangan utama  kurang mampu dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut berarti bahwa penebaran jenis ikan dalam rangka mengisi relung ekologi yang kosong tidak diperlukan, tetapi penebaran ikan tersebut diperlukan dalam rangka menrngkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedra khw?usnya ruang. Oleh karena itu, dalam upaya untuk efektivrtas dan efisiensr fJe:-:lanfaatan sumber daya yang tersedia, khususnya di daerah genangan utama, perlu dilakukan penebaran Jenrs rkan yang bersifat pelajis dan pemakan plankton, ya1tu ikan patin (Pangas10nodon hypopthalmus ) dan bandeng (Chanos chanos). lr. H. Djuanda Reservoir has highly potential development for fish culture. and so the growth of the culture expand., very fast. The development might give an impact to the water quality degradation as well as to life or growth of fish and its food organism. So that most of indegeneus species of Citan1m River were found very rare even some species have extincted. The study aims to evaluate role and mteraction between fish soec1es m explol/mg available resources m lr. H. Ojuanda Reservoir. The study was conducted in lr. H. Ojuanda Reservoir in 2006. Those observations were using conducted strarif1ed method at 6 stations. EvaluatiOns were done usmg the analysis of food lwbil.  trophic levels, mc!Je  breadth  and fish species interactiOn. Result of food habit, niche breadth,  and fish species interaction md1cated tl1at role of f1sh in exploiting food resources m this water were sufficient. While pursuant to analysis of exploiting of space in horizontal indicated /halt he dam area or main inundation was not exploited  optimaly. It means that the fish stocking for the agenda of filling the empty ecology niche not needed, but the fish stocking is still needed for the agenda of improvmg effectiveness and efficiency in exploiting the available resources, specially the utilization of maximum space. Therefore, in the effort of effectiveness and efficiency of exploiting to the available resources, especially in the main inundation, would be needed to do fishes stockings which have the character of pelagic and planktivores, such as Siam catfish (Pangasionodon hypopthalmus) and milkfish (Chanos chanos).
TINGKAT KAPASITAS PENANGKAPAN ARMADA PUKAT CINCIN PEKALONGAN BERDASARKAN PADA MUSIM PENANGKAPAN Hufiadi Hufiadi; Eko Sri Wiyono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3168.767 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.313-320

Abstract

Pengelolaan kapasitas penangkapan berikut metode pengukurannya sudah menjadi isu penting dalam pengeloiaan sumber daya pelagis kecil di Laut Jawa. Alternaiif pendekatan melalur pengendalian faktor faklo nputyang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekaiongan. Efisjensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukai cincin yang dikaji dianalisis berdasarkan pada musim penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaaian kapasitas jauh melebihr dari nilar optimumnya aiau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya berlangsung terulama pada musim barat. Pemanfaatan kapasitas penangkapan berada pada tingkat yang optimum hanya terjadi pada musinr peralihan I (musim barat ke musim timur). The management of fishing capacity along with measurement methods becomes an inlporlant issue in the small pelagic fisheies management in Java Sea, through altemative approach to contrcl inefficient input factors used in fishing activities. The objectives of tltis study are Io measure lhe level of technical efficiency and utilization capacity of purse seine in Pekalongan. The technical efficiency and utilization capacity were analyzed based on seasons. The fishing efficiency tneasurement was pertormed by using data envelopment analysis. The results show that purse seine ln Pekalongan on r/i/est season mean that fishing capacity utilization factor of the Pekalongan purse serne during the north wesf monsocn peiod exceed the optimum value or excess fishing capacity has been occureed during thai season. Frshing caDacity utilizaton for optmum levet only on n the rnter monsoon period was between March to May.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 4 (2025): (Desember 2025) Vol 31, No 3 (2025): (September 2025) Vol 31, No 2 (2025): (Juni 2025) Vol 31, No 1 (2025): (Maret 2025) Vol 30, No 4 (2024): (Desember 2024) Vol 30, No 3 (2024): (September) 2024 Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024 Vol 30, No 1 (2024): (Maret) 2024 Vol 29, No 4 (2023): (Desember) 2023 Vol 29, No 3 (2023): (September) 2023 Vol 29, No 1 (2023): (Maret) 2023 Vol 28, No 4 (2022): (Desember) 2022 Vol 28, No 3 (2022): (September) 2022 Vol 28, No 2 (2022): (Juni) 2022 Vol 28, No 1 (2022): (Maret) 2022 Vol 27, No 4 (2021): (Desember) 2021 Vol 27, No 3 (2021): (September) 2021 Vol 27, No 2 (2021): (Juni) 2021 Vol 27, No 1 (2021): (Maret) 2021 Vol 26, No 4 (2020): (Desember) 2020 Vol 26, No 3 (2020): (September) 2020 Vol 26, No 2 (2020): (Juni) 2020 Vol 26, No 1 (2020): (Maret) 2020 Vol 25, No 4 (2019): (Desember) 2019 Vol 25, No 3 (2019): (September) 2019 Vol 25, No 2 (2019): (Juni) 2019 Vol 25, No 1 (2019): (Maret) 2019 Vol 24, No 4 (2018): (Desember) 2018 Vol 24, No 3 (2018): (September) 2018 Vol 24, No 2 (2018): (Juni 2018) Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018) Vol 23, No 4 (2017): (Desember 2017) Vol 23, No 3 (2017): (September 2017) Vol 23, No 2 (2017): (Juni 2017) Vol 23, No 1 (2017): (Maret, 2017) Vol 22, No 4 (2016): (Desember 2016) Vol 22, No 3 (2016): (September) 2016 Vol 22, No 2 (2016): (Juni 2016) Vol 22, No 1 (2016): (Maret 2016) Vol 21, No 4 (2015): (Desember 2015) Vol 21, No 3 (2015): (September 2015) Vol 21, No 2 (2015): (Juni 2015) Vol 21, No 1 (2015): (Maret 2015) Vol 20, No 4 (2014): (Desember 2014) Vol 20, No 3 (2014): (September 2014) Vol 20, No 2 (2014): (Juni 2014) Vol 20, No 1 (2014): (Maret 2014) Vol 19, No 4 (2013): (Desember 2013) Vol 19, No 3 (2013): (September 2013) Vol 19, No 2 (2013): (Juni 2013) Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013) Vol 18, No 4 (2012): (Desember 2012) Vol 18, No 3 (2012): (September 2012) Vol 18, No 2 (2012): (Juni) 2012 Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012) Vol 17, No 4 (2011): (Desember 2011) Vol 17, No 3 (2011): (September 2011) Vol 17, No 2 (2011): (Juni 2011) Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011) Vol 16, No 4 (2010): (Desember 2010) Vol 16, No 3 (2010): (September 2010) Vol 16, No 2 (2010): (Juni 2010) Vol 16, No 1 (2010): (Maret 2010) Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009) Vol 15, No 3 (2009): (September 2009) Vol 15, No 2 (2009): (Juni 2009) Vol 15, No 1 (2009): (Maret 2009) Vol 14, No 4 (2008): (Desember 2008) Vol 14, No 3 (2008): (September 2008) Vol 14, No 2 (2008): (Juni 2008) Vol 14, No 1 (2008): (Maret 2008) Vol 13, No 3 (2007): (Desember 2007) Vol 13, No 2 (2007): (Agustus 2007) Vol 13, No 1 (2007): (April 2007) Vol 12, No 3 (2006): (Desember 2006) Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006) Vol 12, No 1 (2006): (April 2006) Vol 11, No 9 (2005): (Vol. 11 No. 9 2005) Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005) Vol 11, No 7 (2005): (Vol. 11 No. 7 2005) Vol 11, No 6 (2005): (Vol. 11 No. 6 2005) Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005) Vol 11, No 4 (2005): (Vol. 11 No. 4 2005) Vol 11, No 3 (2005): (Vol. 11 No. 3 2005) Vol 11, No 2 (2005): (Vol. 11 No. 2 2005) Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005) Vol 10, No 7 (2004): (Vol. 10 No. 7 2004) Vol 10, No 6 (2004): (Vol. 10 No. 6 2004) Vol 10, No 5 (2004): (Vol. 10 No. 5 2004) Vol 10, No 4 (2004): (Vol. 10 No. 4 2004) Vol 10, No 3 (2004): (Vol. 10 No. 3 2004) Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004) Vol 10, No 1 (2004): (Vol. 10 No. 1 2004) Vol 9, No 7 (2003): (Vol.9 No.7 2003) Vol 9, No 6 (2003): (Vol.9 No.6 2003) Vol 9, No 5 (2003): Vol. 9 No. 5 2003) Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003) Vol 9, No 3 (2003): (Vol.9 No.3 2003) Vol 9, No 2 (2003): (Vol, 9 No. 2 2003) Vol 9, No 1 (2003): (Vol.9 No.1 2003) Vol 8, No 7 (2002): (Vol.8 No.7 2002) Vol 8, No 6 (2002): (Vol.8 No.6 2002) Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002) Vol 8, No 4 (2002): (Vol.8 No.4 2002) Vol 8, No 3 (2002): (Vol.8 No.3 2002) Vol 8, No 2 (2002): (Vol. 8 No. 2 2002) Vol 8, No 1 (2002): (Vol.8 No.1 2002) Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001) Vol 7, No 2 (2001): (Vol.7 No. 2 2001) Vol 6, No 3-4 (2000): (Vol.6 No.3-4 2000) Vol 6, No 2 (2000): (Vol.6 No.2 2000) Vol 6, No 1 (2000): (Vol.6 No.1 2000) Vol 5, No 2 (1999): (Vol.5 No.2 1999) Vol 5, No 1 (1999): (Vol.5 No. 1 1999) Vol 4, No 4 (1998): (Vol.4 No.4 1998) Vol 4, No 3 (1998): (Vol.4 No.3 1998) Vol 4, No 2 (1998): (Vol.4 No.2 1998) Vol 4, No 1 (1998): (Vol.4 No.1 1998) Vol 3, No 4 (1997): (Vol.3 No.4 1997) Vol 3, No 3 (1997): (Vol.3 No.3 1997) Vol 3, No 2 (1997): (Vol.3 No.2 1997) Vol 3, No 1 (1997): (Vol.3 No.1 1997) Vol 2, No 4 (1996): (Vol.2 No.4 1996) Vol 2, No 3 (1996): (Vol.2 No.3 1996) Vol 2, No 2 (1996): (Vol.2 No.2 1996) Vol 2, No 1 (1996): (Vol.2 No.1 1996) Vol 1, No 4 (1995): (Vol.1 No.4 1995) Vol 1, No 3 (1995): (Vol.1 No.3 1995) Vol 1, No 2 (1995): (Vol.1 No.2 1995) Vol 1, No 1 (1995): (Vol.1 No.1 1995) More Issue