cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2024): January 2024" : 30 Documents clear
Analisis Faktor Spasial Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue Menggunakan Pendekatan Geographically Weighted Regression di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau Eggy Arya Giofandi; Purwantiningrum Purwantiningrum; Firson Madino; Agape Lumbantobing
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.50-59

Abstract

Permasalahan penyakit menular menjadi salah satu wabah endemik yang belum terselesaikan, dimana nyamuk aedes aegypti menjadi salah satu vektor dalam melakukan transmisi ke manusia. Kondisi ini menjadi salah satu landasan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh penularan demam berdarah dengue. Metode yang digunakan ialah Geographically Weighted Regression dengan variabel kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan bangunan, usia <15 tahun, ketinggian, dan curah hujan. Temuan selama penelitian menghasilkan nilai Local R-Square 0,6503 atau 65,03%. Nilai koefisien tertinggi pada variabel Fasilitas Kesehatan mencapai 4,4375, koefisien pada variabel pengaruh Penduduk usia <15 Tahun memiliki  nilai 0,0035. Sementara nilai koefisien pada variabel pengaruh Ketinggian sampai 0,1801. Hasil signifikansi faktor yang berpengaruh terhadap data kejadian penyakit DBD di Kota Pekanbaru pada taraf kepercayaan 95% sebanyak 13 kelurahan yang signifikan terhadap faktor fasilitas kesehatan, kemudian variabel penduduk berusia <15 tahun berpengaruh terhadap data kejadian kasus DBD di 5 kelurahan, dan untuk variabel ketinggian terdapat pada 13 kelurahan. Diharapkan untuk studi selanjutya dapat mempertimbangkan aspek pengendalian dan sosial ekonomi dalam melakukan pengelolaan skala mikro sehingga mampu meningkatkan pengawasan surveilansPermasalahan penyakit menular menjadi salah satu wabah endemik yang belum terselesaikan, dimana nyamuk aedes aegypti menjadi salah satu vektor dalam melakukan transmisi ke manusia. Kondisi ini menjadi salah satu landasan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh penularan demam berdarah dengue. Metode yang digunakan ialah Geographically Weighted Regression dengan variabel kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, kepadatan bangunan, usia <15 tahun, ketinggian, dan curah hujan. Temuan selama penelitian menghasilkan nilai Local R-Square 0,6503 atau 65,03%. Nilai koefisien tertinggi pada variabel Fasilitas Kesehatan mencapai 4,4375, koefisien pada variabel pengaruh Penduduk usia <15 Tahun memiliki  nilai 0,0035. Sementara nilai koefisien pada variabel pengaruh Ketinggian sampai 0,1801. Hasil signifikansi faktor yang berpengaruh terhadap data kejadian penyakit DBD di Kota Pekanbaru pada taraf kepercayaan 95% sebanyak 13 kelurahan yang signifikan terhadap faktor fasilitas kesehatan, kemudian variabel penduduk berusia <15 tahun berpengaruh terhadap data kejadian kasus DBD di 5 kelurahan, dan untuk variabel ketinggian terdapat pada 13 kelurahan. Diharapkan untuk studi selanjutya dapat mempertimbangkan aspek pengendalian dan sosial ekonomi dalam melakukan pengelolaan skala mikro sehingga mampu meningkatkan pengawasan surveilans
Fostering Green Innovation and Environmental Consciousness: A Pathway to Competitive Advantage in the Green Economy. Fahrul Riza; Dewi Sumarti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.193-204

Abstract

This research aims to identify the preceding factors for achieving green competitive advantage, as traditional marketing might not be adequate to cater to this aspect. Therefore, the analysis explores the correlation between the theory of reasoned action and green marketing and how the blending of these concepts affects eco-friendly innovation and, subsequently, green competitive advantage. A quantitative approach was employed to conduct this investigation, using questionnaires gathered through direct visits to 100 coffee shops in and around Jakarta. The sample was selected through purposive non-probability sampling. The collected data were analyzed using SMART PLS.3 software, employing the structural equation model (SEM). The findings highlight that both internal and external orientations exert an impact on green innovation, which, in turn, affects green competitive advantage. However, it should be noted that internal and external environmental orientations do not have a direct impact on green competitive advantage. This research contributes to the field of green marketing by highlighting the crucial role of green innovation in achieving green competitive advantage and establishing the link between environmental orientation and competitive edge. Companies can allocate resources to improve their green innovation efforts, which can strengthen their competitive position in the market. The study provides practical guidance for businesses aiming to enhance their green competitive advantage. However, the identified limitations should prompt researchers and practitioners to consider broader industry and methodology coverage in future investigations.
Pendeteksian ISA (Impervious Surface Area) Sebagai Analisis Dampak Lingkungan di Daerah Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Hairun Nissa; Robby Irsan; Muhammad Pramulya
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.1-10

Abstract

Peningkatan kawasan ISA (Impervious Surface Area) di Kecamatan Sungai Raya dalam 30 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Satelit Landsat dan indeks wilayah terbangun, mampu mendeteksi perubahan tutupan lahan ISA di Kecamatan Sungai Raya. Satelit Landsat mampu mendeteksi perubahan tutupan lahan di Kecamatan Sungai Raya secara temporal dengan menggunakan beberapa generasi, yaitu Landsat 5 TM, Landsat 7 ETM+, dan Landsat 8 OLI/TIRS. Untuk mengetahui ISA, digunakan indeks wilayah terbangun IBI (Index Based Built-Up Index), NDBI (Normalized Difference Built-Up Index), dan UI (Urban Index). Ketiga indeks ini dapat membantu untuk mengetahui persebaran ISA di Kecamatan Sungai Raya dalam 4 titik tahun, yaitu 1990, 2000, 2010, dan 2020. ISA yang terdeteksi menggunakan indeks wilayah terbangun, memiliki nilai <1. Selama 30 tahun terakhir, ISA di Kecamatan Sungai Raya mengalami peningkatan, khususnya pada tahun 2020, ISA yang dideteksi naik hinggi 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Uji keakuratan indeks wilayah terbangun digunakan confusion matrix overall accuracy, hasil yang dieproleh menunjukkan indeks NDBI memiliki nilai akurasi 83%, kemudian UI 81%, dan IBI 79%. Selain menggunakan confusion matrix, perbandingan menggunakan citra resolusi tinggi juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat akurasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan, indeks NDBI dan UI mampu mendeteksi 6 training point yang ditentukan dengan benar, sedangkan IBI hanya mampu mendeteksi 5 training point dengan benar. ISA dapat menimbulkan dampak lingkungan, khususnya gangguan pada saat infiltrasi ke dalam tanah. ISA dapat mengubah karakteristik fisik tanah, sehingga menghambat proses infiltrasi ke dalam tanah. Jenis tanah di Kecamatan Sungai Raya terdiri atas tanah organosol, aluvial-gley humus, dan podsolik-kambisol, sedangkan ISA banyak ditemukan pada jenis tanah aluvial-gley humus. Jenis tanah ini lebih stabil dibandingkan tanah organosol, namun jenis tanah ini memiliki permeabilitas yang buruk. ISA pada jenis tanah ini, memiliki tingkat kerawanan banjir sangat rawan berdasarkan Peta Kerawanan Banjir Kabupaten Kubu Raya.
Degradation of Congo Red Dye in Wastewater using Ozonation Method with H2O2 Catalyst Ria Wulansarie; Muhammad Rozaq; Setijo Bismo; Wara Dyah Pita Rengga
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.150-154

Abstract

The development of the industrial sector in Indonesia has increased very rapidly, especially in the textile industry. The increasing number of industries has an impact on the amount of industrial waste. Congo red dye is one of the dyes that are often used in the textile industry. Industrial dye waste needs to be processed so as not to damage the environment because the substances contained are harmful to the environment. One way that can be used to neutralize dye waste is ozone. Ozone can be used in many fields such as oxidation of inorganic/organic compounds and disinfection (or control of pathogens). H2O2 catalyst is used to accelerate the ozonation process. In this research the variables used were ozonation time (0.15,30,45,60 minutes), pH conditions (5,7,9) and the concentration of H2O2(0,2.5,5,7.5,10) % mass. Based on the research, it was found that the longer the ozonation time, the higher the pH value, and the more H2O2 used, the better the ozonation process results, namely the lower the concentration of dyes, COD, and BOD5 contained in the wastewater.
Water Quality Indices for Assessing Heavy Metal Pollution in Winongo River and Gajahwong River Yogyakarta-Indonesia Margaretha Widyastuti; Galih Dwi Jayanto; Muhammad Ridho Irshabdillah; Lintang Nur Fadlillah
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.100-108

Abstract

Abstract Winongo and Gajahwong Rivers traverse three regions: Sleman Regency, Yogyakarta City, and Bantul Regency. Both rivers' water quality was assessed using two water quality indices specified for detecting only the heavy metal presence, namely Heavy Metal Pollution Index (HPI) and Pollution Index (PI). Details on river water quality were a series of monitoring data from 2017 until 2020 that comprised eleven parameters: pH, BOD, COD, NH3N, TSS, Total Coli, oil and grease, Fe, Cu, Cd, Cr, and Pb. The results indicate that the heavy metal contents of Winongo and Gajahwong Rivers meet the class II water quality standard. Non-metal parameters, namely COD and TSS, are present in small amounts and below the upper thresholds. The HPI values of Winongo and Gajahwong Rivers were 3.15 and 2.29, respectively, or categorized as ‘excellent’. Similarly, based on the PI values (0.78 and 0.72, respectively), both rivers' water quality fell into the category of ‘good’.  
Indeks Saprobik di Kawasan Mangrove Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Ayu Desi Anggraeni Swastya Putri; Tri Retnaningsih Soeprobowati; Jumari Jumari; Jafron Wasiq Hidayat; Fuad Muhammad
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.258-263

Abstract

Wilayah perairan Bedono merupakan wilayah pesisir yang terdapat hutan mangrove yang berperan penting dalam keberlangsungan ekosistem pesisir lainnya. Ekosistem mangrove di Desa Bedono telah mengalami degradasi yang disebabkan oleh banjir rob, abrasi dan pembangunan pelabuhan Semarang, hal ini dapat merusak keanekaragaman hayati di sekitar perairan dan perlu dilakukan kegiatan biomonitoring untuk memperbaiki kualitas perairan dengan mengetahui indeks saprobik. Indeks saprobik dilakukan dengan mengetahui dinamika fitoplankton di suatu perairan. Indeks saprobik digunakan untuk mengetahui kualitas air berdasarkan struktur komunitas fitoplankton untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks saprobitas fitoplankton di kawasan Mangrove Bedono. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan setiap bulan pada bulan Juli hingga Desember 2022 di lima lokasi dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara acak. Sampel diidentifikasi menggunakan Sedgewick Rafter Counter Cell (SRC) kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 10. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program PAST versi 10.4 dan indeks saprobik menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan kelimpahan fitoplankton diketahui bahwa kawasan Mangrove Bedono berkisar antara 2.000 hingga >15.000 sel/mL yang diklasifikasikan ke dalam perairan mesotrofik hingga eutrofik dan memiliki indeks saprobik pada bulan Juli-September diperoleh indeks saprobik -3 (Polisaprobik) yaitu tingkat pencemaran berat, sedangkan pada bulan Oktober - Desember diperoleh indeks saprobik -1 (α-Mesosaprobik) yaitu tingkat pencemaran sedang.
Penilaian Status dan Risiko Ekologi Cemaran Logam Berat di Lahan Pertanian Kota Malang, Provinsi Jawa Timur Cicik Oktasari Handayani; Sukarjo Sukarjo; Hidayatuz Zu&#039;amah; Triyani Dewi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.60-68

Abstract

Akumulasi logam berat pada tanah memberikan dampak yang besar bagi lingkungan seperti dapat mengganggu keseimbangan ekologi, mengurangi kesuburan tanah, mengubah kualitas fisikokimia tanah dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status logam berat pada tanah dan kemungkinan terjadinya dampak ekologi yang tidak diinginkan pada lingkungan akibat adanya cemaran logam berat pada lahan pertanian Kapaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode survey pengambilan contoh tanah dengan jumlah titik lokasi pengambilan contoh tanah sebanyak 123 titik. Analisis yang dilakukan antara lain analisis spasial, geoaccumulation index (I-Geo), polltuion index (PI), the Nemerow integrated pollution index (NIPI), dan potential ecological risk index (RI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa logam Pb, Cd, Co, Ni, Cr, Cu, Mn, Zn dan As terdeteksi hampir di semua lokasi pengambilan contoh tanah pada lahan pertanian Kota Malang. Hasil analisis geoaccumulation index (I-geo), pollution index (PI), the Nemerow integrated pollution index (NIPI)  dan potential ecological risk index (RI) menunjukkan hasil yang selaras bahwa logam Cd merupakan sumber utama pencemaran logam berat di lahan pertanian Kota Malang dengan nilai pencemaran yang cukup tinggi sehingga juga memiliki dampak ekologis yang tinggi.
Potensi Energi Terbarukan dari Pemanfaatan Energi Biogas POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai Sumber Energi Terbarukan di Provinsi Jambi Donar Sagala; Evi Frimawaty; Ahyahudin Sodri
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.205-214

Abstract

Energi berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Ketersediaan dan akses yang merata terhadap energi bersih merupakan suatu tantangan yang dihadapi saat ini. Indonsia sebagai negara produsen minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) di dunia dengan produksi mencapai 45.12 juta ton pada tahun 2021. Seiring dengan peningkatan volume produksi yang besar tersebut akan menghasilkan sejumlah besar limbah cair pabrik sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Penguraian POME secara anaerobik akan menghasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan. POME yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif terhadap lingkungan dikarenakan kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) yang tinggi, apabila langsung dibuang ke kolam terbuka maka akan melepas gas metana ke atmosfer sebagai emisi gas rumah kaca (GRK).  Namun jika dikelola dengan tepat akan memberikan nilai tambah secara ekonomi, sosial dan lingkungan terutama dalam hal pengurangan GRK dan pencemaran sumber daya air. Tujuan dari studi ini adalah untuk membahas potensi energi terbarukan dari pemanfaatan energi biogas POME. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  dengan melakukan survey. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik POME memiliki suhu 70 – 900C, bersifat asam dengan pH 4 - 5,5 dan kandungan COD tinggi yaitu 80.000 – 120.000 mg/L, dengan proses anaerobik sistem tanki reaktor menghasilkan biogas dengan rasio sekitar 30 – 40 Nm3/ton POME.  Biometana sebagai komponen utama biogas yang dihasilkan dari penguraian POME dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan pengganti fosil. Potensi energi terbarukan dari POME di Provinsi Jambi besar dengan total kapasitas pabrik sebesar 3.437 ton TBS/jam, berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 2.160 GWH/tahun. Tantangan dalam pengembangan energi terbarukan dari POME dikarenakan biaya investasi yang tinggi dan juga kebijakan yang ada belum memudahkan investor untuk pengembangan energi terbarukan di pabrik kelapa sawit.
Keanekaragaman Sumber Daya Genetik Lokal Umbi- Umbian di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah Devi Raj Angely; Azra Batrisyia Nursabrina; Ellya Syafa’atun Nikmah; Suci Divia Rachim; Bunga Marsely; Sri Utami; Lilih Khotimperwati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.11-19

Abstract

ABSTRAKUmbi-umbian merupakan jenis komoditas pertanian yang banyak ditemukan di daerah tropis seperti di Indonesia dan pertumbuhannya tidak menuntut iklim serta kondisi tanah yang spesifik. Umumnya umbi-umbian mengandung sumber karbohidrat terutama pati yang cukup baik untuk menggantikan beras. Dalam rangka mempertahanakan ketahanan pangan nasional diperlukan eksplorasi sumber daya genetik lokal umbi-umbian sebagai sumber bahan makanan lain sekaligus untuk dapat melindungi dan mempertahankan kelestarian sumber daya genetik lokal tanaman umbi-umbian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan sumber daya genetik lokal umbi-umbian di Kecamatan Mijen serta menganalisa potensi sumber daya genetik lokal umbi-umbian dalam menunjang ketahanan pangan nasional di Indonesia. Teknik penelitian menggunakan metode eksplorasi atau jelajah. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif semi kuantitatif serta ditabulasikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini ditemukan 10 jenis sumber daya genetik lokal umbi-umbian antara lain ganyong (Canna edulis Kerr), kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott), serawak (Colocasia esculenta (L.) Shcott), talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Shcott var antiquorum), kirut (Maranta arundinaceae L.), uwi putih (Dioscorea alata L.), gembili (Dioscorea esculenta L.), gadung (Dioscorea hispida Dennst), ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) (varietas manalagi, putih, krepeg, kuning, mentek, mentega, dan pulut) dan ubi jalar (Ipomea batatas (L.) (varietas kuning ungu, ungu, dan putih). Jenis sumber daya genetik lokal umbi-umbian yang melimpah adalah Xanthosoma sagittifolium (L.) dan Manihot esculenta Crantz dengan varietas krepeg, varietas putih, serta varietas mentek. Umbi-umbian di Kecamatan Mijen dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif yang kaya gizi dan karbohidrat, bahan obat-obatan untuk mengobati penyakit seperti hepatitis akut dan diare, serta bahan baku tepung untuk membuat beragam produk makanan.
Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen Terhadap Kantong Belanja Ramah Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta Nur Oktavia Benedicta; Ahyahudin Sodri; Ninasapti Triaswati
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 1 (2024): January 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.1.155-162

Abstract

As a form of commitment to reducing the amount of plastic waste in the environment, DKI Jakarta Province has issued Governor Regulation Number 142 of 2019 concerning the Obligation to Use Environmentally Friendly Shopping Bags in Shopping Centers, Supermarkets and People's Markets. On the roadmap proposed by the United Nations Environment Agency, Governments developing policies will need to verify the existence of valid alternatives before banning plastic bags. However, in this regulation, the type, size, material, price and sales of eco-friendly shopping bags are the responsibility of the business actor. The definition of a reasonable price, type, size, and material of shopping bags provided by business actors in this regulation is not clear and can lead to different perceptions, causing the implementation of this regulation to be ineffective. In this study, the types and price limits of eco-friendly shopping bags were analyzed based on the perception and willingness of the public as consumers to facilitate the implementation of regulations related to the use of eco-friendly shopping bags, especially in DKI Jakarta Province. This study uses a qualitative approach by conducting a survey of 406 female respondents with an age range of 18-40 years who live in DKI Jakarta Province. Conjoint analysis is used to determine preferences for eco-friendly shopping bags using SPSS version 24. Consumers' willingness to pay for eco-friendly shopping bags is analyzed using the Contingent Valuation Methode (CVM) approach. Based on the research results, consumers prefer eco-friendly shopping bags that are made of cloth, can be reused, and prefer to bring or provide them themselves rather than being provided by businesses but paying a fee. According to consumers, material attributes are the most important, followed by environmental and economic attributes. If required to pay, 28% of respondents are willing to pay with higher price than the average estimated price of consumers' willingness to pay (WTP), which is IDR 2,380 a piece. The government can use the results of an analysis of people's preferences and willingness to formulate the policies.

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2024 2024