cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 18298907     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 6 (2024): November 2024" : 30 Documents clear
Strategi Restorasi Ekosistem Mangrove di Kawasan Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Adi Wijaya
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1455-1465

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem produktif di wilayah pesisir. Sebagai sumberdaya alam yang memiliki potensi yang tinggi, keberadaannya saat ini semakin kritis baik secara luas, sebaran, populasi dan keanekaragaman spesiesnya semakin berkurang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan rencana strategi alternatif restorasi ekosistem mangrove secara lestari di kawasan Desa Lembar Lombok barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang terdiri atas metode survey dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan pembobotan dan pemberian rating, sedangkan analisis secara kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan faktor eksternal dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT didapatkan beberapa strategi alternatif dalam upaya pengelolaan dan upaya restorasi ekosistem mangrove di Desa Lembar Lombok Barat yaitu diperlukan adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan melibatkan masyarakat dalam upaya restorasi dan pengelolaan, diperlukan inisiasi pembentukan POKMASWAS, dan diperlukan adanya upaya sinergisitas antar seluruh stakeholder sebagai upaya mewujudkan pengelolaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan dapat mewujudkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menjaga kelestarian sumberdaya alam pesisir sehingga dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan terhadap aspek ekologi maupun ekonomi masyarakat pesisir.
Perencanaan Sistem Drainase Berkelanjutan di Daerah Aliran Sungai Cinambo dengan Konsep Low Impact Development Mohamad Rangga Sururi; Fauzi Fadlurrohman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1626-1636

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cinambo terletak di bagian timur Kota Bandung, dengan luas wilayah 17,64 km2. Perkembangan kota telah menyebabkan perubahan tata guna lahan di DAS Cinambo, yang mengakibatkan terjadinya banjir akibat peningkatan limpasan air. Perencanaan sistem drainase model low impact development (LID) dilakukan untuk mengurangi potensi banjir dengan cara menampung dan memanfaatkan air hujan. Tujuan studi ini adalah untuk merencanakan sistem drainase dengan model LID dengan simulasi storm water management model (SWMM) 5.2 menggunakan tiga skenario pengurangan limpasan air, yaitu: (1) sistem drainase tanpa model LID, (2) sistem drainase dengan sistem pemanenan air hujan (PAH), dan (3) sistem drainase dengan sistem PAH dan kolam retensi. Setiap skenario akan dibandingkan dan skenario dengan pengurangan limpasan tertinggi digunakan dalam perencanaan sistem drainase. Berdasarkan hasil kajian, DAS Cinambo menghasilkan rata-rata limpasan sebesar 24.126,85 m3. Hasil simulasi menunjukkan skenario ketiga mengurangi 72% limpasan air yang masuk ke saluran drainase menjadi 6.541,48 m3. Perencanaan skenario ketiga terdiri dari saluran drainase terbuka dengan dengan dimensi 0,4x0,5 meter di jalan lokal dan 1 x1 meter di jalan arteri, disertai PAH sebanyak 10.605 buah berkapasitas 1 m3, dan tiga buah kolam retensi di Kecamatan Gedebage berdimensi 40x30x3 meter berkapasitas 3.600 m3.
Semi-Aerobic Landfill System as Alternative Solution for Indonesian Landfill Khaira Misrawati; Zaflis Zaim
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1400-1411

Abstract

Indonesia has been encountering pressing problems in managing municipal solid waste (MSW). According to data from the Ministry of Environment and Forestry (KLHK), up to 35.46% of landfills were run as open-dumping landfills until May 2022 because proper sanitary landfill concepts were not fully implemented and the condition of landfills in Indonesia is on the point of being overcapacity. With the development of landfill technology, the Ministry of Public Works is currently starting to develop other alternative landfill systems. From the general findings of this study, it can be concluded that the semi-aerobic landfill system is an available method to be used as an alternative solution for Indonesian landfills. This is based on the results of the SWOT matrix, which shows strategic factors derived from internal and external factors originating from previous studies and issues regarding landfills in Indonesia. The analysis of these factors shows that the semi-aerobic landfill system produces better performance by reducing the potential for environmental pollution of water and air and greenhouse gas emissions. The implementation of a semi-aerobic landfill system is a viable method to be used in developing countries.
Evaluation and Implementation of Green Building in Office Building (Case Study: Munara 99 Sabilulungan Building) Rina Marina Masri; Iskandar Muda Purwaamijaya; Veily Vitada; Alya Sekar Hapsari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1573-1580

Abstract

Green Building concept is the concept of building planning to fulfill a better life for the next generation. A building can be classified as a green building if it meets the requirements and has green building certification. The purpose of this research is to analyze and evaluate the existing building criteria, namely the Munara 99 Sabilulungan building through the calculation of Greenship GBCI v1.2 assessment points because there is no green building assessment and rating from GBCI so that an evaluation of green building assessment is needed. A descriptive method with an evaluative approach was chosen to describe and compare the existing condition of the building with the greenship assessment tool for new buildings v1.2. The GBCI greenship assessment for new buildings v1.2 consists of 6 categories, namely land use suitability, energy efficiency and conservation, water conservation, material sources and cycles, space health and comfort, and building environmental management. To support the GBCI greenship assessment, the data used are building shop drawings, Bill of Quantity (Boq), interview results and field observations. Based on the results of the green building assessment, the Munara 99 Sabilulungan building received a GBCI bronze rating with a score of 44 points. To improve the green building rating to a gold rating, the Munara 99 Sabilulungan building is recommended to improve several categories so that it can get a gold rating with a value of 67 points and for improvements to increase the rating requires a cost of Rp 1,790,085,000, -.
Kandungan Logam Berat pada Tanaman Kentang Dampak Iplementasi Sistem LEISA I Gusti Ayu Lani Triani; Yohanes Setiyo; Victor Manuntun Manurung; Ketut Budi Susrusa; I Putu Surya Wirawan; I Nyoman Rai; I Made Sugitha
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1526-1536

Abstract

Petani kentang di Bali sudah menerapkan sistem Low External Input on Sustainable Agriculture (LEISA) mempergunakan pupuk dasar kompos dan pupuk susulan biourine, namun mereka tetap menggunakan insektisida dan fungisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penelitian mengkaji dampak budidaya sistem LEISA dan NONLEISA terhadap kandungan logam Fe, Pb, Cd, Cr di umbi kentang, serta menilai kandungan logam tersebut berdasarkan Standar Nasional Indonesia 2009. Penelitian menggunakan perlakuan: (1) pemupukan dasar menggunakan kompos dan pemupukan susulan menggunakan biourine (LEISAKU), (2) pemupukan dasar menggunakan kompos dan pemupukan susulan menggunakan NPK (LEISANPK), (3) pemupukan dasar menggunakan NPK dan pemupukan susulan menggunakan biourie (NPKLEISA), dan (4) pemupukan dasar menggunakan NPK dan pemupukan susulan menggunakan NPK (NONLEISA). Parameter diamati adalah populasi mikroba dan kandungan logam Fe, Pb, Cd, Cr. Populasi mikroba untuk sistem LEISA dan NONLEISA masing-masing 5,2-6,5 log cfu, dan 3,2-5,3 log cfu. Kandungan logam Fe, Pb, Cd, Cr pada umbi kentang untuk sistem LEISA berturut-turut 3,6- 5,4 ppm, 0,031- 0,05 ppm, 0,03-0,04 ppm, dan 0,04-0,05 ppm, sedangkan untuk sistem NONLEISA berturut-turut 12,0-13,2 ppm, 0,07- 0,09 ppm, 0,04-0,05 ppm, dan 0,03-0,04 ppm. Kandungan logam Fe, Pb, Cd, Cr sistem LEISA di bawah SNI, namun untuk sistem NONLEISA tidak memenuhi standar SNI.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Indonesia Riza Aldilla; Restiatun Restiatun; Afrizal Afrizal
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1494-1503

Abstract

Terdapat hubungan timbal balik antara kualitas lingkungan hidup dan aktivitas manusia yang tinggal di dalamnya. Ketika kualitas lingkungan baik maka tercipta kualitas kehidupan makhluk yang tinggal di dalamnya juga baik, hal ini berlaku sebaliknya. Terdapat permasalahan yang terjadi pada kualitas lingkungan hidup di Indonesia, hal ini yang dibuktikan dengan nilai IKLH Indonesia sepanjang 2019 -2022 hanya sebesar 70,17 dari titik referensi 100. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sifat hubungan pengaruh variabel timbulan sampah, sanitasi dan kepadatan penduduk terhadap IKLH, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel dengan cross section yang terdiri atas 34 provinsi di Indonesia dan time series selama periode tahun 2019 – 2022. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek tidak terdapat variabel yang berpengaruh terhadap IKLH di Indonesia. Tetapi dalam jangka panjang ditemukan bahwa sanitasi berpengaruh secara signifikan dan positif, sedangkan timbulan sampah dan kepadatan penduduk berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap IKLH di Indonesia.
Strategi Pengelolaan Limbah Domestik Berbasis Masyarakat pada IPAL Komunal Guyub Rukun di Kota Salatiga Siti Siwi Wulandari; Tri Retnaningsih Soeprobowati; Kismartini Kismartini
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1466-1476

Abstract

Pembangunan Instalansi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Komunal Guyub Rukun Kota Salatiga diharapkan mampu meningkatkan taraf sanitasi layak di kawasan tersebut. Namun, temuan lapangan menunjukkan adanya pembuangan effluent dari pipa outlet menuju Sungai Cengek yang belum mendapat pemantauan kualitas air berdasarkan PP No. 22/2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengelolaan limbah cair domestik berbasis masyarakat pada IPAL Komunal Guyub Rukun. Responden penelitian adalah 6 orang key informan dari masyarakat dan 1 staff DPUPR Kota Salatiga yang ditentukan berdasarkan prinsip qualitative sampling menggunakan metode purposive approach. Data dianalisis menggunakan analisis SWOT dan diperoleh hasil perhitungan matriks IFAS dan EFAS pada kuadran I (x,y; 1,01, 0,68) dengan karakteristik strategi agresif. Pemetaan strategi menunjukkan skor kombinasi strategi SO sebesar 3,36, strategi WO sebesar 2,68, strategi ST sebesar 2,35, serta strategi WT sebesar 1,67. Kombinasi strategi SO (Strength + Opportunity) dengan skor tertinggi, yaitu 3,36 menjadi prioritas strategi yang dipilih dan dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan yang tersedia untuk memanfaatkan peluang yang ada. Alternatif strategi yang dapat diterapkan berdasarkan analisis SWOT yaitu edukasi masyarakat mengenai manfaat pengelolaan lingkungan, peningkatan sanitasi aman di Kota Salatiga dengan melibatkan stakeholder dan pemerintah, serta inisiasi penerapan strategi pemulihan lingkungan.
Analysis of Sustainability Variables in Revegetation of Ex-Oil and Gas Mining Operation Abdillah Lbs; Suwondo Suwondo; Nurhasanah Nurhasanah; Nurhayati Nurhayati; Anita Pramawanti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1637-1643

Abstract

Revegetation after petroleum mining operations is a complex and multifaceted issue that requires careful consideration of sustainability factors to ensure long-term success. PT Pertamina Hulu Rokan has taken its environmental responsibilities seriously and has restored ex-mining land through replanting efforts at ex-well sites, ex-production facilities, and ex-borrow pits. This is important for environmental sustainability, especially after mining oil and gas. This study aims to identify important variables in maintaining the sustainability of revegetation activities at PT Pertamina Hulu Rokan by describing the intensity of influence and interdependence between variables and grouping them from the most influential to the least influential.    Focus group discussions (FGDs) were used to collect data, and the MICMAC approach was used to analyze the relationships between variables. This research has identified 13 ecological, socioeconomic, and conflict mitigation variables that are important in land revegetation activities. Based on the results, the relationships between these variables have been derived by highlighting the key indicators that trigger sustainable revegetation efforts, namely variables such as envreg, amdal, local business development (lbd), and relationship. The lbd variable strongly influences the welfare variable, amdal, and the other variables strongly influence the company's image. Post-mining land revegetation efforts at PT Pertamina Hulu Rokan demonstrate the company's commitment to environmental sustainability. By considering sustainability variables in the revegetation process after petroleum mining operations, PT PHR ensures that its rehabilitation efforts can restore land while promoting sustainable practices and providing benefits to local communities.
Prediksi Potensi Timbulan Limbah Ampas Kopi sebagai Sumber Penghasil Senyawa Bioaktif di Kota Pekanbaru Sri Mulyani; Yulia Fitri; Selvia Selvia; Nofia Rahmadani; Dinda Lestari; Wahyu Meka
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1412-1423

Abstract

Prediksi yang akurat dari jumlah timbulan limbah ampas kopi sangat penting untuk pemanfaatan dan pengelolaannya. Metode pemodelan sering digunakan untuk memprediksi timbulan sampah, akan tetapi belum ada penelitian yang membuat suatu model untuk memprediksi timbulan limbah ampas kopi, khususnya di kota Pekanbaru. Model dalam penelitian ini diusulkan untuk membangun pengaruh antara timbulan limbah ampas kopi dan parameter meteorologi (suhu, curah hujan dan kelembaban), jumlah cup terjual per hari, ukuran cup yang digunakan, jenis dan merek kopi, serta metode penyeduhan kopi. Multiple Linear Regression (MLR) metode stepwise digunakan untuk mengembangkan model prediksi timbulan limbah ampas kopi di kota Pekanbaru. Survei kuisioner dan wawancara dilakukan terhadap 90 gerai kopi yang ada di sejumlah lokasi di kecamatan kota Pekanbaru. Pengambilan sampel dilaksanakan berturut-turut selama 8 hari berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampah yang dihasilkan oleh gerai kopi bervariasi. Rata-rata limbah ampas kopi yang dihasilkan gerai kopi adalah 585,71% gram/hari. Model prediksi yang digunakan menghasilkan nilai rata-rata yang sama dengan rata-rata timbulan limbah ampas kopi hasil observasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh model layak digunakan untuk prediksi timbulan limbah ampas kopi. Keakuratan hasil prediksi di uji dengan menggunakan nilai MAPE, MAD dan RMSE yang menunjukkan bahwa model D merupakan model terbaik. Koefisien determinasi (R2) dari model D sebesar 0,836 untuk timbulan limbah ampas kopi dengan menggunakan variabel bebas yang dipilih (ukuran cup, jumlah cup, curah hujan dan kelembaban).
Phytoremediation of Mercury and Cyanide Contaminated Soils by Physic Nut (Jatropha curcas L.) and Citronella Grass (Cymbopogon nardus) A. Silvan Erusani; Nurmaya Arofah; Fabika Azahra; Nurhasni Nurhasni; Titik Inayah
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 6 (2024): November 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.6.1581-1593

Abstract

Mercury and cyanide are compounds that have the potential to pollute the environment, both of which are found in the tailing waste of artisanal and small-scale gold mining (ASGM). The purpose of this study was to determine the ability of physic nut (Jatropha curcas L.) and citronella grass (Cymbopogon nardus) to absorb mercury and cyanide in soils polluted with tailings waste based on the value of transfer factors. During this research stage, the remediation of soil polluted with amalgamation tailings and cyanide tailings was carried out for 28 days. Soil sampling was carried out every seven days for 28 days, while root and leaf sampling was carried out on day 28, analysis of mercury and cyanide content in soil and plants using atomic absorption spectroscopy (AAS) and UV-visible spectrophotometer. After 28 days of remediation, mercury and cyanide levels may decrease in soil by 93.7% for mercury and 81.8% for cyanide. The decrease can be caused by absorption and accumulation in plants, where mercury and cyanide accumulate more in physic nut than citronella grass. Physic nut and citronella grass have a transfer factor value of <1 for mercury and cyanide, so they are an excluder plant, except for the accumulation of mercury in physic nut from cyanide tailings soil, which has a transfer factor value of >1, which is an accumulator plant.

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2024 2024