cover
Contact Name
Eko Sujadi
Contact Email
ekosujadi91@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ekosujadi91@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kerinci,
Jambi
INDONESIA
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
ISSN : 16938712     EISSN : 25027565     DOI : -
Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman (e-ISSN 2502-7565, p-ISSN 1693-8712 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Research and Community Service Office, State Islamic Institute of Kerinci. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Journal Islamika is published 14 articles in two editions in one year in July and December.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman" : 7 Documents clear
UANG ADAT PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Kasus Dilembaga Adat Depati Atur Bumi) Arzam Arzam
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.197

Abstract

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan uang adat dalam perkawinan di wilayah Lembaga Adat Depati Atur Bumi, mengetahui sanksi pelanggaran terhadap uang adat dalam Perkawinan di wilayah lembaga adat depati atur bumi, mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap uang adat dalam perkawinan di wilayah lembaga adat depati atur bumi. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif (penelitian lapangan) yakni menggambarkan dan mengumpulkan secara umum masalah yang diteliti atau yang objektif dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan data penelitian dan berakhir dengan penarikan kesimpulan secara khusus. Hasil dari penelititan ini dapat peneliti peroleh bahwa Kedudukan uang adat adalah sebagai uang penerang atau uang yang dihanguskan (dalam uang adat) atau uang yang akan dibagi-bagikan kepada para orang-orang adat dan untuk kebutuhan lainnya seperti masjid, Maka diwajibkan untuk membayarnya sebagai salah satu syarat untuk dilaksanakan pernikahan adat. Akibat pelanggaran terhadap uang adat dalam perkawinan di Lembaga Adat Atur Bumi ialah segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari akan ditanggung sendiri, ia tidak diakui sebagai anak buah di desa tersebut, dan ia tidak boleh mendirikan rumah di desa tersebut. Menurut pandangan hukum Islam tentang kedudukan uang adat di dalam pelaksanaan pernikahan secara adat di Lembaga Adat Atur Bumi yang tidak ada larangan di dalam ajaran agama karena antara adat dan agama terjadi pembauran yang harmonis dan tidak dapat dipisahkan. Pepatah adat mengatakan “Adat bersendi syara’, syara’ bersendi kitabullah. Syara’ mengato, adat memakai”. Dan sesuai dengan kaidah ushul fiqh.
PENYULUH AGAMA HONORER DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA REMAJA DI KAB KERINCI PROINSI JAMBI Aan Firtanosa; Fauzi Fauzi; Ivan Sunata; Paisal Paisal
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.199

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Tujuan akhir dari peran Penyuluh Agama Honorer adalah untuk membina remaja di Kabupaten Kerinci, terbinanya perilaku remaja agar sesuai dengan ajaran agama Islam, dalam rangka membangun remaja yang mandiri. Selain itu wirid remaja juga mempunyai fungsi sebagai pembinaan remaja dalam aspek kognitif (intelektual), afektif (emosional dan sikap), dan psikomotor (keterampilan). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana Peran Penyuluh Agama Honorer dalam Membina Perilaku Remaja di Kabupaten Kerinci. Adapun kegunaan penelitian ini yaitu untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran Penyuluh Agama Honorer dalam membina perilaku remaja dan sebagai masukan kepada orang-orang yang berkecimpung dalam wirid remaja. Bentuk dan jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode “Deskriptif”. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, sedangkan teknik analisa data yang penulis gunakan adalah memeriksa data, menggambarkan apa yang diperoleh, mengkaji data kemudian menarik kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah peran Penyuluh Agama Honorer dalam membina remaja ditinjau dari aspek kognitif (Intelektual) seperti sebelum mengikuti wirid remaja pengetahuan dan pemahaman remaja tentang ajaran agama Islam masih minim, akan tetapi setelah mengikuti wirid remaja memberikan pengetahuan, kemudian peran Penyuluh Agama Honorer ditinjau dari aspek afektif (Emosional dan Sikap) mampu memberikan perubahan seperti telah bisa mengendalikan emosi dan menjaga sikap dibandingkan sebelumnya, dan peran Penyuluh Agama Honorer ditinjau dari aspek psikomotor (Keterampilan) seperti megajarkan kaligrafi, menjadi imam, mengumandangkan adzan dan shalat jenazah.
TRANFORMASI PERADILAN PADA MASA UMAR BIN ABDUL AZIZ asaari asaari
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.200

Abstract

The renewal carried out by Umar bin Abdul Aziz in the judiciary is the Mazhalim court, whose object is the rulers, his family and himself. In this way the Mazhalim court initiated by Abdul Malik Bin Marwan has been very effective. Umar bin Abdul Aziz said "the implementation of hudud is the same as the implementation of other Shari'ah without exception but when it comes to eliminating the life of someone Umar bin Abdul Aziz ordered the Governors of all regions to seek his approval first. The corruption trial was carried out by Umar bin Abdul Aziz in the practice of uniq and ijtihad especially. The act of corruption perpetrated by Yazid ibn Muhallab is not considered a thief because the treasure taken is the right of the people who are also his ( شبَ الو لك ) then Yazid bin Muhalab's hand is not cut but imprisoned until he can return the treasure he embezzled. In the court of Hisbah Umar bin Abdul Aziz has given the limits for animals such as donkeys and camels, which should not exceed 600 Ritl (272,15542 Kg). Umar bin Abdul Azizialso provided funds from the Baitul Mal for the marriage of married youths who were announced in the ceremony as in the market to foster morality of Muslims.
DIMENSI FITRAH DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM jafni nawawi
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.201

Abstract

Petunjuk dalam QS. 30. Al Rum: 30 menggambarkan fitrah memiliki dua dimensi yaitu fitrah agama dan fitrah manusia. Fitrah agama berwujud wahyu dan sunnah, dan fitrah manusia merupakan potensi-potensi yang baik. Keduanya kembar, Q.S. 7. Al A‟raf: 172 menginformasikan bahwa setiap manusia di alam ruh telah mengucapkan syahadat mengakui Allah sebagai Tuhan dan siap siaga menerima agama tauhid. Sabda Rasulullah saw. bahwa “setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah” sama maksudnya dengan Al A‟araf 172. Bila fitrah manusia tidak diisi dengan agama tauhid maka terjadi penyimpangan dan kedurhakaan terhadap Allah. Rasulullah saw. mengingatkan bahwa ibu bapaknya (dan lingkungan) dapat membuat perkembangan fitrah manusia menjadi menyimpang seperti orang Yahudi, Majusi, dan Nasrani. Untuk memelihara fitrah tetap berkembang dengan ajaran agama tauhid memerlukan proses memadukan dan menginternalisasikan ajaran agama tauhid ke dalam diri manusia. Memadukan kedua fitrah itu memerlukan proses pendidikan Islam yang teleologis untuk menyempurnakan akhlak menjadi mulia guna mewujudkan Manusia Berkepribadian Muslim.
URGENSI MEMPELAJARI PSIKOLINGUISTIK TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA Wahyudi Wahyudi; Muhammad Ridha DS
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.202

Abstract

Bahasa merupakan medium paling penting bagi semua intekrasi manusia dan dalam banyak hal bahasa dapat disebut sebagai intisari dari fenomena social. Bahasa sebagaimana yang dikatakan oleh ahli psikolinguistik, bahwa tanpa adanya bahasa, tidak akan ada kegiatan dalam masyarakat selain dari kegiatan yang didorong oleh naruni saja. Sehingga bahasa merupakan pranata social yang setiap orang menguasai, agar dapat berfungsi dalam daerah yang bersifat kelembagaan dari kehidupan social. Berangkat dari hal diatas, bahwa psikolingguistik adalah sebagai sesuatu bidang ilmu yang luas yang turut berperan dalam memberikan berbagai pertimbangan khususnya dalam proses pembelajaran bahasa.
(Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Adat Temedak Di Desa Keluru Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci) Dharma Ferry; Seprianto Seprianto; Rodi Hartono; Heri Mudra; Hermairi Hermairi
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.203

Abstract

This research was conducted based on local wisdom in Keluru. The society has awarness to keep Temedak Customary Forest of Keluru. They understand the positive effects of that Customary Forest. This Forest was decided as the Customary Forest in written form since 1927. That Customary Forest has many diversities of flora. Then, there are many rules which have made to keep the conservation of that forest in both customary law and the policy of local and village government. The rule is related to the prohibition of Customary Forest exploitation. The purpose of this research is to know how the management of flora diversities in Temedak Customary Forest of Keluru. The data and information were obtained from field observation of the customary forest condition and interview with some informants. The informants consisted of the customary functionary, village government, and society. The data were analyzed by qualitative method. The result of this research showed that the management of flora diversity in Temedak Customary Forest of Keluru have been done well. Local wisedom such as the customary rules have been implemented well. This research describes about the local wisdom of society in keeping and managing conservation of customary forest.
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KIMIA MELALUI PENGGUNAAN ANIMASI SEDERHANA DENGAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE SAVI PADA SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 3 SUNGAI PENUH Hafizar Hafizar
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v17i1.358

Abstract

Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu dibawahKriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa yang dicapaidapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar kimia masih rendah danproses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satuupaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu denganmenggunakan Animasi Sederhana. Dengan menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe SAVI (adalah kependekan dari: Somatic yangbermakna gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar denganmengalami dan melakukan; Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslahdengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,mengemukakan pendapat, dan menanggapi; Visualization yang bermaknabelajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar,mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga; danIntellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakankemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikirandan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi,menemukan, mencipta, mengkonstruksi, dan memecahkan masalah.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsep-konsep Kimia. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 30 % dan pertemuan kedua 65 %. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 70 % dan pertemuan kedua 85 %. Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 70 %, sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 83 %, disamping itu tanggapan siswa juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe SAVI ini terlihat dari angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 25 No. 1 (2025): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 24 No. 2 (2024): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 24 No. 1 (2024): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 23 No. 2 (2023): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 23 No. 1 (2023): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 01 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 22 No. 2 (2022): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 02 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 01 (2021): Islamika: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 02 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 20 No. 01 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 19 No 02 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 02 Vol 19 No 01 (2019): Jurnal Islamika Volume 19 No 01 Vol. 19 No. 02 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 19 No. 01 (2019): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 18 No 1 (2018): Volume 18 Nomor 1 Tahun 2018 Vol 18 No 02 (2018): Jurnal Islamika Volume 18 No 02 Vol. 18 No. 02 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 18 No. 01 (2018): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 17 No 2 (2017): Volume 17 Nomor 2 Vol 17 No 1 (2017): Volume 17 Nomor 1 Vol. 17 No. 2 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 17 No. 1 (2017): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 16 No. 2 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 16 No 2 (2016) Vol 16 No 1 (2016) Vol. 16 No. 1 (2016): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 15 No 2 (2015) Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 15 No. 1 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 15 No 1 (2015) Vol 14 No 2 (2014) Vol. 14 No. 2 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 14 No 1 (2014) Vol. 14 No. 1 (2014): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 13 No 2 (2013) Vol. 13 No. 2 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 13 No 1 (2013) Vol. 13 No. 1 (2013): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman More Issue