cover
Contact Name
Benny Hidayat, PhD
Contact Email
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
bennyhidayat@ft.unand.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil
Published by Universitas Andalas
ISSN : 18582133     EISSN : 24773484     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Rekayasa Sipil' translated as Civil Engineering Journal, is a scholarly periodical that published by Civil Engineering Departement, Faculty of Engineering, Andalas University (Unand), Padang, West Sumatra, Indonesia. The journal, abbreviated as JRS-Unand, covers recent topics in civil engineering as stated in its focus and scope. JRS-Unand publishes 6-10 articles in each edition with 8-14 pages long for each article. One volume of JRS-Unand divided into two editions, which published in February and October each year. Articles are written in Bahasa Indonesia (Indonesian language) or can be in English.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 1 (2019)" : 6 Documents clear
Implementasi Last Planner System Pada Proyek di Palembang (Studi Kasus Proyek Rusunami Jakabaring) Khoirunnisa, Evriza; Toyfur, Mona Foralisa; Susanti, Betty
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.43-56.2019

Abstract

Saat ini sektor konstruksi mulai melakukan upaya untuk mengurangi waste sekaligus meningkatkan value dengan mengadopsi teori produksi pada industri manufaktur kepada industri konstruksi yang disebut lean construction (konstruksi ramping). Sistem pengendalian produksi (production control) dengan konsep konstruksi ramping merupakan salah satu sistem dalam perencanaan dan pengendalian jadwal pekerjaan. Komponen yang terdapat konsep konstruksi ramping tersebut adalah sistem the Last Planner (LPS). Last Planner System belum banyak digunakan dan mempunyai potensi yang baik karena merupakan bagian dari komponen lean construction dimana dalam perencanaannya semua pihak dapat terlibat secara langsung dan terkoordinasi sehingga pekerjaan yang direncanakan dapat terkontrol dengan baik dalam pelaksanaannya. Setelah melakukan analisis progress kerja harian, LPS mempunyai indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aliran pekerjaan dapat tercapai dengan baik, adapun kontrol aliran kerja Last Planner System yaitu Master Plan, Phase Planning dan Pull Planning, Lookahead Planning, Constraints Analysis, Shielding Production, Weekly Work Plan dan Percent Plan Complete (PPC) sebagai standar untuk mengontrol unit-unit produksi, menentukan jadwal proyek, strategi pelaksanaan, dan lain-lain. Pada penelitian ini, hasil rata-rata PPC adalah 73%. Tujuan dilakukannya penelitian dengan metode LPS ini yaitu untuk menganalisis implementasi konsep Last Planner System yang dibandingkan dengan progress aktual dalam meningkatkan reliabilitas pekerjaan harian dan Melakukan evaluasi kinerja pekerjaan kontraktor menggunakan LPS. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kurva S, data progress rencana dan aktual mingguan proyek juga dilakukan pengolahan data dengan konsep aliran kerja LPS. Untuk membuktikan bahwa perhitungan PPC yang dilakukan sesuai dengan kondisi di lokasi proyek, maka dilakukan perbandingan data dari hasil perhitungan PPC menggunakan LPS dengan progress data mingguan di lokasi proyek yang didapat dari pihak kontraktor. Dari hasil perbandingan data tersebut dapat dilihat bahwa hasil PPC mingguan tidak jauh berbeda dengan hasil data progress mingguan yang didapat dari pihak kontraktor. Hal ini membuktikan bahwa LPS dapat meningkatkan reabilitas perencanaan di atas 70% sehingga tingkat resiko terjadinya keterlambatan proyek akan semakin kecil.
Penerapan Konsep Earned Value Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Kayuagung - Palembang -Betung) Susanti, Betty; Melisah, Melisah; Juliantina, Ika
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.12-20.2019

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan tol merupakan salah satu jenis proyek konstruksi yang memiliki lingkup pekerjaan yang kompleks, durasi pelaksanaan pekerjaan yang lama, dan membutuhkan biaya yang signifikan. Dibutuhkan teknik pengendalian kinerja proyek yang bersifat konsisten dan terintegrasi agar kinerja proyek tidak berada di bawah kinerja yang direncanakan. Konsep earned value merupakan salah satu metode yang tepat digunakan untuk kepentingan pengendalian kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep earned value pada proyek pembangunan ruas jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) yang merupakan bagian dari rencana pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatera. Pengendalian kinerja proyek menggunakan earned value dilakukan pada awal proyek hingga akhir bulan ke-15 pelaksanaan proyek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hingga akhir bulan ke-15, pelaksanaan proyek menghasilkan kinerja biaya yang baik, ditandai dengan nilai CPI sebesar 1,10, namun kinerja jadwal proyek kurang baik sebagaimana ditandai dengan nilai SPI sebesar 0.97. Jika proyek terus dilaksanakan sesuai dengan kinerja yang ada, maka biaya akhir proyek dapat mencapai efisiensi sebesar 8.9% dari biaya yang direncanakan namun proyek mengalami keterlambatan sebesar 5.8% dari jadwal rencana. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan konsep earned value pada proyek studi kasus dapat memberikan gambaran mengenai status kinerja proyek secara komprehensif.
Penelaahan Kualitas Workmanship Pekerjaan Komponen Arsitektur Pada Konstruksi Gedung dan Pengendaliannya Berdasarkan Konsep DMAIC Meifrinaldi, Meifrinaldi
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.21-32.2019

Abstract

Keberhasilan suatu proyek konstruksi dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu/kualitas dan waktunya. Dari aspek – aspek yang ada pada pekerjaan konstruksi gedung, pekerjaan arsitektur merupakan pekerjaan dengan komponen-komponen yang dapat dilihat secara kasat mata, sehingga pekerjaan arsitektur cenderung menjadi sumber utama keluhan dan ketidakpuasan pihak owner (Pheng dan Hui, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Ellizar (2011) terhadap 2 proyek konstruksi yang dilakukan oleh 2 kontraktor bersertifikasi ISO, menemukan bahwa tingkat kualitas untuk pekerjaan arsitektur masih cenderung rendah, perlu dilakukan perbaikan – perbaikan untuk meningkatkan hal tersebut. Berangkat dari hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan penelaahan dari sisi workmanship untuk pekerjaan komponen internal finishes (keramik lantai, dinding bagian dalam, plafond, pintu dan jendela) pada kontraktor menggunakan bantuan pendekatan DMAIC (Define – Measure – Analyze – Improve – Control) sebagai kerangka acuan dalam melakukan penelaahan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada pembangunan Asrama Mahasiswa Kampus ITB Jatinangor. Berdasarkan hasil kajian dan perbandingan literatur, identifikasi cacat dan pengukurannya ditinjau berdasarkan standar kualitas workmanship yang dimiliki oleh Singapura, CONQUAS (Construction Quality Asessment System). Standar ini dikeluarkan oleh Building Construction Authority of Singapore. Selanjutnya proses perhitungan cacat dilakukan menggunakan cascading pada pareto serta bantuan fishbone diagram untuk mencari akar permasalahannya. Observasi dan interview dengan mandor di lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi proses kerja yang dilakukan, standar yang digunakan dan permasalahan yang dihadapi. Dari hasil penelitian yang dilakukan telah disusun sebuah kerangka pengendalian workmanship untuk komponen arsitektur, serta teridentifikasi bahwa kondisi pekerja yang bekerja tidak mengikuti peraturan ataupun standar yang sudah dimiliki oleh kontraktor menjadi penyeb utama rendahnya kualitas workmanship untuk studi kasus pembangunan Asrama Mahasiswa Kampus ITB Jatinangor. Telah diidentifikasi pula perbaikan – perbaikan apa saja yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas workmanship untuk pekerjaan komponen internal finishes.
Karakteristik Beton Portland Composite Cement (PCC) Dan Silica Fume Untuk Aplikasi Struktur di Daerah Laut Susanto, Dwi; Djauhari, Zulfikar; Olivia, Monita
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.1-11.2019

Abstract

Trend penggunaan semen untuk konstruksi dalam beberapa tahun belakangan ini telah beralih dari tipe Ordinary Portland Cement (OPC) menjadi Portland Composite Cement (PCC). Hal ini berdasarkan kebijakan industri semen untuk mengkonversi sebagian kandungan semen OPC menggunakan material pozzolanik. Oleh karena itu semen tipe PCC lebih mudah diperoleh di pasaran dan telah banyak digunakan sektor konstruksi dalam aplikasi di berbagai lingkungan meski belum banyak diteliti keunggulannya. Pada penelitian ini dikaji karakteristik beton semen PCC untuk aplikasi dermaga di daerah pasang-surut lingkungan air laut. Parameter penelitian adalah penambahan aditif silika dan umur beton yang direndam di air laut. Beton PCC dengan mutu beton fc’ = 30 MPa digunakan sebagai campuran kontrol, sedangkan beton PCC dengan tambahan silica fume (PCC+SF) sebesar Setelah benda uji dicetak, kemudian benda uji direndam di bak perendaman selama 3 hari dan diletakkan di daerah pasang-surut pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara hingga waktu pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan, kuat tarik dan porositas setelah benda uji direndam dalam air laut pada umur 28, 91 dan 180 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa umumnya kuat tekan dan kuat tarik meningkat serta porositas menurun untuk beton PCC dan PCC+SF meski direndam di daerah pasang-surut hingga umur 180 hari. Akan tetapi beton PCC+SF memiliki karakteristik lebih baik dibandingkan beton PCC dan direkomendasikan untuk beton terpapar air laut di daerah pasang-surut.
Kuat Tekan dan Porositas Mortar Sebuk Karet Pada Suhu Tinggi Pratiwi, Kingkin Dwi; Widya, Diah; Djauhari, Zulfikar; Olivia, Monita
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.57-65.2019

Abstract

Serat karet dari ban bekas dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat kasar, agregat halus dan bahan tambah pada mortar dan beton karena memiliki sifat fleksibel sehingga dapat meningkatkan kelenturan dan daktilitas beton serta belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan bernilai tinggi. Pada penelitian ini serbuk karet dengan ukuran lebih kecil dari serat karet dari olahan ban bekas pada industri vulkanisir ban digunakan sebagai bahan tambah untuk meningkatkan ketahanan mortar pada suhu tinggi. Serbuk ban bekas yang digunakan berupa partikel kecil dengan variasi sebesar 0%, 2,5%, dan 5% dari berat semen. Benda uji berupa mortar ukuran 50x50x50mm yang dirawat selama 28 dari dalam air, kemudian dibakar dalam oven tungku (furnace) dengan suhu bervariasi yakni 250⁰C, 500⁰C dan 750⁰C selama 1 jam. Mortar yang dirawat pada suhu ruang dijadikan sebagai kontrol atau pembanding. Setelah itu dilakukan pengujian kuat tekan dan porositas semua benda uji pada umur 28 hari.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa mortar dengan penggunaan serbuk karet dapat meningkatkan kuat tekan mortar yang terpapar suhu tinggi. Kuat tekan tertinggi sebesar 15,92 MPa dihasilkan oleh mortar serbuk karet dengan persentase 5% setelah dibakar pada suhu 500⁰C. Peningkatan kuat tekan sebesar 31.66% tersebut dibanding mortar tanpa serbuk karet menunjukkan bahwa semakin besar persentase serbuk karet, maka akan semakin tinggi ketahanan mortar pada suhu tinggi. Porositas mortar terus mengalami penurunan dengan peningkatan persentase serbuk karet, dengan porositas terkecil adalah mortar serbuk karet 5% yang dibakar pada suhu 500⁰C. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum serbuk karet dapat meningkatkan kuat tekan dan mengurangi porositas mortar pada suhu 500⁰C.
Analysis of Maintenance Management and Building Care In the State University of Padang Kombino, Budi Agus; Hidayat, Benny; Ophiyandri, Taufika
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol. 15 No. 1 (2019)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.15.1.33-42.2019

Abstract

Since establishment on September 1, 1954, the State University of Padang (UNP) has undergone many changes, especially in the number and shape of existing buildings. It requires a Maintenance and Building Care management system. The purpose of this research is to identify the implementation of  PU Ministerial regulation number: 24/PRT/M/2008, about: Guidance of Maintenance and Building Care at UNP. The research method is a descriptive method. Data is collecting by direct observation, distributing questionnaires to 70 respondents divided according to their functions (16 leaders, 12 managers, 30 executors, and 12 students), and collecting maintenance documents and building drawings, literature from research results, journals, building maintenance, and care manuals. The questionnaire is filled in numerical form and processed using an Excel program using descriptive and quantitative analysis that is displayed in the form of bar charts. The results of data processing show that the level of application of Public Works Ministerial regulation at UNP is between 53.01%-74.5%, which is categorized as ‘good enough’ to ‘Good’. The results of this calculation cannot be used as a conclusion in the study, the data obtained need to be validated with other data, including data from direct observations in the field, as well as interviews with several leaders at UNP. After validation with the data, it can be concluded thoroughly that the implementation of the Public Works Ministerial regulation at UNP falls into the ‘less good’.

Page 1 of 1 | Total Record : 6