cover
Contact Name
Fitri Nuroini
Contact Email
fitrinuroini@unimus.ac.id
Phone
+6224-76740295
Journal Mail Official
jlabmed@unimus.ac.id
Editorial Address
18th Kedungmundu Raya Street, Tembalang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Labora Medika
ISSN : -     EISSN : 25499939     DOI : https://doi.org/10.26714/jlabmed
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Labora Medika (JlabMed) menyediakan media untuk mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai hasil penelitian dan pengembangan di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik). JlabMed menerbitkan artikel penelitian di bidang Analis Kesehatan (laboratorium medik) dengan ruang lingkup sebagai berikut: Diagnostik Molekuler; Mikrobiologi; Parasitologi; Hematologi; NAPZA; Fisiologi Hewan; Sitologi; Histologi; Klinik; Kimia Amami; Imunologi; Epidemologi; Manajemen Laboratorium; Kendali Mutu Laboratorium;
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika" : 10 Documents clear
Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Kota Pontianak Prianti, Prianti; Rahmawati, Rahmawai; Rousdy, Diah Wulandari
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ayam broiler merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah didapatkan, baik itu di pasar swalayan atau pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada daging ayam broiler yang dijual di pasar swalayan Kota Pontianak berdasarkan perhitungan Angka Lempeng Total (ALT). Sampel penelitian diambil dari tiga pasar swalayan di Kota Pontianak. Hasil pengamatan angka lempeng total bakteri dari 3 pasar swalayan yang terdapat di Pontianak melebihi ambang batas cemaran mikroba menurut SNI Tahun 2009 yaitu 1 x 106 cfu/ml, dengan hasil pengamatan sebagai berikut swalayan A berjumlah 3,2x106 cfu/ml, swalayan B berjumlah B 6,7 x 106 cfu/ml dan swalayan C berjumlah 3,8 x 106 cfu/ml.
Potensi Ekstrak Kulit Jeruk Pacitan (Citrus sinensis) sebagai Stimulus Regenerasi Sel pada Luka Bakar Rattus norvegicus Samsudin, Rinza Rahmawati; Arimurti, Anindita Riesti Retno
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang terjadi pada permukaan kulit. Eritema adalah respons peradangan yang pertama kali muncul di daerah peradangan selama proses penyembuhan luka bakar. Semakin cepat derajat eritema menurun, semakin cepat proses penyembuhan untuk luka bakar. Ekstrak kulit jeruk pacitan mengandung senyawa aktif d-limonen, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat merangsang regenerasi sel dalam penyembuhan luka bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstraksi kulit jeruk Pacitan untuk mengurangi eritema pada Rattus norvegicus penyembuhan luka bakar derajat II. Penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini menggunakan 25 tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan berbeda. Pada K0 sebagai kontrol, tikus putih yang mengalami luka bakar derajat II hanya diberikan aquadest, K1 diberi perlakuan luka bakar menggunakan normal saline, K2 diobati dengan ekstrak kulit jeruk Pacitan 40%, K3 diobati dengan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 60%. dan K4 diberikan perawatan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 80%. Perawatan dilakukan selama 7 hari. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan Uji Parametrik One Way Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan uji Homogenitas dengan mengolah data menggunakan uji Levene, diketahui bahwa nilai signifikansi 0,829> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Sedangkan untuk uji normalitas pengolahan data menggunakan uji Shapiro-Wilk dimana nilai P> 0,05 dapat disimpulkan bahwa data data berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit jeruk Pacitan selama 7 hari dapat mempercepat pengurangan eritema, secara signifikan dengan P <0,05.
Analisis Profil Protein Daging Kerbau dengan Variasi Konsentrasi Garam serta Pengasapan Berbasis SDS-Page La’lang, Marselaonety; Darmawati, Sri; Kartika, Aprilia Indra
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging kerbau memiliki nilai gizi protein dan susunan asam amino lengkap. Kandungan air dan protein yang tinggi menyebabkan daging mudah busuk, sehingga perlu dilakukan pengawetan penggaraman serta pengasapan. Protein daging kerbau dapat dipengaruhi oleh pengolahan bahan pangan, seperti kadar pemberian garam dan pengasapan. Tujuan penelitian untuk menganalisis profil protein daging kerbau dengan variasi konsentrasi garam  10%b/b, 20% b/b, 30% b/b, 40% b/b penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam. Profil protein daging kerbau dapat dianalisis menggunakan metode SDS – PAGE 12%. Hasil penelitian dari profil protein daging (kontrol), penggaraman 3 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut – turut 28 sub unit protein, 26 sub unit protein,  25 sub unit protein, 23 sub unit protein, dan 21 sub unit protein, sedangkan daging yang diasapkan tanpa garam, daging penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut -turut 22 sub unit protein, 24 sub unit protein, 20 sub unit protein, 13 sub unit protein dan 12 sub unit protein. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi garam maka kandungan protein yang terdapat dalam daging kerbau akan rusak dan semakin sedikit hal ini menyebabkan denaturasi protein yang ditandai dengan berkurangnya sub unit protein. Namun protein daging kerbau lebih banyak rusak apabila diasapkan.
KEANEKARAGAMAN DAN POLA RESISTENSI BAKTERI PADA PASIEN YANG TERDIAGNOSA SEPSIS Batara, Murni; Darmawati, Sri; Prastiyanto, Muhammad Evy
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepsis atau Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) adalah kondisi klinis akut dan serius yang muncul akibat adanya infeksi bakteri di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri dan pola resistensi terhadap antibiotik pada sampel darah pasien yang terdiagnosa sepsis  di Laboratorium Klinik Swasta di Semarang pada bulan Mei-Juni tahun 2018. Metode penelitian ini yaitu deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 42 sampel darah yang ditanam pada media Bact Alert, 12 sampel dinyatakan positif tumbuh. Dari ke 12 sampel tersebut didapatkan 6 jenis bakteri penyebab sepsis yaitu Staphylococcus haemolitycus (25%), Staphylococcus aureus (16,66), Staphylococcus hominis (16,66%), Staphylococcus epidermidis (16,66%), Staphylococcus saprophyticus (8,33%),  Pantoea sp (8,33%), dan Bordetella hinzii (8,33%). Bakteri gram positif resisten terhadap antibiotik Benzylpenicillin, Oxacillin, Penicyline, dan antibiotik betalaktam lainnya. Sedangkan bakteri Pantoea sp resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Bordetella hinzii resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Nitrofurantoin
Deteksi dan Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada Makanan Tradisional Sotong Pangkong Darna, Darna; Turnip, Mansur; Rahmawati, Rahmawati
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Jurnal Labora Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan tradisional merupakan salah satu jenis makanan yang mudah tercemar oleh bakteri karena diolah manggunakan cara yang sederhana serta adanya kandungan kandungan mineral, protein, karbohidrat dan air serta pH yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri, sehingga dapat menyebabkan perubahan aroma maupun cita rasa akibat terkontaminasi oleh bakteri. Sotong pangkong merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang ada di Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini mendeteksi bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan tradisional sotong pangkong. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) pada pedagang sotong pangkong di Kota Pontianak. Deteksi dan identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan November hingga  Berdasarkan hasil deteksi dan identifikasi ditemukan bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan sotong pangkong, yang meliputi enam genus bakteri, yaitu anggota genus Escherichia, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Proteus dan Shigella.
Potensi Ekstrak Kulit Jeruk Pacitan (Citrus sinensis) sebagai Stimulus Regenerasi Sel pada Luka Bakar Rattus norvegicus Rinza Rahmawati Samsudin; Anindita Riesti Retno Arimurti
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.719 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.19-23

Abstract

Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang terjadi pada permukaan kulit. Eritema adalah respons peradangan yang pertama kali muncul di daerah peradangan selama proses penyembuhan luka bakar. Semakin cepat derajat eritema menurun, semakin cepat proses penyembuhan untuk luka bakar. Ekstrak kulit jeruk pacitan mengandung senyawa aktif d-limonen, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat merangsang regenerasi sel dalam penyembuhan luka bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstraksi kulit jeruk Pacitan untuk mengurangi eritema pada Rattus norvegicus penyembuhan luka bakar derajat II. Penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini menggunakan 25 tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan berbeda. Pada K0 sebagai kontrol, tikus putih yang mengalami luka bakar derajat II hanya diberikan aquadest, K1 diberi perlakuan luka bakar menggunakan normal saline, K2 diobati dengan ekstrak kulit jeruk Pacitan 40%, K3 diobati dengan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 60%. dan K4 diberikan perawatan luka bakar menggunakan ekstrak kulit jeruk Pacitan 80%. Perawatan dilakukan selama 7 hari. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan Uji Parametrik One Way Analysis of Variance (ANOVA). Berdasarkan uji Homogenitas dengan mengolah data menggunakan uji Levene, diketahui bahwa nilai signifikansi 0,829> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data bersifat homogen. Sedangkan untuk uji normalitas pengolahan data menggunakan uji Shapiro-Wilk dimana nilai P> 0,05 dapat disimpulkan bahwa data data berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit jeruk Pacitan selama 7 hari dapat mempercepat pengurangan eritema, secara signifikan dengan P <0,05.
Analisis Profil Protein Daging Kerbau dengan Variasi Konsentrasi Garam serta Pengasapan Berbasis SDS-Page Marselaonety La’lang; Sri Darmawati; Aprilia Indra Kartika
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.495 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.24-30

Abstract

Daging kerbau memiliki nilai gizi protein dan susunan asam amino lengkap. Kandungan air dan protein yang tinggi menyebabkan daging mudah busuk, sehingga perlu dilakukan pengawetan penggaraman serta pengasapan. Protein daging kerbau dapat dipengaruhi oleh pengolahan bahan pangan, seperti kadar pemberian garam dan pengasapan. Tujuan penelitian untuk menganalisis profil protein daging kerbau dengan variasi konsentrasi garam  10%b/b, 20% b/b, 30% b/b, 40% b/b penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam. Profil protein daging kerbau dapat dianalisis menggunakan metode SDS – PAGE 12%. Hasil penelitian dari profil protein daging (kontrol), penggaraman 3 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut – turut 28 sub unit protein, 26 sub unit protein,  25 sub unit protein, 23 sub unit protein, dan 21 sub unit protein, sedangkan daging yang diasapkan tanpa garam, daging penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut -turut 22 sub unit protein, 24 sub unit protein, 20 sub unit protein, 13 sub unit protein dan 12 sub unit protein. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi garam maka kandungan protein yang terdapat dalam daging kerbau akan rusak dan semakin sedikit hal ini menyebabkan denaturasi protein yang ditandai dengan berkurangnya sub unit protein. Namun protein daging kerbau lebih banyak rusak apabila diasapkan.
KEANEKARAGAMAN DAN POLA RESISTENSI BAKTERI PADA PASIEN YANG TERDIAGNOSA SEPSIS Murni Batara; Sri Darmawati; Muhammad Evy Prastiyanto
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.496 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.1-5

Abstract

Sepsis atau Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) adalah kondisi klinis akut dan serius yang muncul akibat adanya infeksi bakteri di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri dan pola resistensi terhadap antibiotik pada sampel darah pasien yang terdiagnosa sepsis  di Laboratorium Klinik Swasta di Semarang pada bulan Mei-Juni tahun 2018. Metode penelitian ini yaitu deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 42 sampel darah yang ditanam pada media Bact Alert, 12 sampel dinyatakan positif tumbuh. Dari ke 12 sampel tersebut didapatkan 6 jenis bakteri penyebab sepsis yaitu Staphylococcus haemolitycus (25%), Staphylococcus aureus (16,66), Staphylococcus hominis (16,66%), Staphylococcus epidermidis (16,66%), Staphylococcus saprophyticus (8,33%),  Pantoea sp (8,33%), dan Bordetella hinzii (8,33%). Bakteri gram positif resisten terhadap antibiotik Benzylpenicillin, Oxacillin, Penicyline, dan antibiotik betalaktam lainnya. Sedangkan bakteri Pantoea sp resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Bordetella hinzii resisten terhadap antibiotik Pipericillin/Tazobactam dan Nitrofurantoin
Deteksi dan Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada Makanan Tradisional Sotong Pangkong Darna Darna; Mansur Turnip; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.247 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.6-12

Abstract

Makanan tradisional merupakan salah satu jenis makanan yang mudah tercemar oleh bakteri karena diolah manggunakan cara yang sederhana serta adanya kandungan kandungan mineral, protein, karbohidrat dan air serta pH yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri, sehingga dapat menyebabkan perubahan aroma maupun cita rasa akibat terkontaminasi oleh bakteri. Sotong pangkong merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang ada di Kota Pontianak. Tujuan penelitian ini mendeteksi bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan tradisional sotong pangkong. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) pada pedagang sotong pangkong di Kota Pontianak. Deteksi dan identifikasi bakteri dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Tanjungpura, Pontianak, pada bulan November hingga  Berdasarkan hasil deteksi dan identifikasi ditemukan bakteri anggota Enterobactericeae pada makanan sotong pangkong, yang meliputi enam genus bakteri, yaitu anggota genus Escherichia, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Proteus dan Shigella.
Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri pada Daging Ayam Broiler yang Dijual di Kota Pontianak Prianti Prianti; Rahmawai Rahmawati; Diah Wulandari Rousdy
Jurnal Labora Medika Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.226 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.2.2.2018.13-18

Abstract

Ayam broiler merupakan komoditas pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan mudah didapatkan, baik itu di pasar swalayan atau pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada daging ayam broiler yang dijual di pasar swalayan Kota Pontianak berdasarkan perhitungan Angka Lempeng Total (ALT). Sampel penelitian diambil dari tiga pasar swalayan di Kota Pontianak. Hasil pengamatan angka lempeng total bakteri dari 3 pasar swalayan yang terdapat di Pontianak melebihi ambang batas cemaran mikroba menurut SNI Tahun 2009 yaitu 1 x 106 cfu/ml, dengan hasil pengamatan sebagai berikut swalayan A berjumlah 3,2x106 cfu/ml, swalayan B berjumlah B 6,7 x 106 cfu/ml dan swalayan C berjumlah 3,8 x 106 cfu/ml.

Page 1 of 1 | Total Record : 10