cover
Contact Name
Fakhri Syarif
Contact Email
fakhri@unsur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agroscience@unsur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCIENCE
ISSN : 19794681     EISSN : 25797891     DOI : -
Jurnal Agroscience (JAGSCI) dahulu bernama Journal of Agroscience adalah media publikasi ilmiah hasil-hasil penelitiandi bidang pertanian yang meliputi teknologi budidaya, sosial-ekonomi pertanian, penyuluhan dan kelembagaan pertanian. Pertama kali diterbitkan pada tahun 2008 dalam edisi cetak dengan Nomor ISSN 1979-4681. Pada tahun 2016 mulai diterbitkan dalam bentuk daring dengan e-ISSN 2579-7891. Adapun Misi dari jurnal ini adalah meningkatkan pengetahuan menyebarluaskan karya tulis ilmiah profseional bidang pertanian. JAGSCI diterbitkan oleh Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana. JAGSCI diterbitkan dua kali dalam setahun, sebagai berikut, nomer 1 diterbitkan pada periode Januari sampai dengan Juni, dan nomor 2 diterbitkan pada periode Juli sampai dengan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 255 Documents
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pembelian Sayuran di Pasar Tradisional (Studi Kasus Pasar Muka Cianjur) Dedeh Siti Saodah & Rosda Malia
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 7, No 1 (2017): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.552 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v7i1.51

Abstract

Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai komersial yang cukup tinggi, serta memiliki potensi serapan pasar di dalam dan luar negeri yang terus meningkat. Sayuran saat ini telah mampu memasok kebutuhan konsumen dalam negeri melalui pasar tradisional dan pasar modern. Pasar-pasar modern mempunyai banyak kelebihan. Namun kehadiran pasar modern tidak mengurangi minat konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional. Hal ini dapat diindikasikan bahwa keputusan konsumen terhadap pembelian sayuran di pasar tradisional masih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui pengaruh dari gaya hidup, sikap, kualitas, harga dan lokasi secara simultan terhadap keputusan pembelian sayuran di Pasar Muka Cianjur. 2) mengetahui pengaruh dari gaya hidup, sikap, kualitas, harga dan lokasi secara parsial 3) Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sayuran di Pasar Muka Cianjur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu memberi gambaran dan uraian pengaruh gaya hidup (X1), sikap (X2), kualitas (X3), harga (X4) dan lokasi (X5) terhadap keputusan pembelian (Y) sayuran, yang dianalisis menggunakan analisis jalur/ path analysis. Hasil analisis menunjukan bahwa : 1) variabel gaya hidup, sikap, kualitas, harga dan lokasisecara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 2) Variabel gaya hidup, harga dan lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 3) variabel yang berpengaruh paling dominan adalah variabel gaya hidup.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)VARIETAS KRIEBO TERHADAP KONSENTRASI ASAM GIBERELIN Melissa Syamsiah & Gina Marlina
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 6, No 2 (2016): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.688 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v6i2.105

Abstract

Tanaman selada merupakan salah satu tanaman budidaya yang banyak dikonsumsi masyarakat dan bermanfaat bagi tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman selada dipengaruhi oleh nutrisi dan zat pengatur tumbuh, salah satunya Giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul dari pemberian asam giberelin terhadap tanaman salada varietas kriebo. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat kelompok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 hingga Mei 2016. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse, Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur. Dengan ketinggian tempat 400 mdpl. Hasil penelitian menunjukkan pemberian giberelin berpengaruh terhadap parameter tanaman selada yaitu tinggi tanaman, dan bobot segar tanaman. Tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah daun. Perlakuan G3 (Giberelein 100 ppm) merupakan perlakuan yang memberikan pengaruh pertumbuhan tanaman selada paling baik, dengan rata-rata tinggi tanaman 47,09 cm, jumlah daun 17,13 helai dan bobot segar 49,70 gr. 
PENENTUAN FORMULASI OPTIMUM PEMBUATAN MINUMAN FUNGSIONAL DARI BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PENAMBAHAN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L) MERR.) MENGGUNAKAN METODE RSM (RESPONSE SURFACE METHOD)”. Muhammad Duweini & Riza Trihaditia
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 7, No 2 (2017): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.925 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v7i2.158

Abstract

Minuman fungsional merupakan salah satu pangan fungsional yang dewasa ini sudah mulai diminati oleh masyarakat. Minuman fungsional biasanya dibuat dari tanaman herbal. Umumnya masyarakat kurang menyukai minuman fungsional dikarenakan rasa serta aroma kurang sedap saat dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi optimum pembuatan minuman fungsional berbahan dasar rosella yang ditambahkan bawang dayak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni hingga bulan agustus tahun 2017 bertempat di laboratorium pangan fakultas sains terapan universitas suryakancana cianjur. Penelitian ini menggunakan 5 variasi presentasi minuman fungsional. Formula 0 (fo): kontrol= bunga rosella 100%, f1: bunga rosella 70%+bawang dayak 30%, f2: bunga rosella 60%+bawang dayak 40%, f3: 40%, f3: bunga rosella 50%+bawang dayak 50%, f4: bunga rosella 30%+bawang dayak 70%. Pengujian organoleptik dilakukan oleh 22 panelis biasa dan 1 orang panelis ahli dengan parameter warna, aroma,rasa, dan tekstur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minuman fungsional bunga rosella yang ditambahkan bawang dayak yang paling diminati yaitu formula 1 (f1), karena mendapatkan nilai optimasi rata-rata paling tinggi pada formulaminuman fungsional dari segi warna,aroma,rasa, dan tekstur. F1 paling banyak disukai oleh panelis oleh karena itu formulasi kombinasi yang paling diminati pada penelitian ini berada pada level bunga rosella 70%+bawang dayak 30%.
PEMANFAATAN URINE KELINCI DAN MOL (Mikroorganisme Lokal) DARI KEONG EMAS UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max L.) Yuliani Yuliani
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 6, No 1 (2016): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.585 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v6i1.264

Abstract

Edamame (Glycine max (L.) Merr)merupakan salah satu komoditas penting tanaman pangan di Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tanaman ini jugamemiliki nilai ekonomi yang cukup baik. Maka perludilakukan penelitian yang dapat meningkatkan produksi edamame ini, salah satunya dengan pemberian urine kelincidanMOL (Mikroorganisme Lokal)dari keong emas. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalahRancangan Acak Lengkap (RAL) yang tediri dari tujuh perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan dengan masing–masing terdapat tiga polybag. Parameter penelitian meliput tinggi tanaman, jumlahpolong dan bobot segarpolongkacang edamame. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MOL keong emas sebanyak 300 ml merupakan perlakuan yang terbaik dan dapat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah polong danbobot segar polong kacang edamame (Glycine max (L.) Merr).
PENGARUH METODE SEKOLAH LAPANGAN SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK TANI MANDIRI DI DESA SELAAWI KECAMATAN SUKARAJA Endah Lisarini & Erna Hermawati
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 2, No 2 (2012): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.148 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v2i2.294

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Sekolah Lapangan (SL)terhadap tingkat pengetahuan petani dalam menerapkan konsep budidaya System of RiceIntensification (SRI) dan untuk menganalisis usahatani padi metode SRI tanam pertama terhadapkelayakan usahatani, dari hasil analisis tersebut kita dapat merekomendasikan kepada para petanipadi sawah untuk menerapkan budidaya tanam padi metode SRI yang ramah lingkungan, hemat airdan hemat biaya.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui quesioner (pre-test danpost test), data hasil pre-test dan post test diolah melalui statistik deskriptif yaitu dengan menetapkannilai interval dari masing-masing hasil penilaian pre-test dan post-test terhadap petani mulai darinilai 0 – 100 dengan interval masing-masing kelas 10. Dari nilai interval tadi didapatkan frekuensi(f) masing-masing distribusi responden, kemudian dari frekuensi distribusi responden dihitungprosentase dari masing-masing interval dan didapatkan modus (frekuensi) tertinggi.Dari hasil analisis dan pengolahan data dapat disimpulkan Metode SL - SRI dapatmeningkatkan pengetahuan petani di Kelompok Tani Mandiri Desa Selaawi Kecamatan SukarajaKabupaten Sukabumi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan interval nilaisebanyak 6 tingkat interval yaitu dari tingkat interval nilai 11 – 20 dengan modus yang dihasilkan86,67 prosen menjadi 56,67.
UJI BEDA TINGKAT KEDALAMAN PERAIRAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (Gillnet) DI PERAIRAN UMUM WADUK CIRATA NUSA DUA KECAMATAN CIRANJANG KABUPATEN CIANJUR R. Selfi Nendris Sulistiawan & M. Arife Wahyu Adam
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 3, No 1 (2013): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.204 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v3i1.314

Abstract

Waduk Cirata berfungsi sebagai pembangkit listrik unit Jawa-Bali namun seiringperjalanannya, selain fungsi utama yang lebih terasa oleh masyarakat Kabupaten Cianjur adalahfungsi tambahannya yaitu sebagai areal budidaya perikanan khususnya budidaya pada Kolam JaringApung (KJA) dan wilayah perikanan tangkap perairan umum. Tujuan dari penelitian ini yai tuuntuk mengetahui hasil rata-rata tangkapan pada setiap setting, mengetahui tingkat kedalaman yangefektif untuk memperoleh hasil tangkap dalam jumlah yang banyak dan mengetahui daerahpenangkapan ikan (fishing ground) berdasarkan tingkat kedalaman. Hasil rata-rata tangkapanjaring insang (gillnet) untuk setiap kali setting adalah ≥ 3 kg. Uji beda kedalaman terhadap hasiltangkapan jaring insang (gillnet), menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan padakedalaman perairan yang berbeda.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR Sargassum sp. DARI PANTAI SAYANG HEULANG, GARUT-JAWA BARAT Windy Widowaty
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 8, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.174 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v8i2.487

Abstract

Salah satu sumber daya hayati yang berasal dari perairan Indonesia adalah rumput laut.Rumput laut banyak mengandung senyawa kimia sebagai metabolit primer yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba, antikanker, antioksidan, antiperadangan, antivirus, dan sebagainya.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak rumput laut Sargassum sp yang berasal dari Pantai Sayang Heulang Kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat. Untuk mendapatkan ekstrak kasar rumput laut, dilakukan ekstraksi dengan metode Folch yang telah dimodifikasi (metanol : kloroform : buffer fosfat, 2:1:0,8 (v/v)). Dari hasil ekstraksi diperoleh ekstrak kasar fasa metanol – air dan ekstrak kasar fasa kloroform. Masing – masing ekstrak kasar tersebut diuji aktivitasnya terhadap empat bakteri yaitu: Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap masing – masing ekstrak kasar didapatkan bahwa ekstrak kasar fasa kloroform memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik apabila dibandingkan dengan ekstrak kasar fasa metanol – air dengan diameter zona bening yang terbentuk sebesar 33 mm (E. coli), 33 mm (P.aeruginosa), 3 mm (B. cereus) dan 47 mm (S. aureus)
Penggunaan Hormon Akar dan Hydrogen Cyanamide pada Perbanyakan Stek Mawar Mini dengan Sistem Pengkabutan Intermittent Yoyo Sulyo; V. Jaka Prasetia; R. W. Prasetio; I. B. Rahardja
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 4, No 1 (2014): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v4i1.617

Abstract

Mawar mini merupakan salah satu tanaman hias pot, yang memiliki karakter vase life yang lama. Untuk alasan estetika, waktu yang lebih singkat, dan nilai komersial yang tinggi, maka lebih disukai perbanyakan melalui stek daripada okulasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu a). untuk mendapatkan konsentrasi ZPT (NAA dan IBA) dan Hydrogen cyanamide yang dapat lebih mempersingkat pengakaran dan pertunasan stek mawar mini; b). Untuk mendapatkan waktu yang tepat pada pemindahan stek berakar ke media tanam di pot. Percobaan dilakukan sejak bulan Juni s/d Desember 2009 di Balai Penelitian Tanaman hias (1.100 m dpl). Varietas yang digunakan untuk percobaan ZPT, yaitu varietas warna Merah, Orange dan Merah Marun.
PEMANFAATAN MOL (MIKROORGANISME LOKAL) DARI MATERI YANG TERSEDIA DI SEKITAR LINGKUNGAN Roni Assafaat Hadi
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 9, No 1 (2019): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v9i1.637

Abstract

         MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah kumpulan mikroorganisme yang biasa “diternakkan”, fungsinya dalam konsep “zero waste” adalah untuk “starter” pembuatan kompos organik. MOL mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa yang berfungsi dalam penguraian senyawa organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3 mingguan. Bahan utama pembuatan MOL terdiri dari 3 jenis komponen, yaitu : Karbohidrat (Bisa dari Air cucian beras (Tajin), bisa dari nasi bekas (basi), bisa dari singkong, kentang, gandum. Yang paling sering memang dengan air tajin, Glukosa (Bisa dari gula merah bata diencerkan dengan air, bisa dari cairan gula pasir, bisa dari gula batu dicairkan, bisa dari air gula dan air kelapa, Sumber Bakteri (Bisa dari bahan sampah dapur yang mudah membusuk atau sayur kemarin yang telah basi. Bisa juga dari bahan lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah-buahan yang busuk, bonggol pisang, dan eceng gondok dll, lalu bisa juga dari air kencing, atau apapun yang mengandung sumber bakterinya).Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita. Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik dan diberi air, hingga bahan tenggelam. Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.          Selain untuk “starter” kompos, MOL bisa juga dipakai untuk “pupuk cair” dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman dan upayakan jangan mengenai batang tanaman.           Jadi bisa disimpulkan MOL itu semacam bakteri buatan sendiri (lokal) untuk menyuburkan tanah atau untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos yang berguna seperti nutrisi (vitamin) bagi tanah agar tetap subur.
PENELUSURAN GENOTIP TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensiis JACQ) TOLERAN KEKERINGAN DENGAN Sodium Dodecyl Sulphate_Polycrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) Oleh Saptaning Ruju Paminto
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 6, No 2 (2016): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v6i2.82

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola pita protein dan protein berat molekul tertentu yang berhubungan dengan hasil TBS yang dapat digunakan dalam proses seleksi genotipe Sawit Kelapa yang toleran terhadap kekeringan. Data dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap. Ada 11 genotipe tanaman Sawit Kelapa yang dibagi menjadi tiga blok (sebagai pengulangan). Setiap blok memiliki 11 plot (genotipe) yang masing-masing berisi dengan 16 tanaman. Untuk hasil observasi TBS, pengulangan adalahperiodik pengamatan setiap 3 bulan dengan 4 kali pengulangan. Variabel respon yang diamati adalah fragmen pola jenis protein SDS-PAGE dan hasil kelapa segar (kg petak-1 periode-1). Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: degradasi protein pada Sawit Kelapa daun sebagianbesar terjadi dalam kondisi tingkat hujan yang rendah. Induksi protein molekul rendah di 25 kDa pada genotipe 63 (9105113 E) di tingkat hujan yang rendah dapat diklasifikasikan ke dalam heat shock protein (HSP). Hasil TBS genotipe 63 (9105113 E), 52 (9103136 E), dan 24 (9102107 E) lebih tinggi dari genotipelain. Genotipe 63 (9105113 E) adalah genotipe yang toleran terhadap kekeringan menunjukan hasil signifikan

Page 9 of 26 | Total Record : 255