cover
Contact Name
faris
Contact Email
faris@yudharta.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
faris@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL HERITAGE
ISSN : 20880626     EISSN : 24427365     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Heritage merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh FISIP Universitas Yudharta Pasuruan. Dan terdiri dari kumpulan penelitian-penelitian ilmu-ilmu sosial dalam perspektif ilmu komunikasi. Naskah yang diterima hanya naskah asli dan belum di publikasikan di media cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
TEKNIK KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. HP SPINTEX SENGONAGUNG PURWOSARI PASURUAN SUBCHAN ASY’ARI, ST., MT

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.648 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v4i2.811

Abstract

Manusia adalah makhluk pengambil keputusan yang Hampir dalam setiap aspek kehidupannya, manusia dari waktu ke waktu harus mengambil keputusan tentang bagaimana ia memanfaatkan berbagai sumberdaya yang tersedia di sekelilingnya. PT. HP SPINTEX adalah sebuah perusahaan yang memproduksi Benang Single. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode Delphi dengan cara memberi daftar pertanyaan tertutup kepada obyek penelitian (responden) yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tertutup tersebut. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkan acuan indikator–indikator yang telah ditetapkan. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Hasil dalam pelaksanaan jajak pendapat Tahap I dalam pemilihan bahan baku polyster di PT. HP SPINTEX  Sengonagung Purwosari Pasuruan adalah Bahan baku polyster yang cocok untuk PT.HP SPINTEX adalah Polyster Tifico. (SD. 1.28 x 44 R) dengan tingkat kelancaran dan tingkat kesalahannya (waste) sangat kecil yakni dibawah 2%.
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PASCA MUTASI JABATAN DI KOPERASI BMT-MMU SIDOGIRI PASURUAN KANTOR CABANG PURWOSARI M. Sulhan. S.Sos.,M.AB.

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.081 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v4i2.812

Abstract

Perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan. Diantaranya dengan cara memindahkan karyawan dari satu pekerjaan pada pekerjaan lain atau disebut juga mutasi jabatan. Dengan adanya mutasi jabatan diharapkan karyawan semakin produktif dengan pengalaman dan tantangan baru dari pekerjaan mereka.   Untuk itu dalam pelaksanaan program mutasi, selain penyesuaian pekerjaan dengan kemampuan karyawan sesuai dengan hasil analisis jabatan, perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan kerja karyawan pasca dimutasi. Tidak menutup kemungkinan karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan barunya pasca dimutasi, karena pekerjaan baru tidak sesuai dengan harapan karyawan misalnya atau karena karyawan sudah merasa nyaman dengan pekerjaan lamanya. Sehingga setelah dimutasi, produktifitas karyawan bukan semakin meningkat dengan pengalaman dan pengetahuan baru sesuai harapan manajemen, tetapi semakin menurunkan semangat kerja dan produktifitas mereka.Kepuasan kerja karyawan berperan penting dalam kemampuan perusahaan untuk menarik dan memelihara karyawan yang berkualitas. Kepuasan juga dapat berfungsi untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, menurunkan tingkat absensi, meningkatkan produktifitas, meningkatkan loyalitas karyawan dan mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan kerja karyawan pasca dimutasi jabatan pada Koperasi BMT-MMU Sidogiri Jawa Timur di kantor cabang Purwosari. Unit analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan fisik dan kepuasan sosial. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah metode perbandingan tetap (Constant Comparative Methode) melalui reduksi data, kategorisasi dan penyusunan hipotesis kerja.  Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi BMT-MMU Sidogiri Jawa Timur di kantor cabang Purwosari. Penetapan obyek penelitian menggunakan teknik sampel purposif dan sampel heterogen.Hasil penelitian menyebutkan bahwa karyawan Koperasi BMT-MMU Sidogiri Jawa Timur di kantor cabang Purwosari sebagian besar merasa puas pasca dimutasi jabatan. Kepuasan tersebut timbul karena jenis pekerjaan sesuai dengan kepribadian karyawan. Karyawan yang merasa puas pasca mutasi jabatan adalah karyawan yang karakternya suka akan tantangan. Berikutnya hasil penelitian menyebutkan bahwa juga terdapat karyawan yang merasa tidak puas pasca mutasi jabatan.  Ketidakpuasan itu timbul dari ketidaksesuaian jenis pekerjaan dengan kepribadian karyawan. Karyawan yang tidak puas adalah karyawan yang tidak suka akan tantangan dan tergolong karyawan pasif.  sehingga ketika dimutasi jabatan pelaksanaan pekerjaan baru tidak maksimal karena masih dibutuhkan penyesuaian terhadap pekerjaan.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DI SMKN 4 DAN SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO Yudi Hari Rayanto

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.846 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v4i2.814

Abstract

Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan: 1) perbedaan antara siswa yang mendapatkan komputer dan yang tidak terhadap hasil belajar siswa 2) perbedaan antara siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa.3) interaksi antara siswa yang menggunakan komputer dan yang tidak serta motivasi tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain  faktorial 2X2. Faktor pertama adalah siswa yang menggunakan komputer dan yang tidak. Faktor yang kedua adalah siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMKN 4 dengan jumlah siswa 70 dan SMK Ahmad Yani Probolinggo dengan jumlah siswa 72. Masing-masing populasi tersebut dibagi menjadi 25 sebagai kelompok eksperimen dan 25 sebagai kelompok kontrol. Teknik yang digunakan dalam hal ini adalah teknik random sampling. Data untuk variabel motivasi diambil dari questionarrie dan data untuk variable hasil belajar diperoleh dari test. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa 1) ada perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa pada siswa yang menggunakan komputer dan yang tidak pada hasil belajar. 2) ada perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan rendah. 3) ada interaksi antara siswa yang menggunakan komputer dan yang tidak serta siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan rendah pada hasil belajar siswa.
FORMALISME KOMUNIKASI DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Dr. Moh. Muzakki, MSi

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.278 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v4i2.816

Abstract

Sejak era reformasi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang meniru model komunikasi dalam perencanaan pembangunan seperti di negara maju Amerika dan negara-negara di Eropa. Model komunikasi secara terbuka dalam merencanakan sebuah pembangunan itu dikenal bernama Musrenbang sesuai Kepmendagri Nomor: 050-187/Kep/Bangda/2007 dan PP Nomor: 8 tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sudah ada Musrenbang yang bersifat populis dalam merencanakan pembangunan, namun pada kenyataannya pembangunan di Kabupaten Pasuruan masih bersifat elitis karena didominasi oleh elit lokal baik secara ekonomi maupun secara politik. Dengan demikian Musrenbang bersifat formalistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data secara random di lima kecamatan dari 24 kecamatan yang ada. Secara teoritis terdapat dua model komunikasi dalam perencanaan pembangunan yaitu komunikasi model elit dan komunikasi model massa. Pada kenyataannya terdapat inkonsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaannya, terbukti tidak semua program usulan dari masyarakat dapat dilaksanakan oleh pemerintah karena terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh negara. Meski demikian model komunikasi secara terbuka dalam merencanakan pembangunan melalui Musrenbang masih diperlukan asalkan pemerintah bersikap konsisten untuk melaksanakan program usulan partisipatif dari masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengembangkan jaringan sosial melalui program-program pembangunan. Sebaliknya jika pemerintah tidak konsisten, maka masyarakat akan mengalami disonansi dan akan keluar dari kondisi ketidaknyamanan itu.
Peran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sebagai Sumber Informasi Potensi Lokal Dan Kearifan Budaya Kabupaten Pasuruan Faris S.Sos.,M.Med.Kom; Siti Muyasaroh,S.Sos.,M.I.Kom

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.473 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i1.817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi Kelompok InformasiMasyarakat (KIM) Kabupaten Pasuruan dalam mengembangkan potensi lokal danbudaya kearifan melalui penguasaan pengetahuan tentang teknologi Informasi danKomunikasi diantara komunitas di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.KIM sebagai agen informasi, berperan aktif mendistribusikan informasi yang perludiketahui oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat melakukan langkah antisipatif yangbermanfataan untuk menopang aktivitas mereka, hal ini sejalan dengan perkembangan jumlahpengguna internet yang terus meningkat seperti yang dirilis oleh Asosiasi Pengelola Jasa InternetIndonesia, bahwa di perkirakan sampai tahun 2015 jumlah pemakai internet di Indonesi sebanyak139 juta pelangganStudi kualitatif ini menggunakan teknik wawancara mendalam dengan pemuka masyarakatsetempat, ketua KIM, termasuk diantaranya beberapa pejabat setempat dan kaum cendekiawanuntuk memperoleh data. Hasil penelitian antara lain menunjukkan bahwa kelompok informasisemacam itu mempunyai potensi yang sangat penting terhadap masyarakat sekitarnya.Masyarakat yang masih rendah pendidikannya biasa memanfaatkan kelompok ini sebagaisumber informasi. Oleh karenanya pemerintah dapat memanfaatkan kelompok ini untuk mengatasimasalah buta teknologi Informasi dan Komunikasi.
Kewenangan Ombusdman RI Dalam Menangani Tindakan Maladministrasi Oleh Penyelenggara Pemerintahan. Dr.Khoirul Huda,SH.,M.Hum

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.994 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i1.818

Abstract

Keberadaan Ombudsman di berbagai negara modern terutama negara-negara Welfare State (Negara Kesejahteraan) merupakan suatu tonggak yang menjadi tumpuan harapan masyarakat atau warga negara untuk mempertahankan hak-haknya yang dirugikan oleh perbuatan pejabat administrasi karena keputusan yang dikeluarkannya. Ombudsman diperlukan untuk menghadapi penyalahgunaan kewenangan oleh penyelenggara pemerintahan dan sekaligus membantu aparatur negara melaksanakan penyelenggaraan negara secara efisien dan adil. Ombudsman akan mendorong pemegang kekuasaan negara melaksanakan pertanggungjawaban secara baik. Implementasi Undang-Undang tentang Ombudsman Republik Indonesia merupakan salah satu terobosan yang cukup revolusioner dan inovatif dalam sistem hukum di Indonesia. Penyelenggara pemerintah yang melakukan tindakan maladministrasi dan direkomendasikan oleh Ombudsman RI maka wajib melaksanakan rekomendasi tersebut. Ombudsman bukan sekadar lembaga pemberi pengaruh dalam pelayanan publik (Magistrature of influence), akan tetapi juga sebagai lembaga pemberi sanksi (Magistrature of sanction). Sebagaimana dalam konsideran Undang-Undang No 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia yang menyatakan bahwa pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan negara dan pemerintahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang baik, bersih, dan efisien guna meningkatkan kesejahteraan serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh warga negara sebagaimana dimaksud dalam UUD NRI Tahun 1945.
STRATEGI INDONESIA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL DIBIDANG EKONOMI Dr. Dies Nurhayati,M.Pd

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.602 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i1.819

Abstract

Globalisasi dibidang ekonomi telah mendorong munculnya perdagangan bebas lintasnegara Perdagangan bebas adalah suatu situasi di mana arus lalu lintas barang, jasa, danmanusia dari dan ke suatu negara di dunia ini tidak mengalami hambatan yang berarti.Keadaan seperti itu, akan menimbulkan peluang dan ancaman bagi bangsa Indonesia.Peluang itu berupa makin mudahnya barang dan jasa produksi Indonesia untukmemasuki pasaran luar negeri. Hambatan non tarif (kuota, dan sebagainya) bagi produkIndonesia ke negara lain akan semakin hilang atau tidak berarti lagi. Demikian pulahalnya dengan tenaga kerja Indonesia, mereka akan dapat bekerja dengan mudah dinegeri asing tanpa hambatan peraturan imigrasi yang berarti. Namun di sisi lain, keadaanitu juga dapat menimbulkan ancaman bagi Indonesia: barang, jasa, dan tenaga kerja asingboleh masuk ke Indonesia dengan tanpa hambatan yang berarti. Akan terjadi persaingankualitas barang, jasa, dan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri guna merebut pasardalam negeri. Oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan strategi guna menghadapitantangan globalisasi. Sehingga Indonesia mampu memperkuat posisinya untukmengambil peluang dalam persaingan ekonomi secara global. Tulisan ini akan menguraibeberapa strategi yang bisa dilakukan Indonesia untuk menghadapi tantangan globaldibidang ekonomi.
Pembangunan Partisipasi Sebagai Bentuk Demokratik Governance Dalam Penganggaran Publik Hambali M.Si; Rosa Ilma Silfiah,SH.,M.Hum

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.947 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i1.820

Abstract

Menjalankan sistem Demokrasi banyak aspek yang harus diperbaiki baik tingkatpartisipasi masyarakat, sistem kerja pemerintah, hingga sistem penganggaran keuangandidaerah. Sejalan dengan disentralisasi anggaran didaerah masih banyak yang kurangmaksimal didalam menggunakan dana secara efektif dan efisien, salah satunya bisa kitalihat dengan tingginya SILPA yang diposkan di Bank Daerah, hal ini menjadi salah satubeban Bank Indonesia (BI) untuk selalu memberikan suku bunga, konteks demikianmenjadi ciri akan patologi penganggaran. Kondisi seperti ini bisa di atasi dengan upayasistem partisipasi masyarakat, salah satunya optimalisasi Musrenbang.Dalam pelaksanaan Musrenbang dikabupaten Pasuruan berjalan sesuai denganwaktunya, namun menjadi pertanyaan bahwa dengan berjalannya system tersebutSILPA masih relative tinggi pertahunnya. Penelitian ini akan memfokuskan padabagaimana system ditengah budaya patron klien di pasuruan, sehingga menjadi suatuhambatan yang bertujuan untuk menangani anggaran lebih.Dalam Penelitan ini menggunakan metode studi kasus (case study) adalahpencarian masalah di dalam pelaksanaan musrenbang sebagai dasar menciptakanpenyusunan anggaran yang demokratik.Dalam Penelitian ini melihat tingginya SILPA menjadi patologi didalam kebijakananggaran dikarenakan pemertintah belum bisa membelanjakan seraca maksimal. SILPAditiap tahunnya relative naik, jika dilihat dari aspek anggaran, maka ketidak mampuanpemerintah dapat ditelusuri atas mekanisme pembuatan RKA SKPD yang berasal dariMus renbang dan musrenbang di kabupaten pasuruan masih kurang maksimaldisebabkan ada kendala oleh budaya dan tingkat pendidikan masyarakat pada posisitransisi.Dengan mekanisme musrenbang justru nilai partisipasi masih hanya sebataskelembagaan dan semu. Yang paling dominan adalah budaya patronklien, yang manamasyarakat yang berada pada struktur klien lebih mempercayakan dan atau merasaterwakili dengan kehadiran sang patron. Hal ini justru menandakan atas kesadaran semupada tingkatan partisipasi masyarakat pada musrenbang.Untuk itu perlulah merubah merubah mekanisme musrenbang dari aspekkelembagaan dan cultural. Untuk aspek kelembagaan butuh reformasi administrasimusrenbang yang ide dan nilai di jarring mulai RT/RW, dan secara tidak langsung aspekbudaya akan ikut sebagaimana actor elit local (sang Patron) yang hadir dalamMusrenbang tidak bebas nilai.
INCREASING THE STUDENTS’ ANTHUSIASM IN SPEAKING ENGLISH BY USING A PICTURE Aminatuz Zuhriyah, S.S., M.Pd

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.502 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.821

Abstract

           The problems of this research were how to increasing the students’ enthusiasm in speaking english by using a picture and how to motivate the students to apply it in their English. The research was guided by a conceptual framework leading to the using pictures through peer work to increasing the students’ enthusiasm in speaking English by using a picture during the process of classroom communication interaction. The research type was an action research. The subject consisted of 15 students of the first semester communication students of Univ. Yudharta in 2016-2017 academic years. The research data were collected using test (test after first treatment and test after the second treatment), observation for collecting data on the students’ motivation in to increasing the students’ enthusiasm in speaking English by using series pictures. The Data on vocabulary ability using picture were analyzed using the descriptive and statistic analysis, to know the improvement in mean students after the first cycle and the second cycle. Based on the first cycle, the students’ average was 60.5, then, on the second treatment, the students’ average increase to be 77,9. It can conclude that teaching English by using pictures can increase the students’ enthusiasm in speaking English.
RANCANGAN BUSINESS MODEL UNTUK HOME INDUSTRY “KUE PIA” DENGAN MENERAPKAN TEORI BUSINESS MODEL CANVAS Amma Fazizah,S.Sos.,M.AB.

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.933 KB) | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.822

Abstract

Menjamurnya home industry, terutama bisnis dibidang kuliner sudah diterima dampaknya oleh industri rumahan oleh “kampung pia yang memproduksi kue khas oleh-oleh pia aneka rasa” yang bertempat di daerah Kecamatan Gempol Kabupaen Pasuruan.Riset ini menggunakan model deskripsi kualitatif yaitu dengan menganalisis model bisnis kanvas yang mempunyai sembilan blok bisnis sebagai pondasi dasar yang memudahkan pengguna untuk memahami bentuk/gambaran bisnis home industry kampung pia, yang terdapat pada saluran bloknya, pemasaran barang kepada pembeli, yang sudah memiliki beberapa konsinyasi, misalkan pemesanan produk baru secara daring, pemasaran dan pembelian, bentuk pameran ekspo produk home industry, berikutnya dalam gambaran blok bangunan kegiatan, dalam melakukan perancangan produk diperlukan survei desain lanjutan untuk mengetahui selera konsumen/pelanggan.Desain business model canvas home industry kampung pia disarankan memakai bentuk model bisnis terbuka, dimana bisnis tersebut bisa terjadi dari luar dalam meningkatkan persaingan bisnis kuliner khas oleh-oleh dimana penjualannya sekarang ini sudah semakin sengit.

Page 2 of 17 | Total Record : 162