cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research
ISSN : -     EISSN : 2503331x     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Journal of Pharmaceutical Science And Clinical Research (e-ISSN 2503-331x) offers a forum for publishing the original research articles, review articles from contributors, and the novel technology news related to pharmaceutical science and clinical research. Scientific articles dealing with natural products, pharmaceutical science-industry and clinical research, etc. are particularly welcome. The journal encompasses research articles, original research report, reviews, short communications and scientific commentaries pharmaceutical science and clinical research including: bioactive products, chemotaxonomy, chemistry, ecological biochemistry, metabolism, pharmacy management, pharmacoeconomics, pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, pharmaceutical social and pharmaceutical industry.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020)" : 7 Documents clear
Uji Sifat Fisik, Sun Protecting Factor, dan In Vivo ZnO Terdispersi dalam Sediaan Nanoemulgel Dian Eka Ermawati; Adi Yugatama; Wening Wulandari
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.939 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.31660

Abstract

Sediaan topikal yang memiliki kemampuan tabir surya semakin meningkat permintaannya seiring dengan kenaikan angka kejadian kanker kulit. Sunblock direkomendasikan pada rentang nilai sun protecting factor (SPF) 15-30. Seng oksida (ZnO) memiliki kemampuan untuk menghalau sinar ultraviolet (UV) dan mampu memberikan nilai SPF yang tinggi. Konsentrasi maksimum ZnO pada produk kosmetik sangat terbatas dan memiliki efek iritasi kulit apabila terlalu sering digunakan, sehingga perlu adanya inovasi teknologi formulasi untuk mengoptimalkan efek sunblock dari ZnO. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ZnO yang didispersikan ke dalam sediaan nano emulgel berbasis Carbopol. Serbuk ZnO akan didispersikan dalam formula self-nanoemulsifying drug delivery system yang terdiri dari minyak zaitun:Tween 80:propilen glikol yang selanjutnya didispersikan dalam polimer hidrogel Carbopol. Formula nanoemulgel dilakukan uji sifat fisik selama 42 hari meliputi: organoleptik, viskositas, daya sebar dan daya lekat; kemampuan SPF; serta uji kemampuan melindungi dari sinar UV B yang dilakukan pada kulit tikus wistar menggunakan skor eritema. Analisa statistik uji sifat fisik menggunakan taraf kepercayaan 95% (p=0,05). Hasil uji sifat fisik sediaan ZnO terdispersi dalam emulgel stabil selama penyimpanan suhu kamar dengan konsistensi semi padat, dan berwarna putih transparan. Karakteristik fisik meliputi daya sebar, daya lekat, dan viskositas memiliki perbedaan yang bermakna selama proses penyimpanan (p<0,05). Hasil uji SPF menunjukkan bahwa sediaan ZnO terdispersi dalam nanoemulgel memiliki nilai SPF 25 (proteksi UV sedang) dan uji in vivo menunjukkan eritema sangat sedikit dengan skor 1.
Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Apoteker Pada Layanan Kefarmasian Di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, Dan Kedungbanteng Hening Pratiwi; Ika Mustikaningtias; Fajri Rifki Widyartika; Didik Setiawan; Khafidz Nasrudin; Leony Julietta
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.33 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.39273

Abstract

Semakin tingginya tuntutan masyarakat dan semakin berkembangnya pelayanan yang diberikan menuntut apoteker harus mampu memenuhi keinginan dan tuntutan masyarakat yang beragam. Penilaian kualitas layanan kefarmasian dapat dilakukan dengan cara mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan yang sudah diterima dalam pemenuhan harapan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran (general awareness), persepsi, harapan, dan pengalaman masyarakat terhadap peran apoteker dalam memberikan layanan kefarmasian di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode observasional. Penentuan apotek sebagai lokasi penelitian dilakukan stratified random sampling pada 23 apotek dan pengambilan sampel responden dengan accidental sampling kepada 110 responden. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang selanjutnya dilakukan skoring dan analisis univariat secara deskriptif. Kemudian dilakukan kategorisasi dengan berdasarkan nilai median. Analisis persepsi masyarakat terhadap peran apoteker di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng memperoleh hasil diantaranya adalah sebanyak 65,45% masyarakat memiliki kesadaran (general awareness) yang baik, 63,64% memiliki persepsi baik, 59,09% memiliki harapan yang baik, dan 50% memiliki pengalaman yang baik terhadap peran apoteker pada layanan kefarmasian di apotek. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran (general awareness), persepsi, harapan, dan pengalaman masyarakat terhadap peran apoteker di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, dan Kedungbanteng cukup baik. Apoteker perlu menggunakan atribut praktik apoteker (jas atau name tag) di apotek untuk memudahkan masyarakat mengenali apoteker.
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Tumbuhan Anyang-Anyang (Elaeocarpus grandiflorus J. E. Smith.) terhadap Escherichia coli Savitri, Ganevi Resta; Triatmoko, Bawon; Nugraha, Ari Satia
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.32206

Abstract

Pada saat ini sudah banyak dilakukan penelitian terhadap khasiat antibakteri suatu tanaman. Salah satu sumber alternatif antibakteri dari bahan alam adalah tumbuhan anyang-anyang. Penelitian potensi antibakteri tumbuhan anyang-anyang bertujuan untuk mengetahui nilai IC50 esktrak dan fraksi dari tumbuhan anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflorus J. E. Smith) dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli (E. coli). Ekstraksi dilakukan secara maserasi dan fraksinasi secara partisi cair-cair. Uji aktivitas antibakteri yang dilakukan adalah metode mikrodilusi dengan mengacu pada protokol yang ditetapkan oleh Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI) M07-A9. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak dan fraksi daun anyang-anyang. Nilai IC50 diperoleh dengan melakukan analisis probit terhadap masing-masing nilai persen penghambatan setelah pemberian 5 seri konsentrasi sampel ekstrak dan fraksi daun anyang-anyang. Kontrol positif menggunakan injeksi gentamisin 40.000 µg/mL dan kontrol negatif menggunakan dimetilsulfoksida (DMSO) 1%. Ekstrak daun anyang-anyang memiliki IC50 yang paling rendah yakni sebesar 360,969±10,542 µg/mL. Hasil skrining fitokimia menunjukkan sampel dan fraksi positif mengandung polifenol. Kesimpulan dari penelitian  ini adalah ekstrak methanol kasar daun anyang-anyang mempunyai potensi menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.
Formulasi Dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum) Pada Berbagai Variasi Komposisi Kitosan Dengan Metode Gelasi Ionik Dwiki Fitri; Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah; Tri Cahyani Widiastuti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.811 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.39269

Abstract

Daun salam mengandung flavonoid sebagai antihipertensi, flavonoid yang diberikan secara peroral memiliki bioavailabilitas yang kurang baik karena kelarutan yang rendah dan tidak stabil terhadap faktor lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memformulasikan dalam sediaan nanopartikel menggunakan polimer kitosan dan natrium tri-polifosfat (NaTPP). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi nanopartikel dari ekstrak etanol daun salam dengan variasi rasio konsentrasi kitosan. Ekstrak etanol daun salam diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil ekstrak dibuat koloid nanopartikel menggunakan teknik gelasi ionic menggunakan variasi ekstrak etanol daun salam: kitosan: NaTPP (1:1:1); (1:5:1); dan (1:10:1). Koloid nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi ukuran partikel, dan nilai zeta potensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun salam positif mengandung flavonoid. Hasil karakterisasi nanopartikel ekstrak etanol daun salam menunjukkan bahwa formula F1, F2, dan F3 mempunyai ukuran partikel 284,2 ± 6,8; 410,6 ± 6,8; dan 630,1 ± 3,4 nm dan nilai zeta potensial F1, F2 dan F3 adalah 50,1 ± 4,3; 45,8 ± 0,7; dan 59,2 ± 1,2 mV. Semua formula menunjukan rentan karakterisasi sediaan nanopartikel (<1000nm) Peningkatan rasio kitosan dalam formulasi nanopartikel ekstrak etanol daun salam meningkatkan ukuran partikel dan nilai zeta potensial. F1 merupakan formula dengan ukuran partikel paling kecil dengan karakterisasi ukuran partikel <300nm dan stabilitas sistem dispersi yang optimal yaitu >30 mV. 
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Tanaman Senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.) terhadap Pseudomonas aeruginosa Ifan Arif Maulana; Bawon Triatmoko; Ari Satia Nugraha
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.32200

Abstract

Irasionalitas terapi antibiotik yang tidak terkontrol dilaporkan menyebabkan bakteri resisten antibiotik, sehingga memicu penemuan agen antibakteri baru. Eksplorasi keanekaragaman tanaman obat Indonesia masih menjanjikan sebagai agen antibakteri yang potensial, termasuk tanaman senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.). Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri dan kandungan fitokimia dari ekstrak dan fraksi senggugu terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metanol. Fraksinasi bertingkat dilakukan untuk mendapatkan fraksi n-heksana, diklorometana, etil asetat, dan residu. Skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan alkaloid, terpenoid/steroid, flavonoid, dan polifenol menggunakan metode KLT. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode mikrodilusi untuk menentukan nilai IC50. Ekstrak mengandung terpenoid/steroid, flavonoid, polifenol. Fraksi n-heksana dan diklorometana mengandung terpenoid/steroid. Fraksi etil asetat dan residu mengandung flavonoid dan polifenol. Nilai IC50 terendah dicapai oleh fraksi n-heksana sebesar 176,919 ± 6,303 µg/mL. Ekstrak dan fraksi senggugu memiliki aktivitas antibakteri yang moderat.
Gambaran Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan Sinta Rachmawati; Rizki Laili Fazeri; Ika Norcahyanti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.468 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.35254

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan berdampak terhadap terjadinya resistansi. Oleh karena itu, studi penggunaan antibiotik perlu dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik di bangsal penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD). ATC/DDD adalah metode perhitungan penggunaan antibiotik secara kuantitatif yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan sumber data excel berupa rekapitulasi rekam medik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap dewasa di bangsal penyakit dalam sepanjang tahun 2017. Sejumlah 973 data dari keseluruhan populasi memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan berdasarkan pada karakteristik pasien, profil antibiotik dan perhitungan kuantitatif dengan metode ATC/DDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin sebesar 51,41%, sedangkan jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu ceftriaxone dengan jumlah sebesar 25,86%. DDD/100 patient-days tertingi adalah ceftriaxone dengan nilai 27,79 DDD/100 patient-days. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode Gyssens untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik.
Evaluasi Persepsi Interprofessional Education dan Efektivitasnya Pada Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan Tentang KB Oral dan Suntik di Kota Bandung Ikhwan Yuda Kusuma; Kusnandar Anggadiredja
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.642 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v5i1.39270

Abstract

Pembangunan di bidang kesehatan dipengaruhi pertumbuhan penduduk. Provinsi Jawa Barat memiliki populasi penduduk terbanyak di Indonesia. Upaya pemerintah menekan laju pertumbuhan penduduk ialah melalui optimalisasi penggunaan kontrasepsi pada program Keluarga Berencana (KB). Metode kontrasepsi terbanyak di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung dengan KB oral dan KB suntik. Optimalisasi kinerja tenaga kesehatan diperlukan agar mampu memberikan informasi yang relevan kepada akseptor KB untuk meningkatkan kepatuhan. Interprofessional Education (IPE) merupakan satu upaya mewujudkan program pelayanan KB yang berkualitas, melalui peningkatan kompetensi pelayanan KB. Kolaborasi interprofesi diharapkan mampu memberikan peningkatan kompetensi, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerjasama secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan tenaga kesehatan (apoteker, asisten apoteker, dokter, perawat, bidan, dan Sarjana Kesehatan Masyarakat) di Puskesmas yang bertanggungjawab dan berkaitan langsung dalam pelayanan KB dan Petugas Lapangan KB (PLKB) penanggungjawab di tingkat kecamatan terkait obat kontrasepsi oral dan suntik serta mengevaluasi persepsi tenaga kesehatan terhadap IPE di kota Bandung. Metode penelitian ini adalah eksperimental tipe one group pre-post test design. Hasil analisis menunjukkan tingkat pengetahuan tenaga kesehatan, sebanyak 5 orang mengalami penurunan, 152 orang mengalami peningkatan dan 4 orang tidak mengalami perubahan. Sedangkan hasil analisis mengenai persepsi tenaga kesehatan terhadap IPE, sebanyak 22 orang mengalami penurunan, 114 orang mengalami peningkatan, dan 25 orang tidak mengalami perubahan. Kesimpulan penelitian ini ialah IPE Focus Group Discussion secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang KB oral dan suntik serta secara signifikan meningkatkan persepsi untuk berkolaborasi antar profesi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7