cover
Contact Name
I Made Oka Riawan
Contact Email
made.oka@undiksha.ac.id
Phone
+62362-23884
Journal Mail Official
jurdikbiologiundiksha@gmail.com
Editorial Address
Jalan Udayana, Kampus Tengah Undiksha, FMIPA. Singaraja-Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha
Jurnal Pendidikan Biologi adalah adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan bagi masyarakat akademik.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2015)" : 32 Documents clear
ANALISIS STRUKTUR TEGAKAN DAN KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN PADA KAWASAN VEGETASI DENGAN ALTITUDE BERBEDA PADA BENTANGAN BUKIT DESA PENUKTUKAN (TEJAKULA) SAMPAI DESA SIAKIN (KINTAMANI), BALI Anita Dea Prafikti .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5395

Abstract

Struktur vegetasi dapat didefinisikan sebagai organisasi individu-individu tumbuhan dalam ruang yang membentuk tegakan secara lebih luas membentuk tipe vegetasi. Struktur vegetasi meliputi komposisi, struktur tegakan dan keanekaragaman spesies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur tegakan dan besarnya indeks keanekaragaman spesies tumbuhan pada kawasan vegetasi dengan altitude berbeda di bentangan bukit Desa Penuktukan (Tejakula) – Desa Siakin (Kintamani), Bali. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh spesies tumbuhan yang ada di sekitar kawasan vegetasi bentangan garis gradien bukit dari Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula sampai Desa Siakin, Kecamatan Kintamani. Penelitian dilakukan di tiga zona dengan altitude berbeda, yaitu Zona I (0 mdpl), Zona II (800 mdpl), dan Zona III (1.600 mdpl). Metode yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan adalah dengan menggunakan metode kuadrat dan teknis pengambilan sampel dilakukan dengan sistematik sampling. Data struktur tegakan dan keanekaragaman spesies dianalisis dengan menggunakan statistik ekologi. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Terdapat tiga tipe struktur tegakan pada seluruh zona, yaitu: tegakan tidak seumur dan tegakan tidak teratur pada Zona I (0 mdpl) dan Zona II (800 mdpl); dan pada Zona III (1.600 mdpl) terdapat tegakan seumur dan tegakan tidak teratur; dan (2) Rata-rata indeks keanekaragaman spesies pada seluruh zona termasuk dalam kategori tinggi, yaitu: 4,1524 pada Zona I; 3,8414 pada Zona II; dan pada Zona III sebesar 4,4394.Kata Kunci : Struktur Tegakan, Keanekaragaman Spesies, Altitude Vegetation structure is the plants individuals of organization in the area which forming stand and for the establish meaning is forming the types of vegetation. Vegetation structure is compound by composition of species, stand structure, and diversity of species. The purpose of this research were to analyze the stand structure and diversity index of plants species in vegetation region at the different altitude of Penuktukan Village (Tejakula) – Siakin Village (Kintamani), Bali. The kind of this research is exploratory research. The population of this research are all species in the vegetation region at the different altitude of Penuktukan Village (Tejakula) – Siakin Village (Kintamani), Bali. This research was conducted at three zone with different altitude: Zone I (0 masl), Zone II (800 masl), and Zone III (1.600 masl).This research used quadrate method and sistematic sampling to collect the data in the fields. The data of stand structure and diversity index were analized by ecological statistic. The result of this research are (1) There are three types of stand structure in the entire zone; uneven-aged stand and irregular stand at Zone I (0 masl) and Zone II (800 masl); and at Zone III (1.600 masl) there are even-aged stand and irregular stand; and (2) The average of diversity index at the each zone are on high category: 4,1524 at Zone I; 3,8414 at Zone II; and at Zone III is 4,4394. keyword : Stand Structure, Species Diversity, Altitude
PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) I Gusti Lanang Agung Adi Prana .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5396

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus), (2) mengetahui salinitas yang optimal untuk kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan desain penelitian “Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design”. Perangkat percobaan ini terdiri dari 5 perlakuan dengan salinitas yang berbeda yaitu 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt dan satu sebagai kontrol (< 0,5 ppt). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2015. Benih ikan dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan volume 6 liter dan kepadatan 50 benih setiap wadahnya. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00 WITA. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini bersifat Deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 0 ppt, 5 ppt dan 10 ppt menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang sangat tinggi yaitu 100 %, 100 % dan 96 %. Kemudian berturut-turut diikuti media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 15 ppt ( 58 %) dan 20 ppt (22 %).Pengamatan kualitas air masih dalam kisaran normal untuk media benih ikan Nila GESIT. Kandungan oksigen terlarut berkisar antara 5,8 -6,5 ppm, derajat keasaman berkisar antara 7-8,2, suhu air berkisar antara 27-29 ºC, dan konsentrasi gas amonia sebesar 0,14-1,23 ppm yang masih layak sebagai syarat budidaya ikan Nila.Kata Kunci : KATA KUNCI : Benih ikan Nila GESIT, Tingkat kelangsungan hidup, Salinitas air This research was aimed to (1) determine the effect of different salinity on tilapia fish seed’s GESIT (Oreochromis niloticus) survival rate, (2) determine the optimun salinity of Tilapia fish seed’s GESIT survival rate.This type of research was an quasi experimental with design of this study “ posttest only,non-equivalent control group design”.The experimental device consisted of 5 treatments with different salinity such as 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt and one control with (
Studi Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan Moluska Bentik pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali Komang Wina Ratnasari .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5397

Abstract

Moluska bentik merupakan moluska yang hidup di dasar dan sangat banyak ditemukan pada daerah hutan mangrove di Indonersia. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah keanekaragaman dan kemelimpahan moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Berdasarkan masalah yang ditemukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan moluska bentik di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian deskritif eksploratif dan menggunakan desain penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah moluska bentik yang ada di dalam 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup Taman Hutan Raya Ngurah Rai terdiri dari 22 spesies; spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Littorina melanostoma (52); (2) moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai memiliki indeks keanekaragaman sebesar 2,52 yang termasuk dalam tingkat keanekaragaman yang sedang, indeks kekayaan spesies sebesar 3,70, indeks kemerataan spesies sebesar 0,82, indeks dominansi sebesar 0,10; (3) kemelimpahan relatif tertinggi moluska bentik yang ada di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, spesies Littorina melanostoma sebesar 17,81 %, dan yang terendah adalah spesies Cerithidea cingulata sebesar 0,34%, Cerithidea obtusa sebesar 0,34%, serta Neritina violasea sebesar 0,34% Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska Bentik, Mangrove Benthic molluscs are mollusks that live in the button of the sea, molluscs is commonly found in mangrove forest areas in Indonersia . The problem in this research is how the diversity and abundance of benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District , Municipality of Denpasar, Bali. This study aims to determine the diversity and abundance of benthic mollusc in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District, Municipality of Denpasar, Bali. This research is descriptive exploratory. The design of this research field research followed by identification in the laboratory . The population in this study are all benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District, Municipality of Denpasar, Bali. While the sample is a benthic mollusk that is in the 15 squares are attached. These results indicate that (1) the composition of benthic mollusc species that live Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh consists of 22 species; The most commonly found species are Littorina melanostoma (52); (2) benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh has a diversity index of 2.52 which was included in the moderate levels of diversity, species richness index by 3.70, species evenness index of 0.82, dominance index of 0.10; (3) the relative abundance a top of benthic mollusc in Taman Hutan Raya Ngurah Rai , a species of Littorina melanostoma 17.81% and the lowest a species of Cerithidea cingulata 0.34%, Cerithidea obtusa 0.34% and a Neritina violasea 0.34%.keyword : Diversity, abundance, Benthic Mollusca, Mangrove
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Terhadap Vegetasi Tumbuhan di Sekitar Sungai Muara Panji Dalam Upaya Pemanfaatannya Sebagai PLTM di Desa Sambangan, Buleleng Ni Putu Siska Ayu Safitri .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5398

Abstract

Listrik merupakan faktor yang memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan, namun listrik menjadi sesuatu yang krusial saat ini karena keterbatasan pasokan yang ada. Sebagai alternatif untuk menanggulangi kekurangan listrik adalah dengan menggunakan sumber daya alam terbarukan yaitu sumber Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Dalam pembangunan PLTM terdapat tahapan kegiatan yang akan memberikan dampak terhadap lingkungan terutama vegetasi tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) rona Lingkungan Awal vegetasi tumbuhan di sekitar Sungai Muara Panji (2) sumber dampak, jenis dampak, dan deskripsi dampak yang diprediksi akan timbul pada vegetasi tumbuhan akibat pembangunan PLTM, dan (3) upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang dapat dilakukan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksploratif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan vegetasi tumbuhan yang diprediksi terkena dampak dalam pembangunan PLTM. Sampel vegetasi tumbuhan adalah yang berhabitus pohon dengan luas kuadrat 5x10 m2 yang berada di hutan lindung dan daerah anclave Sungai Muara. Metode untuk pengambilan data vegetasi tumbuhan menggunakan metode kuadrat dengan teknik sistematik sampling. Dalam menganalisis data digunakan analisis statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) rona Lingkungan Awal vegetasi tumbuhan mempunyai keanekaragaman yang tergolong tinggi; (2) jenis dampak yang dapat terjadi pada vegetasi tumbuhan akibat pembangunan PLTM adalah perubahan komposisi dan keanekaragaman jenis yang diakibatkan dari tahap kegiatan konstruksi, yaitu land clearing; (3) upaya pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan adalah dengan cara melakukan revegetasi secara insitu. Sedangkan upaya pemantauan lingkungan dilakukan dengan melibatkan pihak Pemrakarsa yang dimonitoring oleh instansi terkait terutamanya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.Kata Kunci : Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, Vegetasi Tumbuhah, PLTM Abstract Electricity is a factor that hold an important role for improving quality of life, but electricity be something crucial in this time because limitations of the existing supply. As an alternative to overcome the shortage of electricity is the use of renewable natural resources is a source of Small Hydro Power Plant. In the construction phase of activity which are Small Hydro Power Plant will have an impact on the environment, especially plant of vegetation. The aims of this research to know (1) Initial Environmental Rona especially plant of vegetation around the Panji estuary river; (2) Source of impact, type of impact, and description of the impact is predicted will occur in plants vegetation due to the construction of Small Hydro Power Plant, and (3) Efforts Environmental Management and Monitoring that can be done. This type of research, including exploratory research. This research population is predicted overall plants vegetation in the construction of Small Hydro Power Plant affected. Samples plants vegetation is that tree of habitus with quadratic 5x10 m2 area located in protected forests and areas anclave Panji estuary river. Methods for data taking plants vegetation using squares method with systematic sampling technique. In analyzing the data used statistical analysis ecology and descriptive. The results of this research showed that (1) Initial Environmental Rona plants vegetation has a relatively high diversity; (2) The type of impact that can occur in plants vegetation due to the construction of Small Hydro Power Plant were changes in the composition and diversity of species resulting from phase construction activities, namely land clearing; (3) Efforts to environmental management that must be done is by doing revegetation insitu. While the efforts of environmental monitoring is done by involving the initiators is monitored by relevant agencies especially the environment Agency, Buleleng Regency. keyword : Efforts Environmental Management and Monitoring, Small Hydro Power Plant, Plant of Vegetation
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UBUD Ni Wayan Sri Santika Dewi .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC kelas XI di SMA Negeri 1 Ubud. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan Non-Equivalent Pre-test Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ubud sebanyak 213 siswa yang terdistribusi ke dalam 7 kelas. Sebanyak 2 kelas (60 siswa) dipilih sebagai sampel penelitian yang ditentukan dengan teknik acak (random sampling). Data hasil belajar Biologi siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar Biologi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Biologi yang sangat signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (t = 6,115, p = 0,000). Kualifikasi nilai rata-rata hasil belajar Biologi yang dicapai oleh siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL sebesar 81,24 sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sebesar 77,58.Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran PBL, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC The aim of this research was to know the differences of biology learning outcomes between students who learned through problem based learning model and students who learned through cooperative integrated reading and composition model of grade XI at SMA Negeri 1 Ubud. This research was a quasi-experimental research with non-equivalent pre-test post-test control group design. The population of this research was all of students of grade XI at SMA Negeri 1 Ubud consisted of 213 students which distributed into 7 classes. Two classes (60 students) were selected as the research sample which determined by random sampling technique. Data of biology learning outcomes was collected by biology learning outcomes test. The method of data analysis used in this research were descriptive analysis and t-test. Research results show that there are very significant differences of biology learning outcomes between students who learned through problem based learning model and students who learned through cooperative integrated reading and composition model (t = 6,115, p = 0,000). The mean qualification of biology learning outcomes achieved by students who learned through problem based learning model is better than students who learned through cooperative integrated reading and composition model. The mean obtained by students who learned through problem based learning model is 81.24 while the mean obtained by students who learned through cooperative integrated reading and composition model is 77.58.keyword : Learning Outcomes, Problem Based Learning Model, Cooperative Integrated Reading and Composition Model
KECEPATAN REGENERASI EKOR KADAL (Mabouya multifasciata) PADA SUHU LINGKUNGAN BERBEDA I Kadek Hartawan .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5401

Abstract

Mekanisme regenerasi adalah kemampuan organisme untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang, baik karena luka, rusak maupun karena mengalami autotomi. Bangsa Lacertilia (cicak, tokek, dan kadal) melakukan mekanisme regenerasi ini pada bagian ekor. Proses regenerasi ekor bangsa Lacertilia (cicak, kadal, dan tokek) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal salah satunya suhu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Rancangan penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment, dengan model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. Subyek dalam penelitian ini menggunakan 30 ekor kadal berjenis kelamin jantan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil data kecepatan regenerasi ekor kadal pada suhu lingkungan berbeda. Data penelitian yang diperoleh, dapat terlihat rerata ukuran ekor regenerat kadal yang terbentuk pada suhu 22 0C, 27 0C, dan 32 0C berurutan adalah 0.06 cm/hari, 0.11 cm/hari, dan 0.18 cm/hari. Kadal melakukan proses regenerasi ekor lebih intensif pada 8-28 hari setelah terjadi amputasi. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi perlakuan suhu lingkungan terhadap kecepatan regenerasi ekor kadal (Mabouya multifasciata). Pada perlakuan pada suhu 32 0C menghasilkan kecepatan regenerasi yang maksimal yaitu dengan rata-rata pertumbuhan ukuran ekor 0.18 cm/hari.Kata Kunci : kadal, kecepatan regenerasi, suhu Regeneration mechanism is the ability of an organism to replace body parts missing, either because of injuries, damaged or because of a autotomi. Ordo Lacertilia (lizards, geckos, and lizards) perform this regeneration mechanism in the tail. The regeneration of the tail of the nation Lacertilia (lizard, lizard and gecko) is influenced by internal factors and external factors one of which is the temperature of the environment. This study aims to determine the effect of temperature on the speed of regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). The design of this study using a quasi experiment, with the model Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design. The subjects in this study using 30 male sex lizards. In this research using descriptive method based on the regeneration speed data lizards at different ambient temperatures. The research data obtained, it can be seen the average size regenerat lizard tail formed at a temperature of 22 0C, 27 0C and 32 0C sequence is 0.06 cm / day, 0.11 cm / day, and 018 cm / day. The process regeneration of Lizard tail is more intensive in 8-28 days after the amputation. Based on this study concluded that there are significant variations in the environmental temperature treatment to speed the regeneration of the tail lizard (Mabouya multifasciata). In the treatment at a temperature of 32 0C produces a maximum speed of regeneration that with an average growth of the tail size 0.18 cm / day.keyword : Lizard, regeneration speed, temperature
KARAKTERISTIK DAN KEBERMANFAATAN SPESIES TUMBUHAN BAGI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN ADAT TIGAWASA KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Heri Budiatmoko .; Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si .; Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5402

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) karakteristik spesies tumbuhan yang menyusun vegetasi Hutan Munduk Taulan yang ada Di Desa Adat Tigawasa Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, 2) kebermanfaatan spesies tumbuhan yang menyusun vegetasi hutan Munduk Taulan yang ada di Desa Adat Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng bagi masyarakat sekitar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tumbuhan yang terdapat di area Hutan Munduk Taulan, sedangkan sampelnya yaitu semua spesies tumbuhan yang tercakup dalam 30 kuadrat sepanjang line transec. Untuk mengetahui karakteristik Hutan Munduk Taulan digunakan analisis analisis nilai penting yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan untuk menganalisis kebermanfaatan hutannya digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Pada Hutan Munduk Taulan Desa Adat Tigawasa yang menjadi karakteristik hutannya adalah spesies Kayu Iseh ( Agathis alba). (2) Dari 28 spesies tumbuhan yang telah didata berdasarkan kegunaannya, manfaat tumbuhan yang ada ternyata paling banyak dimanfaatkan adalah untuk keperluan pangan dengan persentase sebesar (46,43%). Selanjutnya disusul oleh keperluan papan dan rumah tangga sebesar (42,86%), obat-obatan (39,29%), upacara agama (25%), sandang/industri (21,43%) dan terakhir pakan ternak sebesar (7,14%). Selain itu dari 28 spesies tumbuhan yang telah didata berdasarkan organ tumbuhan yang paling banyak digunakan maka di dapat batang dengan persentase sebesar (67,86%), menyusul daun sebesar (53,57%), akar sebesar (32,14%), buah sebesar (28,57%) dan bunga sebesar (14,29%).Kata Kunci : : Karakteristik hutan, Kebermanfaatan hutan The purpose of this study was to determine 1) the characteristics of the plant species that make up the forest vegetation existing Munduk Taulan, Tigawasa Village In Banjar District of Buleleng, 2) the usefulness of plant species that make up the forest vegetation existing Munduk Taulan, Tigawasa Village In Banjar District of Buleleng to the surrounding community. This research is explorative and descriptive research. The population of this study are all plants contained in Munduk Taulan forest area, while the sample is all plant species included in the 30 squares along the line transec. To determine the characteristics of Munduk Taulan Forest analysis used analysis of important value to be further analyzed descriptively and to analyze the usefulness of the forest used descriptive analysis of qualitative and quantitative. The results of this study indicate 1) At Forest Munduk Taulan, Tigawasa Village the characteristics of the forest is Kayu Iseh species (Agathis alba). (2) Of the 28 plant species have been recorded based on the usefulness, benefit existing plants are still the most widely used is for the purpose of food with a percentage of (46.43%). Next followed by board and household purposes was (42.86%), drugs (39.29%), rituals (25%), clothing / industry (21.43%) and last for animal feed (7, 14%). Addition of 28 plant species have been recorded based on the organs of plants most widely used then may stem with a percentage of (67.86%), followed by leaves (53.57%), the roots of (32.14%), fruit by (28.57%) and annual interest rate (14.29%). keyword : : Characteristics of forest, forest Usefulness
THE INFLUENCES OF EXTRACT YOUNG Musa paradisiaca var. sapientum IN VARIATION CONCENTRATION AND WATERING TIMING TO THE GROWTH PLANT OF Capsicum annuum L. Sagung Inten Astari .; Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan,M.Si .; I M P Anton Santiasa, S.Pd.,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5403

Abstract

Ekstrak tanaman sebagai Zat Pengatur Tumbuh digunakan untuk mempercepat pertumbuhan. Ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda digunakan sebagai pengganti auksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh konsentrasi ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (2) pengaruh waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah, (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi dan waktu penyiraman ekstrak daging buah Musa paradisiaca var. sapientum muda terhadap pertumbuhan cabai merah. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 bibit cabai merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3x3 dengan empat kali ulangan. Variabel pertama adalah konsentrasi k1 (5%), k2 (10%), dan k3 (15%). Variabel kedua adalah waktu penyiraman t1 (24 jam), t2 (48 jam), dan t3 (72 jam). Analisis data pada penelitian ini menggunakan ANOVA dua arah. Data dianalisis menggunakan uji Univariat dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menggunakan Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan tanaman pada konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam memiliki biomassa tertinggi. Terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan konsentrasi 15% dan waktu penyiraman 24 jam.Kata Kunci : auksin, Capsicum annum L., waktu penyiraman, konsentrasi, ekstrak Musa paradisiaca var. sapientum. Plant extracts as plant growth regulator used to increased growth. Young Musa paradisiaca var. sapientum extract used instead of auxin. This study aims to determine (1) the effect concentration of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (2) the effect watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers, (3) the interaction between concentration and watering timing of young Musa paradisiaca var. sapientum extract on growth red peppers. Populations in this research are 54 samples red chilli seeds. This study, using research design CRD factorial 3x3 with four replications. First variable is concentration k1 (5%), k2 (10%), and k3 (15%). Second variable is watering timing t1 (24 hours), t2 (48 hours), and t3 (72 hours). Analysis the data using two-way ANOVA. The data that analysis used Univariate test followed by Least Significant Difference (LSD) using Post Hoc Test. The results showed plants on 15% concentration and watering timing 24 hours had the highest biomass. There are significant difference between the treatments concentration of 15% and watering timing in 24 hours.keyword : auxin, Capsicum annum L., watering timing, concentration, Musa paradisiacal var. sapientum extract.
HUBUNGAN POLA ASUH, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL-EKONOMI ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 2 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015 Luh Kompyang Sukewati .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan pola asuh, motivasi belajar, dan status sosial-ekonomi terhadap hasil belajar biologi, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang mendapat pelajaran biologi, sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 122 orang. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian ex-post facto. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pola asuh, motivasi belajar, dan status sosial-ekonomi, menggunakan instrument Model Skala Likert, dengan rentangan skor 1-5. Hasil belajar biologi diperoleh dengan pencatatan dokumen nilai ulangan tengah semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat: (1) hubungan yang signifikan variabel pola asuh terhadap hasil belajar biologi siswa dengan hubungan sebesar 13,2%, (2) hubungan yang signifikan variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi siswa dengan hubungan sebesar 42,9%, (3) hubungan yang signifikan variabel status sosial-ekonomi terhadap hasil belajar biologi siswa dengan hubungan sebesar 9,5%, (4) hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara pola asuh, motivasi belajar, dan status sosial-ekonomi terhadap hasil belajar biologi siswa dengan hubungan sebesar 56,7%. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pola asuh, motivasi belajar, dan status sosial-ekonomi terhadap hasil belajar biologi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja, baik secara terpisah maupun secara bersama-sama. Dengan demikian ketiga variabel tersebut dapat dijadikan preditor tingkat kecendrungan kualitas hasil belajar biologi. Kata Kunci : pola asuh, motivasi belajar, status sosial-ekonomi,hasil belajar biologi This study aims to describe and analyze the relationship among parenting, learning motivation, and social economic status on students’ parents toward the result in learning biology either in separately or in jointly. The population in this study was all tenth grade students who got the biology class and sample in this study which was consisted of 122 students. This study was designed in the form of ex-post facto research. The data was collected by using questionnaires of parenting, learning motivation, and social economic status, using a Likert scale model with a range score 1-5. The results in learning biology obtained from the result on students’ mid test on even semester in academic year 2014/2015. The data were analyzed by using simple regression test and double regression. The result of data analysis showed that (1) there were significant relationship between the parenting and the result in learning biology to be amount of 13.2 %, (2) there were significant relationship in learning motivation toward the result in learning biology as much as 42.9 %, (3) there were significant relationship in social economic status toward the result in learning biology as many as 9.5 %, (4) there were significant relationship among parenting, learning motivation, and social economic status on students’ parents toward the result in learning biology to be amount of 56.7 %. Based on the result findings, there was significant relationship among parenting, learning motivation, and social economic toward the result in learning biology on class X at SMA Negeri 2 Singaraja either in separately or in jointly. Thus, these three variables can be used as a preditor in tendency level quality for the result in learning biology. keyword : parenting, learning motivation, social economic status, the results in learning biology
EFEKTIVITAS EKSTRAK KASAR DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP DAYA HAMBAT KOLONI BAKTERI DARI RONGGA MULUT MANUSIA I Wayan Suparyanta .; Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd. .; Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5540

Abstract

Kesehatan rongga mulut tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kebersihannya yang kurang baik dapat menimbulkan gangguan yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Kebersihan rongga mulut dapat dijaga dengan menggosok gigi, penggunaan obat kumur, serta bahan alami yang salah satunya berasal dari tanaman kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui ada tidaknya perbedaan daya hambat koloni bakteri dari rongga mulut manusia setelah pemberian ekstrak kasar daun kelor pada konsentrasi berbeda, (2) mengetahui konsentrasi ekstrak kasar daun kelor yang paling efektif dari tiga variasi konsentrasi 10%, 20%, dan 30% terhadap daya hambat koloni bakteri dari rongga mulut manusia, (3) mengidentifikasi karakteristik genus bakteri yang diisolasi dari rongga mulut manusia. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah polikultur bakteri dari rongga mulut manusia. Bakteri ditumbuhkan pada media Nutrient Agar digunakan sebagai sampel diperoleh dengan cara random sederhana. Data dianalisis menggunakan uji statistik ANAVA satu arah. Hasil penelitian menunjukan (1) ada perbedaan daya hambat koloni bakteri dari rongga mulut manusia setelah pemberian ekstrak kasar daun kelor pada konsentrasi berbeda berdasarkan hasil uji statistik ANAVA satu arah yakni angka signifikansi < 0,05 dengan taraf signifikansi 5%, serta nilai F hitung 288,751 > F tabel 3,47 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. (2) konsentrasi ekstrak kasar daun kelor yang paling efektif adalah konsentrasi 30% dengan rerata koloni bakteri 16,5. (3) genus bakteri yang ditemukan pada rongga mulut manusia adalah Staphylococcus, Bacillus, Neisseria, dan Lactobacillus.Kata Kunci : Efektivitas, Ekstrak kasar daun kelor (Moringa oleifera), Rongga mulut manusia. Healty of oral cavity cannot separated from overall body health. Poor hygine of oral cavity can cause disease generaly caused by bacteria. Oral cavity hygiene could care by brush teeth, mouthwash, and also natural material which one from moringa plant (Moringa oleifera). The purpose of this research was (1) to know absence or present the differences against inhibition colonies of bacteria from human oral cavity after treatment by moringa leaf crude extract with difference concentration, (2) to know moringa leaf crude extract that most effective from three variance concentration 10%, 20%, and 30% to inhibition colonies of bacteria from human oral cavity, (3) to identified characteristic bacterial genus that isolated from human oral cavity. This research was true experimental research with Complete Random Design (CRD) posttest-only control group design. Population of this research was bacterial polyculture from human oral cavity. Bactery was grown on Nutrient Agar as sample on this research collected by simple random sampling. Data analysis tecniques was one way ANOVA. The result of the research there are (1) present the differences against inhibition colonies bacteria from human oral cavity after treatment by moringa leaf crude extract with difference concentration based from one way ANOVA statistical test result was

Page 1 of 4 | Total Record : 32