cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2: November" : 14 Documents clear
Hubungan Dukungan keluarga Terhadap Kualitas Hidup Penderita Kusta Kecacatan Tingkat 2 Andinta Refitlianti; Muhammad Atoillah Isfandiari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.835 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.35

Abstract

Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien kusta. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional, penilaian, instrumental dan informasional) terhadap kualitas hidup penderita kusta kecacatan tingkat 2 di UPTD Liponsos Kusta Babat Jerawat Surabaya. Desain dalam penelitian ini analitik cross sectional. Wawancara dilaksanakan pada 54 penderita kusta kecacatan tingkat 2. Subjek ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang variabel – variabel yang diteliti. Variabel bebas penelitian adalah dukungan keluarga. Uji analisa data deskriptif menggunakan tabulasi silang antara empat dimensi (emosional, penilaian, instrumental dan informasional) dukungan keluarga terhadap masing – masing domain kualitas hidup. Uji analisa data inferensi menggunakan uji regresi linier antara dukungan keluarga secara umum terhadap kualitas hidup. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup penderita kusta kecacatan tingkat 2 di UPTD Liponsos Kusta Babat Jerawat Surabaya (p value 0,001, alfa: 0,05). Hasil tabulasi silang dari empat dukungan keluarga didapatkan variabel dukungan emosional yang rendah memiliki persentase terbesar terhadap domain kualitas hidup. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup penderita kusta kecacatan tingkat 2 di UPTD Liponsos Kusta Babat Jerawat Surabaya. Penderita kusta kecacatan tingkat 2 di UPTD Liponsos Kusta Babat Jerawat Surabaya kurang mendapatkan dukungan keluarga, sehingga kualitas hidup yang didapatkan rendah. Anggota keluarga penderita kusta dan masyarakat sekitar hendaknya meningkatkan dukungannya terhadap penderita kusta.
Nalisis Tren Kematian Bayi Dan Anak Di Kota Surabaya Afif Kurniawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.995 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.36

Abstract

Masalah sosial, kesehatan, lingkungan kumuh, kepadatan penduduk dan kriminalitas adalah masalah yang diakibatkan oleh derasnya arus urbanisasi. salah satu daerah utama tujuan urbanisasi adalah Kota Surabaya. Masalah klasik yang dialami Kota Surabaya adalah lingkungan dan kepadatan penduduk. Hingga pada akhirnya kedua masalah tersebut menimbulkan masalah baru, yakni meningkatnya Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Anak yang terjadi di Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model tren jumlah kematian bayi dan kematian anak serta meramalkannya untuk tahun berikutnya. Data penelitian adalah jumlah kematian usia 0-1 tahun dan usia 1-4 tahun periode 2012-2015 dengan total 48 titik data historis. Data ini dianalisis dengan 4 metode tren menggunakan bantuan program komputer, yakni Minitab 16. Hasil analisis tren dibandingkan satu sama lain dengan melihat nilai MAPE, MAD, dan MSD pada masing-masing metode. Hasil analisis tren menunjukkan kedua kategori usia tersebut lebih tepat menggunakan metode S-CurveTrend Model. Hasil peramalan pada tahun 2016 diperkirakan jumlah kematian bayi meningkat 23,6% dan jumlah kematian anak 3,9%. Hasil peramalan tersebut menunjukkan bahwa jumlah kematian usia dibawah 5 tahun di Kota surabaya masih tinggi.
Pengaruh Struktur Birokrasi terhadap Implementasi Kebijakan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Fani Mega Maulidia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.437 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.37

Abstract

Masa remaja merupakan periode dimana fisik, psikologi, dan intelektual tumbuh dan berkembang dengan cepat. Pada masa remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, ketika mereka mengambil keputusan yang salah, mereka akan terjebak dalam keadaan beresiko. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah remaja adalah melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja atau PKPR. PKPR adalah pelayanan kesehatan yang diberikan untuk remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik kuantitatif. Sesuai dengan waktu penelitian yang dilakukan, penelitian ini diklasifikasikan sebagai studi cross-sectional; sebuah studi yang dilakukan bersamaan pada satu waktu tertentu. Penelitian menggunakan data primer dengan Puskesmas sebagai unit analisis, yang terdiri dari 24 Puskesmas di Kabupaten Gunung Kidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel SOP dan fragmentasi secara signifikan mempengaruhi implementasi kebijakan program PKPR. Saran yang dapat diberikan yaitu petugas PKPR di Puskesmas diharapkan agar bekerjasama dengan petugas program lain sebagai lintas program karena sangat berpengaruh bagi keberhasilan program PKPR.
Hubungan Perilaku Seksual Beseriko tertular HIV/AIDS Kelompok Homoseksual Dilihat Berdasarkan Pengetahuan Dan Sikap Febriani Nur Umami; Prijono Satyabakti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.38

Abstract

Perilaku seksual adalah segala aktivitas maupun tindakan yang dilakukan individu yang didorong oleh hasrat seks untuk memenuhi kepuasan seksualnya. Beberapa kelompok yang berisiko tertular HIV/AIDS adalah WPSL, WPSTL, NAPI, LSL, dan kelompok homoseks maupun heteroseks lainnya. Faktor pendorong terjadinya epidemi HIV/AIDS antara lain praktik melakukan hubungan seksual berisiko, tingkat penggunaan kondom yang rendah, prevalensi IMS tinggi. Perilaku berisiko tinggi tertular HIV/AIDS sering dihubungkan dengan hubungan seks yang tidak aman baik melalui vagina atau anal, hubungan seks sejak usia dini, dengan siapa seks pertama kali dilakukan, serta memiliki pasangan seks dalam jumlah banyak. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan crossecsional. Populasi penelitian ini yaitu homoseksual yang ada di komunitas Galeri Sehati, dengan jumlah sampel 75 orang. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Untuk mengetahui hubungan menggunakan uji statistik Chi Square dan untuk mengetahui besar risiko menggunakan perhitungan Odds Ratio 95% CI. Hasil penelitian menunjukkan sikap responden memiliki OR = 3,929 (95% CI : 1,316 - 11,725) dengan nilai p- value 0,023. Sedangkan tingkat pengetahuan memiliki OR = Sedangkan tingkat pengetahuan memiliki OR = 4,45 (95% CI 1,170 - 16,933) dengan nilai p-value 0,041 Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap dan tingkat pengetahuan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS.
Hazard Identification Dan Risk Assessement (HIRA) Pada pengoperasian Forklift Di PT Bangun Sarana Baja Gresik Fitri Suryanti; Mulyono Mulyono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.427 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.39

Abstract

Masyarakat modern saat ini cenderung membutuhkan peran alat bantu yang mampu mempersingkat waktu pekerjaan. Tak heran bila teknologi mutakhir menjadi basic pengoperasian alat bantu kerja dewasa ini. Salah satunya adalah pesawat angkat angkut, yakni suatu alat bantu yang berfungsi sebagai pemindah, pengangkat atau pengangkut barang maupun orang secara vertikal dan atau horizontal dengan jarak tertentu. Alat bantu forklift tergolong sebagai pesawat angkat angkut. PT. Bangun Sarana Baja – Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi dan konstruksi baja memanfaatkan forklift sebagai material handling equipment. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada 15 operator forklift serta tim HSE PT. Bangun Sarana Baja – Gresik guna mengevaluasi hazard identification dan risk assessment (HIRA) pada pengoperasian forklift. Untuk mendapatkan tingkat risiko pada risk assessment maka dilakukan perhitungan nilai severity dan probability. Hasil penelitian menunjukan bahwa hazard identification dan risk assessment pada pengoperasian forklift di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik didapati 31 potensi bahaya yang dikategorikan sebagai potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori ekstrim sebanyak 14, potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori tinggi sebanyak 6, serta potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori sedang sebanyak 11. Kegiatan hazard identification dan risk assessment (HIRA) yang dilakukan dengan memperluas objek pengamatan pada tahapan aktivitas pengoperasian forklift dan lingkungan kerja akan membantu mengendalikan bahaya lingkungan kerja, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik
pengukuran Kinerja Organisasi berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige Di Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama Non perawatan Kota Surabaya Khairul Helmi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.072 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.40

Abstract

Aspek mutu pelayanan merupakanhal yang sangat penting diperhatikan karena mencerminkan tingkat keberhasilan FKTP Non Perawatan Kota Surabaya. Untuk mengetahu mutu diperlukan suatu pengukuran kinerja. Penelitian in ibertujuan untuk mengukur kinerja FKTP Non Perawatan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan observasional dengan desain cross sectional. Untuk mengukur kinerja FKTP Non Perawatan Kota Surabaya, terbagimenjadi 2 jenis FKTP yaitu FKTP Non Perawatanberstandar ISO dan FKTP Non PerawatanNon ISO. Beberapa sampel dari FKTP Non Perawatan dari 2 tipe tersebut secara random dipilih beberapa FKTP, kemudian diminta untuk melakukan penilaian dengan mengisi kuisioner. Hasil penelitian dinilai berdasarkan beberapa aspek, yaitu sumber daya manusia, aspek keuangan, budaya organisasi, fasilitas pelayanan penunjang, kebijakan kesehatan, tantangan FKTP, hubungan masyarakat, ancaman pada pelayanan, teknologi dan sarana, fasilitas pelayanan medis, dan tantangan pada program pelayanan. Pada FKTP berstandar ISO, nilai tertinggi didapat dari kriteria yang sama dengan FKTP Non ISO yaitu kriteria Budaya Organisasi dengan nilai berturut-turut sebesar 91,73% dan 86,79%. Untuk nilai terendah juga pada kriteria yang sama, yaitu Ancaman pada pelayanan dengan persentase FKTP ISO 56,11% dan FKTP Non ISO 64,68%. Dapat disimpulkan bahwa berdasar kriteria Malcolm Baldrige, kinerja FKTP ISO yang mendapatkan bobot 87,25%lebih tinggi daripada FKTP Non ISO yang memperoleh 80,83%.
Tingkat kematangan Behavior Based Savety (BBS) Pada Program peka (Pengamatan Keselamatan Kerja) di PT X Mahega Awalatul Aini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.237 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.41

Abstract

Angka kecelakaan kerja cenderung meningkat berdasarkan data dari ILO (International Labor Organization). Penyebab utama dari kecelakaan tersebut adalah perilaku tidak aman. Berdasarkan beberapa penelitian, sekitar lebih dari 80% kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman, dan sisanya disebabkan oleh kondisi tidak aman. Behavior Based Safety (BBS) adalah pendekatan yang dapat menciptakan perilaku aman dan dapat menurunkan angka kcelakaan . Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kematangan BBS dalam program PEKA di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dan menggunakan analisis deskriptif. Wawancara dilakukan kepada 4 orang safety officer. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu total sampling. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai setiap acuan dalam behavior safety maturity matrix. Kemudian setiap acuan dinilai tingkat kematangannya berdasarkan behavioral safety maturity ladder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan program PEKA berada pada PEKA di PT X berada pada level 2 (developing), level 3 (performing), dan level 4 (high performing). Namun secara umum, tingkat kematangan program PEKA berada pada level 3 (performing). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa setiap acuan pada program PEKA tidak berada pada level yang sama. Maka, disarankan agar perusahaan memperbaiki proses pelaksanaan BBS dalam program PEKA.
Analisis Mekanisme Koordinasi Dalam pelaksanaan keselamatan Pasien Di Rumah Sakit X Surabaya Meutia Ayu Shabrina; Nyoman Anita Damayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.836 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.42

Abstract

Fungsi manajemen harus dilaksanakan untuk tercipta manajemen rumah sakit yang baik, salah satunya adalah fungsi koordinasi di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mekanisme koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan terkait keselamatan pasien rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross- sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 92 petugas di unit pelayanan dan penunjang medis Rumah Sakit "X" Surabaya. Subyek penelitian dipilih dengan metode proportional random sampling. Tingkat pelaksanaan keselamatan pasien dikategorikan relatif baik dengan persentase sebesar 85,9%. Ada tujuh unit yang memiliki tipe ketergantungan tugas reciprocal interdependence seperti Instalasi Gawat Darurat, ICU, Unit Rawat Inap lantai 2, Unit Rawat Inap lantai 3, Instalasi Farmasi, Unit Radiologi, dan Unit Laboratorium, sementara Unit Rawat Jalan dan Unit Kamar Operasi memiliki tipe ketergantungan tugas sequential interdependence, dan Unit Gizi memiliki tipe ketergantungan tugas pooled interdependence. Mekanisme koordinasi yang sesuai dengan tipe ketergantungan tugas reciprocal interdependence adalah penyesuaian timbal balik (mutual adjustment), sedangkan pengawasan langsung (direct supervision) sesuai dengan tipe ketergantungan tugas sequential interdependence, dan standarisasi (standardization) sesuai untuk tipe ketergantungan tugas pooled interdependence. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu tipe ketergantungan tugas dengan jumlah terbesar pada unit pelayanan dan penunjang medis adalah reciprocal interdependence, dimana mekanisme koordinasi yang sesuai adalah mutual adjustment.
Analisis Faktor Penggunaan Kontrasepsi metode Operatif Wanita (MOW) Pada Wanita Usia Subur naila Amalia Ischa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.052 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.43

Abstract

Kontrasepsi MOW merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang mempunyai nilai kegagalan relatif kecil dan bebas efek samping. Namun peminat kontrasepsi MOW masih rendah, dibandingkan dengan kontrasepsi jangka panjang lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MOW pada wanita usia subur. Faktor wanita usia subur untuk menggunakan kontrasepsi MOW dipengaruhi oleh dukungan suami, dukungan keluarga, biaya psikologis, biaya pelayanan kontrasepsi dan motivasi pengaturan kelahiran. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan observasional. Jenis penelitian adalah case control. Sampling menggunakan teknik random sampling dengan sampel sebanyak 80 responden (40 sampel kasus dan 40 sample kontrol). Uji yang digunakan adalah Uji Regresi Logistik Multivariat dengan hasil variabel dukungan suami dan biaya psikologis yang berpengaruh secara signifikan. Variabel dukungan suami memiliki nilai p=0,027 dengan OR= 4,143. Sedangkan variabel biaya psikologis memiliki nilai p= 0,039 dengan OR= 2,698. Wanita usia subur yang memiliki dukungan suami akan berpeluang 4,143 menggunakan kontrasepsi MOW dan yang tidak memiliki biaya psikologis berpeluang 2,698 menggunakan kontrasepsi MOW
kepatuhan Perawat melaksanakan Standar Prosedur Operasioinal pencegahan Pasien Jatuh berdasarkan Faktor Demografi Dan Motivasi Ni Panjawi Lacshita Jati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 2: November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.409 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i2.44

Abstract

Penyelenggaraan keselamatan pasien seperti mengurangi pasien risiko jatuh memerlukan berbagai Standar Prosedur Operasional (SPO) dan panduan pelaksanaannya. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat perawat yang tidak melaksanakan SPO assesmen awal sebesar 60% dan 100% assemen ulang pada tahun 2016 di Rumah Sakit X Surabaya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kepatuhan perawat melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh yang terdiri dari SPO Assessmen dan Assesmen Ulang Pasien Resiko Jatuh dan SPO Pemasangan Stiker Pasien Resiko Jatuh di Rumah Sakit X Surabaya berdasarkan faktor motivasi. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan observasional dan menggunakan rancang bangun cross sectional. Kuesioner disebarkan kepada 47 perawat. Variabel dependen penelitian adalah kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh. Variabel independen penelitian adalah faktor motivasi. Data dianalisis menggunakan tabulasi silang. Analisis menunjukkan semakin tinggi motivasi perawat, maka semakin tinggi pula kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO Pencegahan Pasien Jatuh. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan dengan faktor motivasi. Disarankan bagi pihak rumah sakit untuk mengadakan sosialisasi, meningktakan motivasi perawat, memberikan apresiasi, pelatihan dan komitmen dalam pelaksanaan SPO Pencegahan Pasien Jatuh.

Page 1 of 2 | Total Record : 14