Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi hankam dan material. Terbit pertama kali pada tahun 1996 frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. MIPI diterbitkan oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa-BPPT
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri"
:
10 Documents
clear
Aspek Ekonomi Penerapan Teknologi Pupuk SRF NPK Kapasitas 10.000 TPY di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Tjahjono, Endro Wahju;
Hanuranto, Joko
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (136.121 KB)
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3642
Sektor pertanian dan perkebunan membutuhkan pupuk yang memadai dan dengan harga yang terjangkau untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Industri pupuk saat ini terkendala oleh terbatasnya pasokan bahan baku, serta pada tingkat pengguna masih terjadi pola pemupukan yang kurang efisien. Pupuk SRF NPK adalah jenis pupuk yang dikembangkan untuk memberikan solusi khususnya pada elemen tabungan N (urea) dan untuk mendorong petani untuk menggunakan pupuk yang mengandung senyawa yang memiliki unsur hara yang lengkap (N, P, K dan zat gizi mikro) . Aplikasi pupuk SRF NPK diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan pada tingkat produsen pupuk, petani dan mampu memberikan multiplier effect di sektor-sektor pembangunan lainnya.Kata kunci : Pupuk, SRF NPK, Dampak ekonomiAbstractAgriculture and plantation sector requires adequate fertilizer and at an affordable price to maintain national food security. Fertilizer industry is currently constrained by the limited supply of raw materials, as well as at the user level is still happening fertilization patterns are less efficient. SRF NPK fertilizer is a type of fertilizer that was developed to provide solutions in particular on the savings element of N (urea) and to encourage farmers to use fertilizers containing compound that has a complete nutrient elements (N, P, K and micro nutrients). SRF NPK fertilizer application is expected to provide significant economic impact (significant) level either fertilizer producers, farmers and able to provide a multiplier effect in other sectors of development.Keywords : Fetilizer, SRF NPK, Economic impact
Pembuatan dan Karakteristik Membran Reaktor Zeolit
Saputra, Hens
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (269.062 KB)
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3643
Membran reaktor merupakan konsep perpaduan dari sistem reaksi dan proses pemisahan/pemurnian. Membran ini disebut juga sebagai membran katalis atau sistem katalis-membran. Dengan membran reaktor ini diharapkan konversi suatu reaksi dapat ditingkatkan dan diperoleh suatu produk yang memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi. Sebagai katalis digunakan silica alumina yang berukuran 1,0 mm. Membran anorganik zeolit MFI dilapiskan menutupi seluruh permukaan katalis. Bahan baku yang digunakan antara lain tetraethylortosilikat (TEOS) sebagai sumber silikat dan template organik tetraprophyl ammonium bromide (TPABr). Proses kristalisasi dilakukan pada temperatur 453 K di dalam autogeneous autoclave, dilanjutkan dengan kalsinasi pada temperatur 873 K selama 1 jam. Karakterisasi membran zeolit yang dihasilkan dilakukan dengan X-ray diffraction (XRD) dan pengamatan dengan Scanning Electron Mycroscope (SEM). Karakteristik pori dipelajari menggunakan metode physisorption dan BJH pore size distribution. Selain itu dilakukan pula uji selektifitas dan alkilasi toluena dan xylene. Berdasarkan pengamatan menggunakan XRD mengindikasikan adanya struktur zeolit MFI pada sampel membrane katalis yang dihasilkan. Diperkuat dengan obserbasi SEM menunjukkan bahwa membran zeolit MFI melapisi seluruh permukaan pelet silika alumina dan terdapat indikasi terjadinya komposit terhadap silika alumina pada daerah perbatasan antara membran zeolit atau lapisan bagian luar dengan katalis silika alumina. Hasil pengujian menunjukkan hasil bahwa membran reaktor zeolit MFI berpotensi untuk diaplikasikan sebagai membran katalis yang bersifat sangat selektif terhadap bentuk suatu molekul. Sebagai contoh kasus, suatu isomer dapat dipisahkan satu sama lain secara selektif, sehingga dapat meningkatkan konversi reaksi.Kata kunci : Membran reaktor, isomer, xylene, zeolit, silika alumina, hydrothermal.AbstractMembrane fusion reactor is the concept of the reaction system and the process of separation/purification . These membranes are called also as membrane catalysts or catalyst - membrane system . With the membrane reactor is expected conversion reaction can be improved and obtained a product which has a higher degree of purity . As used silica alumina catalyst measuring 1.0 mm . MFI zeolite coated inorganic membranes covering the entire surface of the catalyst . The raw materials used include tetraethylortosilikat (TEOS ) as a source of silicate and organic template tetraprophyl ammonium bromide ( TPABr ) . Crystallization process carried out at a temperature of 453 K in the autogeneous autoclave , followed by calcination at a temperature of 873 K for 1 hour . Characterization of zeolite membranes produced by X - ray done diffraction ( XRD ) and scanning electron observations with Mycroscope ( SEM ) . Pore characteristics studied physisorption using BJH pore size and distribution . Test will be conducted and the selectivity of toluene and xylene alkylation . Based on observations using XRD indicates the MFI zeolite structure on the resulting catalyst membrane samples . Reinforced with obserbasi SEM showed that the MFI zeolite membrane coating the entire surface of the silica- alumina pellets and there are indications of the silica- alumina composite in the border area between the zeolite membrane or outer layer of silica alumina catalyst . The results show that the results of the MFI zeolite membrane reactor has the potential to be applied as the membrane is highly selective catalyst to form a molecule . As an example case , an isomer can be separated from each other selectively , so as to increase the reaction conversionKeywords : Membrane reactors, isomers, xylene, zeolite, silica alumina, hydrothermal.
Analisa Tegangan Kerusakan pada Pin Hopper
Nusa, M. N. Setia
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1336.981 KB)
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3644
Hopper pada Stage Regenerator mengalami kerusakan berupa jatuh dan robek. Hal ini disebabkan karena lepasnya salah satu pin yang menjadi tumpuan hopper. Setelah diperiksa ternyata pin tersebut bengkok dan salah satu stoppernya lepas.Dilakukan penelitian dengan analisa tegangan menggunakan Finite Element Analysis (FEA) dengan menggunakan type elemen plat untuk memodelkan shell Hopper dan solid elemen untuk Pin. Analisa tegangan dilakukan pada model Hopper untuk menentukan beban yang bekerja pada Pin kemudian dilakukan FEA pin untuk menentukan tegangan yang terjadi pada pin. Hasil perhitungan: Rupture allowable stress/Sr untuk 100.000 jam operasi sebesar 3,2 ksi (2,24 kg/mm2). Karena tegangan yang terjadi pada pin disebabkan oleh bending maka tegangan yang terjadi harus lebih kecil dari 1,5 Sr = 3,36 kg/mm2, jadi dari FEA distribusi tegangan Pin yang dipakai harus diameter 70 mm.Kata kunci : Hopper, Pin bengkok, Jatuh, FEA, Pin 70 mm.AbstractHopper at the stage regenerator failed due to falling and break, after visual examination it is found that the pin is bent and a stopper goes out. It is then conducted stress analysis using Finite Element Analysis (FEA) by means of plate element mode to model the hopper cell and solid element of the pin stress analysis is conducted for modelling the hopper is to determine working load on the pin followed by FEA to determine stresses taking place on the pin the calculation result are: rupture allowable stress (SR) for 100.000 operation hours is 3.2 Ksi (2.24 kg/mm2). As stress on the pin is caused by bending, the stress should be lower than 1.5 SR or 3.36 kg/mm2, and from FEA stress distribution on the pin should use pin with 70 mm in diameter.Keywords : Hopper, Bend, Fall, FEA, Pin 70 mm
Proses Pemurnian Gas Bumi Sebagai Bahan Baku Kilang Mini
Ismail, Mohammad
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (789.885 KB)
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3645
Penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar otomotif telah cukup banyak digunakan di negara maju. Di Indonesia, penggunaannya telah dikembangkan sejak tahun 1988 meski menghadapi banyak masalah dalam perkembangannya. Ada korelasi antara jarak dari kebutuhan LNG liquefaction plant dengan pengguna akhir. Ada beberapa teknologi yang ekonomis, seperti Mini Plant LNG, terutama dalam penyediaan gas ke daerah-daerah di mana distribusi gas dari kilang besar tidak terjangkau karena kurangnya infrastruktur .Dalam beberapa kasus Mini LNG juga dapat berfungsi untuk cadangan untuk perluasan saluran yang ada , bahkan bisa juga digunakan sebagai cadangan dalam sistem distribusi selama musim puncak. Di sini kita dapat melihat bahwa kilang LNG mini akan ekonomis untuk transportasi dengan jarak sekitar 500 km dan volume persediaan di bawah 2,5 MMscm/d atau 600-700 Kton/tahun. Mini Plant LNG lebih tepat bagi negara- negara yang memiliki banyak sumber ladang gas marginal yang tersebar di beberapa lokasi geografis dengan kondisi yang lebih kompleks, sehingga untuk sistem jaringan pipa pengembangan investasi terlalu mahal, seperti kondisi pegunungan, rawa, hutan. Dalam hal ini LNG biasanya dikirim menggunakan tangki khusus melalui sungai atau darat. Kapasitas produksi jenis ini berkisar 10- 500 ton per hari. Kepadatan energi yang tinggi dari LNG juga merupakan salah satu alasan untuk memilih LNG.Kunci kunci : Kilang LNG mini, Gas Bumi, Ladang Gas MarginalAbstractThe use of natural gas as an automotive fuel has been quite widely used in developed countries. In Indonesia, its use has been developed since 1988 despite facing many problems in its development. The existence of a correlation between the distance of the needs LNG liquefaction plant to the end user. There are several technologies that are economical, like a mini LNG plant, especially in the supply of gas to the areas where the distribution of gas from large refineries are not due to lack of infrastructure. In some cases LNG mini can also act to reserve for the expansion of existing channels, even can also be used as a backup in the distribution system during peak season. Here we can see that the mini LNG plant is economically more suitable for transport to a distance of about 500 km and volumes inventory under 2.5 MMscm/d or 600-700 K tons/year. Mini LNG plant is more appropriate for countries which have many sources of marginal gas fields spread over multiple geographical locations with more complex conditions , so for investment development pipeline network system is too expensive , such as the condition of the mountains, swamps, forests. In this case the LNG usually be sent using a special tank through a river or by land. The production capacity of this type ranged from 10-500 tons per day . High energy density of LNG is also one of the reasons for selecting LNGKeywords : Mini-LNG Plant, Natural Gas, Marginal Gas Fields
Analisa Gaya Penekanan pada Proses ECAP Batang Kuningan CuZn 70/30
-, Suryadi;
Suhadi, Amin;
Priadi, Dedi;
Siradj, E. S.
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (404.483 KB)
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3646
Telah dilakukan percobaan severe plastic deformation (SPD) dengan metodeequal channel angular pressing (ECAP) pada batang kuningan CuZn 70/30 diameter 10 mm sampai 5 pas. Gaya penekanan meningkat secara signifikan pada awal langkah penekanan dan mencapai nilai maksimum lalu melandai. Pada pas pertama gaya penekanan mencapai 115 kN, pas kedua 130 kN, pas ketiga mecapai 150 kN dan pada pas keempat 165 kN. Dari pengukuran luas area di bawah kurva gaya penekanan diperoleh energi total pembentukan pada proses ECAP batang kuningan persatuan panjang adalah 95 Joule/mm pada pas pertama, sampai 130 Joule/mm pada pas ketiga, dan turun 125 Juole/mm pada pas keempat. Secara kumulatif total energi persatuan panjang meningkat secara linier sesuai dengan peningkatan jumpah pas, dimana pada pas keempat mencapai 597 MPa. Peningkatan gaya penekanan dan energi penekanan sebanding dengan terjadinya peningkatan kekerasan pada batang kuningan dan terjadinya penghalusan butir.Kata kunci: ECAP, gaya penekanan, energi pembentukan, kekerasan, penghalusan butir, kuningan.AbstractExperiments of severe plastic deformation (SPD) have been carried out by the method of equal channel angular pressing (ECAP) on brass rods CuZn 70/30 diameter 10 mm to 5 pas. Pressing force significantly is increased emphasis on early steps and reaches a maximum value and then ramp. At the first pas the pressing force reached 115 kN, the second pass 130 kN, the third pass 150 kN and fouth pass is 165. From measurements of the area under the curve of pressing force, the total forming energy per unit length generated to form the brass rod in ECAP is 95 Joule / mm at the first pass, 130 Joules / mm at third pass and down to 125 Joule/mm at fouth pass. Cumulatively, the total forming energy per unit length increases linearly according to the increase in number of ECAP pass, where the fourth pass reach 597 Joule/mm. Increased emphasis pressing load and forming energy is proportional to the increase in hardness of the brass rod and the grain refinement.Keywords: ECAP, pressing load, forming energy, hardness, grain refinement, Brass
Aspek Ekonomi Penerapan Teknologi Pupuk SRF NPK Kapasitas 10.000 TPY di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Endro Wahju Tjahjono;
Joko Hanuranto
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3642
Sektor pertanian dan perkebunan membutuhkan pupuk yang memadai dan dengan harga yang terjangkau untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Industri pupuk saat ini terkendala oleh terbatasnya pasokan bahan baku, serta pada tingkat pengguna masih terjadi pola pemupukan yang kurang efisien. Pupuk SRF NPK adalah jenis pupuk yang dikembangkan untuk memberikan solusi khususnya pada elemen tabungan N (urea) dan untuk mendorong petani untuk menggunakan pupuk yang mengandung senyawa yang memiliki unsur hara yang lengkap (N, P, K dan zat gizi mikro) . Aplikasi pupuk SRF NPK diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan pada tingkat produsen pupuk, petani dan mampu memberikan multiplier effect di sektor-sektor pembangunan lainnya.Kata kunci : Pupuk, SRF NPK, Dampak ekonomiAbstractAgriculture and plantation sector requires adequate fertilizer and at an affordable price to maintain national food security. Fertilizer industry is currently constrained by the limited supply of raw materials, as well as at the user level is still happening fertilization patterns are less efficient. SRF NPK fertilizer is a type of fertilizer that was developed to provide solutions in particular on the savings element of N (urea) and to encourage farmers to use fertilizers containing compound that has a complete nutrient elements (N, P, K and micro nutrients). SRF NPK fertilizer application is expected to provide significant economic impact (significant) level either fertilizer producers, farmers and able to provide a multiplier effect in other sectors of development.Keywords : Fetilizer, SRF NPK, Economic impact
Pembuatan dan Karakteristik Membran Reaktor Zeolit
Hens Saputra
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3643
Membran reaktor merupakan konsep perpaduan dari sistem reaksi dan proses pemisahan/pemurnian. Membran ini disebut juga sebagai membran katalis atau sistem katalis-membran. Dengan membran reaktor ini diharapkan konversi suatu reaksi dapat ditingkatkan dan diperoleh suatu produk yang memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi. Sebagai katalis digunakan silica alumina yang berukuran 1,0 mm. Membran anorganik zeolit MFI dilapiskan menutupi seluruh permukaan katalis. Bahan baku yang digunakan antara lain tetraethylortosilikat (TEOS) sebagai sumber silikat dan template organik tetraprophyl ammonium bromide (TPABr). Proses kristalisasi dilakukan pada temperatur 453 K di dalam autogeneous autoclave, dilanjutkan dengan kalsinasi pada temperatur 873 K selama 1 jam. Karakterisasi membran zeolit yang dihasilkan dilakukan dengan X-ray diffraction (XRD) dan pengamatan dengan Scanning Electron Mycroscope (SEM). Karakteristik pori dipelajari menggunakan metode physisorption dan BJH pore size distribution. Selain itu dilakukan pula uji selektifitas dan alkilasi toluena dan xylene. Berdasarkan pengamatan menggunakan XRD mengindikasikan adanya struktur zeolit MFI pada sampel membrane katalis yang dihasilkan. Diperkuat dengan obserbasi SEM menunjukkan bahwa membran zeolit MFI melapisi seluruh permukaan pelet silika alumina dan terdapat indikasi terjadinya komposit terhadap silika alumina pada daerah perbatasan antara membran zeolit atau lapisan bagian luar dengan katalis silika alumina. Hasil pengujian menunjukkan hasil bahwa membran reaktor zeolit MFI berpotensi untuk diaplikasikan sebagai membran katalis yang bersifat sangat selektif terhadap bentuk suatu molekul. Sebagai contoh kasus, suatu isomer dapat dipisahkan satu sama lain secara selektif, sehingga dapat meningkatkan konversi reaksi.Kata kunci : Membran reaktor, isomer, xylene, zeolit, silika alumina, hydrothermal.AbstractMembrane fusion reactor is the concept of the reaction system and the process of separation/purification . These membranes are called also as membrane catalysts or catalyst - membrane system . With the membrane reactor is expected conversion reaction can be improved and obtained a product which has a higher degree of purity . As used silica alumina catalyst measuring 1.0 mm . MFI zeolite coated inorganic membranes covering the entire surface of the catalyst . The raw materials used include tetraethylortosilikat (TEOS ) as a source of silicate and organic template tetraprophyl ammonium bromide ( TPABr ) . Crystallization process carried out at a temperature of 453 K in the autogeneous autoclave , followed by calcination at a temperature of 873 K for 1 hour . Characterization of zeolite membranes produced by X - ray done diffraction ( XRD ) and scanning electron observations with Mycroscope ( SEM ) . Pore characteristics studied physisorption using BJH pore size and distribution . Test will be conducted and the selectivity of toluene and xylene alkylation . Based on observations using XRD indicates the MFI zeolite structure on the resulting catalyst membrane samples . Reinforced with obserbasi SEM showed that the MFI zeolite membrane coating the entire surface of the silica- alumina pellets and there are indications of the silica- alumina composite in the border area between the zeolite membrane or outer layer of silica alumina catalyst . The results show that the results of the MFI zeolite membrane reactor has the potential to be applied as the membrane is highly selective catalyst to form a molecule . As an example case , an isomer can be separated from each other selectively , so as to increase the reaction conversionKeywords : Membrane reactors, isomers, xylene, zeolite, silica alumina, hydrothermal.
Analisa Tegangan Kerusakan pada Pin Hopper
M. N. Setia Nusa
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3644
Hopper pada Stage Regenerator mengalami kerusakan berupa jatuh dan robek. Hal ini disebabkan karena lepasnya salah satu pin yang menjadi tumpuan hopper. Setelah diperiksa ternyata pin tersebut bengkok dan salah satu stoppernya lepas.Dilakukan penelitian dengan analisa tegangan menggunakan Finite Element Analysis (FEA) dengan menggunakan type elemen plat untuk memodelkan shell Hopper dan solid elemen untuk Pin. Analisa tegangan dilakukan pada model Hopper untuk menentukan beban yang bekerja pada Pin kemudian dilakukan FEA pin untuk menentukan tegangan yang terjadi pada pin. Hasil perhitungan: Rupture allowable stress/Sr untuk 100.000 jam operasi sebesar 3,2 ksi (2,24 kg/mm2). Karena tegangan yang terjadi pada pin disebabkan oleh bending maka tegangan yang terjadi harus lebih kecil dari 1,5 Sr = 3,36 kg/mm2, jadi dari FEA distribusi tegangan Pin yang dipakai harus diameter 70 mm.Kata kunci : Hopper, Pin bengkok, Jatuh, FEA, Pin 70 mm.AbstractHopper at the stage regenerator failed due to falling and break, after visual examination it is found that the pin is bent and a stopper goes out. It is then conducted stress analysis using Finite Element Analysis (FEA) by means of plate element mode to model the hopper cell and solid element of the pin stress analysis is conducted for modelling the hopper is to determine working load on the pin followed by FEA to determine stresses taking place on the pin the calculation result are: rupture allowable stress (SR) for 100.000 operation hours is 3.2 Ksi (2.24 kg/mm2). As stress on the pin is caused by bending, the stress should be lower than 1.5 SR or 3.36 kg/mm2, and from FEA stress distribution on the pin should use pin with 70 mm in diameter.Keywords : Hopper, Bend, Fall, FEA, Pin 70 mm
Proses Pemurnian Gas Bumi Sebagai Bahan Baku Kilang Mini
Mohammad Ismail
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3645
Penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar otomotif telah cukup banyak digunakan di negara maju. Di Indonesia, penggunaannya telah dikembangkan sejak tahun 1988 meski menghadapi banyak masalah dalam perkembangannya. Ada korelasi antara jarak dari kebutuhan LNG liquefaction plant dengan pengguna akhir. Ada beberapa teknologi yang ekonomis, seperti Mini Plant LNG, terutama dalam penyediaan gas ke daerah-daerah di mana distribusi gas dari kilang besar tidak terjangkau karena kurangnya infrastruktur .Dalam beberapa kasus Mini LNG juga dapat berfungsi untuk cadangan untuk perluasan saluran yang ada , bahkan bisa juga digunakan sebagai cadangan dalam sistem distribusi selama musim puncak. Di sini kita dapat melihat bahwa kilang LNG mini akan ekonomis untuk transportasi dengan jarak sekitar 500 km dan volume persediaan di bawah 2,5 MMscm/d atau 600-700 Kton/tahun. Mini Plant LNG lebih tepat bagi negara- negara yang memiliki banyak sumber ladang gas marginal yang tersebar di beberapa lokasi geografis dengan kondisi yang lebih kompleks, sehingga untuk sistem jaringan pipa pengembangan investasi terlalu mahal, seperti kondisi pegunungan, rawa, hutan. Dalam hal ini LNG biasanya dikirim menggunakan tangki khusus melalui sungai atau darat. Kapasitas produksi jenis ini berkisar 10- 500 ton per hari. Kepadatan energi yang tinggi dari LNG juga merupakan salah satu alasan untuk memilih LNG.Kunci kunci : Kilang LNG mini, Gas Bumi, Ladang Gas MarginalAbstractThe use of natural gas as an automotive fuel has been quite widely used in developed countries. In Indonesia, its use has been developed since 1988 despite facing many problems in its development. The existence of a correlation between the distance of the needs LNG liquefaction plant to the end user. There are several technologies that are economical, like a mini LNG plant, especially in the supply of gas to the areas where the distribution of gas from large refineries are not due to lack of infrastructure. In some cases LNG mini can also act to reserve for the expansion of existing channels, even can also be used as a backup in the distribution system during peak season. Here we can see that the mini LNG plant is economically more suitable for transport to a distance of about 500 km and volumes inventory under 2.5 MMscm/d or 600-700 K tons/year. Mini LNG plant is more appropriate for countries which have many sources of marginal gas fields spread over multiple geographical locations with more complex conditions , so for investment development pipeline network system is too expensive , such as the condition of the mountains, swamps, forests. In this case the LNG usually be sent using a special tank through a river or by land. The production capacity of this type ranged from 10-500 tons per day . High energy density of LNG is also one of the reasons for selecting LNGKeywords : Mini-LNG Plant, Natural Gas, Marginal Gas Fields
Analisa Gaya Penekanan pada Proses ECAP Batang Kuningan CuZn 70/30
Suryadi -;
Amin Suhadi;
Dedi Priadi;
E. S. Siradj
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29122/mipi.v8i1.3646
Telah dilakukan percobaan severe plastic deformation (SPD) dengan metodeequal channel angular pressing (ECAP) pada batang kuningan CuZn 70/30 diameter 10 mm sampai 5 pas. Gaya penekanan meningkat secara signifikan pada awal langkah penekanan dan mencapai nilai maksimum lalu melandai. Pada pas pertama gaya penekanan mencapai 115 kN, pas kedua 130 kN, pas ketiga mecapai 150 kN dan pada pas keempat 165 kN. Dari pengukuran luas area di bawah kurva gaya penekanan diperoleh energi total pembentukan pada proses ECAP batang kuningan persatuan panjang adalah 95 Joule/mm pada pas pertama, sampai 130 Joule/mm pada pas ketiga, dan turun 125 Juole/mm pada pas keempat. Secara kumulatif total energi persatuan panjang meningkat secara linier sesuai dengan peningkatan jumpah pas, dimana pada pas keempat mencapai 597 MPa. Peningkatan gaya penekanan dan energi penekanan sebanding dengan terjadinya peningkatan kekerasan pada batang kuningan dan terjadinya penghalusan butir.Kata kunci: ECAP, gaya penekanan, energi pembentukan, kekerasan, penghalusan butir, kuningan.AbstractExperiments of severe plastic deformation (SPD) have been carried out by the method of equal channel angular pressing (ECAP) on brass rods CuZn 70/30 diameter 10 mm to 5 pas. Pressing force significantly is increased emphasis on early steps and reaches a maximum value and then ramp. At the first pas the pressing force reached 115 kN, the second pass 130 kN, the third pass 150 kN and fouth pass is 165. From measurements of the area under the curve of pressing force, the total forming energy per unit length generated to form the brass rod in ECAP is 95 Joule / mm at the first pass, 130 Joules / mm at third pass and down to 125 Joule/mm at fouth pass. Cumulatively, the total forming energy per unit length increases linearly according to the increase in number of ECAP pass, where the fourth pass reach 597 Joule/mm. Increased emphasis pressing load and forming energy is proportional to the increase in hardness of the brass rod and the grain refinement.Keywords: ECAP, pressing load, forming energy, hardness, grain refinement, Brass