cover
Contact Name
Jurnal Arsitektur Zonasi
Contact Email
jurnal_zonasi@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
yudi.permana@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur ZONASI
ISSN : 26211610     EISSN : 26209934     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Journal of Architectural ZONASI is an online open access journal. It features articles on a wide range of issues in architecture, including architectural history and theory, dwelling culture, building technology and material science, architectural design, interior design, landscape architecture, heritage and conservation, and urbanism. Published three annually, in February, June, and October, the journal welcomes contributions from all over the world
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021" : 16 Documents clear
Analisis Faktor Kebetahan Pengunjung Coffee Shop Melalui Penilaian Kinerja Elemen Interior. Studi Kasus: Kafe dan Coffee Shop di Kawasan L.R.E Martadinata, Bandung. Haristianti, Vika
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.31609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja dari elemen desain interior yang diterapkan pada kafe dan coffee shop studi kasus. Kinerja yang dimaksud berkaitan dengan faktor desain apa saja yang berpengaruh pada kemungkinan motivasi kunjungan frekuen yang dapat mengakibatkan perkembangan café society terus meningkat. Penelitian ini bersifat penelitian pragmatis atau gabungan yang disebut mixed methods. Jenis penelitian ini dipilih karena memungkinkan untuk dilakukan pengumpulan serta analisis data secara kualitatif dan kuantitatif dalam sebuah studi secara sekaligus. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kepustakaan (secondary sources / pengumpulan data sekunder) dan penelitian lapangan (primary sources/ pengumpulan data primer). Adapun data tersebut diambil dari studi kasus berupa kafe dan coffee shop di kawasan L.R.E Martadinata Bandung, yaitu Dakken Restaurant dan Jardin Café. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen interior berpengaruh pada faktor kebetahan pengunjung kafe. Kata Kunci: kebetahan, coffee shop, café society, transformasi ruang kota.
Green Corridors: Potensi Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Publik Ramah di Kota Padat (Studi Kasus Kota Malang) Aguspriyanti, Carissa Dinar
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.33439

Abstract

Jalan-jalan perkotaan, sebagai infrastruktur utama yang mencakup sekitar sepertiga dari lanskap kota, dapat dipertimbangkan untuk dijadikan koridor hijau guna menjawab isu kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau di kota-kota padat, yang notabene memiliki keterbatasan ruang terbuka akibat pembangunan yang masif. Di sisi lain, jalan perkotaan tersebut juga mampu berperan sebagai ruang publik. Penelitian kuantitatif dan kualitatif yang mengambil studi kasus di salah satu kota padat di Indonesia, yaitu Kota Malang, ini bertujuan untuk menganalisis potensi perwujudan koridor hijau sebagai ruang publik yang ramah untuk melakukan aktivitas sosial, khususnya di kawasan komersial. Melalui studi teoritis and analisis best-practices, ditemukan prinsip-prinsip desain utama koridor hijau dan kriteria ruang publik yang ramah. Selanjutnya, dari hasil survey dan kuesioner dapat disimpulkan bahwa koridor hijau berpotensi menjadi ruang publik yang ramah sekaligus memainkan peran penting dalam meningkatkan cakupan ruang hijau di kota-kota yang padat. Semua temuan utama tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah pedoman desain koridor hijau untuk site studi kasus terpilih.
KAJIAN PERMEABILITY DAN IMAGEABILITY KAWASAN KOTA TUA JAKARTA ZONA INTI (TEORI KEVIN LYNCH) Himawan, Muchamad Taufiqur; Hermawan, Adi; Purnama, Dinar Agung; Purwantiasning, Ari Widyati
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kawasan zona inti Kota Tua Jakarta berdasarkan Permeabilty dan Imageability yang dikenalkan oleh Kevin Lynch. Penelitian ini dilatarbelakangi untuk memberikan pemahaman akan teori yang ada dengan fakta yang ada di lapangan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder berdasarkan literatur dan beberapa data primer yang diambil pada kawasan Kota Tua Jakarta. Secara garis besar kawasan Kota Tua memiliki permeability yang baik namun dari segi imageability masih terdapat beberapa aspek yang perlu dikembangkan
PERUBAHAN FUNGSI RUANG-DALAM TERHADAP POLA RUANG PADA BANGUNAN UTAMA BALAI KOTA CIREBON SIHOMBING, REZA PHALEVI
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.31472

Abstract

Balai Kota Cirebon merupakan bangunan pusat pemerintahan daerah tingkat II atau kota madya yang memiliki tugas pokok sebagai sarana penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan, atau pembinaan kepada masyarakat Kota Cirebon. Dengan pentingnya fungsi dari bangunan ini, maka dibutuhkan kesesuaian fungsi ruang-dalam dengan aktivitas yang dilakukan dalam bangunan ini. Kajian bangunan utama Balai Kota ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana pola ruang yang diterapkan terhadap perubahan fungsi ruang-dalam yang dilakukan pada bangunan utama Balai Kota Cirebon. Bentuk pola ruang dipengaruhi kedekatan secara fungsi dan alur aktivitas. Sedangkan perubahan fungsi-ruang dalam dipengaruhi perubahan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan. Tahap analisis dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan cara melakukan observasi, mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, memperhatikan keterkaitan antar kegiatan, dan dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat menunjukan kaitan antara pola ruang yang diterapkan dan perubahan fungsi ruang-dalam yang terjadi pada bangunan utama Balai Kota Cirebon.Kata Kunci: balai kota, ruang, fungsi, perubahan.
KARAKTERISTIK TERMAL RUMAH BATU EKSPOS DI TROPIS PEGUNUNGAN (Studi Kasus di Desa Kwadungan, Wonosobo) hermawan, hermawan
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.31786

Abstract

Pemborosan Energi menjadi isu yang menarik untuk dibahas. Salah satu pemborosan energi terjadi pada bangunan dalam mempertahankan kenyamanan termal penghuni. Pemborosan energi pada bangunan diakibatkan adanya peralatan pendinginan yang menggunakan energi besar akibat iklim panas di luar bangunan. Penggunakan peralatan untuk menciptakan kenyamanan termal penghuni juga terjadi pada wilayah dingin. Namun, peralatan penghangatan (perapian) yang digunakan menggunakan bahan bakar kayu yang didapat dari alam. Penggunaan perapian mempengaruhi karakteristik termal bangunan. Selain perapian, kondisi fisik bangunan juga mempengaruhi kenyamanan termal penghuni. Salah satu bangunan yang dianggap mampu menciptakan kenyamanan termal adalah bangunan vernakular. Pada wilayah dataran tinggi terdapat bangunan vernakular berdinding batu ekspos. Penelitian ini akan mengungkap karakteristik termal rumah batu ekspos di wilayah pegunungan.  Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan strategi pengukuran variabel termal dengan menggunakan alat pengukur termal. Variabel yang diukur diantaranya adalah suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, suhu radiasi matahari rata-rata. Bangunan yang diteliti berjumlah 5 buah. Analisis menggunakan deskriptif yang menjelaskan grafik hasil rekap data. Analisis dikaitkan dengan kondisi fisik bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik termal rumah batu ekspos mampu membuat variabel iklim diterima oleh penghuni. Perapian menjadi unsur lokal yang sering dinyalakan untuk menambah kenyamanan termal penghuni. Penggunaan perapian dengan bahan bakar kayu tidak menciptakan pemborosan energi fosil yang terlalu tinggi.
Ornamen Tradisional Bali Pada Interior Bangunan Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Bali Utami, ardiarani
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.30950

Abstract

Ragam hias pada Arsitektur Tradisional Bali terbagi menjadi dua, yaitu ornamen dan dekorasi. Ornamen adalah bagian dari ragam hias yang keberadaannya menempel pada bagian yang dihias dan cenderung permanen sifatnya. Contoh ornamen adalah Pepatran, Kekarangan, Lelengisan, dll. Ornamen atau ragam hias pada bangunan, dibuat dan ditempatkan bukan saja dengan keserasian, keindahan bentuk, halusnya ukiran tapi juga melihat norma, kepustakaan maupun mitologi yang diyakini kebenarannya. Ornamen dalam seni arsitektur tradisional Bali ada juga yang bermotif kedok wajah, dimana lazim dipahatkan pada material batu alam, bata merah atau kayu dan ditempatkan pada posisi tertentu. Taman Budaya Provinsi Bali sebagai salah satu pusat kesenian Provinsi Bali yang diharapkan dapat mengadopsi unsur positif seni budaya luar serta menangkal unsur negatifnya sehingga seni budaya Bali dapat tumbuh lestari sepanjang masa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk mengungkapkan jenis ornamen tradisonal Bali yang digunakan pada interior Bangunan Ksirarnawa, sehingga dapat digunakan sebagai referensi lagi untuk peneliti lain terkait ragam hias. Pada interior bangunan Gedung Ksirarnawa ini terdapat dua jenis ornamen, satu adalah ornamen yang dibuat dengan nilai filosofis dari mitologi yang diyakini kebenararan dibaliknya, yaitu sesuai cerita pemutaran Gunung Mandhara dan ornamen yang dibentuk untuk memperindah interior bangunan dan berciri khas Tradisonal Bali.
FILOSOFI ARSITEKTUR MASJID AL-MISHBAH:Studi Arsemiotika Ikon-Indeks-Simbol Gunardi, Yudhi; Handayani, Sri; Permana, Asep Yudi; Widaningsih, Lilis
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.32963

Abstract

Abstract: Al-Mishbah Mosque is an architectural work with unique contemporary ideas and symbolic meaning requirements so that its existence is interesting to study. The researcher who is also the architect of the Al-Mishbah Mosque aims to examine the visually identified symbolic signs and describe the meaning of the architectural philosophy behind the design of the Al-Mishbah Mosque. This study uses a qualitative descriptive method and is analyzed using the theory of architectural semiotics (arsemiotics) to investigate signs which, according to Charles Sanders Peirce, are icons, indexes, and symbols. Based on the analysis of visually identified signs, the results of this study can be concluded that the signs and meanings of the architectural philosophy of the Al-Mishbah Mosque are as follows: (1) The black cube shape in the main building, is a symbolic idea of the Kaaba, which means as the center of the building. Qibla orientation of Muslim prayer, as well as a symbol of one direction and unity of Muslims. (2) The shape of the asymmetrical curved concrete hat is a symbolic idea of people prostrating, which means the main function as a mosque (a place of prostration), also has a meaning as a symbol of servitude to Allah. (3) The form of the text lafadz "Allah" on the facade of the upper building, is a symbolic idea of Baitullah, which means a place to glorify Allah, also means the mosque as "House of Allah". (4) The configuration of asymmetrical mass forms is a symbolic idea of Ijtihad, which means a genuine effort to find solutions to the problems of the people, also means not taking pre-existing general habits without understanding their essence (taqlid). (5) The shape of the mihrab wall with an open gap, from inside the mosque you will see the sky and the earth as a symbolic idea of the Kauniah verse which means that humans must see the verses of Allah have a balance between dhikr and thinking, also the existence of the universe and life is interpreted as evidence of existence almighty God. (6) The light that radiates out of the building resembles a person prostrating, is a symbolic idea of the light of prayer which means preventing heinous acts and evil deeds, and showing submission, obedience and obedience to Allah (taqwa).Keywords: Mosque Architecture, Semiotics, Arsemiotics, Symbolic Meaning, Al-Mishbah Mosque.Abstrak: Masjid Al-Mishbah merupakan suatu karya arsitektur dengan gagasan kontemporer yang unik dan syarat makna simbolik sehingga keberadaanya menarik untuk diteliti. Peneliti yang juga sekaligus arsitek Masjid Al-Mishbah bertujuan meneliti tanda-tanda simbolik yang teridentifikasi secara visual dan mendeskripsikan makna filosofi arsitektur dibalik rancangan Masjid Al-Mishbah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dianalisis menggunakan teori semiotika arsitektur (arsemiotik) untuk menyelidiki tanda yang menurut Charles Sanders Peirce, sebagai ikon, indeks, dan symbol. Berdasarkan analisis tanda-tanda yang teridentifikasi secara visual, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda dan makna filosofi Arsitektur Masjid Al-Mishbah adalah sebagai berikut : (1) Bentuk kubus hitam pada bangunan utama, merupakan gagasan simbolik Ka’bah, yang bermakna sebagai pusat orientasi qiblat shalat umat Islam, juga sebagai simbol satu kesatuan arah dan persatuan umat  Islam.  (2) Bentuk topi beton lengkung asimetris merupakan gagasan simbolik orang bersujud, yang bermakna fungsi utama sebagai masjid (tempat bersujud), juga bermakna sebagai simbol penghambaan kepada Allah. (3) Bentuk teks lafadz “Allah” pada fasad gedung bagian atas, merupakan gagasan simbolik Baitullah, yang bermakna tempat mengaggungkan Allah, juga bermakna masjid sebagai “Rumah Allah”. (4) Konfigurasi bentuk massa asimetris merupakan gagasan simbolik Ijtihad, yang bermakna upaya sungguh-sungguh untuk mencari solusi permasalahan umat, juga bermakna tidak mengambil mentah-mentah kebiasaan umum yang sudah ada sebelumnya tanpa memahami makna esensinya (taqlid). (5) Bentuk dinding mihrab dengan celah terbuka, dari dalam masjid akan terlihat langit dan bumi sebagai gagasan simbolik Ayat Kauniah yang bermakna manusia harus melihat ayat-ayat Allah memiliki keseimbangan antar berdzikir dan berfikir, juga adanya alam semesta dan kehidupan dimaknai sebagai bukti ada dan mahakuasanya Allah. (6) Cahaya yang memancar keluar dari bangunan menyerupai orang sujud, merupakan gagasan simbolis cahaya shalat yang bermakna mencegah perbuatan keji dan munkar, serta menunjukan sikap tunduk, patuh dan taat kepada Allah (Taqwa).Kata Kunci: Arsitektur Masjid, Semiotika, Arsemiotik, Makna Simbolik, Masjid Al-Mishbah.
PENERAPAN BIOPHILIC PADA RANCANGAN SPORT CENTER DI CIPONDOH KOTA TANGERANG Apipah, Anggun Nur
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.31851

Abstract

Abstract: Tangerang is a modern city with a large number of residents from outside the region as well as immigrants, along with high enthusiasm in the field of sports, and sports achievements that continue to increase, unfortunately are not accompanied by any improvement in facilities and infrastructure in the field of sports. Therefore, the Government of Tangerang City plans to build a Sport Center located in Cipondoh, to accommodate young athletes and prepare to host the 6th Provincial Sports Week (PORPROV) in 2022. The Sport Center is planned to be built in the Cipondoh area, so that the eastern and northern Tangerang people do not have to come all the way to the Center of the government, and this plan is also a form of equitable development in Tangerang City. This Sport Center refers to the Biophilic approach where a Sport Center design with the Biophilic approach restores the closeness between humans and nature, especially in Tangerang City which is starting to be eroded by modernization, and the application of Biophilic is also to save the natural elements in Tangerang City, especially the Cipondoh area. In addition, the design of a Sport Center using Biophilic approach is to accommodate sports, and as a means to increase the interest in sports for the general public, as well as to increase achievements in sports.Keywords: Sport Center, Cipondoh, Tangerang, Biophilic. Abstrak: Kota Tangerang merupakan sebuah kota modern, dengan banyaknya penduduk dari luar daerah maupun pendatang, dengan antusias dibidang olahraga yang cukup tinggi, dan prestasi olahraga yang terus meningkat, akan tetapi tidak di iringi dengan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana di bidang olahraga, maka dari itu pemerintah Kota Tangerang berencana membangun Sport Center yang berlokasi di Cipondoh, untuk mengakomondir atlet-atlet muda dan bersiap untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan PORPROV ke-6 tahun 2022. Pemilihan Sport Center di daerah Cipondoh, agar masyarakat  Tangerang pada bagian timur dan bagian utara tidak harus jauh - jauh datang ke pusat pemerintahan, dan rencana ini juga sebagai wujud dari pemerataan pembangunan di Kota Tangerang. Sport Center ini mengacu pada pendekatan Biophilic, dimana desain Sport Center dengan pendekatan Biophilic ini menggembalikan kedekatan manusia dengan alam, khususnya di Kota Tangerang, yang mulai tergerus oleh modernisasi, dan juga penerapan Biophilic untuk menyelamatkan unsur alam di daerah kota Tangerang, khususnya daerah Cipondoh. Selain itu, perancangan Sport Center dengan pendekatan Biophilic, selain untuk mewadahi olahraga, dan sebagai sarana untuk meningkatkan minat olahraga bagi masyarakat umum, serta  untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga.Kata Kunci: Sport Center, Cipondoh, Tangerang, Biophilic.
GALERI SEBAGAI WADAH POTENSI PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI DI KAWASAN KELURAHAN KOPO KOTA BANDUNG Wisesa, Elgri Yugawati
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.31733

Abstract

Abstract: This gallery design aims to accommodate 206 Small and Medium Enterprises, 5 food stalls, 32 street vendors, 3 food industries, 8 handicraft industries and 3 clothing industries. This is because there is no place for the potential of Home Industry to become a means of developing new business actors, both micro and macro. This gallery design is located in Kopo Village with an area of 28 hectares consisting of 12 RW and 86 RT which are spatially located in slum areas scattered in Kopo Village according to the Bandung Mayor's Decree regarding Housing and slum settlements in Bandung City.The method used in planning and designing this gallery is a participatory approach. A participatory approach is used as an approach that is closer to the community in order to create a sense of belonging in the Kopo District community. Data collection techniques used were interviews and field observations. As well as data collection from the RPJMD and BPS Kota Bandung. The purpose of planning and designing the Gallery building is to realize its potential container by mobilizing the creative economy community (Ekraf) and jointly building facilities and infrastructure to support the creative economy (Ekraf) in Kopo Village.Keywords: Kampung Kota, gallery, creative economy, home industry Abstrak: Perancangan Galeri ini bertujuan untuk mewadahi 206 UKM, 5 Warung makan, 32 Pedagang kaki lima (PKL), 3 Industri Makanan, 8 Industri Kerajinan dan 3 Industri Pakaian. Karena belum ada wadah potensi Home industry yang menjadi sarana berkembangnya pelaku usaha baru baik itu mikro ataupun makro. Perancangan Galeri ini bertempat di kelurahan Kopo dengan luas wilayah mencapai 28 Ha yang terdiri dari 12 RW dan 86 RT yang secara spasial berada di kawasan permukiman kumuh yang tersebar di Kelurahan Kopo sesuai dengan Kepwal Walikota Bandung tentang perumahan dan permukiman kumuh di Kota Bandung.Metode yang digunakan pada perencanaan dan perancangan galeri ini adalah pendekatan partisipatif. Pendekatan partisipatif di gunakan sebagai pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat agar memunculkan sense of belonging dari masyarakat kawasan kelurahan Kopo. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah melakukan wawancara dan observasi lapangan. Serta mengumpulkan data dari RPJMD dan BPS Kota Bandung. Tujuan perencanaan dan perancangan gedung Galeri yaitu mewujudkan wadah potensi dengan menggerakan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) dan bersama-sama untuk membangun sarana dan pra-sarana sebagai penunjang ekonomi kreatif (ekraf) di Kelurahan KopoKata Kunci: Kampung Kota, galeri, ekonomi kreatif, home industri
PENGARUH BENTUK GUBAHAN MASSA DINAMIS TERHADAP ESTETIKA DAN KENYAMANAN SPASIAL PADA BANGUNAN HOTEL U JANEVALLA Latifah, Nur Laela
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 4, No 2 (2021): Vol. 4 No. 2(2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2021
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v4i2.32945

Abstract

Abstract: Hotel is a commercial building and the success of its design has a very positive impact on increasing its selling value. Generally, hotel buildings in cities or city hotels are designed based on the form follow function theory so that the interior space is functioning optimally, but the shape of the square block buildings that occur tends to look monotonous. In order to make the visual appearance more attractive, through the strategy of transforming the mass composition of the hotel to be dynamic, there will be a consequence where the layout and furnishings of the existing interior may reduce the spatial comfort (space) for the user. Another thing that must be tested from a dynamic mass composition is its aesthetic value in terms of proportion and scale. As a research case study, Hotel U Janevalla was chosen in Jl. Aceh No. 65 Bandung. The analysis was carried out in a comparative way between case studies and theory, both in terms of qualitative and quantitative. The benefit value of this research is an insight into how the dynamic mass composition of hotels influences the aesthetic value and spatial comfort of users in the bedroom.Keywords: Hotel, Dynamic mass composition transformation, Aesthetics, Spatial comfort. Abstrak: Hotel adalah bangunan komersial dan keberhasilan desainnya berdampak sangat positif bagi peningkatan nilai jualnya. Umumnya bangunan hotel di kota atau city hotel dirancang berdasarkan teori form follow function agar ruang dalamnya berfungsi optimal, tetapi bentuk bangunan blok persegi yang terjadi cenderung terlihat monoton. Agar tampilan visualnya lebih menarik, melalui strategi transformasi gubahan massa hotel dibuat menjadi dinamis, maka timbul konsekuensi dimana dengan tata letak dan kelengkapan interior yang ada dapat terjadi kemungkinan berkurangnya kenyamanan spasial (ruang gerak) bagi pengguna. Hal lain yang harus diuji dari gubahan massa dinamis adalah nilai estetikanya ditinjau dari proporsi dan skala. Sebagai kasus studi penelitian, dipilih Hotel U Janevalla di Jl. Aceh No. 65 Bandung. Analisis dilakukan dengan cara komparatif antara kasus studi dengan teori, baik ditinjau dengan cara kualitatif maupun kuantitatif. Nilai manfaat dari penelitian ini adalah wawasan bagaimana pengaruh bentuk gubahan massa hotel yang dinamis terhadap nilai estetika dan kenyamanan spasial pengguna pada kamar tidur.Kata Kunci: Hotel, Transformasi gubahan massa dinamis, Estetika, Kenyamanan spasial.

Page 1 of 2 | Total Record : 16