cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpsikologisosial@ui.ac.id
Editorial Address
"Faculty of Psychology Universitas Indonesia Kampus Baru UI – Depok West Java 16424"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi Sosial
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 08533997     EISSN : 26158558     DOI : 10.7454
Jurnal Psikologi Sosial (JPS) adalah sarana untuk mengembangkan psikologi sosial sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai ilmu terapan, melalui publikasi naskah-naskah ilmiah dalam bidang tersebut. JPS menerima naskah-naskah penelitian empiris kualitatif atau kuantitatif terkait dengan ilmu psikologi sosial. JPS dikelola oleh Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia melalui LPSP3, JPS memiliki versi cetak sejak tahun 2001 hingga 2008. Kemudian, pada tahun 2017 pengelolaannya dibantu oleh Ikatan Psikologi Sosial-Himpunan Psikologi Indonesia dengan tidak hanya menerbitkan versi cetak, tetapi juga versi online. JPS terbit sebanyak 2 kali setahun, yakni tiap Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 1 (2024): Februari" : 8 Documents clear
Psikologi siber: Reaksi warganet Twitter terhadap kasus pencabulan oleh Mas Bechi sebagai cerminan nilai dan sikap Hanif, Faiqal Dima; Aprilia, Gita Dewi; Buchari, Zaki Rizki Ahdani; Thontowi, Haidar Buldan
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.06

Abstract

AbstrakPenelitian ini berfokus pada analisis reaksi yang muncul dari warganet Twitter terhadapkasus kekerasan atau pelecehan seksual yang dilakukan oleh Mas Bechi di Pondok PesantrenShiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Penelitian ini secara umum merupakan analisissentimen. Linguistic Inquiry Word Count-22 (LIWC - 22) digunakan untuk mengukurtingkatan emosi yang muncul dari suatu cuitan. LIWC digunakan untuk mendeteksi emosiyang muncul pada transkrip kata. Cuitan yang dianalisis dikumpulkan menggunakanpengkodingan python dengan beberapa kata kunci yang kemudian terbagi menjadi tigakategori, yakni Mas Bechi, Ayah Mas Bechi, dan Pesantren Shiddiqiyyah. Reaksi yang munculkemudian dianalisis lagi menggunakan One-Way ANOVA untuk mengetahui perbedaantingkat reaksi yang muncul. Adanya perbedaan tingkatan reaksi pada komponen-komponenterkait pada setiap kata kuncinya menjadi cerminan tersendiri terkait sentimen dan responsmasyarakat terhadap kasus ini. Emosi negatif muncul pada semua kategori dengan tingkatanyang berbeda-beda. Hal ini terindikasi dari bagaimana ketiga pihak tersebut berperan dalamkasus tersebut. Tingkatan reaksi yang muncul juga merupakan cerminan dari bagaimanamasyarakat memandang salah satu pihak. Misalnya, pada kategori Pesantren, ditemukanbahwa emosi negatif lebih rendah dan warganet cenderung berhati-hati menilai dalamPesantren karena merupakan unsur agama dan budaya. Berbeda halnya ketika warganetmemandang Ayah Mas Bechi dan Mas Bechi sebagai orang biasa dengan memisahkan atributsosial yang kedua pihak tersebut punyai. Kata kunci: Mas Bechi, pencabulan, emosi, Shiddiqiyyah, analisis sentimen AbstractThis study focuses on analyzing the reactions that emerged from Twitter netizens to cases ofviolence or sexual harassment committed by Mas Bechi at the Pesantren Shiddiqiyyah,Jombang, East Java. This research is generally a sentiment analysis. Linguistic Inquiry WordCount-22 (LIWC - 22) is used to measure the level of emotion that arises from a tweet. Thetweets analyzed were collected using python coding with several keywords which were thendivided into three categories, namely Mas Bechi, Mas Bechi's father, and PesantrenShiddiqiyyah. The reactions that appear are then analyzed using One-Way ANOVA to find outthe differences in the levels of reactions that appear. The existence of different levels ofreaction to the components related to each keyword is a separate reflection regarding thesentiment and response of the community towards this case. Negative emotions appear in allcategories with different levels. This is indicated by how the third party played a role in thecase. The level of reactions that emerge is also a reflection of how society perceives one party.For example, in the Pesantren category, it was found that negative emotions were lower andnetizens tended to be careful in assessing Pesantren because it is an element of religion andculture. It's different when netizens see Mas Bechi and Mas Bechi's father as ordinary peopleby separating the social attributes that both parties have. Keywords: Mas Bechi, sexual harassment, emotion,, Shiddiqiyyah, sentiment analysis
Pengaruh personality traits pada cognitive bias dalam pengambilan keputusan investasi saham Anastasia, Njo; Kayne, Steve
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.04

Abstract

Kepribadian dan perilaku dalam diri investor menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan investasi untuk mencapai tujuan finansial. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan personality traits (agreeableness, extraversion, conscientiousness, neuroticism, openness) dan behavioral bias (disposition effect, herding behavior, overconfidence) pada diri investor. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu investor di pasar saham yang telah memiliki Single Investor Identification (SID). Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebarkan menggunakan Google Forms secara online. Pengujian hipotesa menggunakan Structural Equation Modelling - Partial Least Square (SEM-PLS) dengan alat SmartPLS versi 3.0. Hasil pengujian membuktikan personality traits (neuroticism) berpengaruh signifikan terhadap behavioral bias (disposition effect). Personality traits (agreeableness, extraversion, neuroticism) berpengaruh signifikan terhadap behavioral bias (herding behavior) dan personality traits (conscientiousness, openness) berpengaruh signifikan terhadap behavioral bias (overconfidence). Temuan ini membuktikan setiap individu memiliki kepribadian masing-masing sehingga dalam proses pengambilan keputusan investor secara rasional akan melakukan berbagai pertimbangan namun keputusan yang ditentukan dapat dipengaruhi faktor psikologisnya sehingga menjadi bias. Proses tersebut akan berdampak pada kegiatan transaksi di bursa saham, maka investor saat berinvestasi perlu mencari informasi, mempertimbangkan risiko dan mengambil keputusan yang efisien untuk mengurangi bias.
Pomah as a housing well being model in region of Yogyakarta Rent Flats Rahmawati, Intan; Koentjoro, Koentjoro; Ikaputra, Ikaputra
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.03

Abstract

Rapid urban growth often causes housing problems resulting from diminishing settlement areas. Rent flats is therefore considered to be the solution for utilizing small spaces. This research investigates how dynamic psychological prosperities affect residents of average-rent flats. Specifically, this research aims to achieve housing well-being by identifying the primary needs of housing well-being to encounter prosperous psychological problems. The present research is conducted in Region of Yogyakarta rent flats, Rusunawa Dabag and employed an action research approach to resolve the main questions answered by six steps. They are the entrance, taking diagnosis, action planning, action taking, evaluation, and reflection. The result of the data analysis finds that the problems of social control and a sense of community in interacting dynamically between individuals and their residences implicate cognitive, affective, and attitude processes. Based on the process and the result of the research, prompts are needed to achieve a harmonic situation to live in a vertical residence for aspirant residents, representative residents as a community, and administrators. The prompts are in the form of training aimed at developing preparation in understanding changes in living habits from landed houses to vertical flats for new residents. Furthermore, this research also revealed that the tenants of Dabag Rusunawa apply guyub (alliance), rukun (cordiality), and, tertib (orderly) as the main indicators in providing a sense of Pomah (a sense of comfort and prosperity at home).
Peran perbandingan sosial terhadap timbulnya kecemasan sosial pada mahasiswa akibat perilaku berjejaring sosial di media sosial Akbar, Muchammad Suryo Maulana; Hakim, Moh. Abdul
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.05

Abstract

Dampak negatif penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental semakin menjadi perhatian. Tinjauan dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dengan kecemasan sosial. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa dampak negatif penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental sebagian disebabkan oleh perbandingan sosial yang dilakukan pengguna terhadap pengguna lain. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi peran mediasi perbandingan sosial dalam hubungan antara perilaku berjejaring sosial (PBS) dan kecemasan sosial pada mahasiswa. Sebanyak 162 sampel mahasiswa berusia 18 hingga 24 tahun telah mengisi kuesioner terkait intensitas PBS aktif dan pasif, orientasi perbandingan sosial, dan gejala kecemasan sosial. Dari sekian responden, 156 diantaranya layak untuk dianalisis (73,7% perempuan, M usia= 20,1 tahun, SD usia= 1,1 tahun). Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan sosial secara signifikan memediasi hubungan antara PBS baik aktif maupun pasif dan timbulnya kecemasan sosial pada mahasiswa. Lebih lanjut, hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa timbulnya kecemasan sosial melalui perbandingan sosial lebih baik diprediksi oleh PBS pasif. Secara keseluruhan, tingkat kecemasan sosial secara signifikan mampu diprediksi oleh PBS pasif, tetapi tidak oleh PBS aktif. Implikasi dari penelitian ini adalah menambah informasi terkait mekanisme psikologis di balik munculnya kecemasan sosial akibat penggunaan media sosial.
Ketika kekerasan dianggap seksi: persepsi laki-laki bahwa perempuan suka kekerasan memicu pola pikir ekstremis militan Arifin, Haykal Hafizul; Lamuri, Aly; Rizkiyatsa, Arga; Kurniawan, Aryodi Wahyu; Nurmala, Sukma
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.08

Abstract

Inspired by the paradigm of mate selection motives in evolutionary psychology, this research seeks to determine the extent to which violent extremist thought patterns are a product of perceptions of attractiveness that persist in men as a response to intrasexual selection. The survey was conducted on 192 samples of the general population in Indonesia, on a male sample (n = 80), after controlling for demographic variables, including dark personality (dark triad), men's subjective perception that Indonesian women find violence attractive (PAOSV) predicts militant-extremist mindset. PAOSV was the only variable that predicted violent extremism mindset in men. Furthermore, we discovered a mechanism that we call “sexualization of violence” – namely the extent to which individuals perceive violence as sexy, manly, and cool (AV) as a process that arises from the perception of high levels of positive feedback from the opposite sex towards violence. Where in the sample of men in this study, the only variable that shaped the mindset of violent extremism was sexual motives. The discussion elaborate differences in perceptions of attraction to violence between men and women, differentiation and gaps in perceptions between men and women in assessing violence. This study has practical implications, namely discussing the importance of the role of women as active agents in the formation of a culture of nonviolence.
Apakah perselingkuhan daring berkaitan dengan penonaktifan moralnya? Savitri, Setiawati Intan; Dimarsha, Kyrei Vixy Chika
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.07

Abstract

Abstract— Infidelity is a behavior that is considered by society to be immoral, yet it is widely practiced. How the cognitive process in the immoral behavior of infidelity, especially online infidelity in the context of dating relations, is still little studied. This study aims to examine the relationship between moral disengagement and online infidelity behavior in dating relationships. Participants (N = 157, M-age = 21.3) in this study were young adults who had been or were currently dating in Jadebotabek. The method used was descriptive correlation. Measures used were the Internet Infidelity Questionnaire and Infidelity Moral Disengagement measuring instruments, which were adapted to the context of dating relationships in Indonesia. The results showed that there is a significant positive relationship between the cognitive process of moral disengagement and attitude toward online infidelity in individuals who are in a dating relationship. Attitude toward Internet infidelity in women is higher than inmen, while moral disengagement in men is higher than in women. Attitudes toward Internet infidelity are also determined by the length of dating relationships. Keywords: Internet infidelity; Moral disengagement; Dating; Young-adult Abstrak— Perselingkuhan adalah perilaku yang secara social dianggap immoral, namun banyak dilakukan. Bagaimana proses kognitif dalam perilaku immoral perselingkuhan khususnya perselingkuhan daring dalam konteks hubungan berpacaran, masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan moral disengagement dengan perilaku perselingkuhan daring dalam hubungan berpacaran. Partisipan (N = 157, M-usia = 21.3) dalam penelitian ini adalah dewasa muda yang pernah atau sedang berpacaran di Jadebotabek. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Pengukuran menggunakan alat ukur Internet Infidelity Questionnaire dan Infidelity Moral Disengagement yang ditrans-adaptasi sesuai konteks hubungan pacaran dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan antara proses kognitif moral disengagement dengan sikap terhadap perselingkuhan daring pada individu yang berpacaran. Sikap terhadap Internet infidelity pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki sedangkan moral disengagement pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Sikap terhadap internet infidelity juga ditentukan oleh lamanya berpacaran.
Refleksi Lima Tahun JPS: Mendukung psikologi sosial yang relevan bagi permasalahan sosial dalam konteks Indonesia Hudiyana, Joevarian
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.01

Abstract

Dalam perkembangannya selama lima tahun terakhir, Jurnal Psikologi Sosial (JPS) senantiasa terus mengusahakan menjadi wadah bagi peneliti psikologi sosial di Indonesia untuk memberikan perspektif, pendekatan, serta dasar em­piris bagi perkembangan ilmu psikologi sosial itu sendiri. Untuk itu, JPS perlu terus melakukan stimulasi bagi topik-topik relevan yang sesuai dengan gejala sosial terkini sambil menantang asumsi dalam literatur ilmiah psikologi yang selama ini sudah eksis. Ini dibuktikan dengan munculnya edisi-edisi khusus dalam beberapa tahun terakhir. Edisi khusus perkembangan metodologi dalam psikologi sosial yang terbit pada tahun 2020 silam menjadi bukti bahwa berbagai pendekatan psikologi sosial memang perlu dilakukan dalam penelitian di Indonesia.Dilanjutkan dengan kemunculan edisi Respon terhadap COVID-19 pada tahun 2021 sampai dengan 2022 silam. Ini merupakan usaha JPS agar kita mem­iliki perspektif dan dasar empiris yang dikemukakan para peneliti psikologi so­sial di Indonesia.
Catatan Managing Editor: Melayangkan pertanyaan yang tajam pada perilaku seksual dan hubungan romantis Umam, Ahmad Naufal
Jurnal Psikologi Sosial Vol 22 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2024.02

Abstract

Sejak dulu saya merasa nasihat tentang cinta yang beredar di kalangan teman sebaya atau wejangan dari generasi sebelumnya selalu mengganjal dan tidak menjawab persoalan yang ada. Ketika teman saya mengatakan, “Kamu ini tipe idaman mertua,” saya skeptis apakah anaknya juga mengidamkan sebagaimana mertuanya mengidamkan. Ketika generasi tua memberi nasihat, “Jangan memikirkan cinta-cintaan, belajar yang rajin, kerja keras, kalau kamu sukses nanti banyak yang terpincut dengan sendirinya,” saya langsung dilanda pandangan distopia bahwa saya nanti hanya mampu memikat pasangan yang materialistis saja karena nilai jual saya hanya pada sukses dan harta.

Page 1 of 1 | Total Record : 8