cover
Contact Name
Bachtiar
Contact Email
tiarfpug@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalofforestry@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Journal of Forestry Research
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26142058     EISSN : 2614204X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Journal of Forestry Research (GJFR) is a media publication for academics, researchers and practitioners to publish the results of research or scientific articles. GJFR is published 2 (two) periods each year, ie every April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH" : 5 Documents clear
STATUS KETERANCAMAN DAN KOMPOSISI BURUNG YANG DIPERDAGANGKAN DI JALUR TENGAH LINTAS SUMATERA PROVINSI LAMPUNG Agus Setiawan; Putri Nur Syamsia; Dian Iswandaru
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.2079

Abstract

ABSTRAKMemelihara burung saat popular dan menjadi hobi bagi sebagian orang.  Burung yang dipelihara didominasi dari hasil perdagangan yang tidak teregulasi.  Penelitian ini bertujuan menganalisis status keterancaman dan komposisi burung yang diperdagangkan.  Penelitian menggunakan metode observasi.  Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan status keterancaman, status perdagangan dan status perlindungan. Hasil penelitian menunjukkan burung yang diperdagangkan sebanyak 43 spesies dengan 804 individu dari 18 famili.  Status keterancaman berdasarkan IUCN Redlist ditemukan 86% berstatus (LC), 2% berstatus (NT), 5% berstatus (VU), dan 7% berstatus (EN).  Tidak ditemukan jenis burung berstatus Appendiks CITES, namun menurut Permen LHK No. 106 tahun 2018 terdapat 2 spesies (5%) yang berstatus dilindungi yaitu Chloropsis sonnerati dan Chloropsis cochinchinensis dan 41 spesies lainnya (95%) berstatus tidak dilindungi. Pemerintah dapat memberikan pemahaman dan penyuluhan terkait konsekuensi dan akibat dari perdagangan burung yang masuk daftar terancam berdasarkan IUCN Redlist, CITES dan Permen LHK No.106 tahun 2018 beserta ancaman dan sanksinya.Kata kunci: Perdagangan; komposisi; status konservasi.ABSTRACTKeeping birds is popular and a hobby for some people. Birds kept are dominated by unregulated trade. This study aims to analyze the threat status and composition of traded birds. The research use observation methods. Descriptive analysis is used to describe the status of the threat, trading, and protection. The results showed that 43 species of birds were traded with 804 individuals from 18 families. Threats status based on IUCN Redlist it was found that 86% had LC status, 2% had NT status, 5% had VU status, and 7% had EN status. No birds with Appendix status were found, but according to Permen LHK No 106 in 2018 there are 2 species (5%) that are protected, namely Chloropsis sonnerati and Chloropsis cochinchinensis, and 41 species (95%) are not protected. The government can provide understanding and counseling regarding the consequences of the trade-in birds that are listed as threatened based on the IUCN Redlist, CITES, and Permen LHK No. 106 of 2018 along with the threats and sanctions. Keywords: Trade; composition; conservation status.
PENGARUH PENAMBAHAN ENKAPSUL BIOCHAR TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERKEMBANGAN AKAR SENGON (Falcataria moluccana) Eva Yunita; Melya Riniarti; Wahyu Hidayat; Ainin Niswati; Hendra Prasetia; Udin Hasanudin; Irwan Sukri Banuwa
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.1787

Abstract

Limbah tandan kosong kelapa sawit dengan jumlah yang banyak dapat dimanfaatkan menjadi biochar yang diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia serta menjadi pembenah tanah (soil amendment). Penanganan limbah yang tidak tepat akan mencemari lingkungan, upaya untuk meminimalisirnya yaitu dengan pemanfaatan menjadi biochar. Berat jenis biochar yang sangat rendah menyebabkan sulit tercampur merata dengan media tanam, cara mengatasinya dengan metode enkapsul. Pemberian aplikasi enkapsul biochar untuk perkembangan tanaman sengon merupakan alternatif yang baik. Serta dapat melindungi bahan aktif yang ada di biochar menggunakan bahan pembungkus, sehingga dapat memperbaiki kualitas dan pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian enkapsul biochar tandan kososng kelapa sawit terhadap perkembangan akar sengon. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu tanpa penggunaan enkapsul biochar, menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 5%, menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 10%, dan menggunakan enkapsul biochar dengan persentase 25%. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam (Anara) dan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian enkapsul biochar dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik dibandingkan dengan tanpa penggunaan enkapsul biochar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian enkapsul biochar tandan kosong kelapa sawit dengan persentase 25% menunjukkan hasil yang paling baik pada pertumbuhan akar sengon dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
ANALISIS POTENSI WISATA ALAM DI KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA Mulyadi Mulyadi; Amran Achmad; Samsu Rijal
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.1830

Abstract

Sumber daya alam dan sosial budaya merupakan aset dalam mengembangkan pariwisata di suatu wilayah. Tuntutan pariwisata berkelanjutan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, kajian sumber daya pariwisata berbasis alam menjadi penting untuk menentukan kawasan yang cocok untuk perencanaan destinasi pariwisata berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model tata ruang alam untuk perencanaan wisata alam berdasarkan kriteria daya tarik wisata. Daya tarik objek wisata dikembangkan berdasarkan keragaman bentang alam seperti tutupan lahan dan kondisi fisik desa yang meliputi variasi bentang alam berdasarkan tutupan lahan, variasi berdasarkan persebaran objek wisata, variasi nilai objek wisata, variasi dalam kegiatan wisata, variasi ketinggian, variasi kemiringan, kedekatan sumber air dan aksesibilitas. Obyek dan daya tarik yang telah dinilai kemudian dianalisis menggunakan kriteria penilaian sesuai dengan nilai-nilainyaditentukan untuk setiap kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Parangloe terbagi menjadi empat kelas kesesuaian lokasi wisata alam, yaitu 43,82% sangat sesuai, 35,01% sesuai, 19,44% cukup sesuai, dan 1,73% tidak sesuai dari total wilayah administrasi Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEGIATAN KEBUN BIBIT DESA (KBD) DI KTH WONOSARI TANI IV DESA WONOREJO, KECAMATAN JATIYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR Nanda Eka Pertiwi; Prasetyo Nugroho
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.1805

Abstract

Kawasan Hulu Daerah Aliran Sungai Samin merupakan daerah kritis yang rawan terhadap berbagai bencana alam. Oleh sebab itu, diperlukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) yang didukung oleh program pembibitan Kebun Bibit Desa (KBD). Dalam mencapai keberhasilan KBD diperlukan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi pada berbagai tahapan pelaksanaan KBD dan merumuskan strategi pengembangan KBD di KTH Wonosari Tani IV Desa Wonorejo, Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan yaitu survei, kuisioner, dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan KBD tergolong dalam kategori rendah untuk tahap perencanaan (36,75%), kategori sedang pada tahap pelaksanaan (57,78%) dan kategori rendah pada tahap evaluasi (37,50 %). Rumusan strategi dalam pengembangan KBD mendatang yaitu (1) membangun pengelolaan kebun pembibitan oleh masyarakat desa sebagai usaha; (2) mendorong peningkatan pemanfaatan lahan pembibitan sesuai dengan jenis bibit yang dibutuhkan dan diminati masyarakat; (3) meningkatkan kapasitas SDM (4); melakukan pembentukan dan penguatan kelembagaan kelompok tani  dan kelembagaan desa dalam pembibitan (5); peningkatan penanaman jenis bibit dan jumlah bibit yang diminati masyarakat secara intensif; (6) meningkatkan kualitas bibit dan pemeliharaan tanaman secara intensif untuk keberhasilan panen yang tinggi; (7) melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan lembaga lainnya untuk memaksimalkan hasil dari kegiatan pembibitan; (8) melakukan kerjasama dengan pemerintah, masyarakat dan lembaga lainnya untuk memaksimalkan hasil dari kegiatan pembibitan
PERBANYAKAN LEGUME COVER CROP Desmodium trifolium PADA BEBERAPA MEDIA TANAM Ceng Asmarahman; Machya Kartika Tsani; Hendra Prasetia; Inggar Damayanti; Surnayanti Surnayanti; Afif Bintoro
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.2078

Abstract

ABSTRAKLahan pascatambang merupakan lahan terbuka yang mudah terdegradasi, sehingga perlu dilakukan revegetasi terutama jenis legum cover crop. Tujuan penelitian yaitu melakukan perbanyakan legume cover crop Desmodium triflorum pada beberapa media. Analisis data menggunakan Anova dengan software SPSS versi 10.01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, rata-rata hari berkecambah, tinggi kecambah, serta jumlah daun tanaman Desmodium trifolium, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah benih berkecambah. Perlakuan media tanah campuran arang sekam pada Desmodium trifolium memberikan nilai terbaik terhadap rata-rata daya kecambah (33,33%), rata-rata hari berkecambah (9,41 hari), rata-rata tinggi kecambah (9,91 cm) dan rata-rata jumlah daun (7,34 helai), bila dibandingkan dengan perlakuan media tanah campuran dengan serbuk kayu gergaji. Kata kunci: tumbuhan penutup tanah; Desmodium trifolium; media tumbuh ABSTRACTPost-mining land is open land that is easily degraded, so it is necessary to conduct revegetation, especially using cover crop legumes. This study aimed to propagate the legume cover crop Desmodium triflorum on several media. The data was analysed using ANOVA with SPSS software version 10.01. The results showed that the media treatment had a very significant effect on germination, average days of germination, germination height, and the number of leaves of Desmodium trifolium plants, but not significant effect on the number of germinated seeds. The soil treatment with husk charcoal mixed to Desmodium trifolium indicated the best average germination, average germination day, average germination height, and average number of leaves with (33.33%), (9.41 days), (9.91 cm) and (7.34 pieces), respectively, when compared to the mixed soil media with sawdust treatment.Keywords: legume cover crop; Desmodium trifolium; growth media

Page 1 of 1 | Total Record : 5