Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN TEGAKAN PADA KAWASAN PUSAT PELATIHAN GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Identification Of Stand Damage Level On Elephant Training Center Way Kambas National Park Machya Kartika Tsani; R. Safe’i
Jurnal Hutan Tropis Vol 5, No 3 (2017): JURNAL HUTAN TROPIS VOLUME 5 NOMER 3 EDISI NOVEMBER 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v5i3.4788

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang besarnya tingkat kerusakan tegakan pada kawasan PPG TNWK. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2016 di dalam kawasan PPG TNWK. Pengambilan data penelitian menggunakan plot berbentuk lingkaran yang diletakkan secara sistematis pada lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh pohon dalam lokasi penelitian mengalami kerusakan dengan nilai prosentase kerusakan yang rendah. Berbagai tipe kerusakan yang ditemui adalah konk, luka terbuka, sarang rayap dan semut, kanker, batang pecah, batang patah, resinosis, cabang patah, daun rusak, brum, growong dan batang yang menggarpu. Tipe kerusakan yang paling banyak dijumpai adalah luka terbuka dengan lokasi kerusakan paling banyak pada batang bagian bawah. Nilai kejadian serangan/ kerusakan dalam tegakan sangat tinggi yaitu 98%. Sedangkan kondisi tingkat kerusakan rata-menunjukkan kategori ringan yaitu sebesar 24,69%. Hal ini menunjukkan bahwa meski kerusakan berkategori ringan, namun dengan kejadian serangan yang tinggi maka besar pula potensi timbulnya kerusakan di masa yang akan datang.Kata kunci: tingkat kerusakan; kejadian serangan; lokasi kerusakan; tipe kerusakan.TNWK This research was conducted to obtain information about the level of damage stands in the area of  PPG TNWK. This study was conducted from August to December 2016. The research data was collected using a circle plot which was placed systematically at the research location. The results showed that almost all trees in the study area were damaged with low percentage of damage. Various damage types that found are: open wound, termite nest, ants nest, cancer, broken stem, resinosis, broken branches, damaged leaves, broom and forking stem. The most common type of damage is an open wound with the most damage location is on the lower stem. The value of the incidence of attack / damage in the stand is very high 98%. While the condition of damage level indicates light category that is equal to 24,69%. This shows that although with light categorical damage, but with the high incidence of attack, this may have great potential for future damage stand in PPG TNWK
Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah Pada Desa Hanura Untuk Budidaya Tanaman MPTS Pala (Myristica fragrans) Surnayanti Surnayanti; Indriyanto Indriyanto; Ceng Asmarahman; Inggar Damayanti; Machya Kartika Tsani; Melya Riniarti; Duryat Duryat; Trio Santoso; Afif Bintoro
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 1, No 2 (2022): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.056 KB) | DOI: 10.23960/rdj.v1i2.6433

Abstract

Desa Hanura Terletak di Kecamatan Teluk Pandang Kabupaten Pesawaran yang merupakan Desa transmigran yang berada di provinsi Lampung, lahan pekarangan yang dimiliki masyakarat  masih sangat luas sehingga bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman dengan pola agroforestri dengan harapan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang, salah satunya dengan tanaman pala,  pala yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat dimanfaatkan dari biji buah dan fulinya  yang digunakan sebagai bahan industri minuman, makanan, farmasi dan kosmetik  tujuan dari pengabdian ini  memberikan wawasan tetang pentingnya  pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal khususnya kombinasi dengan tanaman pala. Beradsarkan hasil pengabdian pada masyarakat desa hanura pengetahuan masyakarakat tentang peng optimalan lahan pekarangan semakin meningkat selain antara 15 % hingga 50 % selain itu masyakat Desa Hanura yang selama ini hanya tau manfaat buah pala dari buah bagian dalam dengan adanya kegiatan pengabdian ini masyakarat makin banyak mengetahui kompon-komponen yang bisa dimanfaatkan dari pohon pala
Pengembangan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Lokal Rommy Qurniati; Heryandi Heryandi; Duryat Duryat; Machya Kartika Tsani; Ferli Hartati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.286 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i2.2065

Abstract

Mangrove ecotourism is a form of optimal utilization of forest resources by taking into account the elements of conservation, education, and local communities. The limited knowledge of the community in its management can resulted in these tourist destinations being less attractive to visitors. The purpose of this community service activity is to increase public knowledge and awareness in developing mangrove ecotourism and explore opportunities and challenges to its management. This activity was held on August 8, 2021 in Margasari Village, Labuhan Maringgai District, East Lampung Regency. The method applied is group meetings through focus group discussions whose implementation includes three stages, namely material presentation, discussion, and evaluation. The results of the service showed that the knowledge and understanding of the community increased significantly based on the results of the pretest, posttest, and evaluation of process during the activity. This activity makes people aware that there are a lot of potentials that can be optimized in the management of mangrove ecotourism in order to create a tourist village that is attractive, creative, innovative, and able to support the economy of the surrounding community. Ekowisata mangrove merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal dengan memperhatikan unsur konservasi, edukasi, dan masyarakat lokal. Keterbatasan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaannya dapat mengakibatkan destinasi wisata tersebut kurang diminati pengunjung. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan ekowisata mangrove serta menggali peluang maupun tantangan terhadap pengelolaannya. Pengabdian ini dilaksanakan pada 8 Agustus 2021 di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang diterapkan adalah pertemuan kelompok melalui Focus Group Discussion yang pelaksanaannya meliputi tiga tahapan, yaitu pemaparan materi, diskusi, dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat meningkat secara signifikan berdasarkan hasil pretest, posttest, dan evaluasi proses selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini menyadarkan masyarakat bahwa banyak potensi yang dapat dioptimalkan dalam pengelolaan ekowisata mangrove agar tercipta desa wisata yang menarik, kreatif, inovatif, dan mampu menopang perekonomian masyarakat sekitar.
PERBANYAKAN LEGUME COVER CROP Desmodium trifolium PADA BEBERAPA MEDIA TANAM Ceng Asmarahman; Machya Kartika Tsani; Hendra Prasetia; Inggar Damayanti; Surnayanti Surnayanti; Afif Bintoro
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i1.2078

Abstract

ABSTRAKLahan pascatambang merupakan lahan terbuka yang mudah terdegradasi, sehingga perlu dilakukan revegetasi terutama jenis legum cover crop. Tujuan penelitian yaitu melakukan perbanyakan legume cover crop Desmodium triflorum pada beberapa media. Analisis data menggunakan Anova dengan software SPSS versi 10.01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya kecambah, rata-rata hari berkecambah, tinggi kecambah, serta jumlah daun tanaman Desmodium trifolium, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah benih berkecambah. Perlakuan media tanah campuran arang sekam pada Desmodium trifolium memberikan nilai terbaik terhadap rata-rata daya kecambah (33,33%), rata-rata hari berkecambah (9,41 hari), rata-rata tinggi kecambah (9,91 cm) dan rata-rata jumlah daun (7,34 helai), bila dibandingkan dengan perlakuan media tanah campuran dengan serbuk kayu gergaji. Kata kunci: tumbuhan penutup tanah; Desmodium trifolium; media tumbuh ABSTRACTPost-mining land is open land that is easily degraded, so it is necessary to conduct revegetation, especially using cover crop legumes. This study aimed to propagate the legume cover crop Desmodium triflorum on several media. The data was analysed using ANOVA with SPSS software version 10.01. The results showed that the media treatment had a very significant effect on germination, average days of germination, germination height, and the number of leaves of Desmodium trifolium plants, but not significant effect on the number of germinated seeds. The soil treatment with husk charcoal mixed to Desmodium trifolium indicated the best average germination, average germination day, average germination height, and average number of leaves with (33.33%), (9.41 days), (9.91 cm) and (7.34 pieces), respectively, when compared to the mixed soil media with sawdust treatment.Keywords: legume cover crop; Desmodium trifolium; growth media
PENILAIAN KESEHATAN HUTAN BERDASARKAN INDIKATOR BIODIVERSITAS PADA BLOK PEMANFAATAN TAHURA WAR Sepia Tapasya; Rahmat Safe’i; Machya Kartika Tsani; Eny Puspasari
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 4 Edisi Agustus 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i4.10060

Abstract

The level of biodiversity in a forest area, especially in the TAHURA WAR Utilization Block, needs to be known to assess the health level of the forest, especially because the block involves the community in its management. The aim of the research was to determine the level of biodiversity with tree species diversity parameters and forest health assessments with biodiversity indicators. The stages of the research were carried out in the form of making cluster plots of 7 plot clusters with the sampling intensity formula (0.0025%) and forest health assessment using the FHM method. The results obtained showed that the level of tree biodiversity (H') in the utilization block obtained an average of 1.7, and the assessment of forest health in the utilization block was classified as good in the range (0.95–1.22). The types of plants found in the block with the highest utilization of plantation crops, namely rubber, are 174 trees. The conclusion was that the overall tree biodiversity value was in the range of 0.95–1.22, and the overall forest health value obtained was quite good. This is shown by cluster plot 2, which is included in the very good category. There are 3 cluster plots with good categories, namely clusters 1, 3, and 4. Meanwhile, cluster plot 5 belongs to the moderate category, and cluster plots 7 and 6 fall into the bad and very bad categories.The dominant tree species in all observation locations were rubber and durian species, with 174 and 159 individual trees, respectivelyTingkat biodiversitas suatu kawasan hutan terutama di Blok Pemanfaatan TAHURA WAR perlu diketahui untuk menilai tingkat kesehatan hutan, terlebih dikarenakan blok yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat biodiversitas dengan parameter keanekaragaman jenis pohon dan penilaian kesehatan hutan dengan indikator biodiversitas. Tahapan penelitian yang dilakukan berupa pembuatan klaster plot sejumlah 7 klaster plot dengan rumus intensitas sampling (0,0025%) dan penilaian kesehatan hutan dengan metode FHM. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat biodiversitas pohon (H’) pada blok pemanfaatan diperoleh rata-rata sebesar 1,7 serta penilaian kesehatan hutan pada blok pemanfaatan tergolong baik berada pada rentang (0,95-1,22). Jenis tanaman yang terdapat di blok pemanfaatan tertinggi dari jenis tanaman perkebunan yaitu karet sebanyak 174 pohon. Kesimpulan yang diperoleh bahwa nilai biodiversitas pohon secara keseluruhan berada dalam rentang nilai 0,95-1,22 serta nilai kesehatan hutan yang diperoleh secara keseluruhan tergolong baik. Hal ini ditunjukkan oleh klaster plot 2 termasuk kedalam kategori sangat baik. Terdapat 3 klaster plot dengan kategori baik yaitu pada klaster 1, 3, dan 4. Sedangkan klaster plot 5 tergolong kedalam kategori sedang, serta klaster plot 7 dan 6 dalam kategori buruk dan sangat buruk. Jenis pohon yang mendominasi pada keseluruhan lokasi pengamatan yaitu dari jenis karet, dan durian berturut-turut sebanyak 174 dan 159 individu pohon.
Keanekaragaman Makrofauna Di Atas Permukaan Tanah Pada Hutan Kemasyarakatan Desa Hujung Kabupaten Lampung Barat Desta Oktapiani; Ceng Asmarahman; Machya Kartika Tsani; Sugeng P. Harianto
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 4 Edisi Agustus 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i4.12476

Abstract

Makrofauna tanah merupakan komponen penting untuk melihat kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap keanekaragaman makrofauna di atas permukaan tanah pada hutan kemasyarakatan Desa Hujung Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pitfall trap pada 5 titik pengamatan, setiap titik pengamatan dipasang 10 trap. Pengamatan yang dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 748 individu yang tergolong dalam 27 spesies, 13 ordo, 18 famili. Pada musim kemarau dan musim penghujan didominasi oleh jenis Odontoponera denticulata. Nilai indeks keanekaragaman menunjukkan pada musim kemarau 1,67 % dan pada musim hujan 1,22 % nilai indeks persebaran tertinggi pada makrofauna tanah jenis jenis Odontoponera denticulata dengan nilai 4,93 musim kemarau dan 4,74 musim hujan.