cover
Contact Name
Masrukan
Contact Email
mrukan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agrotech.uwm@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN
ISSN : 25483757     EISSN : 26207508     DOI : -
Agrotech Journal with registered number ISSN 2548-3757 (print) and ISSN 2620-7508 (online) is a scientific journal that publishes the results of research in the field of food and agricultural product technology. This journal is published by Faculty of Food Technology, Universitas Widya Mataram, Yogyakarta.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian" : 3 Documents clear
Nugget Antistunting dengan Memanfaatkan Hidrolisat Protein dari Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i1.581

Abstract

Nugget Antistunting  dengan Memanfaatkan  Hidrolisat Protein Dari Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) bertujuan untuk mengetahui sifat  kimia dan penerimaan konsumen terhadap penambahan hidrolisat protein lele dumbo pada nugget yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pengaruh konsentrasi penambahan hidrolisat protein lele dumbo yang terdiri dari  5 perlakuan. Tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga (3) kali. Data yang diperoleh dilakukan Analisis of Varians (ANOVA), apabila terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan uji lanjutan dengan Metode Duncan’s Multiple Ranges Test (DMRT) pada jenjang 5%. Penambahan hirolisat protein lele dumbo ke dalam nugget berpengaruh secara nyata terhadap nugget yang dihasilkan, dapat meningkatkan kadar air, protein, lemak dan abu, dapat menurunkan keempukan,  warna dan rasa tidak mengalami perubahan. Nugget yang disukai adalah penambahan hidrolisat protein lele dumbo 5 g dengan kriteria kadar air 58,72%, kadar protein 22,09 %db, kadar lemak 13,24 %db, kadar abu 5,42%db,  warna coklat keemasan (3,95), rasa enak (4,02) dan tekstur empuk (4,05) 
Substitusi Kecambah Jagung pada Pembuatan Silken Tofu terhadap Sifat Fisiknya Rukmi, Kuntjahjawati Susilo Adi
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i1.584

Abstract

Produk  olahan kedelai yang telah lama dikenal diantaranya adalah tahu,  kembang tahu (Yuba), kecambah kedelai (soybeans sprout), susu kedelai (soybeans milk), bubuk kedelai dan kedelai rebus (edamame). Tahu juga mempunyai berbagai jenis yaitu tahu lunak, medium, keras. Tahu lunak dan medium mempunyai kelemahan karena mudahnya mengeluarkan air (sineresis) pada saat disimpan. Kelemahan ini dapat ditangani dengan penambahan bahan lain yang mampu meningkatkan kemampuan menahan air dalam tahu yaitu berasal dari “protein base” (GDL, gelatin) dan “karbohidrat base” (karagenan, agar, pektin). Pada penelitian dengan topik:  Substitusi Kecambah Jagung pada Pembuatan Silken Tofu terhadap Sifat Fisiknya ini akan dikaji potensi perbaikan kecambah jagung untuk memperbaiki sifat dan karakter silken tofu.Penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap 1 pembuatan kecambah jagung dan tahap ke 2 pembuatan silken tofu serta tahap ke 3 merupakan penelitian utama pembuatan silken tofu dengan substitusi kecambah jagung. Adapun perbandingan antara berat kedelai dan kecambah jagung adalah 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; 5:5. Perhitungan berat berdasarkan berat kering kedelai dan jagung. Selanjutnya silken tofu dianalisa fisik meliputi rendemen, tekstur, warna, rasa, aroma. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang dilanjutkan dengan Analisa korelasi menggunakan ANAVA pada rentang 5%. Bila dari ANAVA diperoleh informasi ada korelasi maka dilanjutkan dengan uji beda menggunakan metode Duncan Multiple Range Tests.Semakin banyak jumlah kecambah jagung yang ditambahkan maka rendemen semakin sedikit tetapi keluarnya air selama 7 hari penyimpanan semakin sedikit. Penambahan kecambah jagung mulai dari perbandingan kedelai: kecambah jagung 70:30 memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat fisik: Tekstur semakin rapuh, Warna semakin kecoklatan, dan aroma kedelai tahu menjadi semakin berkurang. Semakin banyak penambahan kecambah jagung porositas tahu menjadi semakin porous.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum) Pada Pembuatan Gula Batu Laswati, Dyah Titin
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 1 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i1.585

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak jahe merah pada pembuatan gula batu dengan variasi waktu pemasakan terhadap sifat kimia   (antioksidan), sifat fisik (rendemen  dan liquid), organoleptik (hedonic scale test). Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 level perlakuan pemanasan 30 menit, 40 menit dan 50 menit baik tanpa jahe maupun dengan jahe sehingga diperoleh 6 satuan percobaan dan masing-masing percobaan dilakukan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisa  statistik dengan uji Anova dan dilanjutkan uji   Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%.  Parameter yang diuji antara lain aktivitas antioksidan, rendemen dan berat liquid tersisa serta sifat organoleptik adalah kesukaan (Hedonic scale test). Panelis yang digunakan 30 panelis. Hasil rendemen tertinggi pada perlakuan gula batu tanpa jahe  waktu pemanasan/evaporai 50 menit yaitu 56,00% sedangkan berat liquid yang dihasilkan tertinggi pada perlakuan dengan ekstrak jahe waktu pemanasan/evaporasi 30 menit yaitu 267,33 g, kadar antioksidan paling tinggi yaitu 56,97% RSA yakni gula batu dengan ekstak jahe merah waktu pemanasan/evaporasi 50 menit. Nilai kesukaan tertinggi adalah gula batu dengan ekstrak jahe merah waktu pemasakan/evaporasi 30 menit. 

Page 1 of 1 | Total Record : 3