cover
Contact Name
Adnan Engelen
Contact Email
adnanengelen@poligon.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jasc@poligon.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Journal Of Agritech Science (JASc)
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 25492241     EISSN : 2614042x     DOI : -
Journal of Agritech Science (JASc) adalah jurnal ilmiah yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang rekayasa dan teknologi pengolahan hasil pertanian, peternakan dan perikanan. Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 130 Documents
Karakteristik Dangke Kombinasi Susu Jagung Dan Susu UHT (Ultra High Temperature) Arif Murtaqi Akhmad Mutsyahidan; Ika Okhtora Angelia; Febrianti E. Kadir
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.176

Abstract

Susu jagung manis memiliki kelebihan sebagai susuyang rendah kolesterol, serta cocok untuk penderita diabetes. Susu jagung dapat pula diolah menjadi dangke dengan penambahan susu UHT (Ultra High Temperature). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi terbaik susu jagung manis dan susu UHT dalam pembuatan dangke. Pengujian yang digunakan meliputi uji hedonik, uji kadar air, uji kadar abu, kadar lemak, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan penerimaan panelis untuk perlakuan terbaik adalah S2 (susu jagung 500 mL dan susu UHT 500 mL) dengan nilai rata-rata tingkat kesukaan yaitu 3,8. Adapun hasil analisis kimia pada dangke pada beberapa kombinasi susu jagung dan susu UHT perlakuan S1 yaitu kadar air 72,98%, kadar abu 3,20%, kadar lemak 0,57%, pH 6,82%. Untuk perlakuan S2 yaitu kadar air 69,32%, kadar abu 1,67%, kadar lemak 0,17%, pH 6,99. Untuk perlakuan S3 yaitu kadar air 73,45%, kadar abu 2,16%, kadar lemak 1,23%, pH 7,25%.
KARAKTERISASI MUTU MINYAK KELAPA HASIL PROSES PEMERAMAN DAN PEMASAKAN SANTAN Rosdiani Azis
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.177

Abstract

Kelapa merupakan komoditas yang tersebar diseluruh Indonesia namun konsumsi kelapa dalam bentuk minyak masih sangat kurang. Minyak kelapa yang di hasilkan pada umumnya berkualitas rendah (cepat tengik), selain itu minyak yang di hasilkan warna yang tidak jernih dan beraroma yang khas (aroma blondo) ini di sebabkan proses pengolahan minyak yang kurang baik dan yang sering di keluhkan masyarakat adalah waktu pengolahan yang relatif lama, oleh karena itu perlu mencari metode pengolahan minyak kelapa tradisional yang lebih efektif dan efisien. Metode yang di gunakan adalah pemeraman dan pemanasan santan, sehingga minyak yang di hasilkan bermutu baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu minyak kelapa, dan mempelajari metode pemeraman santan dan pemasakan santan dengan minyak yang di hasitkan yakni warna bening dengan tekstur bfondo yang telah padat dan berwarna masih putih, dengan membandingkan ke dua metode pengolahan minyak. Parameter penelitian ini adalah bilangan peroksida, bilangan asam lemak bebas, kadar air, sifat organoleptik yang meliputi warna dan aroma. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa minyak hasil pemanasan santan lebih baik dari pada minyak hasil pemeraman jika di lihat dan kandungan kimianya, sedangkan jika dilihat dari segi rendemen yang di hasilkan maka, minyak hasil pemeraman lebih baik.
KOMBINASI TERBAIK PENGGUNAAN SUSU PASTEURISASI DAN JAGUNG PULUT PADA ES KRIM Syaiful Umela
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 1 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i1.178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi terbaik penggunaan susu pasteurisasi dan susu jagung pulut pada es krim dan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap es krim yang dihasilkan. Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim adalah buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada berperan untuk memberikan tekstur lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak. (Marshall dan Arbuckle, 1996). Untuk meningkatkan citarasa es krim biasanya ditambahkan bahan lain, seperti; chocolate, strowberry, jagung dan berbagai jenis buah lainnya. Penelitian ini menggunakan bahan dasar susu pasteurisasi dan bahan tambahan susu jagung pulut. Susu pasteurisasi adalah susu yang telah dipanaskan pada suhu 63-66oC selama 30 menit dan 72oC selama 15 detik untuk membunuh virus dan organisme patogen seperti bakteri, jamur, protozoa dan ragi. Metode penelitian menggunakan metode hedonik untuk menentukan tingkat kesukaan, rasa, warna, tekstur, aroma, dan analisis proksimat untuk mengukur daya leleh, kadar protein dan total gula. Model penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian menggunakan 3 perlakuan yakni perlakuan A1 dengan komposisi : 100 ml susu pasteurisasi dan susu jagung pulut 50 ml; perlakuan A2 dengan komposisi : 75ml susu pasteurisasi dan 75 ml susu jagung pulut, dan perlakuan A3 dengan komposisi : 50 ml susu pasteurisasi dan 100 ml susu jagung pulut. Berdasarkan penelitian diperoleh komposisi terbaik es krim perlakuan A2 dengan komposisi : 75 ml susu pasteurisasi dan 75 ml susu jagung pulut, daya leleh 9.23 menit, kadar protein 4.07 %, kadar gula 21.26 %, dan tingkat kesukaan penerimaan rasa 4.05, warna 3.5, tekstur 3.65, dan aroma 3.65.
PEMANFAATAN PEKARANGAN BERO UNTUK USAHATANI BUAH NAGA Dewa Oka Suparwata; Muchlis Djibran
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.251

Abstract

Tujuan penelitian ialah untuk mengkaji pemanfaatan pekarangan bero untuk usahatani buah naga. Penelitian ini didesain dengan metode survei jenis ex post facto, dilakukan di Desa Banuroja Kecamatan Randangan pada bulan Maret sampai Mei 2018, dengan jumlah sampel 48 responden yang ditentukan secara purposive. Data dianalisis secara eksploratif dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kisaran lahan milik petani yakni 1-2 Ha (64,6%) dengan pemanfaatan lahan pekarangan <0,25 Ha (56,3%). Buah naga yang diusahatanikan sebanyak 60,4% jenis kulit merah dengan daging merah, dengan penerapan pola tanam monokultur yang dominan (81,25%). Dalam penggunaan pupuk dasar sebanyak 50,0% petani memilih pupuk oraganik dari kotoran ternak sapi. Tiang rambatan yang digunakan sebanyak 73% petani menggunakan tiang panjatan dari kayu hidup/potong. Bibit tanaman diperoleh dari stek batang/sulur, tinggi bibit berkisar antara 30 cm - <60 cm (35,4%), jumlah bibit ditanam dominan 2 bibit/tiang (79,2% ), dengan jarak tanam 2 m x 3 m (35,4%). Kegiatan pemeliharaan meliputi; pengikatan, pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama penyakit tanaman (HPT). Panen perdana dilakukan pada umur 7-8 bulan (35.42%), selanjutnya panen raya setiap triwulan. Pemanfaatan pekarangan ini memberikan manfaat ganda selain untuk tempat tinggal, juga untuk usahatani buah naga, yang mengintensifkan lahan pekarangan bero menjadi lebih potensial.
ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN NUGGET IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L.) DENGAN PENAMBAHAN BONGGOL PISANG Satria Wati Pade
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.252

Abstract

Nugget merupakan salah satu jenis variasi makanan lauk olahan siap saji dan digemari semua kalangan usia. Nugget adalah jenis makanan lauk pauk berkadar protein tinggi yang terbuat dari bahan dasar hewani dan dicampur dengan bahan lain melalui proses pemaniran dan penggorengan. Umumnya, nugget terbuat dari bahan dasar hewani seperti ayam, daging sapi, udang dan ikan. Nugget ikan sama dengan Nugget ayam hanya saja perbedaan terletak pada bahan baku yang digunakan. Salah satu jenis ikan yang dapat diolah menjadi nugget yaitu ikan cakalang. Ikan cakalang memiliki kandungan mineral makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kebanyakan produk olahan daging seperti nugget pada umumnya memiliki kelemahan pada kandungan serat yang rendah sehingga belum mencukupi serat pangan (dietary fiber). Adanya penambahan bonggol pisang pada nugget ikan cakalang akan meningkatkan kandungan serat karena bonggol pisang merupakan salah satu sumber serat pangan yang mempunyai peran penting untuk menjaga kesehatan tubuh Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas tiga perlakuan tingkat perbandingan bonggol pisang dan ikan cakalang, yaitu perlakuan A= 75% : 25% , B= 50% : 50%, C= 25% : 75%, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati yaitu uji organoleptic meliputi: rasa, aroma, warna dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan terhadap rasa berkisar antara 5,40 – 5,73, aroma 5,10 – 5,93, warna 5,07 – 5,60 dan tekstur 5,20 – 5,50 dan termasuk dalam kategori agak suka.
KARAKTERISTIK TEPUNG AMPAS KELAPA Rosdiani Azis; Ingka Rizkyani Akolo Rizkyani Akolo
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.256

Abstract

Ampas kelapa merupakan limbah yang diperoleh dari hasil pengolahan kelapa / pembuatan minyak kelapa. Pada umumnya limbah ini jarang dimanfaatkan masyarakat dan biasanya hanya dijadikan pakan ternak. Padahal jika diteliti lebih jauh ternyata ampas kelapa memiliki kandungan galaktomanan yang mempunyai peran penting dalam bidang pangan dan kesehatan. Tepung Ampas kelapa adalah Tepung adalah bahan baku utama pembuatan berbagai jenis makanan (kue). Disamping sebagai sumber pati(gizi), tepung juga sebagai pembentuk struktur. Sifat fisik tepung yang harus diperhatikan adalah harus berwarna putih , tidak menggumpal dan tidak lengket. Dikaitkan dengan sifat kimia daging buah kelapa hibrida maka yang berperan pada sifat fisik tepung adalah kadar galaktomanan dan fosfolipida.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari tepung ampas kelapa dihasilkan dari proses ekstrak pada ampas kelapa berdasarkan kadar air, kadar abu, kadar protein, kandungan karbohidrat, uji warna. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Gorontalo. Penelitian ini menggunakan software Minitab 16 dengan metode Sedangkan perlakuan yang diguankan adalah lamanya waktu pengeringan yaitu 2 jam, 4 jam dan 6 jam.
FORMULASI KONSENTRASI JAGUNG (Zea Mays L.) HIBRIDA KERING TERHADAP MUTU FISIKOKIMIA KERUPUK Desi Arisanti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.257

Abstract

Kerupuk jagung merupakan pangan yang potensial baru kaya karbohidrat yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis dan karakteristik sifat fisikokimia terhadap kerupuk jagung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa analisis fisikokimia mutu kerupuk pada beberapa formulasi konsentrasi jagung yang terbaik adalah perlakuan A1(uji tekstur tingkat kekerasan 1955.83%),perlakuan A2(kadar abu 1.83%), dan perlakuan A3 (kadar air 7.37%, dan volume pengembangan 58.36%).
SOSIS IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis L.) DENGAN PENAMBAHAN WORTEL (Daucus carota) DAN PATI SAGU (Metroxylon sp) Santri Sidu; Adnan Engelen; Abd Azis Hasan
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.258

Abstract

Sosis merupakan salah satu jenis pangan olahan yang di buat dari daging lumat yang dicampur bumbu-bumbu atau rempah-rempah kemudian dimasukkan dalam pengbungkus atau selonsong berbentuk bulat panjang. Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah jenis ikan laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan memiliki kandungan protein tinggi yang baik untuk tubuh manusia sehingga ikan tergolong sumberdaya perikanan pelagis penting dan merupakan salah satu komoditi ekspor non-migas tidak hanya sebagai makanan pokok, ikan cakalang juga dapat pula diolah menjadi suatu produk yang bergizi yaitu sosis dengan penambahan wortel (Daucus carota) dan Pati sagu (Metroxylon sp).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik antara wortel dan pati sagu pada pembuatan sosis ikan cakalang. Rancangan percobaan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode rancangan acak lengkap (RAL). Tahap-tahap dalam tugas akhir ini diantaranya dengan melakukan studi pustaka, pengumpulan data, dan analisis. Teknik pengujian yang digunakan adalah uji tingkat kesukaan, uji kadar air, uji kadar abu, uji tekstur, dan uji warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik antara wortel dan pati sagu pada pembuatan sosis ikan cakalang untuk tingkat kesukaan penerimaan panelis adalah formulasi S3 (Wortel 75% dan Pati sagu 25%) dengan nilai rata-rata tingkat kesukaan yaitu 6.33. Adapun hasil analisis kimia pada sosis pada beberapa formulasi wortel dan pati sagu perlakuan S1 yaitu kadar air 65.53%, kadar abu 1,4%, uji tekstur ada 2 yaitu tingkat kelengketan 4,89% dan tingkat kekerasan 9448.08%, dan uji warna 48,70%. Untuk perlakuan S2 yaitu kadar air 64,46%, kadar abu 1,57%, teksur : tingkat kelengketan 4.88% dan tingkat kekerasan 5567.64%, dan uji warna 42,13%. Untuk perlakuan S3 yaitu kadar air 57,46%, kadar abu 2,52%, tekstur : tingkat kelengketan 4,95% dan tingkat kekerasan 3797,48%, dan uji warna 41,48%.
ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN TANAMAN KENTANG BENIH VARIETAS GENERASI BARU DAN BENIH VARIETAS LOKAL DI KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Lelanovita Sardianti
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 2 No 2 (2018): Journal of Agritech Science (JASc) - November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v2i2.259

Abstract

Usahatani Kentang merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani dan merupakan kesempatan kerja bagi masyarakat pedesaan. Kebutuhan dan permintaan akan komoditas ini dari tahun ketahun terus meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh makin meluasnya penggunaaan produk kentang untuk berbagai bahan makanan, baik sebagai bahan sayuran, makanan ringan maupun kebutuhan industri.Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis jumlah biaya dan hasil produksi yang diperoleh petani pada penggunaan benih varietas baru dan benih varietas Lokal, Mengkaji perbedaan pendapatan petani yang menggunakan benih varitetas baru dan yang menggunakan benih varietas lokal. Metode pengolahan data dalam Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan Teknik penarikan sampel untuk lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan mengambil 40 responden petani yang menanam kentang. Hasil penelitian penunjukkan bahwa Total biaya varietas lokal yaitu Rp. 40.656.517 dan jumlah produksi varietas lokal adalah Rp. 2.580.000.000 sedangkan total biaya varietas generasi baru yaitu Rp. 785.390.000 dan jumlah produksi varietas generasi baru adalah Rp. 8.535.000.000.Terdapat perbedaan nyata pendapatan usaha tani kentang varietas generasi baru dengan varietas kentang lokal. Pendapatan usaha tani hasil varietas lokal per petani adalah sebesar Rp. 126.967.174 dan rata-rata pendapatan per hektar adalah sebesar Rp. 225.719.420. Pendapatan varietas generasi baru per petani adalah sebesar Rp. 387.480.500 dan rata-rata pendapatan per hektar adalah sebesar Rp. 508.171.148.
Kandungan Antioksidan dan Kadar Air pada Teh Mangga Quini ( Mangifera indica) Rosdiani Azis
Journal Of Agritech Science (JASc) Vol 3 No 1 (2019): Journal of Agritech Science (JASc) - Mei
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30869/jasc.v3i1.327

Abstract

Teh adalah merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Kandungan teh menjadi salah satu alasan mengapa minuman ini menjadi populer. Saat ini bahan baku teh telah mengalami perkembangan. Banyak tanaman hijau yang dapat diolah menjadi produk minuman teh. Tanaman hijau yang kaya akan antioksidan seperti tanin dan flavonoid. Adapun salah satu tanaman hijau yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi olahan teh adalah daun mangga Quini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kandungan antioksidan dan kadar air teh daun mangga berdasarkan teknik dan lama pengeringan. Teknik pengeringan (A) yang digunakan adalah sinar matahari (A1); dioven (A2); disangrai (A3). Lama pengeringan (B) yang digunakan, yakni: 60 menit (B1); 90 menit (B2); 120 menit (B3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh daun mangga mengalami perubahan intensitas warna. Dari uji yang dilakukan membuktikan bahwa produk teh tersebut mengandung antioksidan fenolik dan flavonoid. Adapun kandungan kadar air pada perlakuan yang terbaik ditemukan pada produk teh dengan metode pengeringan sangrai dengan lama pengeringan 2 jam, yaitu sebesar 4,06% dan kadar antioksidan tertinggi juga terdapat pada metode pengeringan matahari dengan lama pengeringan 1 jam yakni sebesar 27,23 % . Tea is one of drinks often consumed by people in Indonesia. The content of tea become one of the reasons why this drink is popular. Nowadays, the raw materials of tea have developed. Many green plants can be processed into tea products, where have advantages in terms of their chemical content, that are very useful for health. Green plants are full of antioxidants like tannins and flavonoids. As for one of the green plants can be used to be processed for tea is the Quini mango leaf. The purpose of this research is to describe antioxidant and water level content of mango leaf tea based on technique and time of drying. The drying techniques (A) used are sunlight (A1); baked in the oven (A2); roasted(A3). The time of drying (B), used are 60 minutes (B1); 90 minutes (B2); 120 minutes (B3). The result of research shows that mango leaf tea has changed in color intensity. The tests done prov that the tea product contains anti-oxidants of phenolic and flavonoids. As for the level water content of the best experiment, found in a tea product using the roasted drying method with drying for 2 hours, is of 4,06%. The highest antioxidant level also found in the sun drying method with 1 hour drying time, is of 27,23%.

Page 3 of 13 | Total Record : 130