cover
Contact Name
• Ishak Ryan, SP. M.Si
Contact Email
iryan75papua@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfapertanak@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. nabire,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan
ISSN : 25408887     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K" : 6 Documents clear
Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani (RTP) Transmigrasi di Kampung Bumi Raya dan Kampung Wadio Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire Hans F Liborang
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.374 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi nafkah Rumah TanggaPetani (RTP) Transmigrasi di Kampung Bumi Raya dan Kampung Wadio DistrikNabire Barat, Kabupaten Nabire. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatankualitatif dengan jenis penelitian adalah deskriptif. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data Primer dan data Sekunder dengan lokasi penelitian adalahKampung Bumi Raya dan Kampung Wadio, dilakukan selama bulan Juni sampaidengan September tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metodewawancara, pengamatan, dan analisis dokumen (prinsip triangulasi).Hasil penelitian di kedua kampung ini menunjukkan bahwa strategi nafkahRumah Tangga Petani di kedua kampung ini sama yaitu : Rekayasa sumber nafkahpertanian dengan cara intensifikasi pertanian. Strategi nafkah rumah tangga petanidikedua Kampung ini pengaruhi oleh umur dan generasi petani transmigrasi. GenerasiI yang merupakan petani transmigasi lebih memilih rekayasa sumber nafkah pertaniandengan budidaya tanaman padi dengan tetap pada sektor on farm, sedangkan generasiII adalah anak petani transmigrasi strategi nafkahnya adalah Nafkah Serabutan danPola Nafkah Ganda dengan beralih lebih memilih sektor non farm. Alasan petanitransmigrasi generasi I untuk tetap dengan budidaya tanaman padi karena untukpetani yang menanam padi mendapat bantuan pemerintah berupa bibit. Namundemikian, dari hasil wawancara dengan petani transmigrasi dan non transmigrasi dikedua kampung ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang diperoleh rumahtangga petani sayuran masih lebih tinggi dari pendapatan rumah tangga petanitransmigrasi dengan budidaya padi. Pendapatan rumah tangga petani transmigrasidengan budidaya padi rata-rata berkisar antara Rp.4.000.000 – Rp.6.000.000 perbulan,sedangkan pendapatan rumah tangga petani sayuran yang rata-rata non petanitransmigrasi pendapatannya perbulan rata-rata sebesar Rp.11.000.000 – Rp.15.000.000,dengan strategi nafkahnya adalah rekayasa sumber nafkah pertanian. Hasil daripenelitian ini juga menunjukkan bahwa generasi II kurang berminat untuk memilihsektor on farm karena tingkat pendidikan dan juga akses untuk memilih pola nafkahganda cukup banyak.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAGING BEKICOT DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING PERIODE STARTER Mery Christiana Simanjuntak
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.418 KB)

Abstract

Perhatian Pakan merupakan sarana produksi yang penting dalam usaha peternakanbroiler/ ayam pedaging dan menduduki hampir 80 % dari total biaya produksi. Hampirsemua produk pakan komersial yang ada di Nabire didatangkan dari luar (Jawa).Jauhnya produsen pakan dan konsumen (di Nabire) mengakibatkan rentang waktuantara produksi dan penggunaan pakan menjadi sangat lama. Hal ini mempengaruhikualitas pakan komersial tersebut baik kualitas fisik maupun gizinya terutama proteinyang mudah rusak karena faktor penanganan dan lamanya penyimpanan mulai dariproduksi, pengiriman, pergudangan hingga penggunaan oleh konsumen/peternak.Untuk mengembalikan kualitas gizinya maka dilakukan penelitian denganmemberikan tepung daging bekicot sebagai suplementasi protein pada pakan/ransumkomersial ayam pedaging.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagailevel tepung daging bekicot terhadap performan produksi ayam pedaging periodestarter.Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu menggunakan Rancangan AcakLengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali, denganjumlah ayam setiap satuan percobaan sebanyak 3 ekor. Perlakuan yang diberikanpemberian tepung daging bekicot dalam pakan dimana P0 (tanpa pemberian tepungdaging bekicot), P1 (dengan tepung daging bekicot 1 %), P2 (dengan tepung dagingbekicot 2%) dan P3 (dengan tepung daging bekicot 3 %). Vareabel yang diamati meliputikonsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daging bekicot tidakberpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap performans produksi baik terhadap konsumsiransum, pertambahan bobot badan maupun konversi ransum.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI ( Brasica juncea.L) DIKAMPUNG TOPO DISTRIK UWAPA KABUPATEN NABIRE Ishak Ryan
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.481 KB)

Abstract

Perhatian masyarakat terhadap soal pertanian dan lingkungan beberapa tahunterakhir ini menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena semakindirasakannya dampak negatif penggunaan bahan-bahan kimia. Jika dibandingkandengan dampak positifnya bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanianpengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding. Bahan-bahan kimia yang selaludigunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyakmenimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungansekitarnya. Pertanian organik merupakan bagian dari pertanian alami yang dalampelaksanaannya berusaha menghindarkan penggunaan bahan kimia dan pupuk yangbersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkunganyang sehat. Selain itu, juga untuk menghasilkan produksi tanaman yang berkelanjutandengan cara memperbaiki kesuburan tanah melalui penggunaan sumber alami sepertimendaur limbah pertanian. Dengan demikian setidaknya penggunaan pupuk organiccair (POC) dari kotoran hewan data membantu ketersediaan pupuk yang sangatdibutuhkan petani dan mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik.Dalam percobaan atau penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAK) dengan 4 perlakuan. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan, sehinggadiperoleh 12 satuan percobaan. Adapun perlakuan dalam percobaan ini adalah sebagaiberikut :1). Perlakuan I, yaitu tanpa pupuk organic cair (Kontrol) (KO). 2). PerlakuanII, yaitu POC Asal Kotoran ayam. (KA), 3). Perlakuan III, yaitu POC Asal KotoranKambing (KK), 4).Perlakuan IV, yaitu POC Asal Kotoran Sapi (KS). Penggunaan POCkandang yang dicobakan pada tanaman sawi, pupuk Organik cair kandang kambinglebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan pupuk kandang yang lainnya (KotoranSapi dan kotoran Ayam).
ANALISIS TATANIAGA BERAS DI KAMPUNG BUMI MULIA DISTRIK WANGGAR KABUPATEN NABIRE Marloza Roy
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.986 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran tataniaga, mengetahui fungsi-fungsitataniaga, menganalisis margin tataniaga, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya, sertaefisiensi tataniaga beras. Saluran tataniaga beras di Kampung Bumi Mulia terdiri dari empatsaluran tataniaga yaitu : saluran I : Petani → Konsumen; saluran II : Petani → Pedagang Pengecer→ Konsumen; saluran III : Petani → Pedagang Pengumpul → Konsumen; saluran IV : Petani →Pedagang Pengumpul → Pedagang Pengecer → Konsumen.Margin tataniaga pada saluran tataniaga II diperoleh pedagang pengecer Rp 2.150 /kg beras,saluran tataniaga III diperoleh pedagang pengumpul Rp 1.500 /kg beras, dan pada saluran tataniagaIV untuk pedagang pengumpul Rp 1.000 /kg beras dan untuk pedagang pengecer Rp 1.500 /kg beras.Pada saluran tataniaga I petani memperoleh keuntungan terbesar yaitu Rp 5.208,83 /kg beras,dengan rasio keuntungan dan biaya 4,52 dan farmer’s Share yang diterima sebesar 100 persendengan harga beras pada konsumen Rp 9.000 /kg beras.Nilai efisiensi tataniaga (EP) yang paling kecil terdapat pada saluran tataniaga I dengan nilaiEp 12,77 %, kemudian saluran tataniaga II dengan nilai Ep 15,19 % menyusul saluran tataniaga IIIdengan nilai Ep 16,64 % dan saluran tataniaga IV dengan nilai Ep 17,86 %. Oleh karena nilai Epdisetiap saluran tataniaga lebih kecil dari 50 %, maka tataniaga beras di Kampung Bumi Muliadinyatakan sudah efisien.
PEMBERIAN PUPUK MOL DAUN GAMAL (Gilicida Sepium) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM PUTIH (Amaranthus Tricolor,L) DI KELURAHAN GIRIMULYO KABUPATEN NABIRE Masniar Masniar
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.043 KB)

Abstract

Pupuk buatan pabrik yang beredar dipasaran, kadang-kadang persediaan daridistributor mengalami kelangkaan, harganya mahal dan dipengecer harganya melambungsehingga konsumen atau petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk maka perludisiasati dengan pemberian pupuk organik cair atau di sebut “POC” dalam bentukMikroorganisme Lokal (MOL). penggunaan pupuk Mol masih kurangpopuler/dipergunakan dikalangan petani karena memerlukan waktu untuk membuatpupuk mol tersebut dan dianggap kurang praktis, namun sebenarnya pupuk mol sangatbermanfaat untuk kesuburan tanah,untuk memelihara unsur hara dalam tanah sertaramah lingkungan karena terbuat dari bahan-bahan organik. percobaan dengan pola dasarrancangan acak kelompok dimana terjadi dari 4 perlakuan diulang sebanayak 3 kalisehingga diperoleh 12 satuan percobaanModel linear rancangan acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya kelompok dan perlakuanadalah:1). M0 : Kontrol (Tanpa perlakuan). 2). M1 : Perlakuan dengan POC MOL 10 ml +1 liter air. 3).M2 : Perlakuan dengan POC MOL 20 ml + 1 liter air. 4). M3 :Perlakuandengan POC MOL 30 ml + 1 liter air. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkanbahwa:1. pemberian pupuk MOL dengan pertumbuhannya untuk tinggi tanaman bayamdari pada perlakuan M3=30 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal. 2. SedangkanM2=20 ml + 1 liter air adalah yang paling optimal pada Jumlah daun tanaman bayam danberat tanaman bayam dari pada perlakuan yang lainnya.
UJI KUALITAS DAGING BEBEK YANG BEREDAR DI NABIRE Trijaya Gane Putra
Jurnal FAPERTANAK : Jurnal Pertanian dan Peternakan Vol 1 No 1 (2016): F A P E R T A N A K
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.61 KB)

Abstract

Pangan sangat vital untuk kelangsungan hidup manusia. Sumber pangan bisa berasal dariternak maupun tumbuhan-tumbuhan dan berfungsi sebagai sumber energi, protein, vitamindan mineral. Bahan makanan yang berasal dari ternak, dapat berupa daging, susu dan telur.Kebutuhan pangan asal ternak khususnya daging terus mengalami peningkatan. MenurutStatistik Peternakan (2011) yang dimuat majalah Poultry Indonesia edisi 10 Januari 2013menyampaikan bahwa pada tahun 2010 konsumsi daging sebesar 6,95 kg/kapita/tahun.Dibandingkan dengan target normal gizi yang direkomendasikan Widya Karya Pangan danGizi tahun 2004 sebesar 10,3 kg/kapita per tahun (LIPI, 2004), maka komsumsi daging barumencapai 67,48%.Upaya pemenuhan kebutuhan daging, antara lain dilakukan dengan optimalisasipemanfaatan potensi sumber daya ternak lokal sekaligus penganeka-ragaman berbagai jenisternak penghasil daging, salah satunya adalah bebek/ itik. Baik itik ataupun bebek (sebutanuntuk entog/ itik Manila) keduanya termasuk unggas air, dan keduanya lazim disebut bebek.Daging bebek sekarang sudah mulai dikenal dan digemari masyarakat. Namunpeningkatan produksi daging akan kurang berarti, apabila hasilnya sampai kepada konsumendalam keadaan kurang baik atau rusak, karena daging mempunyai sifat mudah rusak(perishable food).Sebagai daerah pertumbuhan baru di Papua, perkembangan kuliner di Nabire cukuppesat baik jumlah penjajanya maupun jenis menu yang ditawarkan. Salah satu jenis menuyang ditawarkan adalah berbahan daging bebek. Selain untuk penjaja kuliner, daging bebekjuga sudah mulai banyak dibutuhkan untuk konsumsi keluarga. Hasil survey awal diperolehbahwa daging atau karkas bebek yang beredar di Nabire ada yang berasal dari lokal Nabiredan ada yang didatangkan dari luar Nabire yaitu Surabaya.Isu yang sering muncul di media elektronik (televisi) menyebutkan adanyakontaminasi atau pencemaran mikroba, residu obat hewan dan pemakaian bahan pengawettertentu pada pangan atau bahan pangan asal hewan yang merugikan konsumen. Rantaipemasaran yang panjang dan lamanya waktu pengiriman khususnya daging bebek yangdidatangkan dari Surabaya dapat mendorong dilakukannya pengawetan, mengingat produkpeternakan seperti halnya daging merupakan media yang baik untuk pertumbuhan danperkembangan mikroba, baik mikroba yang menyebabkan kerusakan pada dagingnya itusendiri maupun mikroba (pathogen) yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusiayang mengkonsumsinya.Untuk mengetahui sejauh mana kualitas daging bebek baik yang berasal dariSurabaya maupun daging yang berasal dari lokal Nabire yang beredar di Nabire, perludilakukan penelitian terhadap kualitas daging bebek.Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengujian kualitas terhadapsampel daging bebek, baik yang diedarkan oleh agen daging bebek dari Surabaya maupunpemotong/penjual daging bebek lokal Nabire. Sesuai hasil survey jumlah agen yang mendatangkan daging bebek dari Surabaya adalah satu pengusaha yaitu Supermarket Luckydan jumlah penjual daging bebek lokal sebanyak dua orang, masing-masing berjualan dipasar Kalibumi (perempatan Kalibumi) dan di pasar Kalibobo. Dari ketiga pengedar/ penjualtersebut masing-masing diambil satu sampel sehingga jumlah sampel yang diuji kualitanyasebanyak tiga sampel daging bebek, satu sampel daging bebek asal Surabaya dan 2 sampeldaging bebek lokal.Pengujian kulaitas daging bebek dilakukan di Balai Klinik Hewan Dan LaboratoriumTipe B Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua di Jayapura mulai tanggal 20-30 Oktober 2014. Pengujian kualitas terdiri dari dua macam uji, yaitu uji organoleptik yangmeliputi warna, bau dan konsistensi daging dan uji cepat formalin.Hasil uji organoleptik dilaporkan bahwa baik warna, bau maupun konsistensisemuanya dinyatakan normal, sedangkan hasil uji cepat formalin, semua sampel dinyatakannegatif atau bebas formalin, sehingga tiga sampel tersebut dinyatakan aman untukdikonsumsi. Hal ini berarti bahwa daging bebek yang beredar di Kabupaten Nabireberdasarkan hasil penelitian uji kulaitas tersebut dapat dinyatakan memenuhi syarat untukdiperdagangkan karena memenuhi standar kualitas yang memadai sehingga aman untukdikonsumsi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6