cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Jl. Dr. Junjunan No. 236 Bandung-40174
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Geologi Kelautan: Media Hasil Penelitian Geologi Kelautan
ISSN : 16934415     EISSN : 25278851     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Geologi Kelautan (JGK), merupakan jurnal ilmiah di bidang Ilmu Kebumian yang berkaitan dengan geologi kelautan yang diterbitkan secara elektronik (e-ISSN: 2527-8851) dan cetak (ISSN: 1693-4415) serta berkala sebanyak 2 kali dalam setahun (Juni dan Nopember) oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2022)" : 6 Documents clear
PENAFSIRAN GEOLOGI PERAIRAN SUMUR, UJUNG KULON-BANTEN BERDASARKAN DATA SEISMIK PANTUL SALURAN TUNGGAL Joni Widodo; Dida Kusnida; Lukman Arifin
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.769

Abstract

Perairan Sumur hingga Teluk Lada merupakan bagian dari Selat Sunda, yang secara fisiografi merupakan ujung barat dari Lajur Bogor, Lajur Depresi Tengah dan Lajur Bandung. Untuk menganalisis kondisi geologi bawah laut, dapat dirunut dari geologi darat, yang mengacu pada Geologi Lembar Cikarang 1109-2 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Batimetri daerah penelitian memperlihatkan kecenderungan adanya pengaruh struktur geologi terhadap perubahan kedalaman laut, dimana struktur geologi berupa sesar normal dan perlipatan banyak dijumpai di daerah penelitian. Hasil penetrasi seismik dangkal yang dipergunakan secara umum terbatas hingga kedalaman 350 milidetik, atau + 250 m. Terdapat 2 satuan batuan Pliosen (awal dan akhir) dan 4 satuan batuan Pleistosen/Kuarter dari tua ke muda: Q0, Q1, Q2, dan Q3, yang dapat dikenali dari seluruh penampang seismik dangkal di Selat Sunda. 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI-TIRS (STUDI KASUS : PANTAI JOLANGKUNG KABUPATEN MALANG) Insan, Luthfi Khairul; Firdauz, Miftakhul; Religi, Muhammad Denzel; Azhar, Rifki Anshori; Anggia Sari, Risky Rena; Masitoh, Ferryati
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.743

Abstract

Mencairnya es di kutub utara memberikan kontribusi penambahan pada volume air laut, sehingga memberikan dampak lingkungan pesisir laut seperti abrasi pantai, perubahan garis pantai dan banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar perubahan garis pantai sebab dari kenaikan muka airlaut di Pantai Jolangkung, Kabupaten Malang antara tahun 2011-2021 menggunakan citra Landsat-7 ETM+ dan penyelidikan lapangan. Metode yang digunakan yaitu ekstraksi garis pantai dan tumpang susun (overlay)data citra, sehingga diperoleh data garis pantai dan besar selisih dari perubahan garis pantai. Dari penelitian ini dapat diketahui besar perubahan garis pantai sebesar 9.723,9 m2.
IDENTIFIKASI PIPA BAWAH LAUT MENGGUNAKAN DATA GEOMAGNET, PERAIRAN BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR Subarsyah, ⠀; Albab, Ali
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.768

Abstract

Transmisi gas dari sumur produksi melalui pipa bawah laut menuju titik distribusi merupakan hal yang sangat penting. Kebutuhan akan gas alam yang sangat tinggi seringkali mendorong pemasangan jaringan pipa gas baru begitupun ketika terjadi gangguan terhadap jaringan pipa yang lama. Pemasangan jaringan pipa baru membutuhkan informasi mengenai lokasi jaringan pipa terpasang. Identifkasi jaringan pipa bawah laut dapat dilakukan dengan survei magnetometer dan menerapkan pengolahan data yang dapat mempermudah identifikasi, tahapan pengolahan data akan dilakukan pada rute pipa bawah laut di Perairan Balikpapan untuk mengidentifikasi keberadaan pipa bawah laut yang sudah terpasang. Metode pengolahan data dilakukan dengan analisis signal sehingga jalur pipa gas bawah laut dapat teridentifikasi dengan lebih baik. Data magnet di Perairan Balikpapan dapat mengidentifikasi setidaknya 4 (empat) jalur pipa gas bawah laut terpasang. Penggunaan metode analisis sinyal memberikan gambaran yang lebih jelas keberadaan pipa gas bawah laut.
ANALISIS SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN ARUS DENGAN UKURAN BUTIR DI PERAIRAN PANTAI SIGANDU BATANG, PROPINSI JAWA TENGAH Setyanto, Agus; Setiady, Deny; Suherman, Irwan Hidayat
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.791

Abstract

Pantai Sigandu di Kabupaten Batang merupakam pantai yang sangat dinamis dimana proses abrasi, akresi dan suplai sedimen dari beberapa sungai yang bermuara di perairan pantai ini telah mengakibatkan bentuk pantai yang berubah – ubah. Perubahan bentuk pantai ini diikuti dengan pola sebaran sedimen dasar laut. Parameter hidrooseanografi yang berpengaruh secara langsung terhadap proses-proses sebaran sedimen permukaan dasar laut yang terjadi di laut adalah arus, gelombang dan pasang surut. Parameter-parameter ini akan berpengaruh terhadap pergerakan sedimen di laut, sehingga perlu dianalisi hubungan antara aspekhidrooseanografi dan sebaran sedimen permukaan dasar laut di Pantai Sigandu. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen yang sangat dominan dan pengaruh kecepatan arus terhadap sebaransedimen pada Perairan Pantai Batang. Pengambilan data lapangan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan metode deskriptif yang bersifat eksploratif yang meliputi pengukuran dan pengambilan data pasang surut, pemetaan karakteristik pantai, data sampel permukaan dasar laut, dan kompilasi data arus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran butir sedimen perairan Pantai Batang dominan lanau dengan kandungan presentasinya mencapai 96,4 %, lempung 3,1 %, dan pasir 0,5% dan mendapat nilai korelasi sebesar 0,0109 di mana nilai tersebut sangat kecil korelasinya, dan arus tidak memiliki pengaruh terhadap distribusi besar ukuran butir sedimen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis sedimen yang paling dominan adalah lanau dan arus yang memiliki pengaruh terhadap distribusi besar ukuran butir sedimen.Berdasarkan analisa sebaran sedimen selama penelitian diketahui jenis sedimen di Perairan Pantai Sigandu Batang didominasi oleh sedimen lanau dan lanau pasiran dengan pola sebaran sedimennya sejajar garis pantai, dimana sedimen jenis lanau pasiran berada pada perairan yang dangkal sedangkan sedimen jenis lanau dan lempung berada pada perairan yang dalam. Hal ini terjadi karena pengaruh arus laut yang didominasi oleh pasang surut yang semakin lemah.
KARAKTER ARUS PASUT DI PERAIRAN PULAU PUTRI, NONGSA, BATAM BERDASARKAN PEMODELAN HIDRODINAMIKA 2D Wibawanti, Putri; Taofiqurohman, Ankiq; Geurhaneu, Nineu Yayu; -, Subiyanto; Faizal, Ibnu
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.764

Abstract

Pulau Putri merupakan pulau kecil terdepan bagian dari Nongsa, Batam yang sempat terancam hilang akibat perubahan garis pantai besar-besaran. Arus dan pasang surut ini merupakan parameter oseanografi yang penting diketahui dalam menganalisis karakteristik perairan. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan arus pasang surut di perairan Pulau Putri Pada penelitian ini digunakan pendekatan numeris 2D dengan menggunakan model Delft3D- FLOW. Simulasi dimulai pada Maret-Mei 2020 Validasi model dengan data elevasi muka air laut menghasilkan nilai yang baik, yaitu dengan RMSE 0,135 dan bias 0,018. Adapun validasi komponen pasang surut menujukkan selisih yangkecil yaitu 0 - 8 cm untuk amplitudo dan 0o - 9o untuk fase. Berdasarkan simulasi, pasang surut di Pulau Putri termasuk tipe condong semidiurnal dan termasuk perairan microtidal dan sedikit mesotidal dengan tunggang pasut kurang dari 2 - 2,5 m. Hasil model arus pasut menghasilkan nilai rata-rata residu 0,1 m/s dan rata-rata arus pasang surut yang dapat mencapai 0,5 m/s. Pola pergerakan arus pasut yang dihasilkan adalah bidirectional, yaitu dari barat menuju timur dan tenggara.
KARAKTERISTIK INTRUSI AIR LAUT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KETINGGIAN DAN KEMIRINGAN LERENG Zahra, Lauditta; Ghazali, Mochamad Firman; Dermawan, Ananda; Salsabila, Choirunnisa; Aulia, Mila; S, Ni Made Mega Melliana
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.20.2.2022.772

Abstract

Wilayah pesisir merupakan daerah yang memiliki banyak potensi, namun terdapat banyak permasalahan di dalamnya, salah satunya intrusi air laut. Intrusi air laut merupakan permasalahan yang belum mendapatkan perhatian, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Didukung dengan bentuk topografi daerah pesisir berupa dataran, sehingga semakin mempercepat terjadinya intrusi air laut. Penelitian dilakukan di daerah pesisir Kecamatan Kalianda, lebih tepatnya di Desa Way Urang, Desa Way Lubuk dan Kelurahan Kedaton. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik intrusi air laut serta hubungan terhadap perubahan ketinggian dan kemiringan lereng. Data yang digunakan berupa data salinitas yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling. Data lainnya berupa SRTM yang diekstraksi menghasilkan data ketinggian dan kemiringan lereng. Data tersebut dilakukan analisis regresi polinomial untuk melihat hubungan intrusi air laut terhadap ketinggian dan kemiringan lereng. Berdasarkan hasil analisis, hubungan intrusi air laut terhadap ketinggian memiliki nilai R2 = 0,2334 sedangkan terhadap kemiringan lereng dengan nilai R2 = 0,317. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa besarnya intrusi air laut memiliki hubungan yang lemah terhadap ketinggian dan kemiringan lereng.

Page 1 of 1 | Total Record : 6