cover
Contact Name
Hirowati Ali
Contact Email
hirowatiali@med.unand.ac.id
Phone
+6281276163526
Journal Mail Official
mka@med.unand.ac.id
Editorial Address
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Majalah Kedokteran Andalas
Published by Universitas Andalas
ISSN : 01262092     EISSN : 24425230     DOI : https://doi.org/10.25077
Core Subject : Health,
Majalah Kedokteran Andalas (MKA) (p-ISSN: 0126-2092, e-ISSN: 2442-5230) is a peer-reviewed, open-access national journal published by Faculty of Medicine, Universitas Andalas and is dedicated to publish and disseminate research articles, literature reviews, and case reports, in the field of medicine and health, and other related disciplines
Articles 785 Documents
STATUS HEMATOLOGI PENDERITA MALARIA SEREBRAL Nurhayati Nurhayati
Majalah Kedokteran Andalas Vol 33, No 1: April 2009
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.932 KB) | DOI: 10.22338/mka.v33.i1.p%p.2009

Abstract

AbstrakMalaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Berdasarkan klasifikasi klinis, malaria dibedakan atas malaria berat dan malaria tanpa komplikasi. Malaria serebral merupakan komplikasi terberat dari malaria falsiparum.Telah dilakukan penelitian seksi silang terhadap penderita malaria falciparum yang dirawat inap di Bangsal Penyakit Dalam RS. Perjan. Dr. M. Djamil Padang dari bulan Juni 2002 sampai Juni 2006. Pada penelitian ini didapatkan jumlah sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 16 orang penderita malaria serebral dan 44 orang penderita malaria tanpa komplikasi.Data penelitian menunjukan terdapat perbedaan bermakna nilai hematokrit (p<0,05) dan jumlah leukosit (p<0,05) antara penderita malaria serebral dengan penderita malaria tanpa komplikasi. Dan terdapat korelasi positif antara nilai hemoglobin dengan hematokrit (r=0,864; p<0,05) pada penderita malaria falsiparum.Kata kunci: malaria serebral, malaria tanpa komplikasi, malaria falsiparumAbstract Malaria is still a problem of health of world society. Based on the clinical classification, are distinguished on severe malaria and uncomplicated malaria. Cerebral malaria is the worst complication of falciparum malaria. Cross section of the research done at the Hospital Dr. M. Djamil Padang againts medical record of malaria patients who are hospitalized in the Internal Medicine from June 2002 until June 2004. In this study, a total sample of 60 people, consisting of 16 cerebral malaria and 44 uncomplicated malaria. Data showed there were significant differences for hematocrit values (p <0.05) and total leukocytes values (p <0.05) between cerebral malaria and uncomplicated malaria patients. There is a positive correlation between hemoglobin with hematocrit values (r = 0.864; p <0.05) of falciparum malaria patients. Keywords: cerebral malaria, uncomplicated malaria, falciparum malaria
PERAN PEMBEDAHAN PADA TUMOR JINAK PAYUDARA Suyatno Suyatno
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.39 KB)

Abstract

PERAN PEMBEDAHAN PADA TUMOR JINAK PAYUDARA
VISKOSITAS DARAH DAN ASPEK MEDISNYA Lili Irawati
Majalah Kedokteran Andalas Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.53 KB) | DOI: 10.22338/mka.v34.i2.p102-111.2010

Abstract

AbstrakFaktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah adalah: a) Hematokrit : hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat. b) Suhu tubuh: bila suhu tubuh naik, viskositas turun. c) Kadar protein plasma: bila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya. d) Kecepatan aliran darah: bila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik. e) Diameter pembuluh darah: bila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka efek viskus jauh lebih sedikit.Aplikasi pada Hukum Poiseuille, menyatakan bahwa kecepatan aliran darah bergantung pada radius, ketika radius meningkat dua kali lipat maka kecepatan aliran darah meningkat menjadi 16 kali. Demikian juga ketika radius dibuat lebih kecil, kecepatan aliran menurun secara drastis seperti penebalan pada dinding arteri, akan menurunkan kecepatan aliran darah seperti pada angina pectoris, penyebab tersering adalah arteriosclerosis.Kata kunci : Viskositas darah, Hukum PoiseuilleAbstractThe factors affecting the blood viscosity are following: a) Haematocrit: increased haematocrit will be followed increased the blood viscosity. b) The body temperature: inclined the body temperature, viscosity decline. c) Plasma protein levels: when it levels increase then viscosity also increase and conversely. d) The rate of the blood flow: when the rate down, the viscosity up. e) The vessel diameter (sizes): when the diameter less than 1,5 mm, the viscous effect much less.The application to Poiseulle’s Law, suggest that the rate of blood depend on radius, once the radius increased twice then the rate of blood flow increased 16 times. Simiarly, once the radius is reduced, the rate of blood flow decrease dramaticaly such as the thickness on the artery vessel wall, will decrease the rate of blood flow such as angina pectoris, the most caused are arterioclerosis.Key word : blood viscosity, Poiseulle’s Law
Preface and ToC - Vol 37, Supplement 2 (2014) Redaksi MKA
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.215 KB)

Abstract

Preface and ToC - Vol 36, No 1 (2012) Redaksi MKA
Majalah Kedokteran Andalas Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.228 KB)

Abstract

Preface and ToC - Vol 38, No 3 (2015) Redaksi MKA
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.224 KB)

Abstract

HAMBATAN DALAM MENDAPATKAN PENGALAMAN BELAJAR KLINIS PADA KEPANITERAAN KLINIK DI UNIT GAWAT DARURAT (UGD) BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Hardisman Hardisman
Majalah Kedokteran Andalas Vol 33, No 1: April 2009
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.632 KB) | DOI: 10.22338/mka.v33.i1.p%p.2009

Abstract

AbstrakPenatalaksanaan gawat darurat merupakan kompetensi yang vital dan harus dimiliki oleh setiap dokter. Selain itu, sejak tahun ajaran 2007/2008 pada tahapan klinik, FK-UNAND melakukan penataan lebih baik pada sistim kepaniteraan. Oleh karea itu perlu dilihat apakah peroses pendidikan di UGD juga telah memberikan pengalaman belajar klinis yang optimal? Serta apa hambatan dalam mendapatkan pengalaman klinis tersebut?.Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan dilaksanakan pada bulan September 2007 - Maret 2008. Instrument pengumpulan data adalah kuisioner terstruktur dan sebagian besar menggunakan sistim skala. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang sedang menjalankan rotasi kepaniteraan klinik di Instalasi Gawat darurat (IGD) yang diambil pada dua siklus. Data-data kuantitatif dianalisa secara deskriptif. Untuk melihat bagaimana perbedaan gender dalam mendapatkan pengalaman belajar klinis dianalisa secara statistik (t-test).Kesempatan belajar memperoleh pengalaman klinis oleh mahasiswa mencapai skala 3 lebih (sedang) dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan (p>0,05). Secara sepesifik, kesempatan melakukan tindakan penatalaksanaan jalan nafas (airway management) merupakan kesempatan yang paling jarang didapatkan (skala 2,11). Kesempatan melakukan penatalaksanaan dan menjahit luka serta melakukan injeksi cukup sering, dengan skala 4,05 dan 4,25. Hambatan utama dalam memperoleh pengalaman klinis adalah karena jumlah pasein yang kurang (39,7%) kurangnya bimbingan (32,9%) dan sikap penerimaan atau penolakan dari staf perawat (16,4%).Kesempatan mendapatkan pengalaman dan pencapaian kompetensi klinis mahasiswa di UGD belumlah optimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hambatan seperti jumlah pasien dan bimbingan yang kurang serta sikap penerimaan dan kerjasama staf perawat.Kata Kunci: Pengalaman belajar klinis dan pendidikan kedokteran.ARTIKEL PENELITIAN9AbstractClinical competency in management of emergency cases is one of the very important competencies of medical graduate. Therefore, this important to recognize, does the clinical clerkship in Emergency Department (ED) provide adequate learning for medical students?.A cross sectional study was conducted between September 2007 and March 2008 in Faculty of Medicine of Andalas University. The data was gathered by structured questionnaire which majority of the questions are scale system. Respondents of the study are the students who are doing clinical attachment in ED when the study being conducted (two groups of rotation with total 110 students). Majority of the quantitative data has been analysed descriptively. To investigate difference clinical learning experiences and competencies between male and female students has been used statistical analysis of t-test.In average, the students obtain clinical learning experiences in medium level (above scale 3), in which there is no difference between male and female (p>0.05). Specifically, experience in conducting airway management is the lowest scale (2.11). Most of the students (66.4%) encounter barriers to gain clinical experience. They feel that the main barriers in obtaining clinical learning experiences are limited number of the patients (39.7%), inadequate supervision (32.9%) and nursing staff attitude (16.4%).The students do not get optimal clinical learning experience and competencies in ED. These are influenced by limited number of patients, inadequate supervision and attitude of nursing staffs.Keywords:Clinical learning experiences and and medical education.
Hypertrophic pulmonary osteoarthropathy with primary lung cancer Yulia Kurniawati; A.H.S. Kartamihardja
Majalah Kedokteran Andalas Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.403 KB) | DOI: 10.22338/mka.v40.i1.p64-70.2017

Abstract

Hipertrophic Pulmonary Osteoarthropathy (HPO) merupakan sindrom paraneoplastik yang disebabkan oleh kelainan pada paru-paru. Angka kejadian HPO sangat rendah yaitu kurang dari 1%, dimana penyebab yang tersering (90%) adalah karsinoma bronkogenik. Gambaran klinis HPO timbul akibat kelainan sistemik pada sendi dan jaringan lunak berupa pembengkakan pada jari-jari, pembentukan tulang baru terutama pada tulang panjang ekstremitas bawah, serta gambaran  menyerupai artristis pada sendi dan jaringan periartikuler (pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan siku). Beberapa penelitian telah melaporkan manfaat sidik tulang (bone scintigraphy)  untuk penegakkan diagnosis dan penilaian pasca terapi pada HPO. Sidik tulang selain untuk menegakkan diagnosis dan mengetahui adanya metastasis, juga dapat menggambarkan secara lebih jelas keberadaan dan luasnya aktivitas sub-periosteal dibandingkan pemeriksaan radiologi. Berikut dilaporkan kasus HPO yang awalnya didiagnosis sebagai osteoarthritis dari pemeriksaan radiologi, selanjutnya didiagnosis dengan karsinoma bronkogenik dengan HPO  dari pemeriksaan sidik tulang.
LAMA RAWATAN DAN MORTALITAS PASIEN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS DR. DJAMIL PADANG DITINJAU DARI BEBERAPA ASPEK Hardisman Hardisman
Majalah Kedokteran Andalas Vol 32, No 2: Agustus 2008
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.776 KB) | DOI: 10.22338/mka.v32.i2.p%p.2008

Abstract

AbstrakIntensive Care Unit (ICU) merupakan bagian yang sangat penting dari suatu rumah sakit. ICU sangat berperan dalam penatalaksanaan pasien dengan penyakit kritis dan segala komplikasinya yang meliputi ICU medik dan ICU bedah. Penatalaksanaan pasien ICU ini tidak hanya memerlukan keahlian dan keterampilan medis yang tinggi tapi juga memerlukan sarana dan peralatan dengan teknologi lebih tinggi dan relatif mahal. Oleh karena itu sangat perlu dipertimbangkan efektifitas biaya yang digunakan pada perawatan ICU, lama rawatan dan juga resiko martalitas.Penelitian ini merupakan studi retrospektif di ICU dan Bagian Anestesiologi dan Reanimasi RS M Djamil Padang dengan menggunakan data catatan medis pasien. Data-data dikumpulkan selama dua tahun sejak ICU baru di RS M Djamil digunakan (Periode Mei 2002-April 2004). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah mortalitas dan lama rawatan pasien di ICU. Juga untuk melihat bagaimana hubungan antara umur pasien dan kelompok diagnosis dengan lama rawatan dan mortalitas.Ditemukan angka mortalitas pasien di ICU 25,6% dan lama rawatan yang lebih dari 7 hari 14,8% dari total 454 pasien. Ditemukan pasien dengan usia >50 tahun cendrung memerlukan rawatan lebih lama (p<0,05). Juga ditemukan angka mortalitas cendrung lebih tinggi pada pasien usia <10 tahun dan >50 tahun (p<0,05). Pada kelompok diagnosis gangguan kesadaran dan gangguan kardiovaskular-sirkulasi terlihat memerlukan rawatan lebih lama. Terlihat juga pada kelompok diagnosis gangguan kesadaran dan gagal nafas mempunyai angka mortalitas yang lebih tinggi. Namun tidak dapat disimpulkan apakah ada kecendrungan yang bermakna secara statistik pada kelompok diagnosis tersebut.Pasien anak-anak dan usia lanjut lebih rentan untuk jatuh pada kondisi yang buruk dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Disamping itu, pasien dengan gangguan kardiovaskuler, penurunan kesadaran dan gagal nafas juga membutuhkan perhatian khusus.Kata Kunci: Pasien ICU, lama rawatan dan mortalitasAbstractThe Intensive Care Unit (ICU) is an important part of the hospital. The ICU is dedicated to manage patients with life-threatening illnesses, injuries, and complications. The services of ICU include medical and surgical intensive care area. The treatment for these conditions needs high tech, high skill, and expensive equipments. These have directly impacts on cost of the patients care. Therefore, it should be considered cost effective, length of hospital stay and risk of mortality.ARTIKEL PENELITIAN143A retrospective study was conducted in The Department of Anesthesiology and Intensive Care M Djamil Hospital. This study collected all of ICU patients in M. Djamil Hospital two year period since the new ICU in the hospital has been established (May 2002 – April 2004). The aim of the study is to look at mortality and length of hospital stay ICU patients. The study is also to determine correlation between age of patient, diagnosis related groups (DRG) and length of hospital stay and risk of mortality.In the study, there was found 14.8% patients which length of stay more than 7 days and 25.6% mortality rate from total 454 ICU patients. There was also tendency of old patients (more than 50 years) have more length of hospital stay (p<0.05). There was tendency of high mortality rate in age patients less than 10 years and more than 50 years (p<0.05). Length of hospital stay in DRG consciousness disorders and cardiovascular-circulations disorders were relatively higher than other diseases. The mortality rate in DRG consciousness disorders and respiratory failure were also relatively higher. However, it couldn’t conclude the tendency of some DRG to length of hospital stay and to mortality rate.Children and old patient are more vulnerable than other age groups if they are hospitalized in ICU. Also, the critical conditions with cardiovascular illnesses, consciousness disorders and respiratory failure need more special attention.Keywords: ICU patients, length of hospital stay and mortality
PERANAN TROMBOSIT DALAM PATOGENESIS MALARIA Diana Natalia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.67 KB) | DOI: 10.22338/mka.v37.i3.p219-225.2014

Abstract

AbstrakMalaria merupakan penyakit endemik di Indonesia dan mempengaruhi hampir seluruh komponen darah. Anemia dan trombositopenia merupakan komplikasi malaria terkait hematologi yang paling sering, dan mendapat banyak perhatian pada literatur ilmiah karena berhubungan dengan mortalitas. Penurunan jumlah trombosit berkaitan dengan berbagai penyebab diantaranya lisis dimediasi imun, sekuestrasi pada limpa, gangguan pada sumsum tulang dan fagositosis oleh makrofag. Infeksi malaria menyebabkan abnormalitas pada struktur dan fungsi trombosit. Kejadian trombositopenia dapat dijadikan petunjuk penting malaria akut.AbstractMalaria are endemic infection in Indonesia and are commonly associated with hematological abnormalities. Anemia and thrombocytopenia are the most common complication of malaria, and has been reported because its mortality. Thrombocytopenia is caused by immune lysis mechanism, spleen’s sequestration, defect in bone marrow and macrophage phagocytosis. Malaria infection causes the abnormality in the structure and function of platelets. The presence of thrombocytopenia is important as an indicator of acute malaria.

Page 6 of 79 | Total Record : 785


Filter by Year

2008 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 48 No. 4 (2025): MKA October 2025 Vol. 48 No. 3 (2025): MKA July 2025 Vol. 48 No. 2 (2025): MKA April 2025 Vol. 48 No. 1 (2025): MKA January 2025 Vol 46, No 12 (2024): Online Oktober 2024 Vol 46, No 11 (2024): July 2024 Vol 46, No 10 (2024): Supplementary April 2024 Vol 46, No 10 (2024): Online May 2024 Vol. 47 No. 4 (2024): MKA October 2024 Vol. 47 No. 3 (2024): MKA July 2024 Vol. 47 No. 2 (2024): MKA April 2024 Vol. 47 No. 1 (2024): MKA Januari 2024 Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024 Vol 46, No 8 (2024): Online Januari 2024 Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023 Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023 Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023 Vol 46, No 3 (2023): Supplementary May 2023 Vol. 46 No. 3 (2023): Online Juli 2023 Vol. 46 No. 3 (2023): Supplementary July 2023 Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023 Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023 Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022 Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022 Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022 Vol 45, No 1 (2022): Online Januari 2022 Vol 44, No 7 (2021): Online Desember 2021 Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021 Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021 Vol 44, No 4 (2021): Online September 2021 Vol 44, No 3 (2021): Online August 2021 Vol 44, No 2 (2021): Online July 2021 Vol 44, No 1 (2021) Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020 Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020 Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019 Vol 42, No 3 (2019): Published in September 2019 Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019 Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019 Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018 Vol 41, No 2 (2018): Published in May 2018 Vol 41, No 1 (2018): Published in January 2018 Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017 Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017 Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016 Vol 39, No 1 (2016): Published in April 2016 Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015 Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015 Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015 Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015 Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014 Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014 Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014 Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014 Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014 Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012 Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012 Vol 35, No 2 (2011): Published in August 2011 Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011 Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010 Vol 34, No 1 (2010): Published in April 2010 Vol 33, No 2: Agustus 2009 Vol 33, No 1: April 2009 Vol 32, No 2: Agustus 2008 Vol 32, No 1: April 2008 More Issue