Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
Jurnal Psikologi Ulayat (JPU) [Indonesian Journal of Indigenous Psychology] is a peer-reviewed scientific journal in Psychology that publishes empirical based research articles of various topics related to psychology, particularly topics that emphasize indigenous values and cultures of Indonesia.
Articles
7 Documents
Search results for
, issue
" Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat"
:
7 Documents
clear
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA REMAJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Siegit, Setiasih
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.782 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-127
Abstract – Information and communication technology (ICT) influences human behavior, including adolescent relationship with parents. Besides positive impact, ICT has a negative impact toward family relationships. The aim of research is to examine the use of information and technology of adolescence and their family functioning. Participants of this research were male and female adolescents, aged 12-16 (N=90). Data collection used McMaster Family Assessment Device (FAD). The study showed there exists no significant differences of using ICT between male and female adolescents. All participants used their gadgets for communication (verbal and written) and browsing. There were neither significant differences of family functioning between male and female adolescents. Other related findings were discussed. Abstrak — Teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology; ICT) memengaruhi pola relasi antar individu, termasuk relasi remaja dengan orang tua. Selain manfaat positif, ICT juga mempunyai dampak negatif terhadap relasi individu dengan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan perangkat ICT pada remaja laki-laki dan perempuan serta keberfungsian keluarganya. Partisipan penelitian ini adalah remaja usia 12-16 tahun (N=90) melalui pengambilan data dengan angket McMaster family assesment device (FAD). Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penggunaan ICT remaja laki-laki dan perempuan. Partisipan remaja laki-laki maupun perempuan menggunakan perangkat ICT untuk berkomunikasi (lisan dan tulisan) dan mencari informasi. Hasil analisis data juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keberfungsian keluarga remaja laki-laki dan perempuan yang memanfaatkan ICT. Penemuan lainnya turut didiskusikan.
KECERDASAN BUDAYA DAN PENYESUAIAN DIRI DALAM KONTEKS SOSIAL-BUDAYA PADA MAHASISWA INDONESIA YANG KULIAH DI LUAR NEGERI
Ghaniyy, Anshari Al;
Akmal, Sari Zakiah
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (41.322 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-179
Abstract — This study aims to investigate the relationship between the sociocultural adjustment and cultural intelligence in Indonesian students who study abroad. Sociocultural adjustment is the ability and competence to adapt in a new environment by facing everyday life difficulties in different cultural contexts. Cultural intelligence is an individual's ability to learn, manage, and interact in order to work effectively with culturally different societies. Cultural intelligence has two dimensions: internalised cultural knowledge intelligence (ICK) and effective cultural flexibility (ECF). Participants in this study were 105 Indonesian students who studied abroad at the time they participate. The data was processed with partial correlation by controlling for sex and the use of English. The results showed that ICK has a significant relation to sociocultural adjustment, while ECF is not significantly related to sociocultural adjustment. The findings highlight the importance of students to deepen the cultural and all aspects of the destination country in order to adapt well.Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan penyesuaian diri dalam konteks budaya yang berbeda dengan kecerdasan budaya pada mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri. Kemampuan penyesuaian diri dalam konteks budaya adalah kemampuan dan kompetensi untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan yang baru dengan melihat kesulitan yang dihadapi dalam keseharian dalam konteks budaya yang berbeda. Kecerdasan budaya merupakan kemampuan individu untuk memelajari, mengelola, dan berinteraksi agar dapat bekerja secara efektif dengan masyarakat yang berbeda budaya. Kecerdasan budaya memiliki dua dimensi yaitu internalized cultural knowledge intelligence (ICK) yang membahas kemampuan kognitif dan effective cultural flexibility (ECF). Partisipan dalam penelitian ini ialah 105 mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri saat berpartisipasi dalam penelitian ini. Data penelitian diolah dengan korelasi parsial dengan mengontrol jenis kelamin dan penggunaan bahasa Inggris. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ICK memiliki hubungan yang signifikan dengan penyesuaian diri dalam konteks budaya, sedangkan ECF tidak berhubungan signifikan dengan penyesuaian diri dalam konteks budaya. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya mahasiswa untuk lebih mendalami kebudayaan dan segala aspek yang terdapat di negara tujuan agar dapat beradaptasi dengan baik.
PERAN FRUSTRASI PADA POLA ASUH OTORITER DAN AGRESI: MODEL MODERASI
Rozi, Fahrul;
El Hafiz, Subhan
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (15.768 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-132
Abstract – This study aims to determine the role of authoritarian parenting in increasing the aggression tendency among adolescents that is moderated by frustration. Participants in this study were 150 respondents. The instrument used were Parental Authory Questionnaire Scale (PAQ) created by Buri (1991), scale of frustration and Aggression Questionnaire Buss-Perry Scale (Buss & Perry, 1992). Statistical analysis used model moderator analysis 1 according to PROCESS model (Hayes, 2013). The results of this study indicated that frustration significantly affects the role of authoritarian parenting style to the emergence of tendencies of aggression. Adolescents who experienced high (affect = .0043; p <.001) and moderate (affect = .6274; p <.001) frustration significantly increases the influence of parental authoritarian parenting on the tendency of aggression. Meanwhile, adolescents’ low frustration levels do not significantly trigger aggression even if they are exposed to authoritarian parenting style. This suggests that the level of frustration controls the tendency of aggressive behavior in adolescents who experience authoritarian parenting styles from their parents. Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pola asuh otoriter dalam meningkatkan kecenderungan perilaku agresi yang dimoderatori oleh frustrasi pada remaja. Responden penelitian ini berjumlah 150 responden. Instrumen yang digunakan adalah Parental Authory Questionnaire Scale (PAQ) yang disusun oleh Buri (1991), Skala frustrasi dan Aggression Questionnaire Buss-Perry Scale (Buss & Perry, 1992). Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efek moderator model 1 PROCESS (Hayes, 2013). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frustrasi secara signifikan memengaruhi besar kecilnya peranan pola asuh otoriter terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresi. Remaja yang mengalami frustrasi yang tinggi (affect = 1.0043; p <.001) dan sedang (affect = 0.6274; p <.001) secara signifikan dapat meningkatkan peran pola asuh otoriter orang tua terhadap munculnya kecenderungan perilaku agresif. Namun, remaja yang mengalami frustrasi yang rendah tidak signifikan mendorong muncul perilaku agresi walaupau mereka mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat frustrasi pada remaja memegang peranan penting dalam terbentuknya kecenderungan perilaku agresi pada remaja yang mengalami gaya pengasuhan yang otoriter dari orang tua mereka.
UPAYA MENCEGAH ANAK BEKERJA DI JALANAN: APLIKASI KUALITATIF TEORI MOTIVASI PROTEKSI
Cahyawan, William;
Nugroho, Wahyu Cahyo
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (99.344 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-133
Abstract – This study seeks to explore the mothers of street children’s appraisal by using Protection Motivation Theory. Only a few studies have been conducted regarding the parents of street children, although the phenomenon of street children is also caused by parental factors. This study aims to discover the mothers’ appraisal on the threats faced by their children and their responses to prevent their children from working in the street. Three mothers of street children in East Jakarta participated in this study. Data are presented descriptively along with quoted verbatim from the interview. The participants assessed several possible threats faced by their children, while acknowledging the result of financial gains they may get. However, there are some who were not sure in responding that way and opted to respond in another manner to reduce the likelihood of the occurrence of harm suffered by their children. Other related findings are discussed as well. Abstrak – Penelitian ini berusaha mengeksplorasi penilaian ibu dari anak jalanan dengan menggunakan Teori Motivasi Proteksi. Studi terhadap orang tua anak jalanan belum banyak ditemukan, padahal keberadaan anak di jalanan salah satunya dikarenakan faktor orang tua. Penelitian berupaya mencari tahu penilaian ibu tentang ancaman yang dihadapi anak dan penilaian terhadap respons untuk mencegah anak bekerja di jalanan. Partisipan penelitian ialah tiga orang ibu dari anak jalanan di Jakarta Timur. Data disajikan secara deskriptif disertai dengan kutipan hasil wawancara. Partisipan menilai terdapat beberapa bahaya yang mungkin diderita anak, walaupun juga terdapat keuntungan finansial yang didapatkan. Ada beberapa partisipan yang merasa tidak yakin mampu melakukan respons tersebut dan memilih melakukan respons lain untuk mengurangi kemungkinan anak terkena bahaya. Hasil penelitian lain yang berkaitan juga turut didiskusikan.
HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DALAM HUBUNGAN ROMANTIS DAN KEKERASAN DALAM PACARAN PADA PEREMPUAN DEWASA MUDA DI JAKARTA
Grace, Sheila;
Pratiwi, Pradipta Christy;
Indrawati, Grace
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (376.353 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-183
Abstract – Conflict in close relationships are inevitable and likely to occur as a consequence of interpersonal disagreement. Conflict can be resolved if parties are open to communicate and being honest with each other. However, it is common to find individuals who employ violence as an approach to resolve relationship conflicts. Women tend to experience dating violence because they are positioned lower and perceived weaker than men. This research uses quantitative method, specifically correlational technique, to determine the relationship between the two variables. Total 165 samples of young adult women in line with the research criterias were obtained using purposive sampling. The scales used in this research are the Trust Scale and the adapted version of The Revised Conflict Tactics Scale. The result showed that there is a significant negative correlation between trust in close relationship and dating violence among young adult women in Jakarta. Abstrak — Perbedaan pendapat dengan pasangan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan biasanya menjadi sebuah pemicu timbulnya konflik dalam hubungan pacaran. Konflik dalam hubungan pacaran dapat diselesaikan dengan baik apabila pasangan bersikap secara terbuka dan jujur dalam berkomunikasi. Namun, tak jarang ditemukan adanya penggunaan tindak kekerasan sebagai metode untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan pacaran. Perempuan seringkali dijadikan korban kekerasan dalam pacaran karena dianggap lemah dan memiliki kedudukan di bawah laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Sebanyak 165 sampel yang sesuai dengan karakteristik penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trust Scale dan adaptasi alat ukur The Revised Conflict Tactics Scale atau CTS2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara rasa percaya dalam hubungan romantis dan kekerasan dalam pacaran pada perempuan dewasa muda di Jakarta.
PENGARUH PERSEPSI KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA X JAKARTA
Christian, Cyntia Verina;
Jatmika, Devi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (108.544 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-137
Abstract – Communication is an essential aspect in the parent-adolescent interaction. An effective parents-adolescent communication is believed to create positive climate and interaction between parents and adolescent. Adolescents’ perception about parental communication helps them develop and achieve maturity, because through that communication, values, rules, and culture are permeated. The purpose of this study is to determine whether there is a significant effect of parents-adolescent communication perception on juvenile delinquency in a Senior High School Jakarta. This is a causal comparative quantitative study of 316 students from a Senior High School in Jakarta. Instruments used to measure parents-adolescent communication perception were constructed from the Effective Communication Theory and the tendency of juvenile delinquency, which was adapted from Wijaya, Widiastuti, and Nisfiannoor (2010). The result of this study showed that there is a significant contribution of the effect of parents-adolescent effective communication perception on juvenile delinquency in X Senior High School.Abstrak — Komunikasi merupakan hal terpenting dalam interaksi orang tua dan remaja dalam keluarga. Komunikasi orang tua dengan remaja menciptakan suasana dan interaksi yang positif antara orang tua dan remaja. Persepsi remaja mengenai komunikasi orang tua turut membantu remaja mengembangkan dan mencapai kematangan sebagai orang dewasa. Pada komunikasi orang tua terdapat penyampaian nilai-nilai, aturan, dan budaya yang dianut oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi komunikasi orang tua dan remaja terhadap kecenderungan kenakalan remaja di SMA X Jakarta. Desain penelitian ini ialah kausal komparatif dengan pendekatan kuantitatif terhadap 316 siswa di salah satu SMA di Jakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi komunikasi dengan orang tua dibuat berdasarkan teori komunikasi efektif dan kecenderungan kenakalan remaja yang diadaptasi dari Wijaya, Widiastuti, dan Nisfiannoor (2010). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi komunikasi efektif orang tua dan remaja terhadap kecenderungan kenakalan remaja.
PERAN CONSCIENTIOUSNESS PERSONALITY TRAIT DAN IKLIM SEKOLAH DALAM PENCEGAHAN PERUNDUNGAN
Rahmawati, Sri W
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (40.448 KB)
|
DOI: 10.24854/jpu02018-130
Abstract –The aim of this study was to examine the role of conscientiousness personaity trait and school climate toward bullying. A sample of 616 senior high school students from five regions in Jakarta were acquired for this study using cluster random sampling technique. The NEO PI-R Scale, The School Climate Scale, and The Scale of Bullying were used in this study. The research hypothesized that there would be a significant negative correlation between the personality trait and school goals and norms on bullying. The study found that conscientiousness personality trait and school goals and norms in school settings have significant negative correlations to bullying. Regression test results indicated that conscientiousness trait and school goals and norms contributed 4.2% and 3.8% on bullying. It was concluded that to obtain the optimal results, bullying prevention programs in schools should consider improving students’ personality trait and the school climate.Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peran trait kepribadian dan iklim sekolah terhadap perundungan. Riset terhadap 616 siswa yang berasal dari lima wilayah provinsi DKI Jakarta dilakukan dengan menggunakan teknik sampling kluster acak. Skala NEO PI-R, Skala Iklim Sekolah, serta Skala Perundungan digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara aspek (trait) kepribadian conscientiousness dan tujuan dan norma sekolah terhadap perundungan. Hasil riset membuktikan hipotesis yang telah ditegakkan, yaitu aspek kepribadian conscientiousness serta tujuan dan norma sekolah memiliki korelasi negatif yang signifikan terhadap perundungan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa sifat kepribadian conscientiousness memberikan kontribusi sebesar 4.2 % terhadap perilaku perundungan pada siswa; sementara peran tujuan dan norma sekolah terhadap perundungan adalah sebesar 3.8 %. Dapat disimpulkan bila pencegahan perundungan di sekolah perlu memperhatikan pengembangan kepribadian siswa, maupun pembenahan iklim sekolah agar memeroleh hasil optimal.