cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
ISSN : 20884230     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Psikologi Ulayat (JPU) [Indonesian Journal of Indigenous Psychology] is a peer-reviewed scientific journal in Psychology that publishes empirical based research articles of various topics related to psychology, particularly topics that emphasize indigenous values and cultures of Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)" : 13 Documents clear
MOTIF, DAMPAK PSIKOLOGIS, DAN DUKUNGAN PADA KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA DI NUSA TENGGARA TIMUR Kiling, Indra Yohanes; Kiling-Bunga, Beatriks Novianti
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.354 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-218

Abstract

Abstract – Female adults in East Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Timur; NTT) are at risk to be victims of national and international human trafficking. This research describes the motives, psychological impacts, and supports perceived by adult female victims from NTT. Qualitative approach was applied with thematic analysis as the analysis method. Participants were five victims of human trafficking aged between 21 – 37 years old who have returned to NTT. It was found that participants were motivated to worked outside NTT due to economical, familial, and social reasons, while some other participants also reported being forced to work abroad. The perceived psychological impacts were maladaptive behaviors, deep sadness, helplessness, and being ashamed by stigma associated with being victims. Supports that were positively meaningful were the opportunity to share with other victims and to have a counseling sessions with mental health practitioners. Initiative to improve mental health services is indispensable as a base to combat human trafficking and to support victims.Abstrak — Wanita dewasa di Nusa Tenggara Timur (NTT) rentan terhadap kejahatan perdagangan manusia, baik dalam skala nasional maupun internasional. Penelitian ini mendeskripsikan tentang motif, dampak psikologis, dan dukungan yang dipersepsi oleh wanita dewasa dari NTT yang berhasil bertahan hidup dari pengalaman menjadi korban perdagangan manusia. Pendekatan kualitatif diaplikasikan dalam penelitian ini, dengan analisis tematik sebagai teknik analisis. Partisipan adalah lima orang wanita berusia antara 21–37 tahun yang dijadikan pekerja ilegal di luar NTT dan telah kembali ke NTT. Ditemukan bahwa motif yang mendorong partisipan untuk bekerja di luar NTT adalah motif ekonomi, keluarga, sosial, dan paksaan. Dampak psikologis yang dialami adalah perilaku maladaptif, rasa sedih yang mendalam dan tak berdaya, serta rasa malu oleh stigma. Dukungan yang dimaknai secara positif adalah kesempatan untuk berbagi semangat dengan sesama korban dan sesi konseling dengan praktisi kesehatan mental. Inisiatif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk melawan perdagangan manusia dan untuk mendukung korban.
PENGEMBANGAN SKALA MODAL SOSIAL PADA REMAJA Selviana, Selviana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-214

Abstract

Abstract —  Adolescents are surrounded by social environment in their daily life which becomes their social capital. In this study, the socialcapital includes significant people in adolescents’ life, such as: parents, teachers, and friends, from which the measurement of adolescent social capital is based upon. Respondents in this study consisted of 250 adolescents, of which 46 percent were men. The results of psychometric tests demonstrated a good validity and reliability of the developed scale through internal consistency and construct validity testing. The scale was proficient in measuring the similar constructs of social capital: social interaction, trust, andshared vision. Given the good psychometric properties, the developed scale is reliable to be used to measure social capital for adolescents.Abstrak—Dalam kehidupan sehari-hari, remaja memiliki lingkungan pergaulan yang menjadi modal sosialnya (social capital). Pada penelitian ini, modal sosial yang dimaksud mencakup orang-orang terdekat remaja, yaitu orang tua, guru, dan teman yang menjadi dasar bagi pengembangan alat ukur modal sosial remaja. Responden penelitian berjumlah 250 orang, di mana 46 persennya merupakan laki-laki. Berdasarkan hasil uji psikometri yang dilakukan, skala modal sosial bagi remaja diketahui memiliki validitas dan reliabilitas yang baik setelah diuji konsistensi internal dan validitas konstruknya. Skala ini dapat mengukur satu konstruk yang serupa dengan konstruk modal sosial, yaitu: Interaksi sosial (social interaction), kepercayaan (trust), dan visi bersama (shared vision). Dengan hasil uji psikometri yang cukup baik, maka skala ini dapat digunakan untuk mengukur modal sosial dalam konteks pada remaja.
EFEK MEDIASI MAKNA HIDUP PADA HUBUNGAN ANTARA GRIT DAN KEPUASAN HIDUP PADA MAHASISWA Purba, Debora E; Djaling, Krisna Wardhana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.302 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-233

Abstract

Abstract – The current study aimed at examining the relationship between grit and life satisfaction through meaning in life. Data were taken using online survey from university students in Depok city (N = 505). Variables were measured using The Grit Scale, Meaning in Life Questionnaire (MLQ), and Satisfaction With Life Scale (SWLS). Data were analyzed using simple mediation model on Hayes PROCESS macro on SPSS program. Results showed that grit was positively and significantly related with life satisfaction and meaning in life, respectively, and meaning in life positively and significantly related with life satisfaction. Lastly, meaning in life partially mediated the relationship between grit and life satisfaction. Abstrak — Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peran mediasi makna hidup pada hubungan antara grit dengan kepuasan hidup. Data diambil menggunakan survei online pada mahasiswa perguruan tinggi di Kota Depok (N = 505). Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan The Grit Scale, Meaning in Life Questionnaire (MLQ), dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Analisis data dilakukan menggunakan model mediasi pada makro PROCESS dari Hayes. Temuan pada penelitian ini menunjukan bahwa grit berpengaruh secara positif pada kepuasan hidup dan makna hidup, kemudian makna hidup berpengaruh secara positif pada kepuasan hidup. Terakhir, makna hidup secara parsial memediasi hubungan grit dan kepuasan hidup.
DUKUNGAN SOSIAL BAGI PEREMPUAN PRA-SEJAHTERA MELALUI PROGRAM KEUANGAN MIKRO: STUDI KASUS PADA KOPERASI MITRA DHUAFA CABANG CIKALONGKULON Cahyawan, William; Machdum, Sari Viciawati
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.054 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-253

Abstract

Abstract – Microfinance is one of the popular strategies to eradicate poverty and achieve gender equality. In practice, microfinance must not only focus on economic aspects, but also on the social ones. For this reason, the researcher seeks to examine the forms of support carried out by microfinance in an attempt to achieve its mission. The main theory of this research is social support theory from Lord and Hutchison (1993), consists of practical, mentoring, and moral support. This research use qualitative method with the type of case study. Study was conducted on Koperasi Mitra Dhuafa Cabang Cikalongkulon. Six participants participated in this research. Research explained that the practical support provided training to members and also provided in the form of diverse savings and loan services. Meanwhile, the mentoring support is analysis capability members to repayment and monitoring the use of them. Finally, the moral support is in the form of visiting activities for members with problems and not problems. Moral support is one of the important elements that distinguish Komida from others. Abstrak — Keuangan mikro adalah salah satu strategi populer dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender. Dalam praktiknya, keuangan mikro tidak boleh hanya berfokus pada aspek ekonomi, namun juga aspek sosial. Untuk itu, peneliti berupaya mengkaji bentuk-bentuk dukungan yang sebaiknya dilakukan oleh keuangan mikro dalam upaya mencapai misinya. Teori utama dalam penelitian ini adalah teori dukungan sosial dari Lord dan Hutchison (1993), meliputi dukungan praktikal, mentoring, dan moral. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Studi dilakukan pada Koperasi Mitra Dhuafa Cabang Cikalongkulon. Partisipan dalam penelitian berjumlah enam orang. Hasil riset menunjukkan bahwa dukungan praktikal dalam bentuk pelatihan dan tersedianya layanan simpanan, serta pinjaman yang beragam. Sementara itu, dukungan mentoring berupa analisis kemampuan pengembalian pinjaman, serta monitoring terhadap kegunaan pinjaman. Terakhir, dukungan moral berupa kegiatan kunjungan kepada anggota bermasalah dan tidak bermasalah. Dukungan moral menjadi salah satu elemen penting yang membedakan dari Lembaga Keuangan Mikro yang lainnya. 
PENGARUH RELIGIOSITAS DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA YANG MENGIKUTI PERSEKUTUAN Agnita, Chiquitita; Selviana, Selviana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.412 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-231

Abstract

Abstract — This study aims to determine the effect of religiosity and peer conformity on prosocial behavior. Respondents in this study consisted of 72 students who participated in Christian spiritual fellowship (Perkantas). Data were collected using the scale of prosocial behavior, scale of religiosity and scale of peer conformity; all were particularly developed by the researchers. The results revealed that there are partial and simultan effects of religiosity and peer conformity on prosocial behavior. It was concluded that religiosity and peer conformity have an important role in shaping prosocial behavior in everyday life.Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiositas dan konformitas teman sebaya terhadap perilaku prososial. Responden penelitian adalah mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti persekutuan rohani Kristen Perkantas berjumlah 72 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan skala perilaku prososial, skala religiositas, dan skala konformitas teman sebaya yang dikembangkan peneliti. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun pengaruh secara simultan religiositas dan konformitas teman sebaya terhadap perilaku prososial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa religiositas dan konformitas teman sebaya berperan penting dalam membentuk perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari.
THE WORK-LIFE BALANCE OF BLUE-COLLAR WORKERS: THE ROLE OF EMPLOYEE ENGAGEMENT AND BURNOUT Wardani, Laila Meiliyandrie Indah; Firmansyah, Rahmat
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.84 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-238

Abstract

Abstract — The purpose of this study was to determine the effect of employee engagement and burnout on the perception of work-life balance, particularly on blue-collar workers.  The study sample comprised of 91 employees of the production section (blue-collar workers) in a multinational company in Jababeka-Cikarang. Sampling was carried out using a stratified technique of proportional approach.  The instruments used in this study are The Utrecht Work Engagement Scale (UWES), Maslach Burnout Inventory (MBI-GS), and Work-Life Balance Scale. The study used primary data collection through survey method and secondary data from the company for analysis. Multiple regression analysis showed that employee engagement and burnout influence participants’ perceptions on work-life balance. The result indicates that employee engagement and burnout explained 17.6 percent on the variability of participants’ perceived work-life balance.Abstrak — Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh employee engagement dan burnout terhadap work-life balance, terutama pada pekerja blue-collar. Sampel penelitian berjumlah 91 orang karyawan yang bekerja di bagian produksi (blue-collar workers) sebuah perusahaan multinasional di Jababeka-Cikarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratified sampling dan pendekatan proposional. Instrumen yang digunakan untuk pengukuran employee engagement adalah Utrecht Work Engagement Scale (UWES), Maslach Burnout Inventory (MBI-GS), dan Work-Life Balance Scale. Data yang akan digunakan untuk analisis merupakan data primer yang diperoleh melalui metode survei dan data sekunder dari perusahaan. Hasil analisa regresi berganda menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara employee engagement dan burnout terhadap work-life balance. Employee engagement dan burnout berkontribusi sebesar 17.6 persen terhadap varians skor persepsi work-life balance partisipan.
RESPONS PSIKOSOSIAL DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PASIEN FILARIASIS DI KOTA AMBON Reasoa, Melany Sandra; Ranimpi, Yulius Yusak; Kurniasari, R.Rr. Maria Dyah; de Fretes, Fiane
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.7 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-230

Abstract

Abstract ? Filariasis (elephantiasis) is a tropical disease and is pendemic in many regions in Indonesia. Filariasis is caused by transmission of microorganisms through mosquito bites. Although filariasis is not lethal, the resulting physical disability will lead to psychological pressures of the sufferers, such as: depression, anxiety, demotivation, lack of productivity and social interest. While psychosocial responses of the sufferers could be negative or positive, the positive response is believed to assist the sufferers in achieving well-being. The purpose of this study was to describe the psychosocial and well-being responses of filariasis patients. This study used in-depth interviews to two participants, approached through purposive sampling. The results emerged in four categories: 1). not excluded, 2). optimistic, 3). negative impact, and 4). social relations. The study concludes that physical disability experieced by the participants resulted in being dependent to others, which led to negative social treatment. However, participants achieved well-being from the fact that they were not excluded by their family; this gained a sense of optimistic and social interest to relate with their environment. Abstrak ? Filariasis (kaki gajah) merupakan penyakit tropis yang sangat umum terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Filariasis disebabkan oleh penularan mikroorganisme melalui gigitan nyamuk. Meskipun filariasis tidak mengakibatkan kematian, kecacatan yang ditimbulkan dapat berdampak pada tekanan psikologis penderita, seperti: depresi, kecemasan, demotivasi, serta melemahnya produktivitas dan minat sosial. Respons psikososial penderita dapat berupa pemikiran negatif dan positif. Pemikiran positif ini mampu mengarahkan penderita untuk mencapai kesejahteraan psikologis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan respons psikososial dan kesejahteraan psikologis (well-being) pada pasien filariasis. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam terhadap dua partisipan yang direkrut melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini terangkum dalam empat kategori, yaitu: 1). tidak dikucilkan, 2). optimis, 3). dampak negatif, dan 4). hubungan sosial. Dari studi ini, dapat disimpulkan bahwa  kecacatan yang dialami partisipan akibat filariasis mengakibatkan dirinya bergantung terhadap orang lain serta mendapat perlakuan negatif dari lingkungannya. Meskipun demikian, kesejahteraan psikologis yang dicapai partisipan dipengaruhi oleh kondisi bahwa ia tidak dikucilkan oleh lingkungan keluarganya sehingga memunculkan rasa optimis dan minat sosial. Hal itu memotivasi partisipan untuk terus menjalin relasi sosial dengan lingkungan yang lebih luas.
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN DOWN SYNDROME Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.409 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-298

Abstract

Abstract ? This study aimed to examine the contribution of religiostiy toward marital satisfaction of parents whose child has Down syndrome in Jakarta and Tangerang. The sample of this research consisted of 54 individuals. The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale was used to measure the religiosity, while Relationship Assessment Scale (RAS) was used to measure the marital satisfaction. Findings indicated that religiosity is not significantly associated with marital satisfaction. However, the result indicated a significant contribution of Believing dimension of religiosity toward marital satisfaction (10.7%) of parents who had a child with Down syndrome.Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
PENGALAMAN INDIVIDU DENGAN RIWAYAT KLEPTOPMANIA Oktania, Reti; Mansoer, Winarini Wilman D.
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-304

Abstract

Abstract ?   Kleptomania is an impulse control disorder characterized by a recurrent failure in resisting the impulse to steal objects, which are unnecessary for personal use, regardless of their monetary value. This study aims to discover the experience of individuals with kleptomania symptoms. To better understand the phenomenon, this study was conducted in two stages: an autoethnography study of the researcher?s own experience and a phenomenological study to two participants. Both studies suggested that the onset of kleptomania behavior of all participants emerged since childhood period and that participants had disharmonious family background. Six themes that were perceived differently by each participant were disappointment to their parents, sense of desperation, uncontrolled drive to steal, perceived shame, sense of unsatisfaction, and willingness to improve self. Those themes were then concluded into three major themes: family background, participant?s internal dynamics, and the decision to improve self. Abstrak ? Kleptomania merupakan sebuah gangguan yang dikarakteristikkan dengan adanya dorongan untuk melakukan tindakan mencuri benda-benda tidak dibutuhkan dan tidak menguntungkan. Dorongan tersebut muncul tak tertahankan dan terjadi berulang kali. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana individu yang pernah menampilkan gejala kleptomania memaknai pengalaman terkait perilaku kleptomanianya. Untuk memahami fenomena tersebut dengan lebih mendalam, penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu studi autoetnografi terhadap diri peneliti sendiri dan studi fenomenologi terhadap dua orang partisipan. Hasil kedua studi menunjukkan bahwa seluruh partisipan memunculkan perilaku kleptomania sejak usia anak-anak dan menunjukkan latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Terdapat enam tema yang dimaknai secara berbeda antar partisipan, yaitu: kekecewaan kepada orang tua, perasaan putus asa, dorongan yang kuat, perasaan malu, perasaan tidak pernah puas, dan keinginan untuk memperbaiki diri. Enam tema tersebut kemudian disimpulkan menjadi tiga tema besar, yaitu: latar belakang keluarga, dinamika internal partisipan, dan keputusan untuk memperbaiki diri.
PELATIHAN KETANGGUHAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PENGURUS UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) DI UNIVERSITAS SURABAYA Widhigdo, Jessica Christina; Ahuluheluw, Joshua Michael; Pandjaitan, Lena Nessyana
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-299

Abstract

Abstract ? Involvement in various organizational activities may positively or negatively affect students? psychological well-being (PWB). Hardiness, which involves  commitment, control, and openness towards challenges, is the psychological trait that is considered essential for an effective problem solving, and is believed to be necessary in order to take the most positive advantage of organizational involvement. The present study aimed to examine the changes in the PWB scores of students who were involved in organizational activities after undergoing hardiness training; it also aims at exploring the relationship between hardiness and PWB. Participants were 20 university students aged 18 to 22 years old who were involved in student organizations. Quantitative data analysis was conducted using Wilcoxon and Spearman nonparametric tests. Results showed that there was a significant increase in the PWB scores after participating in the hardiness training. The study also found a positive correlation between hardiness and PWB. Abstrak ? Kegiatan berorganisasi dapat membawa dampak positif dan negatif terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa (psychological well being; PWB). Kepribadian tangguh yang terdiri dari komitmen, kontrol, dan terbuka terhadap tantangan dibutuhkan untuk menghadapi masalah dengan efektif, sehingga dapat memberi manfaat positif dalam keikutsertaan berorganisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan PWB mahasiswa setelah mengikuti pelatihan ketangguhan dan mengeksplorasi keterkaitan antara ketangguhan dan PWB. Partisipan ialah 20 mahasiswa (18-22 tahun) yang terlibat sebagai pengurus UKM. Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan analisis non-parametrik Wilcoxon dan Spearman. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat peningkatan skor PWB pada pengurus UKM setelah mengikuti pelatihan ketangguhan, dan terdapat korelasi positif antara ketangguhan dan PWB.

Page 1 of 2 | Total Record : 13