cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Published by Forum Ilmiah Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 25485970     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu" : 24 Documents clear
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Yen Thuo (Leea indica Merr.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Serta Pembuatan Sediaan Krimnya Muharti Sanjaya
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu18

Abstract

Daun yen thuo (Leea indica Merr.) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional yang dapat membantu mengobati berbagai macam penyakit kanker dan juga sebagai antiseptik. Di Kabupaten Karo daun yen thuo digunakan sebagai ramuan tradisional yang dicampurkan dengan samsu putih sebagai obat anti tetanus dan infeksi luka. Di Malaysia, daun yen thuo juga digunakan sebagai obat infeksi luka dan buahnya digunakan untuk proses memercepat pematangan buah (memeram). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan kandungan senyawa kimia, uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun yen thuo terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis serta formulasi sediaan krimnya.Serbuk simplisia diskrining fitokimia kemudian diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% sehingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis yang dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas. Setelah didapat diameter hambatan yang efektif, ekstrak etanol daun yen thuo kemudian diformulasikan dengan sediaan dasar krim.Hasil skrining fitokimia simplisia daun yen thuo menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloida, flavonoida, tanin, saponin, steroid/triterpenoid dan glikosida. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun yen thuo memiliki aktivitas yang efektif sebagai antibakteri pada konsentrasi 100 mg/ml terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan diameter daerah hambat rata-rata 15,33 mm. Kata kunci: daun yen thuo; Staphylococcus epidermidis; krim antibakteri
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar Tahun 2017 Benget Tiarma Togatorop; Romauli Pakpahan
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu08

Abstract

Tersedianya sarana kesehatan di seluruh pelosok tanah air menandakan keberhasilan pembangunan kesehatan yang ditandai dengan berdirinya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tetapi sebagian besar perawat masih kurang memahami tentang Standar Asuhan Keperawatan, dan tidak menerapkan Standar Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Maka dilakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Perawat tentang pelaksanaan dokumentasi keperawatan di Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada Juli-September 2017 dengan populasi 10 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik total sampling yaitu seluruh responden dijadikan sampel . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 4 orang (40%) sedangkan minoritas mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 3 orang (30%) dan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 3 orang (30%). Karakteristik perawat Puskesmas Karo Kota Pematangsiantar tahun 2017 mayoritas mempunyai umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 5 orang (50%), mayoritas jenis kelamin perempuan yaitu 8 orang (80%), mempunyai pendidikan Diploma III yaitu sebanyak 9 orang (90%), mayoritas bekerja selama >10 tahun yaitu sebanyak 6 orang (60%). Mayoritas mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 5 orang (50%). Puskesmas Karo dapat mengetahui permasalahan yang menyebabkan pendokumentasian tidak lengkap dan optimal sehingga dapat melakukan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas. Kata kunci: pengetahuan; dokumentasi keperawatan
Gambaran Pengetahun Ibu yang Memiliki Balita Tentang Imunisasi Hib di Puskesmas Singosari Tahun 2017 Elferida Siregar
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu01

Abstract

Haemophillus influenzae tipe B (Hib) ialah imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe B. Hib merupakan salah satu penyebab terbanyak menginitis (radag selaput otak dan sumsum tulang belakang), dimana 90% infeksi ini menyerang anak kurang dari 5 tahun, terutama anak yang berusia kurang dari 2 tahun. Di Indonesia, vaksin Hib ini termasuk program imunisasi yang dianjurkan dan diharapkan dalam 1-2 tahun yang akan datang dapat termasuk dalam program imunisasi yang diwajibkan. Penelitian ini bersifat dekriptif bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Imunisasi Hib Di Puskesmas SINGOSARI. Pengambilan sampel dengan Random sampling yaitu sebanyak 51 responden, menggunakan data primer dan data skunder dengan membagikan kuesioner sebanyak 20 soal kepada responden lingkungan Suka Dame. Dari penelitian ini di peroleh jumlah ibu yang memiliki balita, pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (52.94%), Berdasarkan umur, Mayoritas ibu yang memiliki balita berpengetahuan cukup sebanyak 10 responden (19.61%) pada umur 26-30 tahun. Berdasarkan pendidikan Mayoritas ibu yang memiliki balita berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (25.49%) pada pendidikan menengah. Berdasarkan pekerjaan Mayoritas ibu yang memiliki balita berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (29.41%) pada kelompok tidak bekerja. Berdasarkan sumber informasi Mayoritas ibu yang memiliki balita berpengetahun cukup sebanyak 14 responden (27.45%) pada kelompok yang tidak mendapat sumber informasi. Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu yang memilki balita di kategorikan cukup. Di harapkan kepada petugas kesehatan agar lebih memberikan informasi dan penyuluhan tentang imunisasi. Agar lebih meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang manfaat imunisasi HIB Di Puskesmas Singosari 2016. Kata kunci: pengetahuan; ibu; balita; imunisasi Hib
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Pencegahan HIV-AIDS Pada Siswa Madrasah Aliyah Negeri Pematangsiantar Tahun 2017 Maswan Daulay; Ricard Fredrik Marpaung
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu13

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi salah satu masalah kesehatan serius di abad ke- 20. HIV-AIDS pada remaja perlu mendapat perhatian. Proporsi AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (47,2%) kelompok remaja yang berisiko yaitu usia 15-18 tahun, merupakan kelompok yang rentan terhadap IMS (Infeksi Menular Seksual) dengan jumlah terbesar pengidap HIV-AIDS. Data statistik nasional mengenai penderita HIV-AIDS di Indonesia, usia 15-24 tahun menyumbangkan 40% dari semua infeksi HIV baru, setiap hari 2500 lebih remaja terinfeksi dan lebih dari 5,7 juta remaja yang hidup dengan HIV-AIDS. Pematangsiantar (2017) Sejak 2012 - Mei 2017, jumlah ODHA yang terdaftar ada sebanyak 476 jiwa. Jenis penelitian ini merupakan desain penelitian survey cross sectional. Dan Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi, lingkungan tempat tinggal, dan usia dengan pengetahuan remaja tentang pencegahan HIV-AIDS dengan nilai chi-square p value=0,000.Sumber informasi yang paling banyak digunakan adalah media elektronik sebesar 53,8%. Lingkungan tempat tinggal, 64,8% responden tinggal dengan orangtua. Mayoritas responden berusia 13-15 tahun yaitu sebesar 56% dan yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 23,1%. Berdasarkan analisa regresi dinyatakan bahwa sumber informasi memiliki kontribusi terhadap pengetahuan sebesar 10,6%, lingkungan tempat tinggal memiliki kontribusi terhadap pengetahuan sebesar 11,9%, usia memiliki kontribusi terhadap pengetahuan sebesar 27,9%. Dan yang paling dominan memiliki kontribusi terhadap pengetahuan adalah usia yaitu sebesar 27,9%. Diharapkan kepada pihak sekolah, dan orang tua dapat bekerjasama dengan baik dalam upaya pencegahan HIV-AIDS dan kepada dan disarankan kepada petugas kesehatan atau instansi Pemerintahan dari hasil ini di harapkan dapat memberikan informasi berupa penyuluhan kesehatan kepada para siswa agar siswa lebih baik lagi dalam perilaku upaya pencegahan HIV-AIDS. Kata kunci: pengetahuan; remaja; HIV-AIDS
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Posyandu Balita di Poskesdes THR 2 Kecamatan Sirimau Kota Ambon Rahma Tunny; Windatania Mayasari; Yuyun Hartati Sillehu
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu21

Abstract

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri yang dibantu oleh para petugas kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah di datangi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan posyandu balita di poskesdes THR 2 kecamatan. sirimau kota Ambon. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptifdengan pendekatan cross sectional study, jumlah sampel yang di pilih sebanyak 67 responden penelitian ini di lakukan di poskesdes THR 2 kecamatan. Sirimau kota Ambon selama 3 minggu mulai dari tanggal 8-25 agustus 2019. Hasil penelitian ini di dapatkan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (7,5%) dan tingkat pengetahuan dengan cukup sebanyak 18 orang (26,9%), sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 44 orang (65,7%) dan responden yang tidak memanfaatkan posyandu seabanyak 55 orang (82,1%), sendangkan responden yang memanfaatkan posyandu sebanyak 12 orang (17,9%).disimpulan dari hasil penelitianbahwa hampir dari seluruh responden memiliki pengetahuan yang baik (65,7%) dan lebih dari sebagian responden tidak memanfaatkan posyandu (82,1%) Di Poskesdes THR 2 Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Kata kunci: posyandu; pengetahuan; pemanfaatan
Hubungan Lama Pemberian ASI Dengan Status Gizi (BB/U) Anak Usia 24 Bulan Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Tahun 2017 Ria Lusi Utami
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu05

Abstract

Sampai saat ini Indonesia masih menghadapi masalah gizi kurang seperti Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKYRiset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah bayi 6- 24 bulan dengan riwayat pemberian ASI secara eksklusif mempunyai status gizi yang lebih baik dibanding bayi 6-24 bulan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan menggunakan disain kasus kontrol, pada 143 kasus dan 143 kontrol, bayi berusia 6-24 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bayi 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari yang diberi ASI Eksklusif berisiko 0,441 (P= 0,003, CI 95%: 0,256-0,760) kali untuk menderita gizi kurang dibanding bayi yang tidak diberi ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel kovariat yaitu status ekonomi, BBLR, status kesehatan bayi 2 minggu terakhir sebelum dilakukan pengumpulan data, praktek pemberian makan, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu dan paritas atau dengan kata lain bayi 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari yang tidak mendapatkan ASI eksklusif 2,3 kali lebih berisiko untuk menderita gizi kurang dibanding bayi yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel kovariat. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa seorang bayi dapat terhindar dari menderita gizi kurang sebanyak 28,57% jika mendapatkan ASI eksklusif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemberian ASI secara eksklusif dapat mencegah bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Tahun 2017 untuk menderita gizi kurang (OR=0,441, P= 0,003, CI 95%: 0,256-0,760) dan seorang bayi dapat terhindar dari menderita gizi kurang sebanyak 28,57% jika mendapatkan ASI eksklusif. Kata kunci: ASI eksklusif; status gizi bayi; BB/U
Kajian Pola Peresepan Obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Puskesmas Bah Kapul Kota Pematangsiantar Tahun 2017 Hendry Kurniawan
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu19

Abstract

Minimnya pelayanan kesehatan dan persediaan obat kerap kali mempengaruhi pola peresepan obat di Puskesmas. Hingga saat ini masih sering ditemukan puskesmas yang kehabisan obat, sehingga pasien yang datang berobat hanya menerima obat seadanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Peresepan Obat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dipuskesmas Bah Kapul Kota Pematangsiantar Periode Januari – April 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Data yang digunakan adalah data pengobatan pasien yang terdiagnosa ISPA dipuskesmas Bah Kapul Kota Pematangsiantar Periode Januari – April 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin, umur, dan kasus penyakit penyerta tidak berdampak pada penelitian. Obat yang paling banyak diresepkan untuk pasien menderita penyakit ISPA adalah obat sub golongan sistem pernafasan, golongan obat antibiotika, dan golongan sistem neuro – muskular. Pola peresepan obat ISPA tidak tergantung pada stok obat di puskesmas. Jenis/item obat yang paling sering diresepkan adalah CTM. Menurut jumlah jenis obat ISPA yang paling banyak diresepkan adalah Amoxicillin. Kekuatan obat ISPA yang diberikan tergantung dengan stock obat, dan kekuatan obat ISPA yang ada di Puskesmas Bah Kapul Kota Pematangsiantar Periode Januari – April 2017 yang diberikan pada tiap pasien hanya 1 jenis kekuatan obat saja. Pemberian obat ISPA di Puskesmas Bah Kapul Kota Pematangsiantar sudah sesuai dengan terapi walaupun kekuatan pemberian obatnya dipengaruhi oleh stok obat yang ada. Kata kunci: antibiotik; pola peresepan puskesmas; obat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Tingkat Pengetahuan Masyarakat dan Pengunjung Tentang Obat Swamedikasi dan Rasionalitsas di Dua Apotek Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Edwin Tony Simanjuntak
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu15

Abstract

Swamedikasi, sebagai upaya yang paling banyak dilakukan untuk mengatasi penyakit ringan, masih terkendala oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai obat dan penggunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh edukasi menggunakan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi. Penelitian pra-eksperimental ini menggunakan desain studi one group pre-test/post-test. Responden adalah pengunjung berusia 18-59 tahun di dua apotek kecamatan Bandar, yang pernah menggunakan obat oral untuk mengobati demam, batuk, flu, nyeri, diare, dan gastritis dalam tiga bulan sebelum waktu penelitian. Responden diambil secara consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara bebas terpimpin menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Leaflet yang berisi informasi tentang swamedikasi diberikan kepada responden setelah pre-test dilakukan. Jumlah responden yang diperoleh adalah sebanyak 97 responden. Seluruh responden tersebut dihubungi kembali melalui telepon setelah 4-5 minggu pemberian edukasi, untuk dilakukan post-test menggunakan kuesioner yang sama dengan yang digunakan pada saat pre-test. Uji Wilcoxon dan uji McNemar digunakan untuk menganalisis secara statistik data yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa edukasi dapat secara bermakna meningkatkan pengetahuan swamedikasi (p = 0,000) dan rasionalitas penggunaan obat swamedikasi responden (p = 0,015). Kata kunci: pengetahuan; obat swamedikasi
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Ditinjau Dari Indikator Peresepan Menurut World Health Organization (WHO) di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar Pada Tahun 2017 Shofian Syarifuddin
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu09

Abstract

World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 50% dari seluruh penggunaan obat tidak tepat dalam peresepan, penyiapan, dan penjualannya. Pada tahun 1993, peresepan di Indonesia masih dikategorikan tidak rasional. Hal tersebut dilihat dari banyaknya polifarmasi, penggunaan antibiotik yang berlebihan, serta injeksi yang tidak tepat dan berlebihan. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat menggunakan indikator peresepan di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar tahun 2017. Metode yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif yang menggunakan metode retrospektif potong lintang. Hasil penelitian dibandingkan dengan target kerasionalan dari Kementrian Kesehatan RI dan saran dari WHO tahun 1993. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penilaian indikator peresepan di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar rata-rata jumlah obat tiap pasien 3,8; persentase peresepan obat generik 99 %; persentase peresepan antibiotik 46,22%; persentase peresepan injeksi 0,09%; dan persentase peresepan obat DOEN 91,61%. Berdasarkan target Kemenkes RI dan saran dari WHO, penggunaan obat di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar pada tahun 2017 belum rasional kecuali pada parameter persentase peresepan injeksi. Pada parameter peresepan antibiotik dan injeksi, Kemenkes RI tidak mempunyai target secara umum tetapi terbatas pada penyakit tertentu yaitu ISPA non pneumonia, diare non spesifik, dan myalgia untuk injeksi. Oleh sebab itu, peneliti tidak dapat membandingkan kerasionalan hasil penelitian terhadap target Kemenkes RI. Kedua parameter tersebut dibandingkan dengan saran yang diajukan WHO yaitu 22,7% untuk peresepan antibiotik dan 17,2% untuk peresepan injeksi (World Health Organization, 1993). Pada sampel ditemukan jumlah minimal obat/resep adalah 1 obat/resep sedangkan jumlah maksimalnya adalah 7 obat/resep. Di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar terdapat 4 resep yang terdiri dari 7 obat yang detail diagnosis dari masing-masing resep. Kata kunci: penggunaan obat rasional; indikator peresepan; puskesmas
Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di Kelurahan Bantan Kota Pematang Siantar 2017 Debora Septeria
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu03

Abstract

Riset terbaru WHO pada tahun 2005 yang dikutip oleh (Siswono, 2006) menyebutkan bahwa 42% penyebab kematian balita di dunia adalah penyakit pneumonia sebanyak 58% terkait dengan malnutrisi, malnutrisi sering kali terkait dengan kurangnya asupan ASI (gizi online, 2007). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang bagaimana pengetahuan Ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 – 24 bulan di Kelurahan Bantan Kota Pematang Siantar. Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang mempunyai balita berusia 6-24 bulan yang berjumlah 106 ibu. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan MP-ASI dan variabel dependen adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-24 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi 6 – 24 bulan tentang pemberian makananan pendamping ASI di Kelurahan Bantan Kota Pematang Siantar, mayoritas responden berpengetahuan kurang (65,38%). Kesimpulan penelitian yaitu pengetahuan ibu yang menyusui tentang pemberian makanan pendamping ASI bagi bayi yang terbanyak adalah dalam kategori kurang yaitu 17 orang (65,38%),Kategori cukup 4 orang (15,38%), Kategori baik 3 orang (11,5%), dan kategori tidak baik 2 orang (7,66%). Kata kunci: pengetahuan; MP-ASI; balita

Page 1 of 3 | Total Record : 24


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025 Vol 15, No 3 (2025): Juli-September 2025 Vol 15, No 2 (2025): April-Juni2025 Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025 Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024 Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024 Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024 Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024 Vol 13, No 4 (2023): November 2023 Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 13, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 12, No 4 (2022): November 2022 Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia Vol 11, No 4 (2021): November 2021 Vol 11, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 10, No 4 (2020): November 2020 Vol 10, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 10, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 9, No 4 (2019): November 2019 Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 9, No 2 (2019): MEI 2019 Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019 Vol 8, No 4 (2018): NOVEMBER 2018 Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018 Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017 Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 7, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6, No 4 (2016): November 2016 Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 5, No 1 (2015): Februari 2015 More Issue