Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Ditinjau Dari Indikator Peresepan Menurut World Health Organization (WHO) di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar Pada Tahun 2017 Shofian Syarifuddin
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik7ibu09

Abstract

World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 50% dari seluruh penggunaan obat tidak tepat dalam peresepan, penyiapan, dan penjualannya. Pada tahun 1993, peresepan di Indonesia masih dikategorikan tidak rasional. Hal tersebut dilihat dari banyaknya polifarmasi, penggunaan antibiotik yang berlebihan, serta injeksi yang tidak tepat dan berlebihan. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat menggunakan indikator peresepan di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar tahun 2017. Metode yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif yang menggunakan metode retrospektif potong lintang. Hasil penelitian dibandingkan dengan target kerasionalan dari Kementrian Kesehatan RI dan saran dari WHO tahun 1993. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penilaian indikator peresepan di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar rata-rata jumlah obat tiap pasien 3,8; persentase peresepan obat generik 99 %; persentase peresepan antibiotik 46,22%; persentase peresepan injeksi 0,09%; dan persentase peresepan obat DOEN 91,61%. Berdasarkan target Kemenkes RI dan saran dari WHO, penggunaan obat di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar pada tahun 2017 belum rasional kecuali pada parameter persentase peresepan injeksi. Pada parameter peresepan antibiotik dan injeksi, Kemenkes RI tidak mempunyai target secara umum tetapi terbatas pada penyakit tertentu yaitu ISPA non pneumonia, diare non spesifik, dan myalgia untuk injeksi. Oleh sebab itu, peneliti tidak dapat membandingkan kerasionalan hasil penelitian terhadap target Kemenkes RI. Kedua parameter tersebut dibandingkan dengan saran yang diajukan WHO yaitu 22,7% untuk peresepan antibiotik dan 17,2% untuk peresepan injeksi (World Health Organization, 1993). Pada sampel ditemukan jumlah minimal obat/resep adalah 1 obat/resep sedangkan jumlah maksimalnya adalah 7 obat/resep. Di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar terdapat 4 resep yang terdiri dari 7 obat yang detail diagnosis dari masing-masing resep. Kata kunci: penggunaan obat rasional; indikator peresepan; puskesmas
Rasionalitas Pemberian Obat Anti Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di RS Vita Insani Kota Pematangsiantar Shofian Syarifuddin
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik8hkn17

Abstract

Rasionalisasi pemberian obat adalah peristiwa atau kondisi di mana terapi obat memiliki potensi atau secara signifikan dapat mempengaruhi hasil terapi yang diinginkan. Penggunaan obat lebih dari satu jenis (multidrug) memberikan resiko yang tinggi terhadap masalah terkait obat atau dikenal sebagai Drug Related Problems (DRPs). Pasien hipertensi umumnya diberikan terapi lebih daei satu jenis obat, disebabkan karena timbulnya penyakit lain yang menyertainya. Oleh karena itu, para peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang evaluasi Rasionalisasi pemberian obat pada pasien hipertensi rawat jalan dengan kategori pemilihan obat yang tepat dan kategori dosis yang tepat dalam perawatan pasien rawat jalan di rumah sakit vita insani kota Pematangsiantar periode Januari -Maret 2018. Penelitian ini adalah penelitian noneksperimental dengan metode pengumpulan data variabel dilihat dari resep dan catatan medis pada pasien hipertensi di rumah sakit vita insani kota Pematangsiantar Januari - Maret 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel penelitian. Dari 100 sampel pasien penelitian yang mengalami kategori pemilihan obat yang tidak akurat sebesar 2% dan tidak diemukan DRP) untuk kategori dosis yang tidak akurat (terlalu tinggi dan kurang dosis). Kata kunci: hipertensi; antihipertensi; DRPs
PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR Shofian Syarifuddin; Ricard Fredrik Marpaung; Pinondang Hotria
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 9 No 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v9i1.1869

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a global health problem whose incidence is increasing. As many as 346 million people in the world suffer from diabetes, and it is estimated that it will reach 380 million in 2025. According to WHO in 2000, Indonesia is in the fourth of the country with the highest prevalence of diabetes in the world with a number of sufferers of 8.4 million people. The purpose of this study was to determine the pattern of diabetes mellitus drug use at the Harapan Hospital in Pematangsiantar for the period January-March 2020 and to evaluate the antidiabetic drugs which included the righ indication, right dose, right patient, right drug, and the right way of administration. The research was a survey with a retrospective method, the design used was cross sectional, namely the collection of variable data to get an overview of the use of antidiabetic drugs in inpatients at Harapan Hospital in Pematangsiantar for the period January-March 2020. The results showed that patients suffering from diabetes mellitus in The Harapan Hospital period January-March 2020 were more female than male, with 25 female patients (55.6%) and 20 male patients (44.4%). The highest distribution of antidiabetic single-administered was Glimepiride, namely 11 prescriptions (24.4%) and the highest combination was Glimepiride with Metformin 5 prescription (11.1%). The results of the rationality evaluation showed that the use of antidiabetic drugs has the right indication, the right dose, the right patient, the right drug and the right way of administration
Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak Diare di Puskesmas Kahean Kota Pematangsiantar Shofian Syarifuddin
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7103

Abstract

Diare merupakan salah satu manifestasi gangguan saluran cerna dan terjadi paling sedikit tiga kali dalam sehari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien anak diare di Puskesmas Kahean Kota Pematangsiantar periode Januari sampai Maret 2019. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan jenis penelitian deskriptif evaluatif menggunakan data rekam medis yang bersifat retrospektif. Evaluasi penggunaan antibiotik menggunakan diagram alir Gyssens yang memuat kriteria untuk mengevaluasi ketepatan peresepan antibiotik. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien diare kelompok anak pediatrik di Puskesmas Kahean Kota Pematangsiantar periode Januari - Maret 2019 yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik pasien anak diare yang paling mendominasi adalah laki-laki (68,7%), penggunaan antibiotika yang paling banyak diresepkan adalah antibiotika golongan Sulfonamida yaitu Kotrimoksazol dan hasil evaluasi berdasarkan metode Gyssens, semua peresepan antibiotika secara tepat dan rasional. Kata kunci: diare; antibiotik; Gyssens
Characteristics of type ii diabetes mellitus patients at trading general hospital, Simalungun regency Shofian Syarifuddin; Chika Ade Hendranti
Science Midwifery Vol 10 No 5 (2022): December: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i5.1049

Abstract

Complications caused by diabetes are becoming a more serious problem so controlling blood glucose intensively can reduce diabetes mortality by reducing complications that arise. This study aims to determine the characteristics of Type II Diabetes Mellitus Patients at the Trade Area General Hospital, Simalungun Regency in 2016. With this type of descriptive research, this research was carried out at the Trade Area General Hospital, Simalungun Regency from July to September 2016 with a total population of 40 people using the following techniques: sampling, namely total sampling where all the population is used as a sample. The results of this study indicate that the younger a person has diabetes mellitus, the less the number of diabetes mellitus sufferers, the greater the number of diabetes mellitus sufferers by women, there are fluctuations in the duration of the disease in the Toba and Simalungun tribes, while the Javanese suffer longer. diabetes mellitus, the incidence rate has decreased. The duration of the disease with adherence to taking medication did not have a significant difference compared to the duration of the disease with adherence to diet. The duration of the disease with dietary adherence is a significant difference between adherents and non-adherents, where the tendency is not to comply with dietary rules. It is hoped that Efarina University through the Bachelor of Nursing study program can provide counseling about Diabetes Mellitus, specifically Type II Diabetes Mellitus, both in the community and in hospitals. It is recommended that the hospital pay more attention to the diet of patients with Type II Diabetes Mellitus and the administration of dict according to the portion and condition of the patient in this study can be explored by the information that has been conveyed by researchers regarding Type II Diabetes Mellitus sufferers.
Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Keputusan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun Shofian Syarifuddin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.342 KB)

Abstract

Dalam menghadapi perjalanan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien mengalami kecemasan di mana menurut Mc Nerney and Grenberg menyebutkan kecemasan merupakan sebagai reaksi fisik, mental, kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang. Berdasarkan penelitian dari Iis Riawati Simamora (2008) di Medan lebih dari 50% ibu bersalin pada ibu primigravida mengalami kecemasan sedang sebesar 65,6% dan pada multigravida dengan kecemasan ringan 81,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kecemasan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien. Penelitian ini menggunakan desain Analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 41 orang. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh (Total Sampling). Dilakukan di Klinik Sari Medan. Analisis data dengan uji chi sguare. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 25 orang (61%), dari faktor pengetahuan memiliki pengetahuan baik yaitu 39 orang (95,1%), dari faktor kondisi psikologi memiliki kecemasan ringan yaitu 30 orang (73,2%), dari faktor kondisi fisiologi memiliki kecemasan ringan yaitu 26 orang (63,4%) dan hubungan faktor kondisi fisiologi dengan kecemasan persalinan kala 1 didapatkan adanya hubungan yang signifikan dengan nilai p= 0.036 < 0,05. Dari hasil penilitian ini diketahui faktor pengetahuan dan kondisi psikologi tidak terdapat hubungan tetapi faktor kondisi fisiologi ada hubungan dengan kecemasan persalinan kala 1. Disarankan pada petugas kesehatan memperhatikan dari segi kondisi psikologis dan kondisi fisiologis pada ibu bersalin sehingga tidak akan menimbulkan rasa kecemasan pada Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Daerah Perdagangan.
Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun Tahun 2018 Shofian Syarifuddin
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2022): Oktober: Health Journal "Love That Renews"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada balita. Sanitasi lingkungan yang kurang mendukung dapat menyebabkan tingginya angka kejadian diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas sarimatondang kabupaten simalungun. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Observasional dengan pendekatan Cros Sectional subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan pernah menderita penyakit diare pada periode juni-desember 2009 dengan populasi 328 orang. Pemilihan sample dengan Simple Random Sampling menghasilkan sample sebanyak 60 orang. Uji statistics menggunakan chi square dengan bantuan software komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air minum ( p = 0,001 ), kepemilikan jamban ( p = 0,018 ), jenis lantai rumah ( p = 0,036 ) dengan kejadian diare pada balita dan tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih ( p = 0,307 ) dengan kejadian diare pada balita.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Memiliki Bayi 0-6 Bulan Terhadap Pemberian MP ASI Di Nagori Pulau Pitu Marihat Kecamatan Ujung Padangkabupaten Simalungun Shofian Syarifuddin; Mustaruddin Mustaruddin
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v9i1.96

Abstract

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan tambahan selain ASI yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MPASI ASI harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai 24 bulan. Penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi adalah karena pemberan MP-ASI oleh ibu yang belum sesuai dengan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi di Nagori pulau pitu marihat kecamatan ujung padang Kabupaten Simalungun. Jenis Penelitian adalah survei yang bersifat analitik dengan menggunakan cross sectional, populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan yaitu sebanyak 60 bayi dan dijadikan sebagai total sampel Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Dari hasil uji chi-square (a<0,05), menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI pada bayi diperoleh nilai p=0,002 Dan ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bays diperoleh nilai p=0,029. Diharapkan kepada petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas di Nagori Pulau Pitu Ujung Padang lebih rutin melakukan penyuluhan tentang MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu secara personal. Juga kepada ibu yang mempunyai bayi untuk lebih sering mengikuti kegiatan posyandu dan penyuluhan yang diadakan didesa tersebut serta lebih meningkatkan pengetahuan dan mencari informasi kesehatan terutama pemberian MP-ASI.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dan Pengunjung Tentang Obat Swamedikasi Dan Rasionalitas Di Dua Apotek Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Meyana Marbun; Shofian Syarifuddin; Wilson Samosir; Marolop Parlindungan Napitu; Muliati Muliati
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v8i1.121

Abstract

Self-medication, as the most widely used effort to treat minor illnesses, is still constrained by limited public knowledge about drugs and their use. This study was conducted to analyze the effect of education using leaflet media on the level of knowledge and rationality of self-medication use. This pre-experimental study used a one group pre-test/post-test study design. Respondents were visitors aged 18-59 years at two pharmacies in the Bandar sub-district, who had used oral medication to treat fever, cough, flu, pain, diarrhea and gastritis in the three months before the time of the study. Respondents were taken by consecutive sampling. Data collection was carried out through guided free interviews using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Leaflets containing information about self-medication were given to respondents after the pre-test was carried out. The number of respondents obtained was as many as 97 respondents. All of these respondents were contacted again by telephone after 4-5 weeks of education, to do a post-test using the same questionnaire used during the pre-test. The Wilcoxon test and McNemar test were used to statistically analyze the data obtained. Based on the results of this study, it can be concluded that education can significantly increase self-medication knowledge (p = 0.000) and the rationality of respondents' self-medication use (p = 0.015).
THE RELATIONSHIP KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF MOTHERS WHO HAVE BABIES 0-6 MONTHS TO GIVING MP ASI IN NAGORI PITU MARIHAT ISLAND UJUNG SUB-DISTRICT SIMALUNGUN REGENCY Shofian Syarifuddin; Mustaruddin; Wilson Samosir
International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and Technology Vol. 3 (2021): International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and T
Publisher : Universitas Efarina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ihert.v3i.241

Abstract

Complementary Food for Mother's Milk (MP-ASI) is additional food besides breast milk which is given to babies after the baby is 6 months old. In addition to solids, breast milk must still be given to babies, at least until 24 months. The cause of the disturbance in the growth and development of the baby is due to the administration of MP-ASI by the mother who is not in accordance with the timeliness of administration, frequency, type, amount of food ingredients, and the method of preparation. in infants in Nagori, Pitu Marihat Island, Ujung Padang District, Simalungun Regency. This type of research is an analytic survey using cross sectional, The population in the study were all mothers who had babies aged 0-6 months, namely 60 babies and were used as the total sample. Data were obtained by interview using a questionnaire and analyzed by the chi-square test. From the results of the chi-square test (a <0.05), it shows that there is a significant relationship between knowledge and giving MP-ASI to infants, obtained p = 0.002. And there is a significant relationship between mother's attitude and the accuracy of giving MP-ASI to babies. p-value = 0.029. It is hoped that the health workers who work at the Puskesmas in Nagori Pulau Pitu, Ujung Padang will more routinely conduct counseling about proper MP-ASI to mothers personally.