cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Published by Forum Ilmiah Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 25485970     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019" : 20 Documents clear
Kinerja Petugas Rekam Medis Diruang Filling Ditinjau dari Kompetensi Perekam Medis di RSU Muhammadiyah Ponorogo Muhamad Ikhsan Amsori; Dwi Nurjayanti; Rumpiati Rumpiati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9301

Abstract

The medical recording profession standard has 2 competency categories, namely core competencies and supporting competencies. This type of research is descriptive, with the aim of knowing the relationship between the performance of officers in the filling room and the competence of medical recorders. The research sample was 5 medical record officers, selected by saturated sampling technique. Data were collected through observation and interviews. The competence of medical record officers in the filling room of Muhammadiyah Hospital Ponorogo is said to be good. Of the 7 required competencies, the officers have understood and mastered 5 competencies. Meanwhile, the performance of medical record officers is categorized as good, which is indicated by a neat appearance and work results in accordance with the job description. Keywords: medical recorder; competence; performance ABSTRAK Standar profesi perekam medik memiliki 2 kategori kompetensi yaitu kompetensi pokok dan kompetensi pendukung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kinerja petugas di ruang filling terhadap kompetensi perekam medik. Sampel penelitian yaitu 5 orang petugas rekam medik, yang dipilih dengan teknik sampling jenuh. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Kompetensi petugas rekam medik di ruang filling RSU Muhammadiyah Ponorogo dikatakan baik. Dari 7 kompetensi yang disyaratkan, yang sudah dipahami dan dikuasai oleh petugas adalah 5 kompetensi. Sementara itu, kinerja petugas rekam medik dikategorikan baik, yang ditunjukkan dengan penampilan yang rapi dan hasil kerja yang sesuai dengan uraian tugas. Kata kunci: perekam medik; kompetensi; kinerja
TINJAUAN TERMINOLOGI MEDIS PADA PENGISIAN DIAGNOSIS UTAMA DI RINGKASAN KELUAR RAWAT INAP JULI-SEPTEMBER 2017 BERDASARKAN ICD-10 TAHUN 2010 DI RSAU dr. EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN Wijayanti, Pipit; Rumpiati, Rumpiati; Rosita, Ani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : WAHANA RISET KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminologi medis adalah ilmu istilah medis yang merupakan bahasa khusus antar profesi kesehatan. Terminologi medis digunakan untuk pengkodean, apabila pengisian diagnosis utama tidak sesuai terminologi medis pada ICD-10 Tahun 2010 akan mempengaruhi ketepatan kode diagnosis. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis ringkasan keluar Juli-September 2017 sejumlah 664, sampel yang digunakan 87. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil pengolahan data menunjukkan kesesuaian terminologi medis yang sesuai sebesar 61 (70,11%) dan yang tidak sesuai sebesar 26 (29,89%), sebagian besar sudah sesuai dengan terminologi medis pada ICD-10 Tahun 2010, tetapi masih ada yang tidak sesuai, diharapkan adanya sosialisasi kepada seluruh komponen petugas mengenai keseragaman pengisian diagnosis utama pada ringkasan keluar rawat inap berdasarkan ICD-10 Tahun 2010.
Sistem Penjajaran Straight Numerical Filling Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kauman, Kabupaten Ponorogo Janna Putri Nastiti; Rumpiati Rumpiati; Dwi Nurjayanti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9308

Abstract

The implementation of an alignment system in medical records at Puskesmas Kauman is a direct alignment system. The purpose of this study was to determine the alignment system of straight numerical filling in order to improve the quality of health services at Kauman Public Health Center, Ponorogo Regency. This type of research is descriptive. Respondents were 5 counters and medical record officers. Data collection was carried out through observation and interviews. The results showed that the alignment system was well implemented, where patients were quicker to get health services, and officers had no difficulty in finding medical record files. Keywords: juxtaposition system; straight numerical filling; quality of health services ABSTRAK Penyelenggaraan sistem penjajaran dalam rekam medis di Puskesmas Kauman adalah sistem penjajaran langsung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem penjajaran straight numerical filling guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kauman, Kabupaten Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Responden yaitu 5 orang petugas loket dan rekam medis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penjajaran sudah terealisasikan dengan baik, dimana pasien lebih cepat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dan petugas tidak kesulitan dalam mencari berkas rekam medis. Kata kunci: sistem penjajaran; straight numerical filling; mutu pelayanan kesehatan
Sistem Retensi Rekam Medis Ditinjau dari Standar Operasional Prosedur di RSU Muhammadiyah Ponorogo Titik Restina; Ani Rosita; Dwi Nurjayanti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9303

Abstract

Retention is the activity of shrinking or reducing the medical record file from the storage rack by moving the inactive medical record that is currently on the active shelf to the inactive rack. In implementing retention, Muhammadiyah Ponorogo General Hospital has SOP as a guideline. The purpose of this study was to identify a medical record retention system in terms of standard operating procedures at Muhammadiyah General Hospital Ponorogo. This type of research is descriptive. The population of this study was 5 filing officers, and all of them became members of the study sample (total sampling). Data were collected through observation, interviews and documentation studies, then analyzed descriptively. Based on the results of the study note that retention is not in accordance with the SOP. The implementation of medical record retention is carried out once every 2-3 years. Whereas the policy written in the SOP is 5 years from the time the patient was last served. Retention was carried out faster due to the lack of a place to store medical records in the active filing room. Suggestions for Muhammadiyah Hospital Ponorogo is to add a place to store active medical records and filing officers retention according to the policies that already exist in the SOP. Keywords: retention; medical records; SOUP ABSTRAK Retensi adalah kegiatan penyusutan atau pengurangan arsip rekam medis dari rak tempat penyimpanan dengan cara memindahkan rekam medis yang inaktif yang saat ini berada di rak aktif menuju ke rak inaktif. Dalam melaksanakan retensi, RSU Muhammadiyah Ponorogo memiliki SOP sebagai pedoman. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sistem retensi rekam medis ditinjau dari standar operasional prosedur di RSU Muhammadiyah Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah petugas filing berjumlah 5 orang, dan seluruhnya menjadi anggota sampel penelitian (total sampling). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa retensi belum sesuai dengan SOP. Pelaksanaan retensi rekam medis dilakukan 2-3 tahun sekali. Sedangkan kebijakan yang tertulis di dalam SOP adalah 5 tahun terhitung dari waktu terakhir pasien dilayani. Pelaksanaan retensi dilakukan lebih cepat karena kurangnya tempat penyimpanan rekam medis di ruang filing aktif. Saran bagi RSU Muhammadiyah Ponorogo adalah menambah tempat penyimpanan rekam medis aktif dan petugas filing melakukan retensi sesuai kebijakan yang sudah ada pada SOP. Kata kunci: retensi; rekam medis; SOP
TINJAUAN TERMINOLOGI MEDIS PADA PENGISIAN DIAGNOSIS UTAMA DI RINGKASAN KELUAR RAWAT INAP JULI-SEPTEMBER 2017 BERDASARKAN ICD-10 TAHUN 2010 DI RSAU dr. EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN Pipit Wijayanti; Rumpiati Rumpiati; Ani Rosita
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminologi medis adalah ilmu istilah medis yang merupakan bahasa khusus antar profesi kesehatan. Terminologi medis digunakan untuk pengkodean, apabila pengisian diagnosis utama tidak sesuai terminologi medis pada ICD-10 Tahun 2010 akan mempengaruhi ketepatan kode diagnosis. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis ringkasan keluar Juli-September 2017 sejumlah 664, sampel yang digunakan 87. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil pengolahan data menunjukkan kesesuaian terminologi medis yang sesuai sebesar 61 (70,11%) dan yang tidak sesuai sebesar 26 (29,89%), sebagian besar sudah sesuai dengan terminologi medis pada ICD-10 Tahun 2010, tetapi masih ada yang tidak sesuai, diharapkan adanya sosialisasi kepada seluruh komponen petugas mengenai keseragaman pengisian diagnosis utama pada ringkasan keluar rawat inap berdasarkan ICD-10 Tahun 2010.
Pengetahuan Remaja Kelas VII Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMPN 31 Kota Bekasi Tahun 2018 Nessi Meilan; Desy Rizka Wanti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.032 KB) | DOI: 10.33846/2trik9310

Abstract

Personal hygiene during menstruation is an action to maintain health and hygiene in the female area during menstruation to avoid bacteria that can cause infection. The purpose of this study was to obtain a description of the knowledge of adolescents of class VII about personal hygiene during menstruation. This type of research is descriptive conducted at SMPN 31 Bekasi City in March to April 2018. The population size is 196 adolescents and the sample size is 66 adolescents, which were selected using purposive sampling technique. Data were collected through filling out questionnaires, then analyzed descriptively. The results of this study illustrate that the majority of adolescents have knowledge in both categories (59.1%). It is recommended to adolescents to be able to increase knowledge about reproductive health by finding information from reliable sources. Keywords: knowledge; teenager; behavior ABSTRAK Personal hygiene pada saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi agar terhindar dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja kelas VII tentang personal hygiene pada saat menstruasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan di SMPN 31 Kota Bekasi pada bulan Maret sampai dengan April 2018. Ukuran populasi adalah 196 remaja dan ukuran sampel adalah 66 remaja, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja memiliki pengetahuan dalam kategori baik (59.1%). Disarankan kepada remaja untuk dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dengan mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Kata kunci : pengetahuan; remaja; perilaku
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Alkohol Dengan Perilaku Mengkonsumsi Alkohol di Kalangan Remaja di SMK 1 Gamaliel Madiun Fitria Yuliana
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9312

Abstract

Based on a preliminary study conducted at SMK 1 Gamaliel Madiun, from the student behavior record book, it is known that in 2016 there were 8% of 21 class XI students who were expelled from school because of alkohol cases. In 2017, 13 students were expelled from school with similar cases. This study aims to analyze the relationship between knowledge about the dangers of alkohol and alkohol consumption behavior among adolescents at SMK 1 Gamaliel Madiun. This study used a cross-sectional design. The population of this research was all students of class X, XI, XII SMK 1 Gamaliel Madiun. This study used a sampling technique, namely stratified random sampling, in order to obtain a sample size of 50 students. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed descriptively, followed by bivariate analysis using the Spearmen Rank test. Based on the results of the study, it was found that most students had a good level of knowledge, namely 35 respondents (70%). The highest alkohol consumption behavior was positive behavior, namely 38 respondents (76%), and negative behavior was still quite a lot, namely 12 students (24%). Based on the results of the Spearman rank test, the obtained p-value = 0.248; which means there is no relationship between knowledge about the dangers of alkohol and alkohol consumption behavior among adolescents of SMK 1 Gamaliel Madiun. Keywords: knowledge; behavior, alkohol; teenager ABSTRAK Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK 1 Gamaliel Madiun, dari buku laporan catatan perilaku siswa, diketahui bahwa pada tahun 2016 ada 8% dari 21 siswa kelas XI yang dikeluarkan dari sekolah karena kasus alkohol. Pada tahun 2017, ada 13 orang siswa yang dikeluarkan dari sekolah dengan kasus sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang bahaya alkohol dengan perilaku mengkonsumsi alkohol di kalangan remaja di SMK 1 Gamaliel Madiun. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI, XII SMK 1 Gamaliel Madiun. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling, sehingga diperoleh ukuran sampel yaitu 50 siswa. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, selanjutnya dianalisis secara deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji Spearmen Rank. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori baik yaitu sejumlah 35 responden (70%). Perilaku mengkonsumsi alkohol yang terbanyak adalah perilaku positif yaitu sebanyak 38 responden (76%), dan perilaku negatif masih cukup banyak yaitu 12 siswa (24%). Berdasarkan hasil uji spearman rank, diperoleh p-value = 0,248; yang berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang bahaya alkohol dan perilaku mengkonsumsi alkohol di kalangan remaja SMK 1 Gamaliel Madiun. Kata kunci: pengetahuan; perilaku, alkohol; remaja
hubungan tingkat spiritual dengan depresi lansia di UPTD Puskesmas Sidaharja Kabupaten Ciamis Tahun 2019 Heni Heryani; Elis Noviati; Ninis Khoerunnisa
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.925 KB) | DOI: 10.33846/2trik9306

Abstract

Depression is a psychiatric problem that often occurs in the elderly. Based on data from elderly visits in April-Mei in working area of UPTD Sidaharja Community Health Center, there were 3 elderly people who suffered from mental disorders.This study aims to identify the relationship between the spiritual level and the level of depression of the elderly. The research method that had been used was observational analytic. The population of this study was all elderly in the work area of UPTD Sidaharja Public Health Center as many as 10,158 elderly, with the samples taken were 99 elderly. Data were analyzed using Chi-Square.The results showed that there was no significant relationship between the spiritual level. Keywords: spiritual level; depression; elderly ABSTRAK Depresi merupakan masalah psikiatrik yang sering terjadi pada lansia. Berdasarkan data kunjungan lansia pada April-Mei di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sidaharja terdapat 3 lansia yang menderita gangguan jiwa.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat spiritual dengan tingkat depresi lansia. metode penelitian yang telah adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, populasinya adalah seluruh lansia di Puskesmas Sidaharja sebanyak 10.158, dengan sampel sebanyak 99 lansia. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat spiritual dengan tingkat depresi lansia. Kata kunci: tingkat spiritual; depresi; lansia
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi dengan Pemberian Teknik Batuk Efektif Pada Pasien TB paru Suardi Zurimi
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.145 KB) | DOI: 10.33846/2trik9309

Abstract

Pulmonary tuberculosis is a directly infectious disease caused by the Mycobacterium tuberculosis bacteria. Based on the medical records of RSUD dr. M. Haulussy Ambon in 2017, there were 321 people infected with tuberculosis bacteria. The aim of this study was to find out precisely the application of nursing care to clients with pulmonary tuberculosis using the nursing process includes assessment, nursing diagnoses, interventions, implementation, and evaluation. The study was descriptive in the form of case studies. The study was conducted for four days, 10-21 June 2018, which was carried out in the Lung Room of RSUD Dr. M. Haulussy Ambon with two Lung Tuberculosis respondents. Data that was obtained from the assessment was a patient said cough with phlegm, shortness of breath, Respiration rate was 24 times per minute, did not use breathing aids, the patient entered the hospital since June 5, 2018. Another patient said slimy cough accompanied by blood, shortness of breath, respiration rate 28 times per minute, did not use breathing aids, and patient was hospitalized since June 11, 2018. Diagnosis of arousal that emerged: ineffectiveness of the airway clearance. The first patient can perform effective coughing techniques on the third day, and the second patient can perform an effective cough technique on the second day. Implementation is carried out in accordance with a plan made with the client can carry out an effective cough technique. Keywords: nursing care; lung tuberculosis ABSTRAK Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobaterium tuberculosis. Berdasarkan hasil rekam medik RSUD dr. M. Haulussy Ambon pada tahun 2017 terdapat 321 jiwa yang terinfeksi kuman tuberculosis. Untuk mengetahui dengan tepat tentang penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Tuberkulosis paru menggunakan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif berbentuk studi kasus. Penelitian dilakukan selama empat hari yaitu tanggal 11-14 Juni 2018 yang dilaksanakan di Ruang Paru-paru RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan subjek penelitian pasien dengan Tuberculosis Paru Berdasarkan pengkajian pada kedua pasien didapatkan data antara lain : pasien pertama mengatakan batuk berdahak, sesak nafas, Respirasi 24x/ menit, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, klien masuk rumah saakit sejak tanggal 5 Juni 2018. Sedangkan paseieen kedua mengatakan batuk berlendir disertai darah, sesak nafas, respirasi 28x/ menit, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, klien masuk rumah sakit sejak tanggal 11 Juni 2018. Diagnosa keperawaratan yang muncul: ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Pasien pertama dapat melakukan teknik batuk efektif pada hari ketiga, dan pasien kedua dapat melakukan teknik batuk efektif pada hari kedua, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan rencana yang dibuat dengan klien dapat melakukan teknik batuk efektifi. Kata kunci: asuhan keperawatan; tubercolosis paru
Identifikasi Telur Cacing Pada Kuku dan Personal Higiene Peserta Didik di SD Negeri 1 Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah Gracia Victoria Souisa; Patresya Matitaputty; Margaretha Seilatu
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.821 KB) | DOI: 10.33846/2trik9304

Abstract

Another alternative that can be done to increase helminthiasis is to use nail samples that are more easily obtained than fecal samples. The purpose of this study is to study the picture of infection in students at SD Negeri 1 Hatu and help with the application of personal hygiene. This research is a laboratory-based descriptive study. The study was conducted at SD Negeri 1 Hatu, Leihitu Barat District, Central Maluku Regency. Examination of worm eggs on nail samples will be carried out at the Health Laboratory Office, Maluku Province. The study population was students in grades IV, V and VI. Sampling was carried out by purporsive sampling, which is to adjust the number of students with long nails from a total of 27 participants. The results showed that with the most number was 11 years, as many as 8 respondents (29.6%), the most distribution was in the male gender, namely as many as 19 respondents (70.4%), the highest distribution of respondents was in class 6, namely 15 respondents (55.6%). The conclusion of this study is the overall sample (27 samples) of negative worm egg nails or not found worm eggs and personal hygiene of students is not good, among others, as many as 21 respondents (77.8%) who do not need hand washing with soap, the main habit of soil 15 respondents (55.6%), nail biting habits were 12 respondents (44.4%) and those who did not routinely cut their nails were 18 respondents (66.7%). Keywords: worm eggs; nail; personal hyegiene ABSTRAK Alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kecacingan adalah dengan menggunakan sampel kuku yang lebih mudah didapatkan sampelnya dibandingkan sampel feses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran infeksi kecacingan pada peserta didik di SD Negeri 1 Hatu dan kaitannya dengan penerapan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif berbasis laboratorium. Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Pemeriksaan telur cacing pada sampel kuku akan dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan, Provinsi Maluku. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas IV, V dan VI. Pengambilan sampel dilakukan secara purporsive sampling, yaitu menyesuaikan dengan jumlah peserta didik dengan kuku yang panjang dari total/ keseluruhan peserta didik yaitu sebanyak 27 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa usia dengan jumlah terbanyak adalah 11 tahun yaitu sebanyak 8 responden (29,6%), distribusi terbanyak adalah pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 responden (70,4%), distribusi responden terbanyak adalah pada kelas 6 yaitu 15 responden (55,6%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah keseluruhan sampel (27 sampel) kuku negative telur cacing atau tidak ditemukan telur cacing dan personal hygiene peserta didik belum baik antara lain sebanyak 21 responden (77,8%) yang tidak terbiasa cuci tangan pakai sabun, kebiasaan main tanah sebanyak 15 responden (55,6%), kebiasaan gigit kuku sebanyak 12 responden (44,4%) dan yang tidak rutin menggunting kuku sebanyak 18 responden (66,7%). Kata kunci: telur cacing; kuku; personal hiegiene

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025 Vol 15, No 3 (2025): Juli-September 2025 Vol 15, No 2 (2025): April-Juni2025 Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025 Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024 Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024 Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024 Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024 Vol 13, No 4 (2023): November 2023 Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 13, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 12, No 4 (2022): November 2022 Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia Vol 11, No 4 (2021): November 2021 Vol 11, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 10, No 4 (2020): November 2020 Vol 10, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 10, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 9, No 4 (2019): November 2019 Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 9, No 2 (2019): MEI 2019 Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019 Vol 8, No 4 (2018): NOVEMBER 2018 Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018 Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017 Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 7, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6, No 4 (2016): November 2016 Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 5, No 1 (2015): Februari 2015 More Issue