cover
Contact Name
Lalan Ramlan
Contact Email
lalan_ramlan@isbi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isbi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Seni Makalangan
ISSN : 23555033     EISSN : 27148920     DOI : -
Core Subject : Art,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"" : 9 Documents clear
REVITALISASI IBING TAYUB BALANDONGAN KHAS KASUMEDANGAN Jatnika, Asep; Rasidin, Dindin
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3400

Abstract

ABSTRAK Tayub Balandongan merupakan ibing kalangenan yang menjadi ikon daerah Sumedang Jawa Barat. Kata Balandongan diambil dari tempat atau arena pertunjukan tayuban yang dilaksanakan di panggung Balandongan (outdoor). Adapun target dari penelitian ini yaitu merevitalisasi Tayub Balandongan dengan membuat model ibing tayub gaya baru, juga bertujuan melestarikan kembali ibing tayub dalam penafsiran baru, sehingga dapat hidup kembali di tengah masyarakat yang sedang mengalami proses transisi dengan masuknya pengaruh modernisme. Metode yang diterapkan, menggunakan metode Participation Action Research (PAR). Metode tersebut memiliki kesinambungan, karena memuat siklus partisipasi, riset, dan aksi. Target luaran yang ingin dicapai menghadirkan kembali ibing tayub dalam bentuk lain secara tekstual dan kontekstual sehingga dapat berkembang di masyarakat. Kata Kunci: Ibing Tayub, Balandongan, Ronggeng. ABSTRACT REVITALIZATION OF IBING TAYUB BALANDONGAN THE CHARACTERISTIC OF KASUMEDANGAN, DECEMBER 2023. Tayub Balandongan is an ibing kalangenan which has become an icon of the Sumedang area, West Java. The word Balandongan is taken from the place or arena of tayuban performances which are held on the Balandongan (outdoor) stage. The target of this research is to revitalize Tayub Balandongan by creating a new style of ibing tayub, and also aims to preserve ibing tayub in a new interpretation, so that it stays exist in a society which is experiencing a transition process with the influence of modernism. The method applied in this research is the Participation Action Research (PAR) method. This method has continuity, because it contains a cycle of participation, research and action. The output target to be achieved is bringing back ibing tayub in another form both textually and contextually so that it may develop in society. Keywords: Ibing Tayub, Balandongan, Ronggeng.
TAFSIR GARAP TARI TRESNA SUMIRAT Mulyani, Ai; Sopandi, Caca
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3395

Abstract

ABSTRAK Tresna Sumirat tari ciptaan baru yang menggambarkan sepasang tokoh bertemakan percintaan, dengan bentuk pertunjukan tari berpasangan bersumber dari Folklor daerah Sumedang. Kisahnya menceriterakan pangeran Geusan Ulun Raja Sumedang Larang dengan Putri Harisbaya yang berasal dari Madura yang menjadi selir Raja Cirebon. Kedua wilayah budaya, Sumedang dan Cirebon dijadikan sumber penciptaan, baik gerak maupun artistik pertunjukan. Tari Tresna Sumirat bertujuan untuk mengisi kekosongan keberadaan tarian lepas berpasangan yang bertemakan percintaan pada tari-tarian Sunda khususnya di daerah Bandung. Penciptaan Tresna Sumirat ini menggunakan metode dari Jaqueline Smith- Autard dengan konsep 5 tahapan dalam berkreativitas, yaitu: tahapan dorongan untuk mencipta, tahapan bekerja dengan media, tahapan mewujudkan bentuk akhir, tahapan presentasi dan penampilan, dan tahapan tanggapan dan evaluasi. Hasil yang dicapai adalah sebuah tari berpasangan yang bersumber dari folklor yang bertemakan cinta. Harapannya dapat berkontribusi menjadi salah satu materi ajar di Prodi Tari ISBI Bandung. Kata Kunci: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Tari Berpasangan. ABSTRACT THE WORK INTERPRETATION OF TRESNA SUMIRAT DANCE, DECEMBER 2023. Tresna Sumirat is a new dance creation depicting a pair of characters with a love theme, with a form of paired dance performance originating from the Folklore of Sumedang area. The story tells about Prince Geusan Ulun, The King of Sumedang Larang and Princess Harisbaya from Madura who became the concubine of the King of Cirebon. The two cultural areas, Sumedang and Cirebon, have been used as a source of creation, both movement and artistic of performance. The Tresna Sumirat dance aims to fill the void of free pair dances with the theme of romance in Sundanese dances, especially in Bandung area. The creation of Tresna Sumirat dance uses the method from Jaqueline Smith-Autard with the concept of 5 phases in creativity, namely: impulse to create, working with the medium, realizing the final form, presentation and performance, and response and evaluation. The result achieved is a pair dance that originates from folklore with the theme of love. It is expected that it can contribute to becoming one of the teaching materials at ISBI Bandung Dance Study Program. Keywords: Tresna Sumirat, Sumedang Larang, Pair Dance.
TARI RONGGENG BUGIS DI SANGGAR PRINGGADHING KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON Syafputri, Hilda Amalia; Hidayat, Lina Marliana
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3401

Abstract

ABSTRAK Tari Ronggeng Bugis merupakan salah satu tari kreasi yang berasal dari Kabupaten Cirebon. Tari Ronggeng Bugis di Sanggar Pringgadhing memiliki perbedaan dengan tari Ronggeng pada umumnya. Perbedaan tari Ronggeng Bugis dengan tari Ronggeng lainnya terlihat dari penari yang dibawakan oleh laki-laki dengan rias karakter badut dan busana menyerupai perempuan. Ciri khas penyajian tari Ronggeng Bugis memiliki cerita yang melatarbelakanginya. Tari Ronggeng Bugis di Sanggar Pringgadhing dengan fokus penelitian struktur tari belum pernah diteliti sebelumnya. Peneliti memiliki tujuan untuk memaparkan struktur tari Ronggeng Bugis secara jelas dan rinci. Adapun landasan konsep pemikiran yang digunakan untuk menjawab permasalahan yaitu dari Iyus Rusliana mengenai struktur tari dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, dan studi lapangan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Kata Kunci: Tari Ronggeng Bugis, Sanggar Pringgadhing, Struktur Tari. ABSTRACT RONGGENG BUGIS DANCE IN PRINGGADHING STUDIO PLUMBON DISTRICT CIREBON REGENCY, DECEMBER 2023. The Ronggeng Bugis Dance is a creation dance originating from Cirebon Regency. The Ronggeng Bugis dance in Pringgadhing Studio is different from other Ronggeng dances in general. The difference can be seen from the dancers that are performed by men with clown character make-up and clothing resembling women. The characteristic of Ronggeng Bugis dance performance is that it has a story behind it. The Ronggeng Bugis Dance in Pringgadhing Studio with a research focus on dance structure has never been studied before. The researcher aims to explain the structure of Ronggeng Bugis dance clearly and in detail. The basic concept of thought used to answer the problem is from Iyus Rusliana regarding dance structure using qualitative research methods through a descriptive analysis approach. Meanwhile data collection technique is conducted through library and field studies including observation, interviews, documentation, and data analysis. Keywords: Ronggeng Bugis Dance, Pringgadhing Studio, Dance Structure.
STRATEGI PEMBELAJARAN SENI TARI PADA EKSTRAKULIKULER DI SMPN 13 KOTA SERANG Azzahra, Khoirunnisa; Rizal, Syamsul
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3396

Abstract

ABSTRAK Strategi pembelajaran seni tari dalam ekstrakurikuler memiliki peran penting dalam pengembangan kreativitas, ekspresi diri, dan pemahaman budaya siswa. Meskipun terdapat peningkatan minat siswa pada kegiatan ini, kendala seperti kekurangan fasilitas tari yang memadai dan sumber daya yang terbatas menjadi tantangan. Kolaborasi yang solid antara berbagai pihak dianggap krusial untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pembelajaran yang sedang digunakan di ekstrakurikuler seni tari SMP Negeri 13 Kota Serang. Metode penelitian yang diadopsi adalah kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan demonstrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran seni tari di sekolah ini melibatkan metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah memberikan dasar teoritis, sementara metode demonstrasi memberikan dimensi praktis dan pengalaman langsung. Kombinasi keduanya menciptakan pengalaman pembelajaran holistik, memastikan siswa tidak hanya memahami konsep seni tari secara teoritis tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam praktik. Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran, Seni Tari. ABSTRACT DANCE LEARNING STRATEGIES IN EXTRACURRICULAR AT SMPN 13 SERANG CITY, DECEMBER 2023. The dance learning strategies in extracurricular have a crucial role in fostering creativity, self-expression, and cultural understanding among students. Despite the increased interest in this activity, there are challenges such as inadequate dance facilities and limited resources. Solid collaboration among various stakeholders is deemed essential to overcome these challenges. This research aims to identify the learning strategies currently employed in the dance extracurricular activities at SMPN 13 Serang City. The research method applied is qualitative. Data are obtained through literature review, observation, interviews, and demonstrations. The research results show that dance learning in this school involves both lecture and demonstration methods. The lecture method provides a theoretical foundation, while the demonstration method offers practical dimensions and direct experiences. The combination of these two creates a holistic learning experience, ensuring that students not only grasp the theoretical concepts of dance but also apply them in practice. Keywords: Strategy, Learning, Dance.
GAMA SEBUAH KARYA PENCIPTAAN TARI TERINSPIRASI DARI KESENIAN BADAWANG RANCAEKEK Yadiyatullah, Ghasanni Ashabul Jannah; Amelia, Lia
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3397

Abstract

ABSTRAK Karya tari dengan judul Gama ini diambil dari bahasa Sanksekerta yang memiliki arti perjalanan. Perjalanan ini dimaksudkan pada upaya para seniman untuk mempertahankan Kesenian Badawang di lingkungan masyarakat yang mulai acuh terhadap kesenian lokal. Kesenian Badawang dijadikan sumber inspirasi dalam mencipta karya ini karena didukung pula oleh pengalaman empiris penulis menyaksikan industrialisasi yang terjadi di daerah Rancaekek Kabupaten Bandung. Masyarakat setempat saat ini tidak mengenali secara utuh bentuk Kesenian Badawang yang merupakan kesenian asli Rancaekek, bahkan tidak sedikit masyarakat tidak mengetahuinya sama sekali. Faktor yang disinyalir menjadi penyebab dari kondisi tersebut adalah pengaruh globalisasi membuat teknologi dan informasi semakin maju serta berkembang pesat. Banyak lahan persawahan diubah, dijadikan sebagai lahan industri serta dibangun gedunggedung tinggi hanya untuk kepentingan negara luar. Profesi warga setempat berubah drastis dan mengharuskannya tetap bertahan hidup dengan bekerja di perusahaan tersebut hingga meninggalkan kegiatan berkesenian. Minoritas warga Rancaekek memiliki jiwa seni yang diklaim sebagai seorang seniman, bersikeras memperkenalkan Kesenian Badawang kepada mayoritas masyarakat yang lebih modern. Semangat juang tersebut diusung ke dalam karya Tari Gama yang dikemas ke dalam bentuk tari kelompok dengan metode pendekatan kontemporer serta tipe garap dramatik. Terciptanya karya tari Gama ini berlandaskan teori Doris Humphrey, di mana sumber gerak yang digunakan merupakan hasil dari desain, dinamika, irama atau ritme dan motivasi, serta gerak yang melalui proses distrorsi dan stilisasi dari gerak khas Boneka Badawang, juga gerak keseharian. Semua itu tersusun dan membentuk karya Tari Gama. Kata Kunci: Kesenian Badawang, Dramatik, Kontemporer, Semangat Juang. ABSTRACT GAMA A WORK OF DANCE CREATION INSPIRED BY THE ART OF BADAWANG RANCAEKEK, DECEMBER 2023. The dance work entitled Gama is taken from Sanskrit which means journey. This journey is aimed at the artists' efforts to maintain Badawang Art in a community that was starting to become indifferent to local art. Badawang art is used as a source of inspiration in creating this work because it is also supported by the author's empirical experience of witnessing industrialization that occurred in Rancaekek area, Bandung Regency. The local community currently does not fully recognize the Badawang art form, which is the original art of Rancaekek, in fact, quite a few people do not know about it at all. The factor that is thought to be the cause of this condition is the influence of globalization making technology and information increasingly advanced and developing rapidly. Many rice fields were converted, used as industrial land and tall buildings were built only for the benefit of foreign countries. The local residents' professions changed drastically and required them to survive by working for the company and abandoning artistic activities. A minority of Rancaekek residents have artistic souls and claim to be artists, insisting on introducing Badawang art to the majority of more modern society. This fighting spirit is carried into the work of Gama Dance which is packaged in the form of group dance with a contemporary approach and dramatic type of work. The creation of the Gama dance work is based on Doris Humphrey's theory, while the source of movement used is the result of design, dynamics, rhythm and motivation, as well as movements that go through a process of distortion and stylization from the typical Badawang Doll movements, and daily movements. All of this is arranged and forms the work of Gama Dance. Keywords: Badawang Arts, Dramatic, Contemporary, Fighting Spirit
DINAMIKA PERTUNJUKAN TARI TOPENG BEBARANG (1970-2022) Nurasih, Nunung; Rochmat, Nur
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3398

Abstract

ABSTRAK Bebarang adalah pertunjukan Tari Topeng Cirebon yang dilakukan secara berkeliling dari desa ke desa di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Rombongan Tari Topeng biasanya berkeliling sambil membawa segala perlengkapannya untuk menampilkan pertunjukan Tari Topeng di tempat-tempat umum seperti di pekarangan rumah, di lapangan terbuka, di pasar dan sebagainya. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 2022. Dalam upaya mengungkap dinamika pertunjukan Bebarang sejak tahun 1970 hingga 2022 ini digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan kerja, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan multi disiplin sebagai ilmu bantu dalam sejarah, di antaranya sosiologi dan budaya. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Social Contract yang dikemukakan oleh James R. Brandon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika pertunjukan Bebarang pada Tari Topeng Cirebon sangat tergantung pada dukungan pemerintah serta masyarakat penyangganya. Kata Kunci: Tari Topeng Cirebon, Bebarang. ABSTRACT THE DYNAMIC OF BEBARANG MASK DANCE PERFORMANCE (1970-2022), DECEMBER 2023. Bebarang is one of Cirebon Mask Dance performances which is carried out from village to village in Cirebon area and its surroundings. The Mask Dance groups usually go around villages carrying all the equipment to have Mask Dance performances in public places such as in house yards, in open fields, in markets and so on. The issue to be investigated in this paper is the dynamics of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance from 1970 to 2022. In the effort to reveal this issue, the historical method is used which includes four stages of work, namely: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research also uses a multi-disciplinary approach as an auxiliary science in history, including sociology and culture. The theoretical basis used in this research is the "Social Contract" theory stated by James R. Brandon. The result of this research shows that the dynamic of Bebarang performance in Cirebon Mask Dance highly depends on the support of the government and the community. Keywords: Cirebon Mask Dance, Bebarang.
PROSES KREATIF KOREOGRAFER I NYOMAN CATRA Kunti Aryan, Ni Nyoman Ayu
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3393

Abstract

ABSTRAK I Nyoman Catra adalah seniman multilatenta, yang juga seorang koreografer dengan karyanya yang apik. Beliau merupakan dosen ISI Denpasar yang telah purna tugas, namun tidak berhenti berkarya. Pengalamannya dalam mencipta tari, serta pengalaman hidupnya dalam menempuh pendidikan seni hingga ke luar negeri, menjadikannya sebagai salah satu seniman hebat yang patut dicontoh. Setiap koreografer memiliki cara tersendiri dalam menciptakan karya tari, yang merupakan perpaduan dari teori serta pengalaman berkesenian yang telah dilaluinya. Demikian halnya dengan I Nyoman Catra yang memiliki cara tersendiri dalam mencipta tari yang tentunya sangat berharga untuk dibagikan, khususnya kepada para koreografer muda sebagai sebuah motivasi, inspirasi, serta memperkaya ragam metode dalam mencipta tari. Penelitian studi tokoh ini bertujuan untuk mengungkap proses kreatif I Nyoman Catra dalam menciptakan sebuah karya tari. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni dengan wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah tahap penciptaan seni yang dilalui Nyoman Catra yakni dengan menentukan ide, konsep (sistem web, atau sistem kipas), newasin/nuasen, eksperimen-pembentukan-penghalusan, dan pentas. Kata Kunci: Proses Kreatif, Koreografer, I Nyoman Catra. ABSTRACT THE CREATIVE PROCESS OF CHOREOGRAPHER I NYOMAN CATRA, DECEMBER 2023. I Nyoman Catra is a multitalented artist who is also an accomplished choreographer. He is a retired lecturer at ISI Denpasar who has continued to work. His expertise in choreographing dance and his life experience studying art overseas drive him one of the great artists to emulate. Each choreographer has their method for developing dance works, combining theory and artistic experience he has undergone. Similarly, I Nyoman Catra has a strategy for creating dance works that is extremely valuable to share, particularly with young choreographers, as a source of motivation, inspiration, and a means of enriching the various methods for creating dance. This figure study research aims to demonstrate I Nyoman Catras creative process in developing a dance work. The data has been collected using interviews and literature reviews. The findings of this study are the stages of art creation that Nyoman Catra underwent, including determining ideas, conceptions (Web Sistem or Kipas Sistem), newasin/nuasen, experiments-shaping-refining, and performances. Keywords: Creative Process, Choreographer, I Nyoman Catra.
PENGEMASAN TARI KUDA KEPANG DI SANGGAR GENTA SENTRAMAS Subayono, Subayono
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3399

Abstract

ABSTRAK Sanggar Genta Sentramas merupakan salah satu sanggar tari Jawa yang berkembang di Kota Bandung Jawa Barat, dan satu satunya Sanggar yang sudah memiliki Akte Notaris. Akan tetapi sanggar ini belum mempunyai tenaga atau SDM yang mumpuni sehingga sangat sulit ketika mengadakan pertunjukan. Pada saat mengadakan pertunjukan, sanggar ini masih menggunakan metode lama dengan durasi yang cukup panjang hingga berjam jam dan tampak sangat membosankan. Pada kesempatan PKM kali ini program yang peneliti tawarkan adalah pelatihan rias dan pengemasan tari Kuda Kepang. Hal ini berawal ketika peneliti diundang untuk melihat pertunjukan. Ada dua point yang harus dibenahi pada sanggar ini, yaitu bagaimana membuat sebuah pertunjukan padat yang memikat dan disertai dengan rias yang dapat mengubah wajah yang jelek menjadi cantik, dan yang cantik semakin tambah cantik, sehingga ketika pertunjukan dapat hasil yang maksimal. Dalam PKM ini, peneliti melibatkan salah satu mahasiswa ISBI Bandung untuk diajak berolah rasa, pikir dan olah kreatifitas. Pengabdian Kepada Masyarakat di Sanggar Genta Sentramas ini dijadwalkan latihan seminggu 2 kali. Hal ini dilakukan karena peserta sanggar banyak yang mempunyai pekerjaan, diantaranya: Ojek online, penjual gorengan, dan pengusaha Rumah Makan, sehingga mereka perlu membagi waktu. Adapun sasaran dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk menampilkan hasil PKM pada acara acara antar komunitas dan event event penting di Bandung dengan bentuk panggung proscenium maupun dipentaskan di alam terbuka atau out door. Kata Kunci: Rias, Pengemasan tari, Sanggar Genta Sentramas. ABSTRACT PACKAGING OF KUDA KEPANG DANCE IN GENTA SENTRAMAS STUDIO, DECEMBER 2023. Genta Sentramas Studio is one of the Javanese dance studios developing in Bandung West Java, and the only studio which has a Notarial Certificate. However, this studio does not have qualified personnel or human resources, so it is very difficult to hold performances. When holding a performance, this studio still uses the old method with a long duration of up to hours and looks boring. On this Community Service program, the researcher offered training program in the make-up and packaging of Kuda Kepang dance. This started when the researcher was invited to watch a performance. There are two points that must be addressed in this studio, namely how to create a solid performance that is attractive and accompanied with make-up that can change an ugly face into a beautiful one, and a beautiful one becomes even more beautiful, so that during the performance they can get maximum results. In this activity, the researcher involved one of the ISBI Bandung students to participate in practicing, thinking and creativity feelings. The Community Service activity at Genta Sentramas Studio is scheduled for doing practice twice a week. This is conducted since there are many studio participants having their own jobs, including: online motor bikers, fried food sellers, and restaurant entrepreneurs, so they need to arrange their time. The target of this Community Service program is to perform the results at inter-community agendas and important events in Bandung in the form of a proscenium stage or in the open or out door stages. Keywords: Make-up, dance packaging, Genta Sentramas Studio.
KREATIVITAS PAUL KUSARDY DALAM MENCIPTAKAN TARI PEMETIK TEH Faadhilah, Ghina Alya; Sumiati, Lilis
Jurnal Seni Makalangan Vol 10, No 2 (2023): "Tari Dalam Genggaman Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i2.3394

Abstract

ABSTRAK Tari Pemetik Teh termasuk ke dalam genre tari kreasi baru yang diciptakan Paul Kusardy pada tahun 1961 di Sanggar Viatikara Kota Bandung. Paul merupakan sosok seniman yang memiliki daya kreativitas tinggi dan merefleksikan kepribadian Indonesia yang memiliki keberagaman etnis dan suku bangsa dalam karya tarinya. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui secara rinci gagasan kreativitas Paul Kusardy dalam menciptakan Tari Pemetik Teh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori kreativitas 4P Rhodes meliputi pribadi, proses, pendorong, dan produk. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan Paul Kusardy sebagai sosok yang berhasil mengembangkan gagasan kreativitas dengan melewati seluruh proses dan dorongan dalam mencipta tari, sehingga menghasilkan karya tari kreasi baru yang diterima masyarakat. Kata Kunci: Tari Pemetik Teh, Kreasi Baru, Kreativitas, Paul Kusardy. ABSTRACT THE CREATIVITY OF PAUL KUSARDY IN CREATING TEA PICKER DANCE, DECEMBER 2023. Tea Picker Dance is one of new creation dances created by Paul Kusardy in 1961 at Viatikara Studio Bandung. Paul is an artist who has high creativity and reflects the personality of Indonesia which has ethnic diversity in his dance works. The aim of the research is to get detail finding of Paul Kusardy's creative ideas in creating the Tea Picker Dance. This study uses qualitative research methods with the 4Ps Rhodes' creativity theory approach, including person, process, press, and product. Data collection procedure was carried out through three stages, namely observation, interviews and documentation. The result of this study shows that Paul Kusardy has succeeded in developing creative ideas through the entire process and encouragement in creating dance, resulting in new creation dance which is accepted by the society. Keywords: Tea Picker Dance, New Creation, Creativity, Paul Kusardy.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2023 2023