cover
Contact Name
hendra
Contact Email
hendra@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah RESPATI
ISSN : 14117126     EISSN : 26229471     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Respati (JIR) dengan e-ISSN : 2622-9471 diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Ilmiah Respati ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati" : 10 Documents clear
Isolasi dan Uji Aktivitas Antifungi Actinomycetes Hutan Pinus Gunung Bunder Bogor Jawa Barat terhadap Colletotrichum capsici Olvi Dwi Ferina; Reni Nurjasmi; Suryani Suryani
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2706

Abstract

Colletotrichum capsici merupakan fungi penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai.  Serangan fungi ini berdampak pada menurunnya produksi dan nilai jual cabai. Pada umumnya pengendalian penyakit tersebut mengandalkan fungisida sintetik yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan manusia. Oleh karena itu, perlu alternatif fungisida yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan mikrobia agens hayati Actinomycetes. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam habitat tanah yang kaya kandungan bahan organik, salah satunya tanah hutan. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi Actinomycetes asal Hutan Pinus Gunung Bunder Bogor terhadap C. Capsici serta mendapatkan isolat yang menghasilkan daya hambat paling tinggi terhadap fungi patogen tersebut. Media Actinomycetes menggunakan Starch Nitrate Agar (SNA) sedangkan media C. Capsici  menggunakan Potato Dextrose Agar (PDA). Tahapan penelitian meliputi isolasi Actinomycetes (metode pour plate), purifikasi (streak plate), identifikasi berdasarkan morfologi koloni dan miselium sehingga diperoleh isolat-isolat yang berbeda. Aktivitas daya hambat isolat tersebut diujikan terhadap C. Capsici menggunakan metode peracunan medium. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 14 isolat Actinomycetes yang memiliki morfologi koloni dan miselium yang berbeda. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan abhawa semua isolat mampu menghambat C. Capsisi dengan persentase daya hambat tertinggi dihasilkan isolat PnGB10 (85,10%) dan berbeda nyata dengan isolat PnGB8 (62,75%).Kata Kunci:  Actinomycetes, Antifungi, Colletotrichum capsici, Hutan Pinus
Pengaruh Ekstrak Gulma Elusine indica dan Cyperus compressus dalam Mengendalikan Gulma Eleusine Indica pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Cabai Siti Sofiah; Nurfatma Nurfatma; Nursakilah Binti Kamaruddin; Eufratia Fandira; Embun Sekar Langit; Aditya Murtilaksono
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2429

Abstract

Cabai merupakan tanaman hortikultura yang banyak ditanam oleh petani di Kota Tarakan karena cabai memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan kendala budidaya tanaman cabai yaitu kehadiran gulma. Kehadiran gulma pada lahan budidaya tanaman cabai berdampak kepada berkurangnya hasil produksi tanaman cabai. Gulma yang sering dijumpai lahan budidaya cabai petani di Kota Tarakan yaitu gulma Eleusine indica Salah satu cara untuk mengendalikan gulma Eleusine indica di lahan budidaya cabai yaitu pemberian herbisida alami. Herbisida alami yang digunakan dalam penelitian ini adalah gulma Cyperus compressus dan Eleusine indica. Tujuan penggunaan herbisida alami yaitu dapat menekan pertumbuhan pertumbuhan gulma Eleusine indica di lahan budidaya cabai. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 1 faktor dengan 9 perlakuan dan diulang 3x, Perlakuan yaitu P0 (Kontrol), P1 (25% Cyperus compressus), P2 (25% Eleusine indica), P3 (50% Cyperus compressus), P4 (50% Eleusine indica), P5 (75% Cyperus compressus), P6 (75% Eleusine indica), P7 (100% Cyperus compressus), dan P8 (100% Eleusine indica). Parameter pengamatan yaitu mortalitas gulma, tinggi cabai, jumlah daun cabai, tinggi gulma, jumlah daun gulma, berat basah pupus gulma, berat kering pupus gulma, berat basah akar gulma, dan berat kering gulma. Data dianalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat data berbeda nyata maka dilanjut dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua parameter pengamatan vegetatif tanaman cabai dan gulma tidak berbeda nyata. Perlakuan P5 (75% Cyperus compressus) memiliki kemampuan menekan pertumbuhan gulma terbaik pada pengamatan tinggi gulma jumlah daun cabai, berat basah pupus cabai, berat kering pupus cabai, berat basah akar cabai dan berat kering akar cabai, Perlakuan P7 (100% Cyperus compressus) memiliki perlakuan terbaik pada tinggi tanaman cabai dan jumlah daun cabai.Kata kunci: Cabai, Cyperus compressus, Eleusine indica, Gulma
Respon Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) Terhadap Dosis Pupuk Improbio Tandan Kosong Kelapa Sawit Febrianti Febrianti; Nadia Pitaloka; Rahil Ade Rifqah
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2708

Abstract

Kedelai edamame merupakan tanaman yang berasal dari Jepang. Peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame dapat dilakukan dengan penambahan pupuk improbio tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk dan mendapatkan dosis pupuk improbio TKKS terbaik pada kedelai edamame. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunanakan sebagai berikut: S0 (Tanpa pemberian pupuk improbio tandan kosong kelapa sawit), S1 (50 g/tanaman), S2 (100 g/tanaman), S3 (150 g/tanaman), S4 (200 g/tanaman), S5 (250 g/tanaman). Parameter yang diamati yaitu: analisis fisik dan kimia tanah, tinggi tanaman, diameter batang, waktu berbunga, jumlah polong segar/tanaman, berat polong segar/tanaman, jumlah polong isi/tananaman, berat polong isi/tanaman. Analisis data menggunakan Anova dengan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk improbio TKKS berpengaruh pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat polong segar/tanaman, dan berat polong isi/tanaman. Dosis pupuk improbio terbaik untuk pertumbuhan tanaman kedelai edamame adalah 250 g/tanaman, sedangkan dosis terbaik untuk produksi kedelai edamame adalah 200 g/tanaman.Kata kunci: Edamame, improbio, tandan kosong kelapa sawit
Cendawan Patogen Pada Tanaman Cabai Besar di Wilayah Perbatasan Muhammad Adiwena; Ahmad Siswanto; Mikael Ngau
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2463

Abstract

Produktivitas tanaman cabai masih terusik dengan keberadaan berbagai golongan patogen. Pengendalian tiap patogen dapat berbeda. Untuk mengetahui metode pengendalian yang tepat, terlebih dahulu perlu diketahui patogen yang menginfeksi tanaman tersebut. Untuk mengetahui patogen yang terinfeksi, terlebih dahulu dilakukan survey dan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan di lahan budidaya cabai milik petani Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara dan Laboratorium Perlindungan Tanaman Universitas Borneo Tarakan. Survei dilakukan untuk mengetahui insidensi penyakit tanaman. Sementara untuk mengetahui patogen dari golongan cendawan dapat menggunakan metode direct plating method yang diawali pembersihan permukaan buah dan daun melalui pencucian menggunakan NaOCl 1% dan alkohol 70%, kemudian dibilas dengan akuades steril. Daun dan buah kemudian dikeringkan menggunakan kertas saring steril. Daun dan buah dipotong dengan ukuran 1 cm2 dengan komposisi 50% bagian yang sehat dan 50% bagian yang sakit. Potongan – potongan ini kemudian diletakkan sebanyak 4 bagian dalam satu cawan petri berisi media potato dextrose agar (PDA). Keberhasilan proses sterilisasi permukaan dapat diyakini dengan menuangkan 0,1 ml akuades steril bilasan pada media PDA menggunakan mikropipet. Bagian tanaman dan akuades yang ditanam pada media PDA diinkubasi selama 7 hari. Cendawan yang tumbuh pada jaringan tanaman dimurnikan selanjutnya diamati dan diidentifikasi berdasarkan kriteria morfologi koloni pada medium PDA dan morfologi konidia di bawah mikroskop setelah 3 hari. Hasil survei dan identifikasi menunjukkan insidensi penyakit yang terjadi disebabkan Fusarium oxysporum adalah sebesar 3,93% dan Colletotrichum sebesar 85,38%.Kata kunci: cabai, cendawan, insidensi, mikroskopis, perbatasan
Pengaruh Pelayanan Penyuluhan terhadap Tingkat Hilirisasi Produk Hortikultura di Wilayah Pegunungan Tengger Jawa Timur pada Saat Pandemi Covid 19 Sudarko Sudarko; Sofia Sofia; Yuli Hariyati; Sugeng Winarso
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2643

Abstract

Pertanian hortikultura merupakan sektor strategis bagi masyarakat Tengger di wilayah Bromo. Selain mengacu pada sektor pariwisata yang ada, sektor pertanian juga tidak kalah pentingnya dibuktikan dengan kebergantungan Masyarakat Tengger terhadap pertanian yang tinggi. Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Probolinggo merupakan salah satu desa di wilayah Bromo yang memiliki potensi dalam sektor pertanian khususnya hortikultura. Namun, belum adanya sistem pertanian yang maksimal membuat diterapkannya inovasi hilirisasi produk hortikultura dengan tujuan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan hidup petani. Tentunya dengan adanya dukungan dari berbagai pihak terutama penyuluh dalam menyediakan pelayanan penyuluhan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat hilirisasi dan pelayanan penyuluhan saat pandemi Covid-19 sekaligus menganalisis faktor apa saja dalam pelayanan penyuluhan yang berpengaruh terhadap hilirisasi produk hortikultura. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dilakukan di Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo pada bulan-Juli_Nopember 2022. Sampel 30 petani hortikultura secra random dari populasi 70 petani yang tergabung dalam 2 kelompok tani. Analisis yang digunakan yaitu diskriptif  dan inferensial regresi linear berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan tingkat hilirisasi berada pada tingkatan cukup tinggi dan tinggi, sedangkan pada tingkat pelayanan penyuluhan berada pada tingkatan puas dan sangat puas. Faktor yang berpengaruh terhadap hilirisasi produk hortikultura yaitu aksi sosial penyuluh, akurasi perencanaan penyuluhan, pelaksanaan penyuluhan, dan pemenuhan harapan petani. Sisanya yaitu pengaplikasian teknik penyuluhan yang tepat tidak berpengaruh terhadap hilirisasi produk hortikultura.Kata Kunci : hilirisasi produk hortikultura, pelayanan penyuluhan, penyuluh pertanian
Efisiensi Serapan Hara Nitrogen Tanaman Jagung Manis dengan Aplikasi Bakteri Penambat Nitrogen dan Arang Sekam Eko Hary Pudjiwati; Ai Siti Mariam
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2612

Abstract

Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro yang ketersediaannya di dalam tanah berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur hara Nitrogen mudah hilang melalui proses penguapan, pencucian, erosi dan denitrifikasi. Hal ini akan mempengaruhi serapan dan efisiensi serapan hara Nitrogen. Salah satu usaha untuk dapat meningkatkan efisiensi serapan hara adalah dengan pengelolaan hara terpadu yaitu dengan pemberian bahan organik, pemupukan anorganik dan pemanfaatan pupuk hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi serapan hara nitrogen, pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis pada lahan yang ditambahkan arang sekam dan tiga isolate rizobakteri penambat nitrogen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, 5 perlakuan diulang 4 kali. Perlakuan didalam penelitian ini sebagai berikut: B0 : Tanpa pupuk, tanpa arang sekam dan tanpa bakteri penambat nitrogen; B1 : 100% Urea + 100% KCL + 100% SP-36; B2 : Arang sekam 20 ton/ha+ isolat B5(19) + (50% Urea, 100% SP-36 + 100% KCL); B3 : Arang sekam 20 ton/ha + isolat B5(9) + (50% Urea, 100% SP-36 + 100% KCL); B4 : Arang sekam 20 ton/ha + isolat B3(9) + (50% Urea, 100% SP-36 + 100% KCL). Hasil penelitian menunjukkan aplikasi bakteri penambat nitrogen dan arang sekam dapat meningkatkan serapan hara dan efsiensi serapan hara Nitrogen tanaman jagung manis dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Isolat B5(19) memberikan nilai efisiensi serapan hara nitrogen, pertumbuhan dan produksi jagung manis yang lebih baik dibandingkan isolat B5(9) dan B3(9).Kata kunci: Efisiensi serapan hara, rizobakteri, penambat Nitrogen, jagung manis
Pengaruh Konsentrasi Nutrisi AB Mix dan Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Kepok Terhadap Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Sistem Rakit Apung Dwi Nopandra Sitepu; Siti M. Sholihah; Maria Aditia Wahyuningrum
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2707

Abstract

Selada (Lactuca sativa L.) menjadi salah satu tanaman sayuran yang sangat populer di Indonesia. Selada juga merupakan komoditas tanaman hortikultura yang memiliki nilai komersial yang baik, ditinjau dari prospek bisnisnya. Di masa mendatang, seiring dengan meningkatnya jumlah restoran, hotel, dan venue yang menawarkan masakan tradisional dan asing, permintaan selada dapatterus meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi nutrisi AB Mix dan POC kulit pisang kepok terhadap produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) sistem rakit apung dan untuk mengetahui pemberian konsentrasi terbaik nutrisi AB Mix dan POC kulit pisang kepok terhadap produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) sistem rakit apung. Penelitian ini dilakukan di green house Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2022. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan menggunakan konsentrasi nutrisi AB Mix dan POC kulit pisang kepok, yang  terdiri masing-masing 4 perlakuan diulang 5 kali. Tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan bobot basah menjadi variabel dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi nutrisi AB Mix dan POC kulit pisang kepok berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun selada, panjang akar dan bobot basah tanaman selada. Konsentrasi nutrisi AB Mix dan POC kulit pisang kepok yang memberikan produksi terbaik adalah konsentrasi nutrisi AB Mix 20 ml dan POC kulit pisang kepok 25 ml yaitu tinggi tanaman (20,8 cm), jumlah daun (7,4 helai), panjang akar (19,4 cm) dan bobot basah (11,8 gram).Kata Kunci: Nutrisi AB Mix, Pupuk Organik Cair, Selada, Rakit Apung, Produksi
Pemupukan Terpadu Anorganik dan Organik Berbasis Asam Humat-Fulvat ada Lahan Marginal Nur Indah Mansyur; M Naim Eiddieansyah
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2666

Abstract

Konsep pemupukan terpadu adalah pemberian sejumlah pupuk untuk menjamin kesimbangan unsur hara dan optimum dalam tanah. Pemupukan terpadu organik dan anorganik memberikan dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan, produksi tanaman dan keberlanjutan ekosistem. Pupuk organik pada pemupukan terpadu berperan ganda yaitu sebagai sumber unsur hara sekaligus pembenah tanah. Penelitian bertujuan mengevaluai penerapan pemupukan terpadu organik dan anorganik berbasis asam humat dan fulvat pada lahan marginal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan pupuk terpadu urea dan pupuk organik (B), yaitu: B0 (urea 300 kg/ ha); B1 (225 kg/ha+kotoran ayam 40 t/ha); B2 (225 kg/ha+kotoran ayam 80 t/ha); B3 (225 kg/ha+kotoran sapi 40 t/ha); B4 (225 kg/ha+kotoran sapi 80 t/ha); B5 (225 kg/ha+limbah udang 40 t/ha); B6 (225 kg/ha+limbah udang 80 t/ha). Aplikasi pupuk terpadu 3 kali yaitu sebelum tanaman, pada saat tanam, dan setelah tanam pada MT 1. Pada setiap perlakuan juga diberikan SP-36 dan KCl sebanyak 150 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl, bersamaan pada aplikasi pertama. Hasil penelitian ini menunjukan aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik mampu meningkatkan pH, C-organik, N-total, asam humat dan fulvat tanah marginal, pertumbuhan dan produksi jagung. Setiap pupuk organik mengandung asam humat dan asam fulvat yang berbeda yang menjadi residu baik bagi perbaikan kesuburan tanah dan produksi jagung pada MT 2. Produksi jagung akibat aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik pada MT 2 lebih tinggi  daripada MT 1, produksi tertinggi diperoleh pada aplikasi pupuk terpadu urea 225 kg/ha + kotoran sapi sebesar 14,2 t/ha.Kata Kunci :Pemupukan terpadu, asam humat, asam fulvat, tanah marginal
Respon Beberapa Varietas Pakcoy Terhadap Media Cocopeat Pada Sistem Wick Muhamad Indri Sanjaya; Suryani Suryani; Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2711

Abstract

Kebutuhan pangan terutama sayuran yang sehat untuk di komsumsi semakin meningkat. Namun ketersediaannya masih belum mencukupi, karena keterbatasan lahan khususnya di wilayah perkotaan. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut dengan meningkatkan produksi melalui budidaya tanaman menggunakan teknologi pertanian salah satunya sistem wick. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L)  terhadap media tanam cocopeat yang dibudidayakan dengan hidroponik system wick. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Satu faktor yang terdiri dari 3 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga di peroleh 18 satuan percobaan. Dengan taraf sebagai berikut: P1 : Cocopeat+ Fantana P2 : Cocopeat + Emone 26 P3 : Cocopeat+ Nauli F1 Teknik pengumpulan data menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon varietas pakcoy terhadap media tanam cocopeat, berpengaruh sangat nyata terhadap varietas Emone 26 pada tinggi tanaman, jumlah helai daun, berat segar tanaman, dan panjang akar tanaman. Respon varietas pakcoy Emone 26 memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman (29,817 cm) dan panjang akar tanaman (31,00 cm), dan respon varietas pakcoy Nauli F1 memberikan hasil terbaik pada jumlah daun tanaman (16,833 helai) dan berat segar tanaman (90,50 gram).Kata kunci: Varietas Pakcoy, Cocopeat, Hidroponik,Sistem Wick
Pengaruh Dosis Pakan Buatan Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Nilem (Osteochilus Vittatus) Ivana Yuniar Safitri; Nuhman Nuhman; Ninis Trisyani
JURNAL PERTANIAN Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v13i2.2362

Abstract

Ikan nilem merupakan komoditas asli Indonesia yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat. Ikan nilem memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk budidaya unggulan. Budidaya ikan nilem bermanfaat dari segi ekonomi, kelestarian lingkungan dan produksi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pakan buatan yang berbeda terhadap kelulushidupan dan [ertumbuhan larva ikan nilem (Osteochilus vittatus). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA (analisis of varians) dan uji lainnya yaitu BNT (beda nyata terkecil), untuk mengetahui perbedaan antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kelulushidupan, pertumbuhan bertat mutlak dan laju pertumbuhan harian larva ikan nilem (Osteochilus vittatus) tertinggi diperoleh pada perlakuan B (4% dosis pakan biomassa) dengan nilai berturut-turut sebesar 97.72 ±2.65%, 0.22 ±2.65 gram dan 8.23 ±6.76%. hal ini dikarenakan pakan dalam jumlah tersebut tersedia secara optimal tidak hanya untuk kelulushidupan larva ikan, tetapi juga untuk mendukung proses pertumbuhan. Serta tidak terjadi kekeruhan pada media ikan hidup sehingga tidak terjadi hambatan pada pertumbuhan larva ikan.Kata Kunci: Nilem (Osteocilus Vittatus), Dosis Pakan, Kelulushidupan, Pertumbuhan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10