cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teologi Berita Hidup
ISSN : 26564904     EISSN : 26545691     DOI : https://doi.org/10.38189
Jurnal Teologi Berita Hidup merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Surakarta. Focus dan Scope penelitian Jurnal Teologi Berita Hidup adalah: Teologi Biblikal, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, Etika Pelayanan Kontemporer, Kepemimpinan Kristen, Pendidikan Agama Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2024): Maret 2024" : 14 Documents clear
Integrasi TQM dalam Kepemimpinan di Lingkup Perguruan Tinggi Teologi Kristen di Salatiga Riyani Putriardi; Matin Matin; Masduki Ahmad
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 2 (2024): Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i2.642

Abstract

This article presents the integration of Total Quality Management (TQM) in leadership within the Christian Theological College in Salatiga. Christian Theological Colleges have a unique responsibility in developing not only academic aspects, but also student spirituality. The integration of TQM in leadership in this environment leads to holistic efforts to improve the quality of education. Through a qualitative approach with descriptive methods accompanied by descriptive analysis to obtain an integrative concept of leadership and TQM within the scope of the Christian Theological College in Salatiga. The research results showed that to integrate TQM and Leadership, a change in the quality paradigm of the leadership team is needed, an obsession with quality and building clear and open communication in order to produce a solid team. The integration of TQM in the leadership of Christian theological colleges will provide a solid foundation for achieving higher quality education while integrating spiritual and moral values in the educational processTulisan ini menyajikan perihal integrasi Total Quality Management (TQM) dalam kepemimpinan di lingkup Perguruan Tinggi Teologi Kristen di Salatiga. Perguruan Tinggi Teologi Kristen memiliki tanggung jawab yang unik dalam mengembangkan tidak hanya aspek akademis, tetapi juga spiritualitas mahasiswa. Integrasi TQM dalam kepemimpinan di lingkungan ini mengarah pada upaya peningkatan mutu pendidikan yang holistik. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif disertai dengan analisis deskriptif untuk mendapatkan konsep integratif kepemimpinan dan TQM dalam lingkup Perguruan Tinggi Teologi Kristen di Salatiga. Hasil penelitian didapatkan bahwa untuk mengintegrasikan TQM dan Kepemimpinan diperlukan perubahan paradigma mutu dari tim pemimpin, obsesi pada mutu dan membangun komunikasi yang jelas serta terbuka dalam rangka menghasilkan tim yang solid. Integrasi TQM dalam kepemimpinan perguruan tinggi teologi Kristen akan memberikan landasan yang kokoh untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih tinggi sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral dalam proses pendidikan. 
Sumbangsih Bukti-bukti Arkeologi Alkitab dalam Membangun Iman Percaya Masa Kini Lumayan Maya Siringoringo; Suhadi Suhadi
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 2 (2024): Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i2.566

Abstract

This study examines the role of archaeological evidence in strengthening the Christian faith today. Amid rampant doubt and skepticism, archaeological discoveries offer historical verification and contextualization of biblical stories. This research reviews important archaeological discoveries related to people, places, and events in the Bible. This evidence demonstrates the historical accuracy of the Bible and strengthens confidence in the stories it contains. Furthermore, this study discusses how archaeological findings allow Christians to better understand and appreciate the meaning of sacred texts. Although archaeology cannot prove all aspects of the Christian faith, it offers valuable tools for strengthening faith and combating doubt. By connecting the Bible with physical evidence, archaeology helps build bridges between past and present, allowing Christians to connect with the heritage of their faith more deeply. Penelitian ini mengkaji peran bukti arkeologi dalam memperkuat iman Kristen di masa kini. Di tengah maraknya keraguan dan skeptisisme, penemuan arkeologi menawarkan verifikasi sejarah dan kontekstualisasi kisah-kisah Alkitab. Penelitian ini meninjau penemuan arkeologi penting yang terkait dengan orang, tempat, dan peristiwa dalam Alkitab. Bukti-bukti ini menunjukkan keakuratan historis Alkitab dan memperkuat kepercayaan terhadap kisah-kisah yang terkandung di dalamnya. Lebih lanjut, penelitian ini membahas bagaimana temuan arkeologi memungkinkan umat Kristiani untuk lebih memahami dan menghargai makna teks suci. Meskipun arkeologi tidak dapat membuktikan semua aspek iman Kristen, ia menawarkan alat berharga untuk memperkuat iman dan memerangi keraguan. Dengan menghubungkan Alkitab dengan bukti fisik, arkeologi membantu membangun jembatan antara masa lalu dan masa kini, memungkinkan umat Kristiani untuk secara lebih mendalam terhubung dengan warisan iman mereka.
Harmonisasi Hubungan dengan Alam Melalui Perjanjian Kekal Allah dengan Makhluk Hidup Berdasarkan Kejadian 9:12-17 Abraham Gerald Pakpahan
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 2 (2024): Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i2.570

Abstract

In showing the relationship between humans and nature, interpreters still often use Genesis 1:28 to understand humans' relationship with the rest of creation. The words 'conquer' and 'dominate' in caring for the earth are interpreted as the superior power possessed by humans to view the relationship between humans and nature because Allah gave them the responsibility and right to regulate and rule all creation on earth. This interpretation gives rise to power that is hierarchical in nature because humans are placed directly above other created creatures so that humans can exploit created creatures according to human wishes. Through Genesis 9:12-17, researchers will conduct research to see the eternal covenant that God made to humans and all other creations. God's eternal covenant with living creatures is the basis for seeing God's attitude towards all of His creatures. Is the anthropocentric attitude still the basis on which humans view the rest of God's creation? So, this research can become one of the foundations of ecological theology, which is able to change the attitude of viewing other created creatures only as beneficial interests for humans to viewing created creatures from their intrinsic value. Other created creatures cannot be manipulated by humans, so it is not the nature of exploitation that is born but the nature that loves created creatures.
Relasi Persaudaraan Teosentris dalam Injil Markus 3:31-35 dan Maknanya pada Slogan “Torang Samua Ciptaan Tuhan" di Sulawesi Utara Semuel Selanno; Meily M. Wagiu; Leonardo C. Dendeng
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 2 (2024): Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i2.707

Abstract

Artikel ini bermaksud menganalisis relasi persaudaraan yang tidak hanya dibangun berdasarkan pada hubungan kekerabatan melalui darah, keluarga maupun daerah. Konstruksi relasi saudara perlu juga dibangun berdasarkan relasi persaudaraan Teosentris. Allah menjadi pusat persaudaraan. Tujuannya adalah meletakan posisi manusia sebagai ciptaan Allah yang berkomitmen untuk melakukan kehendak Allah. Konsep ini meletakan manusia dalam posisi sama sebagai insan ciptaan Allah yang menemukan persaudaraan itu dalam kemanusiaan sebagai makhluk ciptaan yang terpusat pada kehendak Allah. Tujuan artikel ini adalah mengkaji Konsep “Torang Samua Ciptaan Tuhan” orang Sulawesi Utara. Mengeksplorasi gagasan persaudaraan Teosentris dengan menggali makna pedagogis teologis melalui kerja hermeneutis Markus 3:31-35. Menyajikan perspektif teologis pedagogis untuk menemukan relasi saudara dalam konsep Teosentris versi Yesus, kemudian direfleksikan dengan falsafah “Torang Samua Ciptaan Tuhan” dalam konteks Sulawesi Utara. Kesimpulan artikel ini adalah kebijakan pemerintah dalam upaya mengedukasi, mengimplementasi nilai-nilai keharmonisan dan kerukunan maka perlu diberi dasar pedagogis teologis yang bersifat Teosentris yang bertujuan memperkuat dan memaknai slogan “Torang Samua Ciptaan Tuhan” dari perspektif Pendidikan Teologi Kristen

Page 2 of 2 | Total Record : 14