cover
Contact Name
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
Contact Email
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
ISSN : 26569868     EISSN : 2656985X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah open access journal berbahasa Indonesia, yang menerbitkan artikel penelitian dari para peneliti pemula dan mahasiswa di semua bidang ilmu dan pengembangan dasar kesehatan gigi dan mulut melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dua kali setahun, setiap bulan Februari dan Oktober. Bidang cakupan Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah semua bidang ilmu kedokteran gigi, yaitu biologi oral; ilmu dan teknologi material gigi; bedah mulut dan maksilofasial; ilmu kedokteran gigi anak; ilmu kesehatan gigi masyarakat, epidemiologi, dan ilmu kedokteran gigi pencegahan; konservasi gigi, endodontik, dan kedokteran gigi operatif; periodonsia; prostodonsia; ortodonsia; ilmu penyakit mulut; radiologi kedokteran gigi dan maksilofasial; serta perkembangan dan ilmu kedokteran gigi dari pendekatan ilmu lainnya. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students mengakomodasi seluruh karya peneliti pemula dan mahasiswa kedokteran gigi untuk menjadi acuan pembelajaran penulisan ilmiah akademisi kedokteran gigi.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): Februari 2019" : 12 Documents clear
Proporsi gambaran radiografis lesi periapikal gigi nekrosis pada radiograf periapikalRadiographic image proportion of necrotic teeth periapical lesions on periapical radiographs Istri Dwi Utami; Farina Pramanik; Lusi Epsilawati
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 3, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.22306

Abstract

Pendahuluan: Karies merupakan penyakit yang paling banyak terjadi. Pada tahun 2013 kerusakan gigi masyarakat Indonesia adalah 460 buah gigi per 100 orang. Jika dibiarkan tidak dirawat akan berkembang mengarah pada kematian pulpa dan akan menyebar menyebabkan infeksi periapikal. Tahun 2010 penyakit pulpa dan periapikal menempati posisi ke 7 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia. Teknik radiograf yang dapat digunakan untuk diagnosis penyakit pulpa dan periapikal adalah teknik radiografi periapikal. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi mengenai proporsi gambaran radiografis lesi periapikal gigi nekrosis di RSGM Unpad. Metode: Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh radiograf periapiakal gigi nekrosis dengan lesi periapikal pada bulan November 2018 – Januari 2019 di Instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM Unpad. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 54 radiograf periapikal. Hasil: Proporsi gambaran radiografis lesi periapikal yaitu abses periapikal sebanyak 42 kasus (77,78%), granuloma periapikal 8 kasus (14,81%) dan kista periapikal 4 kasus (7,40 %). Simpulan: Proporsi gambaran radiografis lesi periapikal gigi nekrosis di RSGM Unpad didapatkan proporsi tertinggi adalah abses periapikal diikuti granuloma periapikal dan yang terakhir adalah kista periapikal.Kata Kunci: Gigi nekrosis, lesi periapikal, radiograf periapikal ABSTRACTIntroduction: Caries is the most common disease. In 2013, tooth decay of Indonesian people was 460 teeth per 100 people. If left untreated, it will develop, leading to pulp death and will spread, causing periapical infection. In 2010, pulp and periapical diseases were ranked 7th out of the ten most diseases in outpatients of the hospitals in Indonesia. A radiographic technique that can be used for the diagnosis of pulp and periapical disease is a periapical radiographic technique. This study was aimed to obtain information about the radiographic image proportion of necrotic teeth periapical lesions at Universitas Padjadjaran Dental Hospital. Methods: This study was descriptive, with study population was all radiographs of the necrotic teeth periapical lesions in November 2018 - January 2019 at Dentomaxillofacial Radiology Installation of Universitas Padjadjaran Dental Hospital. The research sample was determined by purposive sampling method. The number of samples was 54 periapical radiographs. Results: The radiographic image proportion of necrotic teeth periapical lesions, namely periapical abscesses in 42 cases (77.78%), periapical granuloma in 8 cases (14.81%) and periapical cysts in 4 cases (7.40%). Conclusion: The radiographic image proportion of necrotic teeth periapical lesions at Universitas Padjadjaran Dental Hospital mostly are periapical abscesses, followed by periapical granuloma, and the least is periapical cysts.Keywords: Necrotic teeth, periapical lesions, periapical radiographs
Efektivitas mengonsumsi keju Brie terhadap kenaikan pH salivaEffectiveness of consuming Brie cheese on increasing salivary pH Celia Lazarus; Henry Yonatan Mandalas; Winny Suwindere
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 3, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.184 KB) | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.22480

Abstract

Pendahuluan: Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor kunci utama keseimbangan demineralisasi dan remineralisasi gigi. Demineralisasi email terjadi pada keadaan pH <5,5 dan terjadi dalam waktu beberapa menit setelah asupan sukrosa. Saliva memiliki peran signifikan dalam proses meningkatkan pH rongga mulut sehubungan dengan kemampuan buffering, yaitu kandungan bikarbonat yang dapat menetralkan pH sehingga mencegah enamel gigi dari demineralisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengukur atau menilai peranan keju Brie dalam menaikan pH saliva. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental semu bersifat komparatif. Jumlah subjek penelitian adalah 32 orang yang dibagi menjadi kelompok perlakuan, yaitu mengonsumsi keju Brie dan kelompok kontrol, yaitu tidak mengonsumsi keju Brie. Subjek penelitian diukur nilai pH saliva awal dan akhir menggunakan pH test strip. Hasil: Rerata selisih nilai pH awal dan akhir pada kelompok perlakuan adalah sebesar 0,48 dan pada kelompok kontrol adalah sebesar -0,29. Rerata selisih pH saliva pada kelompok perlakuan, yaitu mengonsumsi keju Brie, lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Simpulan: Mengonsumsi keju Brie efektif dalam meningkatkan pH saliva.Kata kunci: Efektivitas, keju Brie, pH saliva ABSTRACTIntroduction: Salivary acidity degree (pH) is the main key factor in the balance of tooth demineralisation and remineralisation. Enamel demineralisation occurs at the pH < 5.5 and occurs within minutes after sucrose intake. Saliva has a significant role in the process of pH increase in the oral cavity due to the buffering ability, which is the bicarbonate content which able to neutralise the pH value to prevent tooth enamel demineralisation. The purpose of this study was to measure or assess the effect of Brie cheese consumption in raising the salivary pH. Methods: This study is a quasi-experimental comparative. The number of research subjects was 32 people who were divided into treatment groups which consumed Brie cheese, and the control group which did not consume Brie cheese. Each research subject was measured the initial and final salivary pH values using a pH test strip. Results: The average difference in the initial and final pH values of the treatment group was 0.48, and in the control group was -0.29. The average difference of the salivary pH in the treatment group, which was consuming Brie cheese, was higher than the control group, with a significant difference (p < 0.05). Conclusion: Consuming Brie cheese is effective in increasing the salivary pH.Keywords: Effectiveness, Brie cheese, salivary pH

Page 2 of 2 | Total Record : 12