cover
Contact Name
Sandy Suseno
Contact Email
sandy.suseno@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sangiajurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Sangia : Jurnal Penelitian Arkeologi (Journal of Archaeology Research)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 26138999     EISSN : 26543524     DOI : -
This scientific journal is dedicated as a periodical scientific publication in archeology which is expected to be an arena for exchanging ideas and thoughts in the field of archeology. SANGIA comes with a mission to build tradition and academic climate for the advancement of civilization and human dignity.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1: June 2021" : 5 Documents clear
IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN BENTUK PENANGANAN BUNKER PADA MASA PERANG DUNIA II DI KAWASAN LANUD TNI AU HALU OLEO, KECAMATAN RANOMEETO, KABUPATEN KONAWE SELATAN Andi Hardianti Hardianti; Aswati Aswati; sasadara hayunira
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1158

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang kerusakan bunker dan bentuk penangananya di Kawasan TNI AU Haluoleo Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara. Tujuan dalam penelitian adalah menjelaskan mengenai bentuk kerusakan bunker dan bentuk penangananya terhadap kerusakan bunker. penelitian ini merupakan jenis penelitian analitis deskrptif dengan bentuk penalaran induktif didukung dengan analisis morfologi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa bentuk kerusakan yang terjadi pada bangunan bunker adalah bentuk kerusakan mekanis. Kerusakan mekanis terbagi menjadi dua bagian yaitu retakan tarik dan retakan tekan. Retakan tekan ditandai dengan adanya retakan horizontal sedangkan retakan tekan ditandai dengan retakan secara vertikal. Upaya penanganan terhadap kerusakan bangunan bunker yaitu dengan melakukan penambahan sloof untuk memperkuat dinding bangunan bunker, penambahan sloof diterapakan pada retakan bangunan bunker sedangkan untuk penangan kerusakan yang disebabkan oleh pelapukan adalah melakukan pembersihan mekanis, pembersihan secara mekanis dilakukan terhadap tumbuhan lumut yang ada pada permukaan dinding bunker serta pada bagian dalam dinding bunker. Kata Kunci : Bunker, Kerusakan, Penanganan, Ranomeeto.
IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGI PADA SITUS BENTENG WA SIDAKARI DI DESA KASAKA KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA Rida Rida; Syahrun Syahrun; Salniwati Salniwati
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1159

Abstract

Benteng Wa Sidakari merupakan peninggalan warisan leluhur yang menjadi saksi sejarah dan cerminan kehidupan masa lampau Karena memiliki riwayat yang bersejarah dalam melawan serangan pasukan Tobelo. Penelitian ini bertujuan (1) menjelskan mengetahui dan mendeskripsikan benteng Wa Sidakari Benteng Wa Sidakari (2) mengetahui dan mendeskripsikan benteng Wa sidakari berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini menggunakan konsep Arkeologi Keruangan dan menggunakan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa, observasi lapangan, serta tahap pengolahan data analisis kontekstual dalam menjawab permasalah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat pada situs Benteng yaitu Benteng Wa Sidakari mempunyai 9 bastion,lubang pengintaian dan 2 makam. Sedangkan untuk fungsi Benteng Wa Sidakari yakni Sebagai tempat pemukiman, dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.
AKULTURASI RAGAM HIAS PADA MAKAM LA ODE-ODE DAN RAJA JIN DI DALAM BENTENG LIPU KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA Rosniati Rosniati; Abdul Alim; Salniwati Salniwati
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1160

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang akulturasi ragam hias pada makam La Ode-Ode dan raja Jin di dalam Benteng Lipu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Menjelaskan bentuk arsitektur dan makna makam La Ode-Ode dan raja Jin, serta Menjelaskan bentuk akulturasi budaya pada makam La Ode-Ode dan raja Jin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang terdiri dari beberapa tahap yaitu studi pustaka berupa buku-buku, jurnal, skripsi, artikel dan ditambah dengan data observasi atau survey lapangan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bentuk arsitektur makam La Ode-Ode dan raja Jin berbentuk persegi panjang dengan bentuk makam raja Jin berbentuk punden berundak serta memiliki bentuk geometris tumpal. Bentuk tumpal memiliki makna kehidupan dan makna punden berundak sebagai tempat pemujaan. Bentuk akulturasi budaya makam terlihat pada motif dan undukan makam.
IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGIS PADA SITUS BENTENG TOMOAHI DI DESA ERINERE KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA Sadam Sadam; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1161

Abstract

Benteng Tomoahi merupakan peninggalan warisan leluhur yang menjadi saksi sejarah dan cerminan kehidupan masa lampau karena memiliki riwayat yang bersejarah dalam melawan serangan pasukan Tobelo. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja tinggalan yang terdapat pada situs Benteng Tomoahi (2) untuk mengetahui fungsi Benteng Tomoahi berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini menggunakan konsep arkeologi keruangan dan menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi lapangan, serta tahap pengolahan data analisis kontekstual dan morfologi dalam menjawab permasalah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat pada situs Benteng yaitu Benteng Tomoahi mempunyai 3 gerbang, 2 bastion dan temuan lepas berupa pecahan keramik, gerabah dan berbagai macam kulit kerang. Sedangkan untuk fungsi Benteng Tomoahi yakni Sebagai tempat pemukiman, dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.
IDENTIFIKASI TINGGALAN-TINGGALAN ARKEOLOGI BENTENG PATUA DI KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI Wa Ode Sry Hasmita
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja tinggalan yang terdapat pada Benteng Patua dan fungsi Benteng patua berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini menggunakan teori arkeologi ruang dan teori pemukiman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, tekhnik pengumpulan data berupa studi pustaka yaitu pengumpulan literatur, observasi lapangan yaitu survey permukaan, perekaman data dan wawancara, serta tahap pengolahan data, analisis kontekstual dan analisis morfologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat dalam Benteng Patua berupa Makam, Struktur Masjid, Baruga, Meriam, Lubang Intai, Bastion. Selain itu, terdapat beberapa temuan lepas berupa fragmen keramik dan sampah dapur (moluska) yang tersebar di dalam dan di luar benteng. Adapun fungsi Benteng Patua berdasarkan hasil penelitian yaitu sebagai pertahanan dan pemukiman. Tujuannya dibangun Benteng Patua sebagai pertahanan terakhir saat menghadapi penjajah dan perompak. Oleh karena itu pola benteng ini didesain untuk mampu menghalau siapapun yang akan masuk menyerang ke dalam. Meskipun berada di ketinggian, tetapi untuk memperkokoh pertahanan disekelilingnya diperkuat dengan dinding dari batu karang setinggi 1,5 Meter.

Page 1 of 1 | Total Record : 5