Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

MAKAM KUNO BELANDA DI KELURAHAN KANDAI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Kiki Rukmana; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 1: June 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i1.1685

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk serta variasi nisan dan jirat (kijing) makam Belanda di Kelurahan Kandai Kota Kendari. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penalaran induktif yang bersifat deskriptif analitis. Untuk pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Sedangkan pengolahan data dilakukan analisis temuan survei dan interpretasi. Berdasarkan hasil temuan makam yang teridentifikasi sebanyak 35 makam dan diklasifikasikan berdasarkan arah hadap dan bentuk nisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah hadap makam terbagi menjadi 4 arah yaitu selatan-utara, utara-selatan, barat-timur, dan timur-barat. 1) Orientasi arah selatan utara terdapat 9 makam dengan bentuk nisan nisan berbentuk segi tiga, kubus, terdapat lobang lonjong, limas, segi panjang, persegi dan berundak menyerupai bunga, menyerupai kubus, dan melengkung. 2) Orientasi utara selatan terdapat 6 makam dengan nisan berbentuk segi tiga, balok, persegi panjang, segitiga, dan kubus. 3) Orientasi barat timur terdapat 17 makam dengan nisan berbentuk segi panjang, segitiga, limas, kubus, melengkung menyerupai bentuk keranda, segi panjang dan pipih, serta menyerupai monument dan berbentuk lingkaran, dan 4) Berorientasi timur barat terdapat 3 makam dengan nisan berbentuk segi panjang berbentuk keranda, berbentuk segitiga, persegi panjang kondisi punggungan berbaring, dan berbentuk kubus.
ANALISIS ARSITEKTUR KANTOR DINAS KEHUTANAN UPT KPH UNIT VI PULAU MUNA DI KELURAHAN RAHA I KECAMATAN KATOBU KABUPATEN MUNA Rahma Tilan; Sitti Kasmiati; Sandy Suseno
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 1: June 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i1.1686

Abstract

Bangunan purbakala dari masa kolonial Belanda dalam bentuk arsitektur salah satunya bangunan Kantor Dinas Kehutanan UPT KPH Unit IV Pulau Muna menjadi objek dalam penelitian ini merupakan bangunan yang didirikan pada tahun 1931. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk arsitektur bangunan, dan (2) Bagaimana Karakteristik bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik dan bentuk arsitektur bangunan tersebut. Penelitian ini menggunakan landasan konseptual dengan metode penelitian yang bersifat deskritif-kualitatif dengan menggunakan bentuk penalaran induktif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dicapai dengan studi pustaka, obersvasi, wawancara secara mendalam dan analisis data yang diterapakan adalah analisis arsitektural, analisis stilistik dan kemudian dilanjutkan dengan analisis morfologi.Berdasarkan hasil penelitian karakteristik bangunan Kantor Dinas Kehutanan UPT KPH Unit IV Pulau Muna memiliki karakteristik yang cukup beragam, seperti atap bangunan yang menggunakan bentuk atap pelana, bukaan-bukaan bangunan yang berukuran besar dan terdapat hiasan yang terletak pada puncak atap bangunan. Berdasarkan bentuk arsitekturnya, bangunan tersebut dipengaruhi oleh gaya arsitektur Indische Empire dan tradisional. Arsitektur Indische Empire terlihat pada denah bangunan yang berbentuk simetris. Arsitektur tradisional tercermin pada penggunaan atap yang berbentuk pelana
NILAI PENTING DAN STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN BENTENG WUNA Saswal Ukba; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 6 No. 2: December 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i2.1911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan unsur nilai penting dan untuk merumuskan sebuah strategi pengolaan yang baik pada situs Benteng Wuna. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitif dan memiliki jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini melibatkan unsur stakeholder atau pemangku kepentingan untuk mengetahui pihak yang berkepentingan terhadap upaya pengelolaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan Benteng Wuna diketahui memiliki unsur nilai penting, yaitu nilai penting sejarah, nilai penting ilmu pengetahuan, nilai penting kebudayaan, dan nilai penting ekonomi. Sementara untuk strategi pengelolaan yang dapat diterapkan yakni strategi berbasis partisipatif masyarakat dan berbagi tanggung jawab.
SISTEM ABSENSI DIGITAL MAHASISWA TERINTEGRASI ONE FILE CABINET (OFC) UNIVERSITAS HALU OLEO DENGAN RFID BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) Adha Mashur Sajiah; Natalis Ransi; Jumadil Nangi; Sandy Suseno
Simtek : jurnal sistem informasi dan teknik komputer Vol. 7 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : STMIK Catur Sakti Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51876/simtek.v7i2.151

Abstract

Saat ini Universitas Halu Oleo sebagai universitas terbesar di Sulawesi Tenggara masih menggunakan absensi tradisional pada perkuliahan dengan mahasiswa membubuhkan paraf pada kertas absensi. Hal ini memiliki banyak kekurangan di antaranya absen yang mudah hilang karena sering berpindah tempat, biaya pembelian kertas, cetak, dan proses pemeriksaan dan perangkuman absen sangat lambat. Penelitian ini mengembangkan prototype sistem absensi online berbasis IoT menggunakan NodeMCU dan RFID reader. RFID reader digunakan untuk membaca kartu RFID sedangkan NodeMC mengirimkan data hasil baca tersebut ke sistem Universitas Halu Oleo Online Integrated System (UHO2IS). Selain menggunakan alat prototype tersebut untuk membaca kartu RFID juga sebagai alternatif dapat digunakan smartphone android yang memiliki fitur NFC reader. Sistem hasil absen tersebut dapat dilihat pada aplikasi android. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk membaca kartu RFID membutuhkan waktu rata-rata 0,43 detik dan mengirimkan data ke server membutuhkan waktu rata-rata 0,93 detik sehingga total waktu melakukan proses absen secara kesulurahan rata-rata adalah 1,36 detik. Waktu yang kurang dari 1,5 detik akan membuat proses absen menjadi lebih efisien.
RAGAM HIAS NISAN PASSULARA KONYINA KABALLANGAN DI DESA KABALLANGAN KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG Nur Hidayah; Ishak Kadir; Sandy Suseno
SANGIA JOURNAL OF ARCHAEOLOGY RESEARCH Vol. 7 No. 1: June 2023
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v7i1.2177

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan unsur-unsur ragam hias dan unsur budaya yang mempengaruhi nisan pada Komplek Makam Passulara Konyina Kaballangan di Desa Kaballangan, kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan terdiri dari beberapa tahap seperti studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan morfologis dan stilistik. Berdasarkan hasil penelitian, ragam hias nisan pada kompleks Makam Passulara Konyina Kaballangan dihiasi dengan motif yang berupa geometris, yang lainnya adalah flora, dan inskripsi tulisan Aksara Arab dan Lontara. Berdasarkan temuan bentuk dan temuan ragam hias kedua makam tersebut menunjukan bahwa adanya unsur budaya yaitu megalitik, budaya lokal dan budaya Islam yang berkembang di daerah Pinrang.
SOSIALISASI NILAI PENTING TINGGALAN ARKEOLOGI PRASEJARAH DI DESA SAWAPUDO, KECAMATAN SOROPIA Salniwati Salniwati; Abdul Alim; Arie Tourisno Hadi; Sandy Suseno; Syahrun Syahrun; La Ode Aspin; M. Hafiz Sukri; Bainuddin Bainuddin; Cisilia Saragi; Muh. Syawal Zul Saputra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19704

Abstract

Sosialisasi Nilai Penting Tinggalan Arkeologi Prasejarah di Desa Sawapudo, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang nilai penting cagar budaya dan manfaatnya terdadap kehidupan masyarakat. Faktor alam dan juga manusia sangat erat kaitannya dalam eksistensi dan pelestarian cagar budaya. Dari nilai yang terkandung di dalamnya, maka dapat berperan untuk pebentukan kareakter masyarakat. Karakter yang dimaksud adalah tumbuhnya cinta terhadap warisan budaya bendawi (tangible) dan implementasi nilai-nilai di dalamnya yang berguna untuk kehidupan saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi nilai-nilai tersebut khususnya kepada masyarakat tentang nilai-nilai penting tinggalan Arkeologi Prasejarah di Desa Sawapudo. Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi survey kawasan situs prasejarah di Desa Sawapudo, Tutorial langsung kepada masyarakat, serta presentasi situs Tinggalan Arkeologi Prasejrah berupa temua karakteristik bentukdan ragam hias tembika yang terdapat di Gua Sawapudo Desa Sawapudo. Langka terkahir adalah wawancara terhadap masyarakat terkait manfaat pelaksanaan kegiatan sosialisasi nilai penting tinggalan Arkeologi Prasejarah didesa tersebut. Dari hasil kegiatan ini mampu menanamkan kembali nilai-nilai luhur warisan leluhur dan budaya Indonesia yang kaya akan karakter seni dan adanya kesadaran masyarakat Desa Sawapudo untuk ikut serta melestarikan cagar budaya Bangsa Indonesia sudah mulai terbentuk. Untuk itu, kegatan seperti ini diharapkan dapat terus diterapkan untuk menjaga kekaayan warisan budaya Indonesia
IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGI PADA GUA ILETE KECAMATAN BUNGKU TIMUR KABUPATEN MOROWALI Muktamar Muktamar; Abdul Alim; sandy suseno
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 4 No 2: December 2020
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v4i2.1083

Abstract

Based on preliminary observations at Ilete Cave located in Ululere Village, Bungku Timur District, Morowali Regency. In Ilet Cave there are quite a lot of archeological findings such as bones, earthenware fragments, and conch shells. The following environment around the Ilete Cave is composed of the surrounding community plantation land. Based on the issues raised in this study are: (1) What is included in the Ilete Cave of East Bungku District. (2) How is the function of the Cave based on the findings in the Cave Ilete, East Bungku District, Morowali Regency. This study uses the archeological theory of cultural history. This type of research used in this study is qualitative inductive criminal model. Data collection in this research was carried out through literature study, observation or field survey, observation and interview. Analysis of the data applied by the historical method then begins with contextual analysis. The research site shows that the Ilete Cave Site has several artifacts such as pottery fragments, ceramic fragments, bone fragments, teeth and mollusk fragments the authors draw conclusions of the Cave site with the community and reading results.
IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGIS PADA SITUS BENTENG TOMOAHI DI DESA ERINERE KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA Sadam Sadam; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 1: June 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i1.1161

Abstract

Benteng Tomoahi merupakan peninggalan warisan leluhur yang menjadi saksi sejarah dan cerminan kehidupan masa lampau karena memiliki riwayat yang bersejarah dalam melawan serangan pasukan Tobelo. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja tinggalan yang terdapat pada situs Benteng Tomoahi (2) untuk mengetahui fungsi Benteng Tomoahi berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini menggunakan konsep arkeologi keruangan dan menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi lapangan, serta tahap pengolahan data analisis kontekstual dan morfologi dalam menjawab permasalah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat pada situs Benteng yaitu Benteng Tomoahi mempunyai 3 gerbang, 2 bastion dan temuan lepas berupa pecahan keramik, gerabah dan berbagai macam kulit kerang. Sedangkan untuk fungsi Benteng Tomoahi yakni Sebagai tempat pemukiman, dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.
BENTUK DAN MAKNA RAGAM HIAS NISAN PADA MAKAM MASYARAKAT DESA HENDEA La Ode Sultivan Rahim; Sandy Suseno
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 5 No 2: December 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v5i2.1425

Abstract

Nisan kubur merupakan tanda tentang adanya sebuah peradaban dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Begitu pula nisan Mayasa yang dimiliki masyarakat Desa Hendea. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk ragam hias yang ada pada nisan makam masyarakat Desa Hendea dan untuk mengetahui makna yang terkandung di dalam bentuk ragam hias nisan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Arkeologi Sejarah budaya dan Semiotika dalam menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian pada nisan Mayasa menunjukan adanya bentuk ragam hias berupa geometris, dekoratif, dan hewan. Ragam hias geometris mendominasi hiasan pada bagian kepala nisan dan sebagian pada bagian bawah tubuh nisan Mayasa. Ragam hias dekoratif terdapat pada bagian kepala dan sebagian besar mendominasi hiasan pada bagian tubuh Mayasa. Ragam hias hewan terdapat pada tubuh nisan dan berdampingan dengan ragam hias dekoratif. Adapun makna yang terkandung didalamnnya yakni adanya penggambaran bentuk antromorfik laki-laki dan perempuan serta kepercayaan masyarakat Desa Hendea tentang kehidupan setelah kematian.
MAKAM KUNO BELANDA DI KELURAHAN KANDAI KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Kiki Rukmana; Syahrun Syahrun; Sandy Suseno
SANGIA: Jurnal Penelitian Arkeologi Vol 6 No 1: June 2022
Publisher : Laboratorium Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/sangia.v6i1.1685

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk serta variasi nisan dan jirat (kijing) makam Belanda di Kelurahan Kandai Kota Kendari. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penalaran induktif yang bersifat deskriptif analitis. Untuk pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Sedangkan pengolahan data dilakukan analisis temuan survei dan interpretasi. Berdasarkan hasil temuan makam yang teridentifikasi sebanyak 35 makam dan diklasifikasikan berdasarkan arah hadap dan bentuk nisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah hadap makam terbagi menjadi 4 arah yaitu selatan-utara, utara-selatan, barat-timur, dan timur-barat. 1) Orientasi arah selatan utara terdapat 9 makam dengan bentuk nisan nisan berbentuk segi tiga, kubus, terdapat lobang lonjong, limas, segi panjang, persegi dan berundak menyerupai bunga, menyerupai kubus, dan melengkung. 2) Orientasi utara selatan terdapat 6 makam dengan nisan berbentuk segi tiga, balok, persegi panjang, segitiga, dan kubus. 3) Orientasi barat timur terdapat 17 makam dengan nisan berbentuk segi panjang, segitiga, limas, kubus, melengkung menyerupai bentuk keranda, segi panjang dan pipih, serta menyerupai monument dan berbentuk lingkaran, dan 4) Berorientasi timur barat terdapat 3 makam dengan nisan berbentuk segi panjang berbentuk keranda, berbentuk segitiga, persegi panjang kondisi punggungan berbaring, dan berbentuk kubus.