cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2023)" : 7 Documents clear
Pendekatan Nanoteknologi Untuk Penghantaran Bahan Aktif Farmasi Dalam Terapi Acne Vulgaris Dila Anggraeni; Marita Kaniawati; Garnadi Jafar
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.45498

Abstract

Jerawat (Acne vulgaris) adalah kelainan kulit yang terjadi akibat penumpukan sebum yang dihasilkan oleh kelenjar minyak yang ada di kulit. Penumpukan sebum tersebut akan menstimulus pertumbuhan P. acne yang akan menyebabkan pertumbuhan jerawat. Terapi untuk jerawat telah banyak dikembangkan untuk berbagai bahan aktif dan metode yang digunakan sudah beragam dari yang konvensional hingga teknologi terbarukan. Penghantaran terbarukan seperti nanoteknologi dipilih karena dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif, meningkatkan penetrasi pada kulit serta dapat menghantarkan zat aktif ke daerah terapi yang tertarget. Tujuan: review yang disusun untuk menjadi bahan acuan komprehensif mengenai jerawat. Metode: metode yang digunakan adalah pengumpulan artikel ilmiah dari sumber nasional dan internasional. Hasil: hasil yang didapatkan adalah metode nanopartikel adalah metode yang paling baik dalam penghantaran sediaan topikal khususnya untuk terapi jerawat. Adapun berbagai pengembangan terbarukan yaitu lipid nanopartikel, polimer nanopartikel dan metal nanopartikel. Review ini akan mengulas secara lengkap berbagai studi mengenai penghantaran terbarukan zat aktif dalam penghantaran nano teknologi untuk terapi jerawat. Kata Kunci: Jerawat, Kulit, Nanopartikel,
Pengembangan dan Pengujian Sediaan Sheet Mask Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis Leny Leny; Uci Tri Azelia; Benni Iskandar; Safri Safri
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46024

Abstract

Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) adalah salah satu tanaman obat yang mempunyai khasiat sebagai antiseptik, antiinflamasi, antifungal, dan antibakterial karena mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sheet mask diformulasikan dengan penambahan ekstrak daun patikan kebo dengan konsentrasi 8%, 10% dan 12% yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan mengetahui formulasi terbaik berdasarkan uji stabilitas serta efektivitas. Sediaan sheet mask dibandingkan dengan sediaan blanko (kontrol negatif) dan sediaan pasaran sebagai kontrol positif. Evaluasi sediaan sheet mask meliputi pengamatan stabilitas cycling test, organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, waktu kering dan uji iritasi terhadap sukarelawan. Pengujian antibakteri sediaan terhadap Staphylococcus epidermidis menggunakan metode sumuran dengan difusi agar. Formulasi menunjukkan essence sediaan sheet mask berwarna coklat tua, berbau khas, homogen, stabil dalam penyimpanan dan tidak mengiritasi. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan sheet mask dengan 8% merupakan konsentrasi terbaik karena mampu menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori sedang dan tidak berbeda signifikan dengan konsentrasi 10 maupun 12%.
Formulasi Obat Kumur Ekstrak Drymoglossum piloselloides L. sebagai Antibakteri Streptococcus sp. Melia Sari; Leny Leny; Astri Cahyani
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46118

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu peran penting dalam menentukan status kesehatan seseorang. Penyakit gigi dan mulut khususnya karies gigi sering tidak mendapat perhatian dari masyarakat maupun pemerintah karena jarang membahayakan jiwa. Faktor penyebab karies gigi yaitu mikroorganisme, bentuk gigi, makanan, dan waktu. Metode penelitian ini yaitu eksperimental dengan cara metode difusi menggunakan cakram untuk mengatahui zona hambat sediaan obat kumur dari ekstrak etanol daun sisik naga terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans. Hasil penelitian dari sediaan obat kumur ekstrak daun sisik dari ketiga formula pada uji organoleptis berbentuk cair berwarna coklat bening yang homogen dengan bau minyak kayu manis sedikit mentol dan rasa khas sisik naga diikuti segar dari mentol. Hasil uji pH dari konsentrasi 5%, 10%, 15% yaitu 5,57; 5,66; 5,62. Uji viskositas 5,06; 5,13; 5,19. Uji stabilitas fisik terjadinya perubahan warna, penurunan pH dan viskositas. Uji aktivitas antibakteri sediaan obat kumur ekstrak daun sisik naga  pada Streptococcus mutans yaitu 12,16±0,60 mm, 13,78±0,58 mm, 15,26±0,55 mm dan pada Streptococcus viridans 10,78±0,51 mm, 11,8±0,70 mm, 12,86±0,55 mm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides (L.) C. Presl) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan obat kumur dan memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridans dengan konsentrasi optimum pada konsentrasi 10% dan 15% dengan kategori kuat.
Pertimbangan Penggunaan Polimer Responsif perubahan pH dan Suhu pada Formulasi Sediaan Topikal Cecep Suhandi; Yoga Windhu Wardhana
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46653

Abstract

Berbagai metode dan strategi modifikasi untuk pengembangan sediaan topikal telah banyak diterapkan, diantaranya pemanfaatan polimer pintar atau polimer yang responsif terhadap rangsangan menjadi alternatif solusi yang menjanjikan. Kontrol pelepasan terjadi akibat rangsangan lingkungan, yaitu pH dan suhu yang menjadi faktor utama pada pengahantaran sediaan secara topikal. Tinjauan pustaka ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan terkini dari berbagai polimer responsif pada perubahan suhu dan pH dalam penghantaran sediaan obat secara topikal. Sebanyak 63 artikel yang diperoleh melalui pencarian pada databasis Scopus, PubMed, dan Google Scholar memenuhi kriteria sebagai literatur dalam menyusun artikel tinjauan pustaka ini. Hasil tinjauan mengindikasikan bahwa berbagai polimer yang dapat mengalami perubahan struktural terhadap perubahan suhu dan pH telah berhasil diaplikasikan dalam penghantaran berbagai sediaan zat aktif secara topikal. Suksesnya tujuan pengendalian ini diperoleh dari pertimbangan pemilihan polimer yang sesuai pada kemampuan transformasi polimer pada perubahan pH dan suhu spesifik dimana kondisi patologis kulit berlangsung.
Evaluasi Penerapan CDOB Obat Narkotika pada salah satu PBF di Jakarta Timur Muhamad Fikri Satria Priandana; Diah Lia Aulifa
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46210

Abstract

Distribusi obat harus memenuhi aspek yang tercantum pada Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) agar obat dapat ditangani dengan baik untuk menghindari kerusakan atau penyalahgunaan obat. Produk obat narkotika merupakan obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri serta menyebabkan kecanduan sehingga berpotensi tinggi untuk disalahgunakan diluar tujuan medis. Produk obat narkotika memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya mulai dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan sampai penyaluran ke instalasi farmasi  dibandingkan dengan obat regular. Artikel ini akan membahas evaluasi penerapan CDOB pada produk narkotika di salah satu pedangang besar farmasi (PBF) di Jakarta Timur. Penelitian dilakukan di bulan November 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif, evaluatif serta wawancara langsung. Hasil penelitian mengenai penerapan CDOB pada produk narkotika pada salah satu PBF di Jakarta Timur menunjukan bahwa pelaksanaan aspek CDOB telah dilaksanakan dengan sangat baik dengan nilai kesesuaian 100% dari semua poin yang diamati.
Formulasi Nanosuspensi Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Manis dengan Metode Bottom-Up Sani Ega Priani; Sri Peni Fitrianingsih; Livia Syafnir; Faqih Radina
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46592

Abstract

Kayu manis memiliki berbagai aktivitas farmakologi salah satunya adalah aktivitas sitotoksik. Beberapa penelitian menunjukkan nanosuspensi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas sitotoksik bahan aktif.  Nanosuspensi adalah sistem dispersi koloidal mengandung partikel obat dengan ukuran <1µm yang distabilkan oleh molekul surfaktan dan atau polimer. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formula nanosuspensi ekstrak etanol kulit batang kayu manis menggunakan metode bottom up dengan variasi jenis surfaktan/polimer sebagai bahan penstabil. Kulit batang kayu manis diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi. Ekstrak dikembangkan menjadi sediaan nanosuspensi dengan teknik antisolvent precipitation menggunakan variasi bahan penstabil yakni tween 80, natrium lauril sulfat, polivinil alkohol (PVA), dan polivinil pirolidon (PVP). Berdasarkan hasil optimasi formula, diketahui bahwa sediaan nanosuspensi mengandung ekstrak kulit batang kayu manis 0,5% menggunakan bahan penstabil PVA 2% memiliki karakteristik fisik paling sesuai,  yang ditandai dengan penampilan  yang jernih, tanpa endapan, nilai persen transmitan 79,57±0,13 %, ukuran partikel 589±17 nm serta nilai PDI 0,50 ± 0,01. Nanosuspensi kayu manis menggunakan PVA 2% sebagai penstabil memiliki karakteristik yang paling optimum.
Pemetaan Suhu Chiller Penyimpanan Produk Rantai Dingin Pada Salah Satu PBF (Pedagang Besar Farmasi) di Jakarta Putri Pamungkas; Ida Musfiroh
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46676

Abstract

Suhu penyimpanan merupakan salah satu parameter kritis pada penyimpanan sediaan CCP (Cold Chain Product), hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kestabilan obat untuk mempertahankan atau menjaga khasiat, mutu dan efikasi. Penyimpanan obat dipengaruhi oleh beberapa faktor: cahaya, suhu, dan kelembapan yang sangat mempengaruhi kestabilan dan kualitas obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan sehingga diharapkan kualitas Cold Chain Product (CCP) dapat dijaga dan mengetahui kondisi stabil pada penyimpanan dalam chiller. Metode penelitian ini meliputi pengukuran suhu di area penyimpanan dengan menggunakan thermo data logger dan interval waktu 5 menit pada dua titik yaitu di sebelah sensor suhu dan tutup chiller. Hasil penelitian menunjukkan titik tertinggi atau titik maksimum yang diperoleh mencapai 8,2℃ yang yang terjadi sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya faktor aktivitas PBF yang telah memulai untuk menyiapkan barang dengan membuka tutup chiller dengan lama mengakibatkan kenaikan suhu pada chiller. Titik terrendah yang berhasil terekam mencapai titik 2.0℃ yang dicapai pada waktu bervariasi antara pukul 22.00 hingga di pagi hari sekitar pukul 04.00-05.00 WIB sebelum PBF beroperasi. Suhu rata-rata yang didapatkan adalah 5,15℃ yang menunjukkan bahwa suhu didalam cold room benar termasuk dalam rentang suhu penyimpanan produk rantai dingin yakni 2-8℃. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai suhu pada chiller 1, 2 dan 3 telah sesuai dengan persyaratan yaitu stabil pada rentang suhu 2-8 ⁰C.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 5 (2025) Vol 10, No 4 (2025) Vol 10, No 3 (2025) Vol 10, No 2 (2025) Vol 10, No 1 (2025) Vol 9, No 6 (2024) Vol 9, No 5 (2024) Vol 9, No 4 (2024) Vol 9, No 3 (2024) Vol 9, No 2 (2024) Vol 9, No 1 (2024) Supl. 9 No. 1, Tahun 2024 Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue