cover
Contact Name
Annik Megawati
Contact Email
annikmegawati33@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.farmasi.cendekiautama@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Cendekia Journal of Pharmacy
ISSN : 25992163     EISSN : 25992155     DOI : -
Core Subject : Health,
Cendekia Journal of Pharmacy published by the Program Studi Farmasi STIKES Cendekia Utama Kudus with registered number ISSN 2599-2163 (Print) and for ISSN (Online) is 2599-2155. This journal is published twice a year, in November and May.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy" : 12 Documents clear
FORMULASI BLUSH ON STICK DENGAN ZAT PEWARNA ALAMI EKSTRAK KERING BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS L.) Benni Iskandar; Meri Ernilawati; Ferdy Firmansyah; Neni Frimayanti
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.117

Abstract

Blush On is a cosmetic preparation that applies color to the cheek with an artistic touch so that it it can enhance the aesthetics of Make up. One of the natural ingridients that can used as a dye is Red Dragon fruit (Hylocereus polyrhizus L.) because they contain the pigments betasianin that function as a color pigment. The Purpose of this study was to determine wheter the dry extract of red dragon fruit can be use as dye in blush on stick form and to evaluate the blush on form.The Blush on formula made using dyes from the dry extract of red dragon fruit with different concentration of 0%, 10%, 15% and 20% with additional ingridients of glycerin, zinc oxide, lanolin, isopropyl myristate, sodium metabisulfite, carnauba wax, talc and oleum rosae. The evaluation of product included organoleptic test, homogeneity test, pigment stability test, sotarge stability test, pH test, polish test, crack test, hedonic test and irritation test. All formulas have met the requirements of the homogeneity test, pH test, polish test and crack test. Organoleptic test showed the blush preparation has the specific odor of oleum rosae and the the blush has a solid stick. The blush with a concentration of 0% is white, the blush with a concentration of 10% is pink, the blush with a concentration of 15% is light purplish red, the blush with a concentration of 20% is dark purplish red. For F1 (10%), F2 (15%) and F3 (20%) preparations were only stable until week 5 and were unstable to light. The result of the irritation test showed that the blush preparation did not show any irritation reactions. The result of the hedonic test showed that F3 (20%) was the most preferred by the panelists
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum ) TERHADAP BILANGAN ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK JELANTAH Eny Hastuti; Rizka Lailatul Fitriyah
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.88

Abstract

Minyak merupakan  bahan pangan penting yang banyak dikonsumsi masyarakat. Pemakaian minyak goreng secara berulang atau minyak jelantah dengan suhu tinggi akan menyebabkan kerusakan minyak dengan meningkatnya kadar asam lemak bebas. Bawang merah sebagai antioksidan alami mengandung senyawa antibakteri yang mampu mematikan mikroba sehingga bakteri tidak mampu lagi menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk bawang merah terhadap bilangan asam lemak bebas pada minyak jelantah. Minyak   jelantah yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penjual gorengan sebanyak 3 sampel.  Minyak jelantah M1,M2 dan M3 ditambahkan bubuk bawang merah dengan konsentrasi 0 % b/v, 25 % b/v, 50 % b/v dan 75 % b/v yang direndam selama 24 jam. Penetapan bilangan asam lemak bebas  pada minyak  jelantah dilakukan dengan metode Alkalimetri.  Hasil penelitian diperoleh konsentrasi optimum dalam menurunkan kadar bilangan asam lemak bebas pada sampel M1, M2 dan M3 adalah konsentrasi 75 % b/v dapat menurunkan bilangan asam lemak bebas pada sampel M1dari 0,4107 % b/b menjadi 0,1182 % b/b, pada sampel M2 dari 0,3353 % b/b menjadi 0,2561 % b/b dan pada sampel  M3 dari 0,2938 % b/b menjadi 0,1948 % b/b. Hasil  uji anova menunjukkan p=0.013, terdapat pengaruh penambahan bubuk bawang merah terhadap penurunan bilangan asam lemak bebas pada minyak  jelantah. 
AKTIFITAS ANTIASMA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) TERHADAP JUMLAH EOSINOFIL DAN SEL MAST YANG TIDAK TERDEGRANULASI Dian Arsanti Palupi; Eliana Freistanti; Vasti Eka Apriliani
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.134

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada saluran nafas yang ditandai dengan sesak nafas, batuk, nyeri dada, mengi yang terdapat peran sel-sel inflamasi seperti eosinofil, neutrofil, limfosit dan lain-lain. Jahe merah sejak lama terbukti mempunyai aktivitas farmakologis dan sudah digunakan sebagai obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh ekstrak jahe merah terhadap penurunan jumlah eosinofil dan sel mast pada mencit asma. Sebanyak 20 ekor mencit Balb / C yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol normal (K1), kontrol negatif (K2), kontrol positif / deksametason (K3), kelompok ekstrak jahe merah (K4). Pada hari ke 0 dan 7, mencit disensitisasi dengan Ovalbumin secara intraperitoneal Pada hari ke 14, 16, 18 mencit disensitisasi ulang dengan inhalasi menggunakan OVA 1% dalam NaCl 0,9% steril pada hari ke 18 sampai 25, kelompok K1 dan K2 diberi CMC. Na, kelompok K3 diberi deksametason 1,3? / hari, kelompok K4 diberi ekstrak jame merah 3,9 mg / hari, Tiap perlakuan dilakukan pada waktu yang sama. Pada hari terakhir inhalasi dimulai hari ke-18, ke-19, ke-20, ke-21, ke-22, ke-23, ke-24, ke-25. pada hari ke 25 mencit diterminasi untuk dianalisis jumlah eosinofil dan jumlah sel mast yang stabil. Ekstrak jahe merah dapat menurunkan jumlah eosinofil mencit asma dibandingkan dengan kelompok negatif nilai p 0.05 Eksrak jahe merah dapat menurunkan degranulasi sel mast mencit asma dibandingkan dengan kelompok negatif nilai p 0.05 .Kesimpulan, ekstrak jahe merah terbukti secara statistic signifikan menurunkan jumlah eosinofil dan mencegah degranulasi sel mast.
KAPASITAS ADSORPSI MEMBRAN SELULOSA BATANG ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERMODIFIKASI NA2-EDTA DENGAN VARIASI WAKTU DAN KONSENTRASI LOGAM Cr (VI) Rohmatun Nafi'ah; Hasan Fahmi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.120

Abstract

Batang eceng gondok memiliki kandungan selulosa yang berpotensi sebagai bahan utama dalam pembuatan membran selulosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi waktu dan variasi konsentrasi terhadap kapasitas adsorpsi membran selulosa batang eceng gondok termodifikasi Na2-EDTA pada logam Cr (VI). Selulosa dihasilkan dari proses ekstraksi sokletasi, tahap pemutihan dan hidrolisis. Selulosa murni dimodifikasi dengan Na2-EDTA menggunakan katalisator H2SO4. Hasil analisis penetapan kapasitas adsorpsi dengan variasi waktu kontak 25 menit nemiliki nilai 0,84 mg/g, waktu kontak 35 menit dengan nilai 0,78 mg/g dan waku kontak 45 menit dengan nilai 0,75 mg/g. Kapasitas adsorpsi dengan variasi konsentrasi 15 ppm memiliki nilai 0,5275 mg/g, konsentrasi 30 ppm dengan nilai 1,2304 mg/g dan variasi 45 ppm dengan nilai 1,9925 mg/g. Kapasitas adsorpsi membran selulosa batang eceng gondok terhadap logam Cr (VI) yang optimal berada pada waktu kontak 25 menit dengan konsentrasi logam Cr (VI) 45 ppm.
AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS PADA KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) Endah Kurniawati; Fajar Setyo Wibowo; Rita Rusmeilina
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.125

Abstract

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang bermanfaat dalam melawan kanker dan proses lain yang berpotensi mengarah pada penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes dan penyakit jantung. Antioksidan bekerja dengan cara menetralisasi radikal bebas menjadi bentuk non radikal. Banyak tanaman, termasuk buah dan sayur, merupakan antioksidan alami karena kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang berperan terhadap aktivitas tanaman sebagai antioksidan. Mangga dan sirsak merupakan salah satu tanaman yang tersebar luas di Indonesia. Daun mangga dan daun sirsak mengandung banyak zat aktif salah satunya adalah senyawa fenol yang menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antidiabetes. Kombinasi kedua tanaman tersebut berpotensi untuk dikembangkan aktivitas antioksidannya.Aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak daun mangga dan daun sirsak dapat diamati dari aktivitas penangkapan radikal bebas menggunakan metode DPPH dengan pembanding vitamin C. Nilai IC50 digunakan  sebagai parameter aktivitas penangkapan radikal bebas menggunakan metode DPPH. Kombinasi ekstrak daun mangga dan sirsak menunjukkan adanya aktivitas sebagai antioksidan. Hasil uji aktivitas penangkapan radikal bebas menunjukkan aktivitas kombinasi dua ekstrak tersebut lebih rendah dibandingkan dengan standar vitamin C yang memiliki nilai IC50 sebesar 35,50 ppm. Namun kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki potensi dikembangkan sebagai antioksidan. Kombinasi ekstrak etanol daun mangga dan daun sirsak dengan perbandingan 75:25 memiliki nilai IC50 paling baik yaitu sebesar 94,96 ppm, diikuti perbandingan 50:50 dengan nilai IC50 140,36 ppm, dan perbandingan 25:75 dengan nilai IC50 sebesar 207,79 ppm.
PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% KULIT BUAH NAGA MERAH Hylocereus polyrhizus) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI Endra Pujiastuti; Demby El’Zeba
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.131

Abstract

Terdapat kaktus yang buahnya dikonsumsi di Indonesia yaitu bernama buah naga (Dragon fruit). Salah satu jenisnya adalah buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Tingginya tingkat konsumsi buah naga berakibat meningkatnya jumlah kulit buah naga yang dibuang sebagai sampah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidak kandungan flavonoid dengan metode skrining fitokimia dan mengetahui ada perbedaan signifikan atau tidak kadar flavonoid total dengan metode Spektrofotometri UV-Vis pada ekstrak etanol 70% dan 96% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Proses ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode maserasi dengan pelarut etanol 70% dan 96%. Evaluasi yang dilakukan uji kadar air dan uji reaksi warna. Analisa data penelitian ini menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% dan 96% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Data yang telah dianalisa dilakukan uji T-Test. Jika data normal maka dilakukan Independent T-Test, jika data tidak normal menggunakan Mann Whitney Test. Kadar air yang dikandung serbuk simplisia adalah 5,28%. Kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% dan 96% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yaitu 88,695 ± 0,0922 mgQE/g ekstrak (8,87 ± 0,01 %) dan 108,184 ± 0,0224 mgQE/g ekstrak (10,82 ± 0,02 %). Uji Normalitas ekstrak etanol 70% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tidak normal dan ekstrak etanol 96% normal. Uji Mann Whitney Test menghasilkan ada perbedaan antara data kadar flavonoid total untuk ekstrak etanol 70% dan 96% kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).
Front Matter Cendekia Journal of Pharmacy Vol. 5 No. 1 Tahun 2021 Susan Primadevi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.139

Abstract

GAMBARAN KADAR DAN KEAMANAN ASAM BENZOAT DALAM MINUMAN RINGAN YANG BEREDAR DI PASAR BULU SECARA SPEKTROFOTOMETRI Jumiyati Jumiyati; Komala Larasati
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.94

Abstract

Penggunaan minuman ringan dalam jangka waktu tertentu perlu ditambahkan pengawet. Salah satu pengawet sintetik yang sering digunakan dalam minuman yaitu asam benzoat. Asam benzoat dapat bekerja efektif dalam pH 2-4. Asam benzoat penggunaan dalam jangka waktu lama dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh, menyebabkan karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam benzoat, keamanan penggunaan  dalam minuman ringan dan kesesuaian dengan peraturan BPOM RI No 36 tahun 2013 tentang batas penggunaan bahan tambahan pangan. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Penetapan kadar asam benzoat menggunakan spektrofotometri ultraviolet. Sampel minuman ringan sebelumnya dilakukan ekstraksi dulu dengan eter, ekstrak eter dianalisis secara kualitatif dan dilanjutkan secara kuantitatif. Hasil penelitian analisis secara kualitatif semua sampel mengandung asam benzoat dan analisis secara kuantitatif kadar asam benzoat sempel merk A : 378,53 mg/kg, merk B : 477,84 mg/kg dan merk C : 589,85  mg/kg. Dari hasil analisis tersebut semua sampel sesuai dengan Peraturan BPOM RI No 36 tahun 2013 yaitu batas maksimum penggunaan pengawet tidak lebih dari 600 mg/kg dihitung sebagai asam benzoat. Adapun keamanan penggunaan minuman ringan merk A : maksimal 5 kemasan/hari, merk B : maksimal 4 kemasan/hari dan merk C :maksimal 4 kemasan/hari. 
ANALISIS PERBEDAAN KADAR KAFEIN PADA KOPI BUBUK HITAM DAN KOPI BUBUK PUTIH INSTAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis. Nur Patria Tjahjani; Afra Chairunnisa; Hana Handayani
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.90

Abstract

Coffee is famous for its high caffeine content, with the main role of caffeine in the body is to improve psychomotor work so that the body stays awake and provides a physiological effect in the form of increased energy with a limit on coffee consumption of no more than 3-4 cups of coffee a day. Caffeine is a type of xanthine alkaloid that has two carbon rings with four nitrogen atoms and has a bitter taste. This study aims to determine the caffeine levels in black ground coffee and white ground coffee, analyze the differences and to find out the theoretical caffeine levels in one cup of coffee. The method used for qualitative analysis using UV- Vis Spectrophotometer at wavelength of 273 nm, the experiment was carried out three times the replication. The results of the study of caffeine content in black coffee powder samples and instant white coffee powder in a row were : H1 4,8mg: H2 3,65 mg; H3 4,85 mg; H4 3,95 mg; H5 3,85 mg; P1 9,85 mg; P2 8,8 mg; P3 9,6 mg; P4 7,4 mg; P5 6,45 mg. T tests results showed significant differences in caffeine levels of black ground coffee and white ground coffee with a value of p=0,00. According to the Indonesian Pharmacopoeia (1995), if it is theoretically reviewed in one consumption / sachet of black powdered coffee and instant white powdered coffee is still within reasonable limits or does not exceed the usual dose, which is 300 -600 mg.
Back Matter Cendekia Journal of Pharmacy Vol. 5 No.1 Tahun 2021 Susan Primadevi
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.140

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 12