cover
Contact Name
Ahmad Taufiq
Contact Email
jurnalteknikhidraulik@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpusair@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
ISSN : 20873611     EISSN : 25808087     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Hydraulic Engineering Journal covers a variety of scientific fields including Irrigation Engineering, Environmental quality and water management Engineering, Swamp Engineering, Beach Engineering, Water building Engineering, Harvesting Engineering, Water hydraulics and geotechnical Engineering, Hydrology and water management Engineering, Water environmental engineering, Beach Engineering, Harvesting Engineering, Sabo Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK" : 6 Documents clear
Global Transpiration Fraction Derived From Water Isotopologue Datasets Samuel Jonson Sutanto
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3643.999 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.520

Abstract

Transpirasi sebagai salah satu komponen dari evapo-transpirasi memberikan kontribusi aliran masa yang besar dari permukaan tanah. Banyak metode telah di aplikasikan untuk menghitung besarnya komponen-komponen evapotranspirasi ini. Sebagian besar kajian dilakukan pada skala lokal maupun regional dan hanya ada sedikit kajian yang menghitung besarnya transpirasi secara global. Transpirasi global yang dihitung baik dengan model maupun dengan teknik isotop menghasilkan nilai transpirasi yang rendah untuk model dan tinggi untuk teknik isotop dibandingkan dengan pengukuran. Hal ini mengindikasikan bahwa berapa nilai yang akurat dari transpirasi global masih merupakan tantangan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk menghitung besarnya transpirasi global dan penguapan dari tanah dengan menggunakan teknik isotop yang datanya diambil dari hasil model GCM yang dilengkapi dengan modul isotop. Hasil perhitungan dengan teknik isotop nampak menjanjikan dengan nilai fraksi transpirasi sebesar 80% pada daerah yang ditumbuhi tanaman, and lebih rendah dari 50% pada daerah gurun. Fraksi transpirasi global dari hasil perhitungan adalah sebesar 69% dengan 43% air hujan yang jatuh menguap kembali ke atmosfer melalui transpirasi tanaman. Meskipun metode keseimbangan masa isotop dapat diaplikasikan ke TES satelit data, fraksi transpirasi yang dihasilkan masih menunjukkan adanya masalah pada resolusi data yang dihasilkan. Dengan adanya peningkatan resolusi satelit pada masa yang akan datang, perhitungan komponen-komponen evapo-transpirasi dengan menggunakan data isotop akan lebih akurat
Studi Kelayakan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Di Desa Sukamaju Kabupaten Garut Jawa Barat Ridwan Arief Subekti
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1524.487 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.515

Abstract

Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang banyak memiliki potensi energi listrik tenaga air karena kontur geografisnya berupa daerah pegunungan dengan aliran sungai yang deras. Salah satu sungai yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik adalah Sungai Cikawung. Untuk menggali lebih jauh potensi yang ada khususnya terkait pembangkitan tenaga listrik, diperlukan suatu studi kelayakan. Studi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro di Desa Sukamaju Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dilihat dari segi teknis dan ekonomis. Metodologi yang digunakan mencakup kegiatan survei lapangan, analisis hidrologi, perhitungan daya dan energi, perencanaan bangunan sipil, perencanaan peralatan mekanikal elektrikal, dan analisis ekonomi. Dari hasil studi didapat bahwa lokasi rencana pengembangan minihidro memiliki potensi debit 2,0 m3/det, head 200 m dan 330 m, dengan potensi daya listrik 4.719 kW. Bendung didesain berdasarkan debit banjir dengan periode 100 tahun, sedangkan bangunan pengambilan, saluran pembawa, dan bangunan pelimpah didesain dengan kapasitas 20% lebih besar dari debit rencana turbin. Turbin yang akan digunakan adalah turbin Pelton berjumlah 2 unit berdaya 1.159 kW dan 3.560 kW. Analisis finansial memberikan gambaran bahwa rencana pengembangan minihidro ini layak untuk ditindaklanjuti karena memiliki nilai NPV Rp65.118.441.870,- dan IRR 26,07%.
Pemanfaatan Soil And Water Assessment Tool (Swat) Sebagai Alat Pengambil Keputusan Dalam Pengelolaan Das (Studi Kasus Di Das Cisadane) Edy Junaidi
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1722.846 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.521

Abstract

Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) merupakan salah satu model yang banyak digunakan dalam penelitian pengelolaan DAS. Model ini dapat berfungsi dengan baik untuk menggambarkan kondisi hidrologi pada DAS besar dan komplek dengan berbagai skenario pengelolaan. Model hidrologi SWAT dapat digunakan sebagai alat pengambil keputusan dalam pengeloaan DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaan DAS Cisadane berhubungan dengan scenario sistem pengelolaan DAS dengan menggunakan SWAT. Penelitian ini membandingkan perencanaan pengelolaan DAS Cisadane yang dilakukan oleh (1) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai(BP DAS) Ciliwung-Cisadane, (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bogor dan Tangerang dan (3) Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Metode pengambilan keputusan, menggunakan indikator kinerja DAS meliputi koefisien regim sungai (KRS), debit jenis (Q jenis), koefisien aliran permukaan (c), padatan terlarut total (TDS) dan indeks erosi (IE). Semakin rendah nilai-nilai kriteria tersebut menunjukkan semakin baik perencanaan pengelolaan DAS. Hasil analisa menunjukkan bahwa perencanaan pengelolaan yang dilakukan oleh BP DAS Ciliwung-Cisadane (skenario 1) memberikan hasil terbaik terhadap pengelolaan DAS yang ditunjukkan oleh indikator kinerja DAS bernilai paling kecil. KRS bernilai 14,3, Q jenis mempunyai nilai 17,1, c dengan nilai 0,3, TDS bernilai33,5dan IE mempunyai nilai 2,1.
Pencegahan Gerusan Tebing Pada Jembatan Di Sungai Luk Ulo, Kebumen Jawa Tengah Slamet Lestari
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3852.812 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.522

Abstract

Penelitian telah dilakukan terkait ancaman kerusakan dan alternatif penanggulangan masalah terhadap rencana pembangunan Jembatan Luk Ulo yang akan dibangun di ruas Sungai Luk Ulo Hilir. Dalam penelitian ini potensi kerusakan yang ditinjau hanya terkait dengan perilaku hidraulik Sungai Luk Ulo dari Jembatan Nasional Kebumen Gombong sampai Muara. Evaluasi dilakukan berdasarkan data desain jembatan, data pengukuran topografi di lokasi penelitian, data angkutan sedimen, data galian C, dan data debit sungai. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan piranti lunak Mike11 dan Mike 21C. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya potensi bahaya gerusan tebing yang akan mengancam bangunan abutment / tiang pangkal jembatan bagian kanan. Masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan bangunan pelengkap berupa susunan krib minimal 2 buah yang diletakkan di udik kanan lokasi jembatan.
Potensi Gas Rumah Kaca Dari Cadangan Karbon Yang Tersimpan Pada Lahan Bakal Waduk Jatigede Wawan Herawan; Yan Adithya Wardhana; Titi Sopiawati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1631.145 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.523

Abstract

Perubahan iklim global salah satu penyebabnya adalah akibat meningkatnya gas rumah kaca seperti gas CO2 dan CH4 di atmosfir. Gas CO2 dapat terbentuk dari proses dekomposisi bahan karbon organik (C-organik) pada kondisi aerob, tetapi di alam gas CO2 dapat direduksi pada proses fotosintesis. Gas CH4 dapat terbentuk dari dekomposisi bahan C-organik pada kondisi anaerob dan di alam sedikit sekali tereduksi sehingga akan terakumulasi di atmosfir. Penggenangan lahan oleh waduk akan menenggelamkan kandungan C-organik tanah dan semua vegetasi di atas muka tanah yang berpotensi menjadi gas CO2 dan CH4 yang diemisikan dari permukaan waduk. Daerah penelitian waduk Jatigede luasnya sekitar 4.426,6 hektar dengan penggunaan lahan utama sebagai agroforestry seluas 2.084,1 hektar termasuk kebun dan pemukiman, sebagai sawah 2.213,9 hektar termasuk sawah irigasi dan tadah hujan, serta 122,2 hektar sebagai badan air. Banyaknya C-organik tanah dengan uji laboratorium dari sampel dengan luas sekitar 4.304,4 hektar adalah 185.605 ton. Kandungan C-organik vegetasi diukur secara tidak langsung dengan metode alometrik dari lahan agroforestry seluas 2.084,1 hektar sebanyak 135.754 ton. Dari total C-organik tanah dan vegetasi seberat 221.359 ton berpotensi menghasilkan 881.650 ton gas CO2 atau 295.145 ton gas metana CH4 atau kombinasi keduanya. Untuk mengurangi potensi pencemaran lingkungan, maka rekomendasi yang bisa dikemukakan untuk bakal waduk Jatigede dan waduk lain yang sedang atau belum dibangun, adalah menghilangkan semua vegetasi dari lahan bakal genangan dan membuat sabuk vegetasi yang rapat di sekeliling waduk.
Usaha Awal Pengembangan Dan Validasi Model Hidrodinamika Di Laut Utara Jawa; Derivatif Model Detail Pasang Surut Dari Model South China Sea Huda Bachtiar; Leo Sembiring
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 6, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1742.775 KB) | DOI: 10.32679/jth.v6i2.519

Abstract

Pengembangan model sistem dapat digunakan untuk monitoring kondisi perairan maupun dapat digunakan sebagai prediksi kondisi perairan di masa yang akan datang. Model sistem global yang terverifikasi menunjukan tingkat kepercayaan suatu model. Pengembangan model sistem global Pantai Utara Jawa (Model North JaVa sea/Model NJV) merupakan salah satu dukungan terkait upaya pengembangan kawasan pantai terpadu di Jakarta (Program National Capital Integrated Coastal Development/Program NCICD). Model NJV merupakan model resolusi lebih detail dari model South China Sea (model SCS) yang dikembangkan oleh Riset Institut Deltares, Belanda. Sebagai langkah awal, pembangkit utama di batas terbuka model adalah elevasi pasang surut dengan komponen pasut O1, P1, K1, N2, M2, S2, dan K2. Validasi model dilakukan di tiga stasiun; di Teluk Jakarta, Indramayu, dan Porong. Hasil simulasi elevasi pasut secara umum menunjukan tendensi yang hampir serupa dengan data pengamatan, dimana elevasi pasang surut berada di fase yang sama dengan data pengamatan dan amplitudo pasut lebih rendah dibandingkan dengan data pengamatan dengan perbedaan sekitar 0.07-0.10 m. Verifikasi arus pasut dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data TMD yang memiliki komponen pasut yang sama, dimana model TMD merupakan model yang terverifikasi secara global. Dengan jumlah komponen pasut yang sama hasil simulasi menunjukan arah arus pasut dominan cenderung memiliki arah yang sama dengan data TMD, walaupun maginutude arus untuk hasil simulasi lebih kecil dengan data TMD perbedaan rata-rata sekitar 0.01 m/det

Page 1 of 1 | Total Record : 6