cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Etika Humanisme dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Jepara Thohiroh, Zulaifatut; Qomariyah, U'um; Doyin, Mukh
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat di Kabupaten Jepara. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor, yaitu pendekatan yang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat yang secara khusus disebarkan secara lisan. Pendekatan folklor digunakan untuk meneliti cerita rakyat di Kabupaten Jepara yang kemudian dianalisis menggunakan teori sastra profetik khususnya etika humanisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data di dalam penelitian ini adalah cerita rakyat di Kabupaten Jepara yang di dalamnya terkandung etika-etika humanisme. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua sumber yakni sumber tulis dan sumber lisan. Sumber tulis dalam penelitian ini yaitu dua buku kumpulan cerita rakyat Kabupaten Jepara yang berjudul Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Kudus dan Jepara dan Legenda Jepara. Adapun sumber lisan dari penelitian ini yaitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada dua narasumber untuk memperoleh cerita rakyat yang tidak ada di dalam kedua sumber tulis tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk etika humanisme yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Jepara merupakan wujud saling menghormati di antara sesama manusia, serta saling mengajak ke dalam kebaikan. Para tokoh yang melakukan etika humanisme dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, yaitu faktor internal tokoh itu sendiri  dan faktor dari luar tokoh seperti faktor lingkungan dan adat.
Implikatur dalam Wacana Stand Up Comedy Indonesia Sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas TV Nur Faizah, Ati Rizki; Rustono, Rustono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian yang ingin dicapai untuk menganalisis implikatur dalam wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas Tv, memaparkan jenis tuturan, mengidentifikasi wujud implikatur, dan memaparkan sumber implikatur yang terdapat dalam wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto Di Kompas Tv. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa jenis tindak tutur dalam wacana humor ini, seperti tuturan representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan isbati. Temuan lain dari penelitian ini yakni adanya wujud implikatur sebagai penunjang humor seperti implikatur (1) representatif dengan wujud menyatakan, menunjukkan, dan menyebutkan (2) implikatur direktif dengan wujud menyuruh, memohon, dan menyarankan (3) implikatur ekspresif dengan wujud memuji, megkritik dan mengeluh (4) implikatur komisif dengan wujud berjanji dan (5) implikatur isbati dengan wujud melarang. Faktor-faktor yang menjadi sumber terjadinya implikatur percakapan dalam wacana stand up comedy Indonesia sesi 4 Dodit Mulyanto di Kompas Tv yaitu (1) pelanggaran prinsip kerja sama dalam empat bidal yaitu bidal kualitas, kuantitas, relevansi dan cara, (2) pelanggaran prinsip kesantunan dalam enam bidal yaitu bidal ketimbangrasaan, kemurahhatian, keperkenaan, kerendahhatian, kesetujuan, dan kesimpatian.  
PRINSIP KESANTUNAN DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS Setyasih, Mijil; Haryadi, Haryadi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dipatuhi dalam lirik lagu Iwan Fals dan mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dilanggar dalam lirik lagu Iwan Fals. Data yang dianalisis berupa penggalan tuturan lirik lagu Iwan Fals yang diduga mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode normatif. Norma yang dipakai yaitu norma kesantunan yang berupa bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar pada prinsip kesantunan. Hasil penelitian ini menunjukan data yang mengandung (1) bidal-bidal yang dipatuhi prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dipatuhi yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian, (2) bidal-bidal yang dilanggar prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dilanggar yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian.
PERBANDINGAN AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JAWA Hardyanti, Sitti; Wagiran, Wagiran; Utami, Santi Pratiwi Tri
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masalah penelitian ini meliputi (1) bagaimana perbandingan proses pembentukan verba dengan afiksasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa; (2) bagaimana perbandingan jenis afiks pembentuk verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa; (3) bagaimanakah perbandingan makna gramatikal afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang meliputi proses pembentukan, jenis afiks pembentuk, serta makna gramatikal afiks. Hasil penelitian ini adalah (1)perbandingan proses pembentukan verba dengan afiksasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, (2) perbandingan jenis afiks pembentuk verba bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, dan (3) perbandingan makna gramatikal afiks pembentuk verba pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Kata Kunci: proses pembentukan verba dengan afiksasi, jenis afiks pembentuk verba, makna gramatikal afiks pembentuk verba Abstract The research problems are include (1) how the comparison of verb forming process with affixation in Indonesian and Javanese languages; (2) how the comparison of affix types of verb formers Indonesian and Javanese language; (3) how does the grammatical comparison of the verb-form affix affects Indonesian and Javanese. This study aims to determine the verb-form affix affixes in Indonesian and Javanese language which includes the formation process, the forming affix type, and the affective grammatical affix. The results of this research are (1) comparison of verb forming process with affixation in Indonesian and Javanese language, (2) comparison of affix type of verb formers Indonesian and Javanese, and (3) comparison of grammatical affixes of verb formers in Indonesian and Javanese .   Keywords: The process of verb forming with affixation, the type of verb-forming affix, the grammatical meaning of the verb-forming affix
Tuturan Ilokusi pada Acara Mata Najwa di Metro TV Ruvianto, Alit Widi; Rustono, Rustono; Sulistyaningrum, Septina
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Pada proses berkomunikasi atau berinteraksi, manusia saling mengujarkan tuturan satu sama lain. Selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tuturan yang terbentuk adalah tuturan ilokusi. Dalam acara televisi banyak ditemukan tuturan baik yang menggunakan pengungkapan suatu hal secara langsung atau pengungkapan suatu hal secara tidak langsung. Acara Mata Najwa merupakan salah satu acara televisi yang menarik perhatian masyarakat. Acara Mata Najwa ini memiliki fungsi memberikan hiburan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam mengidentifikasi tuturan ilokusi pada acara Mata Najwa tidak hanya dilihat dari siapa yang bicara ataupun siapa yang menjadi mitra tuturnya tetapi juga mempertimbangkan konteks, agar pesan yang disampaikan penutur dapat dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tuturan  ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv dan mendeskripsi fungsi tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, dengan teknik lanjutan rekam dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan dengan sub-jenis metode padan pragmatis dan teknik pilah unsur penentu. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa meliputi (1) tuturan representatif, (2) tuturan direktif, (3) tuturan ekspresif, dan (4) tuturan komisif. Sementara itu, fungsi ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa adalah (1) fungsi kompetitif, (2) fungsi konvivial, (3) fungsi kolaboratif, dan (4) fungsi konfliktif.   Kata kunci: tuturan, ilokusi, dan mata najwa    
UNGKAPAN BIJAK ABAH SYEKH SAIFUL ANWAR ZUHRI ROSYID PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH AZ-ZUHRI SEMARANG Sahidun, Achmat; Nuryatin, Agus; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid Pondok Pesantren Assalafiyah Az-Zuhri Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data penelitian ini adalah kumpulan SMS Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan dengan teori dari Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Satuan bahasa yang digunakan dalam ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid, meliputi satuan bahasa klausa, kalimat dan paragraf; 2) Pengemasan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid meliputi pengemasan yang tersurat dan tersirat; serta 3) Pemikiran Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid dalam Ungkapan Bijak, meliputi pemikiran mengenai hablumminaallah dan hablumminannas.
TRANSFORMASI MAKNA SIMBOLIK MIHRAB PADA NOVEL KE FILM DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY KAJIAN EKRANISASI Oktafiyani, Ayu; Suseno, Suseno; Nuryatin, Agus
Jurnal Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk transformasi makna simbolik mihrab dalam novel dan filmDalam Mihrab Cinta. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekranisasi dan Semiotik Riffaterre. Terdapat perbedaan pada hasil pemaknaan simbolik mihrab antara novel dan film karena fokus cerita yang juga berbeda, meski keduanya bermuara pada makna yang sama. Hasil transformasi menimbulkan adanya penciutan, penambahan dan perubahan bervariasi. Makna simbolik mihrab pada novel dan film diartikan sebagai pejalanan pencarian jati diri Syamsul untuk menjadi orang yang ditakdirkan baik oleh Allah, dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Hal itu didasarkan pada hasil pembacaan heuristik, hermeneutiknya.   Kata Kunci: ekranisasi; makna simbolik mihrab; mihrab
PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN PENYIDIKAN DI POLRESTABES SEMARANG Rahayu, Caswin; Rustono, Rustono; Syaifudin, Ahmad
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia; variasi leksikon berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia; serta kekhasan bahasa Jawa Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiodialektologi dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak dan cakap. Analisis data digunakan metode padan fonetis artikulatoris. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, variasi fonologi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia meliputi (1) korespondensi vokal, (2) korespondensi konsonan, (3) variasi vokal, variasi konsonan, (4) penambahan bunyi, dan (5) pengurangan bunyi. Kedua, variasi leksikon berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia meliputi onomasiologis dan semasiologis. Ketiga, kekhasan bahasa Jawa Batang meliputi kekhasan fonologi dan leksikon. The aim of this study describe phonology variation based job, education, and age; lexicon variation based job, education, and age; and characteristics of Batang Java language. This study uses sosiodialectology approach and qualitative approach. Data was captured using hear and speak methods. Analysis of the data using articulatoric phonetic unified methods. The result showed as follows. First, phonology variation based job, education, and age includes (1) vocal correspondence, (2) consonant correspondence, (3) vocal variation, (4) consonant variation, (4) increment of sound, and (5) decrement of sound. Second, lexicon variation based job, education, and age includes onomasiologis and semasiologis. Thrid, characteristics of Batang Java language includes phonology  characteristics  and lexicon  characteristics.
PEMAKAIAN FONOLOGI DAN LEKSIKON BAHASA JAWA: STUDI SOSIODIALEKTOLOGI DI KABUPATEN BATANG Hastuti, Anisa Puji; Zulaeha, Ida; Baehaqie, Imam
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia; variasi leksikon berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia; serta kekhasan bahasa Jawa Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiodialektologi dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak dan cakap. Analisis data digunakan metode padan fonetis artikulatoris. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, variasi fonologi berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia meliputi (1) korespondensi vokal, (2) korespondensi konsonan, (3) variasi vokal, variasi konsonan, (4) penambahan bunyi, dan (5) pengurangan bunyi. Kedua, variasi leksikon berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan usia meliputi onomasiologis dan semasiologis. Ketiga, kekhasan bahasa Jawa Batang meliputi kekhasan fonologi dan leksikon. The aim of this study describe phonology variation based job, education, and age; lexicon variation based job, education, and age; and characteristics of Batang Java language. This study uses sosiodialectology approach and qualitative approach. Data was captured using hear and speak methods. Analysis of the data using articulatoric phonetic unified methods. The result showed as follows. First, phonology variation based job, education, and age includes (1) vocal correspondence, (2) consonant correspondence, (3) vocal variation, (4) consonant variation, (4) increment of sound, and (5) decrement of sound. Second, lexicon variation based job, education, and age includes onomasiologis and semasiologis. Thrid, characteristics of Batang Java language includes phonology  characteristics  and lexicon  characteristics
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI MEDIA TELEVISI SERTA KEMUNGKINAN EFEKNYA Nugraha, Dawam Setia; Sulistyaningrum, Septina
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis tuturan direktif dalam iklan layanan masyarakat yang ada di media televisi, memaparkan jenis tuturan direktif, mengidentifikasi jenis tuturan direktif. Mendeskripsikan fungsi tuturan direktif yang ada dalam iklan layanan masyarakat di media televisi. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa jenis tindak tutur direktif dalam iklan layanan msyarakat yang ada di media televisi ini, seperti tuturan direktif memaksa, mengajak, meminta, menyuruh, menagih, mendesak,memohon, menyarankan, memerintah, memberi aba-aba, dan menantang. Temuan lain dari penelitian ini yakni adanya beberapa tindak tutur direktif yang mendominasi seperti tindak tutur direktif memerintah, menyuruh dan mengajak. The objective of this research is to analyze the directive speech in public service advertisement in television media, to explain the type of speech directive, to identify the type of speech directive. Describe the directive speech function that exists in public service advertisements in television media. The results show there are several types of directive speech acts in public service ads that exist in this television media, such as directive directive forcing, inviting, asking, ordering, billing, urging, pleading, suggesting, commanding, giving cue, and challenging. Another finding of this research is the existence of several acts of speech directive that dominates as the act directive commands directive, ordered and invited.

Page 2 of 37 | Total Record : 361